Baru gajian tapi gaji udah langsung habis, bagaimana sih cara bijak alokasi gaji bulanan?
Pasti hal ini sering terbesit dibenak kamu.
Sudah menjadi rahasia umum berapapun jumlah gaji kamu baik kecil maupun besar, apabila kamu tidak pandai dalam mengatur gaji, maka pasti akan habis begitu saja.
Sedangkan, di jaman sekarang penting sekali untuk mempersiapkan tabungan dana darurat dan juga dana investasi untuk kesejahteraan hidup di masa mendatang.
Untuk itu, berikut adalah tips alokasi gaji yang mungkin bisa membantu kamu dalam mengatur keuangan pribadi dan mewujudkan impian keuangan kamu:
Tips alokasi gaji ini sangat cocok ditujukan untuk kamu yang baru akan mulai untuk menabung ataupun investasi, berikut rinciannya:
Daftar Isi
40% Kebutuhan Rutin
Alokasi terbesar dari gaji selalu terletak pada kebutuhan rutin kamu.
Apa saja yang termasuk dalam kebutuhan rutin?
Pada intinya kebutuhan rutin merupakan kebutuhan yang harus kamu bayarkan setiap bulannya, seperti:
- Listrik
- Air
- Internet
- Makan
- Transport
- Iuran
- dsb
30% Utang
Alokasi gaji selanjutnya yang paling penting setelah kebutuhan pribadi adalah pos utang.
Segala jenis utang termasuk cicilan kartu kredit, KTA, Paylater dan lain sebagainya sebaiknya kamu tempatkan di pos ini.
Mengapa?
Karena sebenarnya bisa saja ini dianggap sebagai kebutuhan rutin terlebih lagi bagi utang yang harus dibayarkan tiap bulan.
Namun, tujuan diadakan pos ini adalah untuk membantu kamu dalam mengontrol jumlah utang kamu agar tidak lebih dari 30% dari total gaji kamu.
Dengan begitu rencana keuangan kamu yang lainnya bisa berjalan dengan baik.
20% Kebutuhan Pribadi
Kebutuhan pribadi merupakan kebutuhan yang bisa saja merupakan pengeluaran bulanan, tapi yang sifatnya tidak menentu dalam segi jumlah.
Misalnya saja biaya untuk hobi, rekreasi, dan lain sebagainya.
Kamu juga bisa memasukkan kebutuhan mengisi stok peralatan mandi, skincare dan lain sebagainya ke dalam pos ini.
10% Tabungan dan Investasi
Tahukah kamu bahwa ada jumlah ideal untuk setiap dana darurat yang kamu kumpulkan.
Untuk yang belum berkeluarga dan tidak memiliki tanggungan, idealnya jumlah tabungan dana darurat kamu adalah 5 kali dari total pengeluaran.
Contoh, setiap bulan kamu menghabiskan Rp. 7 Juta untuk kebutuhan hidup, maka dana darurat yang kamu butuhkan adalah sebesar Rp. 35 Juta.
Nah, bagi kamu yang sudah menikah ataupun belum menikah tapi memiliki tanggungan misalnya orang tua, maka cara menghitungnya adalah jumlah pengeluaran dikalikan jumlah orang (termasuk tanggungan).
Selain tabungan, kamu juga tidak bisa mengesampingkan kebutuhan investasi.
Karena dibandingkan kamu menyimpan uang begitu saja, ada baiknya membiarkan uang tersebut “bekerja dan menghasilkan” untuk kita di masa depan.
Kabar baiknya, saat ini ada banyak sekali instrumen investasi yang tidak mengharuskan kamu untuk memulai dalam jumlah banyak.
Di KoinWorks, kamu bisa mulai melakukan pendanaan hanya dari Rp.100 ribu.
Meskipun mulai dari nominal kecil, tapi imbal hasil yang bisa kamu dapatkan adalah sampai dengan 18% pertahun.
Lumayan banget, kan?
Yuk, mulai pendanaan kamu sekarang!
Mumpung KoinWorks lagi kasih banyak cashback untuk setiap pendanaan, cek promonya di bawah ini ya:
Cashback 30% untuk Semua Produk Pendanaan
Cashback Rp. 3,5 Juta untuk KoinRobo
Sebagai catatan, persentase alokasi ini bisa kamu sesuaikan kembali dengan kebutuhan, apabila kamu ingin meningkatkan jumlah tabungan kamu maka kamu bisa menggunakan formula 40-20-20-20 (Kebutuhan rutin-Utang-Kebutuhan pribadi-tabungan dan investasi).
Kemudian apabila kamu sudah semakin ahli dalam mengatur keuangan dan ingin mengembangkan tabungan dan investasi kamu, maka kamu bisa menaikan persentase tabungan dan investasi ke 30% dan menurunkan persentase utang ke 10% saja.
Semoga artikel ini bermanfaat!
