Mengapa kita perlu memahami rumus menghitung dana darurat?
Maraknya isu resesi 2023 yang juga tercantum pada situs World Bank membuat banyak masyarakat menyadari pentingnya memiliki dana darurat dan mengetahui cara menghitungnya.
Dengan memiliki dana darurat yang cukup, kita dapat mengatasi situasi yang tak terduga, seperti PHK, kecelakaan, sakit mendadak, dll.
Jadi, supaya kamu bisa menjaga kondisi finansial kamu di masa depan, yuk pelajari bagaimana rumus penghitungan dana darurat (emergency fund) yang efektif melalui artikel berikut ini!
Daftar Isi
Apa Itu Dana Darurat?
Pengertian dana darurat menurut jurnal Perbandingan Kepentingan Antara Dana Darurat dan Dana Pensiun Beserta Pengelolaannya adalah simpanan uang yang disisihkan untuk menutupi ‘kejutan’ finansial yang terjadi dalam hidup kamu.
Peristiwa tak terduga ini bisa membuat stres dan kerap kali memakan biaya yang mahal, contohnya:
- Kehilangan pekerjaan.
- Darurat medis.
- Kecelakaan lalu lintas.
- Perbaikan rumah yang tidak terduga.
- Masalah perbaikan mobil.
- Biaya perjalanan yang tidak direncanakan.
Contoh ‘kejutan’ yang sangat relate adalah situasi pandemi virus corona kemarin.
Banyak orang yang mengalami krisis kesehatan dan hampir sebanyak 6,88 juta warga Indonesia kehilangan pekerjaan menurut data dari Badan Pusat Statistik di Februari 2020.
Lalu, pada gilirannya menguras tabungan mereka dan menyebabkan krisis keuangan.
Hal ini dikarenakan jumlah dana darurat yang disiapkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan di masa-masa sulit itu.
Dari situ, tak sedikit orang yang kemudian memilih untuk berhutang untuk menyambung hidup.
Hal tersebut selaras dengan data dari Statistik Perbankan Indonesia, dimana pada Februari 2020 persentase kreditur yang berhutang untuk konsumsi sebesar 28,24%.
Nah, jika kamu tidak ingin berakhir demikian, penting untuk mengetahui rumus menghitung dana darurat, supaya kamu bisa menyiapkannya mulai dari sekarang.
Baca Juga: Tips Menabung Usia 20-an
Rumus Menghitung Dana Darurat
Oke, berarti kamu sudah paham mengapa menyiapkan dana darurat sedini mungkin itu sangat penting.
Yang jadi pertanyaan, berapa banyak jumlah dana darurat yang perlu disiapkan?
Jika menyangkut jumlahnya, besaran dana darurat masing-masing individu bisa berbeda ya, tergantung besaran pendapatan dan jumlah tanggungan.
Namun idealnya, rumus penghitungan uang tunai yang perlu disisihkan untuk dana darurat adalah sebagai berikut:
- Jika kamu masih single, rumus penghitungannya adalah sebesar 3 kali pengeluaran bulanan.
- Sedangkan untuk 2 orang, misalnya pasangan yang baru menikah dan belum memiliki anak, maka besaran dana darurat yang ideal adalah 6 kali pengeluaran bulanan.
- Di sisi lain, jika kamu sudah memiliki satu orang anak, maka jumlah dana darurat yang perlu dikumpulkan adalah sebanyak 9 kali pengeluaran bulanan.
- Jika kamu telah memiliki tanggungan 2 orang anak, maka jumlah dana darurat yang ideal adalah 12 kali pengeluaran bulanan.
Contoh Perhitungan Dana Darurat
Supaya lebih jelas, berikut ini contoh rumus menghitung dana darurat sesuai dengan ketentuan di atas:
Dana Darurat untuk 1 Orang (Single)
Misalnya, kamu memiliki pendapatan per bulan Rp6.000.000,00 dengan pengeluaran untuk kebutuhan bulanan (primer maupun sekunder) sebesar Rp4.000.000,00. Karena masih sendiri atau single, maka besaran ideal dana darurat sesuai rumus dana darurat di atas adalah:
Besaran dana darurat = 3 x Pengeluaran bulanan
= 3 x Rp4.000.000,00
= Rp12.000.000,00
Baca Juga: Alasan Dana Darurat Penting untuk Dimiliki
Untuk 2 Orang (Mis. Suami dan Istri)
Sebagai contoh, dalam rumah tangga terdapat pasangan suami istri yang dua-duanya bekerja.
Pendapatan suami per bulan adalah Rp4.500.000,00; sedangkan gaji si istri per bulan adalah Rp2.500.000,00.
Jadi, total pendapatan per bulan mereka adalah Rp7.000.000,00.
Dari pendapatan tersebut, sebesar Rp5.000.000,00 dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta membayar tagihan rumah. Jadi besaran dana daruratnya adalah:
Dana darurat = 6 x Pengeluaran bulanan
= 6 x Rp5.000.000,00
= Rp30.000.000,00
Dana Darurat untuk 3 Orang (Suami, Istri, 1 Anak)
Mari kita gunakan ilustrasi dari poin sebelumnya, di mana pasangan suami istri tersebut telah memiliki satu orang anak yang menjadi tanggungan mereka.
Karena ada anggota keluarga baru yang harus ditanggung, maka pengeluaran per bulan juga bertambah menjadi Rp6.000.000,00.
Oleh sebab itu, jumlah dana darurat yang perlu disiapkan juga harus ditambah berkali-kali lipat, yakni sebesar:
Dana darurat = 9 x Rp6.000.000,00
= Rp54.000.000,00
Dari penghitungan di atas, mungkin kamu berpikir sangat sulit untuk mengumpulkan dana darurat yang jumlahnya bikin kaget.
Tentu rumus di atas hanya berdasarkan teori, ya.
Jumlah dana darurat yang paling ideal pastinya tetap kembali pada kondisi keuangan kamu.
Tetapi, jika menurut aturan praktisnya, besaran yang paling tepat dan realistis untuk dana darurat adalah cukup untuk menutupi biaya hidup kamu selama 3–6 bulan ke depan.
Hal ini berdasarkan pertimbangan keamanan finansial dan kesiapan menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi.
Misalnya berganti pekerjaan, masalah kesehatan, atau kecelakaan.
Jika kamu mengantongi dana darurat yang cukup, kamu bisa menggunakan dana tersebut untuk mencukupi kebutuhan sementara, saat kamu mencari pekerjaan baru, memulihkan kondisi kesehatan, atau memperbaiki kerusakan akibat kecelakaan.
Tips Mengumpulkan Dana Darurat
Bagi sebagian besar orang, mengumpulkan dana darurat itu sulit, mengingat kebutuhan pokok yang semakin mahal.
Akan tetapi, dengan disiplin menyisihkan dan menerapkan tips-tips berikut ini, mengumpulkan dana darurat sesuai target bukan hal yang mustahil:
- Mulailah dengan mengalokasikan minimal 10%–20% dari penghasilan bulanan kamu, rutin selama 10 bulan ke depan, ya.
- Kurangi pengeluaran diskresioner, seperti makan di luar, hiburan, belanja impulsif, atau langganan yang tidak diperlukan.
- Simpan dana darurat di rekening khusus yang berbeda dengan rekening utama (yang biasa kamu pakai).
- Otomatisasikan tabungan kamu, agar sebagian dari pendapatan kamu secara otomatis dialihkan ke rekening dana darurat setiap bulan.
- Cari sumber penghasilan tambahan dengan menjalankan bisnis sampingan atau mengambil proyek pekerjaan freelance.
- Pertimbangkan untuk berinvestasi, pilihlah instrumen yang likuid, seperti saham, emas, reksadana, obligasi, dan deposito.
Demikianlah penjelasan terkait rumus penghitungan dana darurat yang wajib kamu tahu.
Selain menabung, investasi di instrumen yang rendah risiko juga bisa membantu kamu dalam membangun dana darurat lebih cepat.
Hal ini dikarenakan uang kamu tidak hanya bertambah dari segi jumlah tapi juga nilai yang diakibatkan oleh adanya efek compounding dalam investasi.
Sebagai contoh, apabila kamu menabung Rp. 1 Juta setiap bulan, dalam waktu setahun uang yang kamu kumpulkan akan berjumlah Rp. 12 Juta.
Sedangkan jika kamu menyimpan uang melalui investasi P2P Rp. 1 juta setiap bulan, dalam waktu satu tahun bukan hanya Rp. 12 juta, tapi akan ada tambahan 18% dari bunga investasi.