Ada beberapa hal teknis yang harus diperhatikan jika kamu merupakan produsen camilan keripik. Salah satu yang paling penting adalah cara mengatur stok bahan baku agar proses produksi keripik kamu lancar tanpa hambatan.
Tidak bisa dipungkiri, ketersediaan bahan baku sangat penting untuk keberlangsungan produksi camilan. Kamu harus membedakannya menjadi beberapa bagian sebelum mengelolanya.
Cara Mengelompokkan Bahan Baku Pembuatan Keripik
Bahan baku terdiri dari bermacam-macam jenis, mulai dari bahan baku utama hingga bahan baku pelengkap. Selain itu, harus dibedakan penyimpanannya tergantung dengan daya tahan barang.
Bahan Baku Utama
Langkah pertama adalah mengelompokkan bahan baku utama pembuatan keripik. Misal pada produk keripik singkong aneka rasa, bahan baku utamanya yakni singkong, perasa makanan, minyak goreng.
Persediaan bahan baku ini tentu harus selalu ada. Kamu bisa melakukan pengecekan saat akan mulai produksi. Semua bisa diatur berdasarkan daya tahan produk.
Bahan Pelengkap
Kelompokkan bahan pelengkap atau bahan sekunder yang harus dipenuhi untuk bisnis keripik. Namun, bahan ini bisa diganti dengan bahan lain apabila persediaannya benar-benar sudah tidak ada lagi.
Contoh kemasan keripik, gas atau bahan bakar kompor, dan lain sebagainya. Bahan ini bisa diganti apabila ada permintaan, tapi persediaan barang tidak ada.
Bahan Penolong
Berikutnya adalah bahan penolong atau kebutuhan ketiga yang bisa digantikan jika tidak ada.
Misal adalah kantong belanja, kardus, bubble wrap pengiriman dan lain sebagainya.
Namun dalam melakukan pengelompokkan, kamu harus tetap mempertimbangkan menurut bisnis camilan masing-masing. Bisa jadi kardus dan bubble wrap ada di bahan baku utama kamu karena penjualan kripik kamu dilakukan secara online.
Cara Mengatur Stok Bahan Baku Keripik
Setelah melakukan pengelompokkan bahan baku sesuai kebutuhannya, baru kemudian atur stoknya. Berikut caranya:
Hitung Kebutuhan
Kamu harus menghitung terlebih dahulu kebutuhan kamu dalam satu kali produksi keripik. Caranya dengan mengetahui jumlah permintaan keripik setiap beberapa waktu.
Misal dalam seminggu, permintaan keripik singkong kamu adalah 50 kilogram. Kamu bisa melakukan produksi sekitar 60 kilogram keripik. Lebihkan produksi untuk persiapan apabila ada keripik yang gosong dan lain sebagainya.
Beli Bahan Baku Secukupnya
Untuk menghindari bahan baku menumpuk di gudang, maka beli bahan baku secukupnya saja sesuai dengan kebutuhan yang telah dihitung sebelumnya.
Apabila proses produksi camilan kamu dilakukan setiap hari, setidaknya stok bahan baku selama satu minggu. Jika terjadi keterlambatan stok dari supplier bahan, kamu masih bisa melakukan produksi sampai 7 hari kemudian.
Nah, stok ini hanya kamu yang bisa menentukan. Cocokkan dengan ketersediaan bahan baku di pasar dan modal yang kamu miliki.
Tips: Beli bahan baku yang susah didapatkan dalam jumlah 2 kali lipat dari seharusnya. Supaya produksi camilan kamu lancar meski bahan baku di pasar kosong.
Cermati Kedatangan Bahan Baku
Apabila supplier bahan baku kamu datang ke tempat produksi, kamu harus mencermati betul kualitas bahan. Untuk menghindari adanya bahan baku yang rusak, tapi masih dijual oleh supplier.
Namun jika kamu berbelanja sendiri ke toko, maka pilih bahan baku yang berkualitas. Pastikan juga bahan baku memiliki expired date yang lama.
Sediakan Gudang yang Aman
Penyimpanan bahan baku tak bisa dilakukan sembarangan. Kamu harus memastikan tempat penyimpanan kamu aman baik dari hewan, banjir, kebakaran atau faktor lain.
Hindari menyimpan produk yang berbahaya tanpa perlindungan khusus agar bahan baku kamu yang lain aman jika produk berbahaya tersebut sedang bermasalah.
Atur dan Catat Stok Bahan Baku
Setelah itu, kamu harus mengatur stok bahan baku sesuai dengan penggunaannya. Bedakan antara bahan baku utama, pelengkap dan penolong.
Kamu juga harus mencatat daya tahan masing-masing bahan baku camilan kamu. Misal singkong harus segera diolah setelah 3 hari dari masa pencabutan umbi atau bisa juga bumbu camilan memiliki daya tahan hanya 3 bulan.
Terapkan Prinsip First Expired First Out
Setelah mencatat daya tahan masing-masing bahan baku, cara mengatur stok bahan baku selanjutnya adalah dengan prinsip FEFO. Artinya, bahan baku yang segera memasuki masa kadaluarsa, harus diolah terlebih dahulu.
Pastikan kembali masa kadaluarsa untuk menghindari penggunaan bahan yang sudah lewat batas tanggal. Lakukan pengecekan sebelum produk digunakan.
Buat Kartu Stok
Penting untuk memiliki kartu stok produk. Fungsinya yakni sebagai catatan bahan yang keluar dari gudang. Setiap bahan yang keluar harus dicatat pada kartu stok.
Lalu saat persediaan sudah habis, kamu bisa melakukan permintaan bahan baku. Ketika kamu melakukan pembelian bahan baku, sebaiknya buat laporan persediaan.
Cek Ketersediaan Secara Berkala
Terakhir adalah melakukan pengecekan ketersediaan bahan baku secara berkala. Meski telah melakukan pencatatan, peluang untuk terjadi kesalahan juga masih ada.
Pemeriksaan stok bahan baku ini penting dilakukan untuk menghindari barang yang kosong, bahan kadaluarsa atau bahan yang tiba-tiba rusak agar kamu segera melakukan penindakan jika ada masalah pada bahan baku keripik.
Demikian cara mengatur stok bahan baku yang bisa kamu pelajari. Semoga bisnis camilan kamu lancar dan sukses ya!
Untuk para pelaku usaha kecil dan menengah, online sellers, dan freelancers. Kamu bisa lihat artikel lainnya di KoinWorks untuk dapatkan insight positif bagaimana cara berbisnis!
Nikmati kemudahan transaksi bisnis dan keuangan kamu dalam satu aplikasi hanya di KoinWorks NEO!