Mungkin terdapat banyak orang yang masih kurang familiar dengan istilah anuitas. Orang-orang lebih terbiasa menyebutnya sebagai cicilan yang mana terdengar biasa di telinga kamu.
Kedua istilah tersebut sebenarnya adalah sama. Nah, berikut ini pembahasan apa itu bunga anuitas lengkap dengan rumus menghitungnya!
Daftar Isi
Bunga Anuitas adalah
Untuk pengertiannya sendiri, istilah yang satu ini merupakan serangkaian pembayaran atau penerimaan sejumlah uang pada periode waktu tertentu dengan jumlah uang yang tetap di setiap pembayarannya. Hal ini biasanya berlaku sampai dengan kematian.
Contohnya adalah pada perjanjian jaminan asuransi maupun investasi.
Dari pengertian tersebut, kamu bisa mendapat dua poin penting yang menjadi kunci dari istilah yang satu ini. Yang pertama adalah poin penting terkait jumlahnya yang sama di setiap kamu membayarkannya.
Sedangkan yang kedua adalah pembayaran yang harus kamu lakukan pada periode waktu tertentu.
Dari poin pertama itu, kamu bisa mengetahui bahwa jumlah yang harus kamu bayarkan selalu sama dan tidak mengalami kenaikan maupun penurunan di setiap pembayarannya. Ini membuat kamu bisa dengan mudah mengatur keuangan kamu setiap kali mendekati tanggal pembayaran anuitas.
Sedangkan poin kedua, merujuk ke pembayaran pada periode waktu tertentu. Dalam hal ini, terdapat dua tipe utama yaitu anuitas tertentu dan kontingen.
Pada tipe tertentu, kamu akan berhenti membayarkannya pada saat periode waktu telah selesai atau sudah berhenti.
Sedangkan pada tipe kontingen, kamu akan membayarkannya tergantung pada status yang diberikan. Apakah lanjut atau tidak. Ini biasanya terdapat pada anuitas seumur hidup yang berlangsung selama penerima bertahan.
Tipe kontingen ini juga biasanya lebih bergantung kepada risiko yang akan dihadapi bersama.
Jenis-jenis Bunga Anuitas
Selain itu, terdapat berbagai jenis yang membedakan istilah yang satu ini. Hal ini penting untuk kamu ketahui agar kamu bisa menentukan jenis yang mana yang sesuai dengan perencanaan yang sudah kamu buat.
Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah pada saat melakukan pertimbangan terkait nilai masa depan dan juga nilai sekarang.
Nah, jenis-jenis yang harus kamu ketahui di antaranya adalah:
Jenis Jatuh Tempo
Jenis anuitas jatuh tempo merupakan jenis yang mana mengharuskan kamu melakukan pembayaran pada awal dari setiap periode. Jadi, pembayaran pertama akan kamu lakukan pada awal periode pertama, begitu juga untuk pembayaran kedua dan seterusnya yang akan kamu lakukan di awal dari periode tersebut.
Pada pembayaran terakhir pun, kamu juga akan melakukan pembayaran di awal dari periode terakhir itu untuk menyelesaikan total pembayaran.
Contohnya jika kamu melakukan pembayaran pada awal bulan Januari, maka yang kamu akan melakukan pembayaran untuk awal bulan Januari hingga akhir bulan Januari.
Sedangkan untuk di akhir pembayarannya, jika pembayaran terakhir adalah pada bulan Desember, maka kamu harus melakukan pembayaran di awal bulan Desember, bukan di akhir bulan Desember jika kamu menggunakan jenis yang satu ini.
Jenis Langsung
Selanjutnya juga ada jenis yang lain yaitu anuitas langsung. Pada jenis yang satu ini, kamu akan menggunakan metode pembayaran atau penerimaan uang cicilan secara berkala dalam jangka waktu tertentu.
Karena bersifat langsung, kamu harus melakukan pembayaran secara langsung tanpa ada penundaan waktu contohnya seperti pada pembayaran kredit barang.
Jenis yang satu ini merupakan jenis yang paling dasar yang menggunakan satu kontribusi sekaligus.
Hal itu berlaku dalam jenis yang satu ini karena akan diubah menjadi aliran pendapatan berkelanjutan dan juga terjamin dalam jangka waktu paling sedikit lima tahun atau hingga seumur hidup. Sedangkan untuk penarikannya sendiri, bisa kamu lakukan mulai dari waktu satu tahun.
Jenis Sederhana
Kemudian untuk jenis berikutnya ini, merupakan lawan dari jenis jatuh tempo sebelumnya. Apabila pada jenis jatuh tempo itu mengharuskan kamu untuk melakukan pembayaran di awal bulan, maka anuitas sederhana atau biasa ini mengharuskan kamu untuk melakukan pembayaran di akhir atau akhir setiap periode.
Contohnya adalah pembayaran obligasi. Biasanya, obligasi akan kamu bayarkan di setiap akhir dari 6 bulan.
Jadi, kamu tidak harus melakukan pembayaran di awal periode, tapi di setiap akhir periode nya saja.
Dalam hal ini, berarti jika kamu melakukan pembayaran di akhir bulan Januari, maka kamu akan melakukan pembayaran untuk awal bulan Januari hingga akhir bulan Januari.
Kemudian untuk periode terakhirnya, kamu bisa melakukan pembayaran tepat di akhir bulan pada periode terakhir tersebut. Tidak seperti pada jenis jatuh tempo yang harus kamu bayarkan di awal bulan dari periode terakhir.
Jenis Tertunda
Nah, jika kamu menggunakan jenis anuitas tertunda, maka kamu bisa melakukan penundaan dalam jangka waktu tertentu untuk memulai melakukan pembayaran.
Jenis yang satu ini merupakan penerimaan atau pembayaran cicilan yang terjadi tidak di awal maupun di akhir, namun setelah beberapa periode sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak.
Contohnya pada bulan Januari kamu berhasil membuat kesepakatan untuk melakukan pembayaran mulai dari 2 bulan setelahnya. Ini berarti kamu harus melakukan pembayaran mulai dari bulan Maret.
Jadi, pembayaran yang kamu lakukan di bulan Maret, merupakan pembayaran untuk bulan Januari yang sudah kamu tunda pada kesepakatan sebelumnya.
Kelebihan dan Kekurangan Bunga Anuitas
Berbicara mengenai istilah lain dari cicilan ini, tidak lengkap apabila kamu belum memahami apa saja kelebihan dan juga kekurangannya. Nah, berikut ini merupakan kelebihan dan juga kekurangan yang penting untuk kamu ketahui.
Kelebihan
Kelebihan yang pertama dari anuitas ini adalah terkait angsuran atau biaya bulanan yang besarannya tetap. Dengan biaya yang tetap ini, kamu bisa memperkirakan sanggup tidaknya kamu untuk membayarkan biaya sebesar itu di setiap bulannya.
Hal ini juga membuat angsuran tidak akan mempengaruhi arus kas nantinya.
Selain itu, kelebihan yang bisa kamu rasakan lainnya adalah besaran bunga yang jelas perhitungannya. Pada cicilan ini, besaran bunga merupakan persentase dari sisa pokok yang masih belum kamu bayarkan.
Dengan jelasnya bagaimana perhitungan bunga, kamu bisa mengetahui dan memperkirakan besaran bunga setiap bulannya dengan menghitungnya sendiri untuk memastikan sesuai atau tidaknya.
Terakhir, bunga anuitas ini tidak mengharuskan kamu menghitung sisa pokok pinjaman setiap kali melakukan pembayaran. Peminjam akan merasa lebih nyaman karena sudah mengetahui berapa banyak detail sisa pokok yang belum terbayarkan.
Hal ini berbeda dengan pinjaman yang menggunakan bunga efektif yang mengharuskan kamu untuk terus menghitung sisa pokok yang belum terbayarkan.
Kekurangan
Kemudian untuk kekurangannya, bunga anuitas ini memiliki beberapa kekurangan yang juga penting untuk kamu perhatikan. Yang pertama adalah kekurangan dalam hal perhitungan yang sedikit lebih rumit.
Jika kamu menghitung bunga yang satu ini menggunakan perhitungan manual, maka kamu akan merasa lebih sulit karena rumus yang lebih kompleks.
Alangkah baiknya jika kamu menggunakan bantuan software untuk melakukan perhitungan agar mendapatkan hasil yang valid dan benar.
Selain itu, kekurangan yang terakhir adalah pembayaran bunga yang besar di awal dan semakin sedikit di akhir.
Jadi, pada saat kamu melakukan pembayaran pertama kali, maka uang yang kamu bayarkan akan terbagi ke dalam dua bagian. Bagian pertama untuk membayarkan pokok dan bagian kedua untuk membayarkan bunga.
Nah, saat melakukan pembayaran anuitas pertama kali, bagian untuk membayarkan bunga ini merupakan besaran bunga paling besar dan akan terus berkurang di bulan berikutnya karena sisa pokok juga terus berkurang.
Dengan begitu, di pembayaran pertama ini, bagian untuk membayarkan pokok merupakan bagian paling sedikit dan akan terus bertambah di bulan bulan berikutnya.
Misalnya, kamu membayarkan Rp4.707.350 setiap bulan, dengan pembagian pembayaran pokok Rp3.707.350 dan bunga Rp1.000.000.
Maka di bulan berikutnya, besaran bunga tidak lagi 1 juta karena sisa pokok sudah berkurang. Karena kamu tetap membayarkan Rp4.707.350, maka bagian untuk pokok akan bertambah karena bagian untuk bunga akan berkurang.
Rumus Menghitung Bunga Anuitas
Mungkin kamu akan merasa pusing dengan sedikit perhitungan yang ada pada penjelasan sebelumnya. Itu terjadi karena kamu belum memahami seperti apa rumus untuk menghitung bunga anuitas ini.
Untuk menghitung berapa besaran biaya yang harus kamu bayarkan setiap periode nya, kamu bisa menggunakan rumus berikut:
P x i / (1 – (1 + i) -t)
Keterangan :
- P = merupakan pokok pinjaman
- i = merupakan suku bunga atau persentase besaran bunga
- t = merupakan periode kredit atau jangka waktu melakukan pembayaran
Simulasi Tabel
Agar kamu bisa lebih memahami seperti apa penggunaan rumus anuitas di atas, simak simulasi tabel berikut ini:
Pada simulasi kali ini akan menggunakan kasus berikut:
Pak Alex merupakan seorang pengusaha yang masih pemula. Ia membutuhkan dana untuk mengembangkan usahanya ke depan. Untuk itu, Pak Alex meminjam uang sebesar Rp100.000.000 dengan suku bunga sebesar 12% per tahun. Pak Alex meminjam uang tersebut dengan jangka waktu pembayaran selama 24 bulan.
Diketahui:
P = Rp100.000.000
i = 12 % per tahun = 1% per bulan
t = 24 bulan
Nah, dari situ, kamu bisa mengetahui P, i, dan juga t. Sekarang saatnya memasukkannya ke rumus anuitas sehingga akan mendapatkan :
100.000.000 x 1% / (1 – (1 + 1%) -24) = 4.707.347 pembulatan menjadi 4.707.350.
Nah, berarti, Pak Alex harus membayarkan Rp4.707.350 setiap bulannya. Sehingga, jadilah tabel seperti berikut ini :
ANGSURAN | POKOK | BUNGA | POKOK + BUNGA | SISA POKOK |
0 | Rp100.000.000 | |||
1 | Rp3.707.350 | Rp1.000.000 | Rp4.707.350 | Rp96.292.650 |
2 | Rp3.744.424 | Rp962.927 | Rp4.707.350 | Rp92.548.227 |
3 | Rp3.781.868 | Rp925.482 | Rp4.707.350 | Rp88.766.359 |
4 | Rp3.819.686 | Rp887.664 | Rp4.707.350 | Rp84.946.672 |
5 | Rp3.857.883 | Rp849.467 | Rp4.707.350 | Rp81.088.789 |
6 | Rp3.896.462 | Rp810.888 | Rp4.707.350 | Rp77.192.327 |
7 | Rp3.935.427 | Rp771.923 | Rp4.707.350 | Rp73.256.900 |
8 | Rp3.974.781 | Rp732.569 | Rp4.707.350 | Rp69.282.119 |
9 | Rp4.014.529 | Rp692.821 | Rp4.707.350 | Rp65.267.590 |
10 | Rp4.054.674 | Rp652.676 | Rp4.707.350 | Rp61.212.916 |
11 | Rp4.095.221 | Rp612.129 | Rp4.707.350 | Rp57.117.695 |
12 | Rp4.136.173 | Rp571.177 | Rp4.707.350 | Rp52.981.522 |
13 | Rp4.177.535 | Rp529.815 | Rp4.707.350 | Rp48.803.988 |
14 | Rp4.219.310 | Rp488.040 | Rp4.707.350 | Rp44.584.678 |
15 | Rp4.261.503 | Rp445.847 | Rp4.707.350 | Rp40.323.174 |
16 | Rp4.304.118 | Rp403.232 | Rp4.707.350 | Rp36.019.056 |
17 | Rp4.347.159 | Rp360.191 | Rp4.707.350 | Rp31.671.897 |
18 | Rp4.390.631 | Rp316.719 | Rp4.707.350 | Rp27.281.266 |
19 | Rp4.434.537 | Rp272.813 | Rp4.707.350 | Rp22.846.728 |
20 | Rp4.478.883 | Rp228.467 | Rp4.707.350 | Rp18.367.846 |
21 | Rp4.523.672 | Rp183.678 | Rp4.707.350 | Rp13.844.174 |
22 | Rp4.568.908 | Rp138.442 | Rp4.707.350 | Rp9.275.266 |
23 | Rp4.614.597 | Rp92.753 | Rp4.707.350 | Rp4.660.668 |
24 | Rp4.660.668 | Rp46.607 | Rp4.707.275 | Rp0 |
Total | Rp100.000.000 | Rp12.976.325 | Rp112.976.325 |
Jadi, dengan menggunakan rumus anuitas di atas, nilai masa depan yang harus Pak Alex bayarkan adalah Rp112.976.325 dengan Rp12.978.325 sebagai bunganya.
Itu tadi penjelasan mengenai anuitas, rumus, dan cara menghitungnya.
Sudah paham bagaimana cara menghitungnya? Selamat mencoba!