Ketika bisnis camilan yang kamu rintis mulai berjalan stabil dan mendatangkan keuntungan, langkah berikut yang perlu kamu jalankan adalah mengembangkan cabang bisnis camilan.
Bisnis kuliner seperti bisnis camilan ini memiliki banyak peminat, dari anak kecil hingga ke orang dewasa. Potensi bisnisnya masih sangat besar.
Jika bisnis camilan yang kamu rintis sudah mulai berjalan stabil, dan mulai mendatangkan keuntungan yang konsisten, kamu perlu mulai memikirkan strategi untuk membuka cabang baru.
Pasalnya, karena bisnis ini memiliki potensi yang besar, sudah pasti banyak pula persaingan yang ada. Kalau kalah cepat dalam menguasai suatu pasar, besar kemungkinan kamu akan kehilangan potensi penjualan di sana.
Nah, dengan membuka cabang di lokasi bisnis yang baru, kamu bisa mulai mengungguli persaingan yang ada.
Tetapi, bagaimana caranya membuka cabang baru?
Apa saja aspek yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk mengembangkan cabang bisnis camilanmu?
6 Cara Mengembangkan Cabang Bisnis Camilan
Dalam mengembangkan cabang baru untuk bisnis camilan, kamu perlu memperhatikan aspek-aspek penting terlebih dahulu.
Mulai dari analisis kondisi bisnis yang sudah ada, hingga ke evaluasi potensi pasar di lokasi yang baru.
Berikut ini adalah beberapa cara mudah yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat terhadap kondisi bisnis, sehingga nantinya kamu dapat mengembangkan cabang baru untuk bisnis camilan dengan perencanaan yang lebih matang.
Silakan disimak!
1. Memastikan kestabilan kondisi bisnis camilan
Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah memastikan kestabilan operasional dan kondisi keseluruhan pada bisnis camilan.
Bagaimana dengan kegiatan operasional sehari-hari, apakah sudah berjalan lancar?
Jika ada masalah, apakah selalu bisa teratasi dengan baik?
Bagaimana dengan kondisi finansial, apakah bisnis mulai bisa mendatangkan keuntungan yang stabil per bulannya?
Hal ini penting dilakukan dan dipastikan, karena jika bisnis camilan di cabang utama masih berantakan dan belum stabil, kamu akan mengalami kesulitan ketika membuka cabang yang baru.
Pastikanlah segala sesuatu sudah bisa berjalan dengan baik di cabang utama, sebelum memutuskan untuk mengembangkan cabang baru.
2. Memastikan justifikasi untuk membuka cabang baru
Jika kondisi cabang utama sudah siap, dan selalu berjalan secara baik, maka kamu perlu melakukan evaluasi terhadap keputusan membuka cabang baru.
Kenapa kamu membutuhkan cabang baru?
Apakah karena produksi camilan pada cabang utama sudah melebih kapasitas?
Apa karena untuk mengakomodir permintaan camilan di lokasi baru yang cukup berpotensi?
Atau malah karena hanya mengikuti strategi kompetitor saja?
Kamu perlu mencari alasan yang valid dari sudut pandang bisnis, untuk memutuskan membuka cabang baru.
Misalnya, dari data penjualan di kota X, kamu mendapatkan informasi bahwa permintaan camilan dari kota Y selama satu tahun ini sangatlah banyak.
Maka, kamu memang perlu membuka cabang baru di kota Y untuk memenuhi permintaan di sana.
Jika kamu memutuskan untuk membuka cabang di kota Y karena kompetitor melakukan hal yang serupa, tanpa didukung oleh data penjualan dan target konsumen yang jelas, ada kemungkinan 50:50 bahwa camilanmu tidak begitu laris di sana.
Kalau memang laris seperti kompetitor, itu bagus.
Tetapi apabila tidak selaris kompetitor, sementara kamu telah mengeluarkan modal untuk membuat toko baru, tentunya kamu akan merugi.
3. Menentukan lokasi bisnis cabang baru
Seperti yang telah disebutkan di atas, tentukanlah lokasi cabang baru sesuai dengan potensi pasar dan target konsumen di lokasi tersebut.
Jika bisnis camilan di kota X yang kamu miliki selalu rutin mendapat pesanan dari kota Y dan Z, maka sudah sewajarnya kamu memilih lokasi cabang baru dari kedua wilayah tersebut.
Selanjutnya, kamu perlu melihat juga apakah lokasi tersebut cukup aman, tidak rawan tindakan kriminalitas dan tawuran, dan juga aman dari banjir.
Sebaiknya kamu mengunjungi dan melihat langsung lokasi yang menjadi pilihan untuk cabang baru bisnismu tersebut.
Jangan lupa untuk memeriksa syarat perizinan yang perlu dipenuhi. Biasanya tiap daerah memiliki variasi persyaratan yang berbeda.
4. Melakukan analisis terhadap jalur logistik
Faktor berikutnya yang perlu kamu perhatikan dalam menentukan lokasi adalah evaluasi terhadap jalur logistik.
Apakah lokasi tersebut dapat dengan mudah dicapai oleh para pemasok?
Atau mudah dilalui oleh kamu dan para pegawai ketika akan membawa masuk bahan baku dan mengirimkan produk camilan?
Bagaimana dengan konsumen yang akan datang langsung ke toko, apakah mereka akan bisa dengan mudah menemukan cabang baru tersebut?
Pastikan lokasi cabang baru berada dekat atau tidak jauh dari akses jalan raya.
Jika kamu juga memiliki gudang penyimpanan, pastikan pula bahwa lokasi tersebut cukup luas untuk kegiatan loading-unloading barang.
5. Melakukan analisis terhadap sumber daya manusia
Kamu juga perlu memperhatikan faktor tenaga kerja pada cabang bisnis yang baru.
Dari mana rencananya kamu akan mendapatkan karyawan?
Apakah dengan membukan lowongan kerja baru untuk kota Y dan Z?
Atau memindahkan beberapa karyawan dari kota X untuk bekerja di cabang yang baru?
Bagaimana dengan biayanya?
Cara yang paling simpel adalah dengan membawa satu atau dua orang karyawan berpengalaman dari cabang kota X, dan meminta mereka untuk membimbing karyawan-karyawan baru di kota Y dan Z.
Dengan begitu, akan terjadi transfer knowledge yang dari karyawan cabang lama ke karyawan-karyawan di cabang yang baru.
6. Menyesuaikan promosi, pemasaran, dan inovasi bisnis
Langkah terakhir yang perlu kamu lakukan sebelum benar-benar membuka cabang baru adalah membuat rencana penyesuaian untuk promosi, pemasaran, dan inovasi bisnis.
Kamu sebaiknya melakukan riset mengenai jenis promosi dan metode pemasaran apa yang sesuai untuk diterapkan pada cabang bisnis yang baru.
Jika di kota X kamu sukses menggunakan promosi potongan harga di akhir pekan dan menggunakan metode pemasaran dengan media sosial, belum tentu hal tersebut juga ampuh untuk konsumen di kota Y dan Z.
Pastikan lagi segmentasi pasar di wilayah-wilayah baru tersebut, dan pelajari beragam karakter konsumen di sana.
Hal ini berlaku juga dengan inovasi yang akan kamu lakukan.
Apakah inovasi yang kamu lakukan sebelumnya, akan mendatangkan hasil yang sama jika diterapkan di cabang yang baru?
Dari segmentasi pasar yang kamu lakukan ulang tadi, kamu bisa mendapatkan konsep inovasi apa yang dibutuhkan dan diminati konsumen di cabang yang baru tersebut.
Sudah Siap Mengembangkan Cabang Bisnis Camilan?
Itulah beberapa hal yang bisa kamu coba terapkan sebelum benar-benar memutuskan untuk membuka cabang baru.
Mulai dari memastikan kondisi operasional dan finansial bisnis di cabang utama, menentukan lokasi berdasarkan kemampuan logistik dan tenaga kerja, serta menyesuaikan strategi promosi & pemasaran.
Pastikan kamu memiliki data yang akurat mengenai potensi pasar di wilayah yang menjadi target pembangunan cabang baru, ya.
Jangan sampai kamu salah mengambil keputusan, dan malah mengembangkan cabang ke wilayah yang kebutuhannya tidak sesuai dengan bisnis camilanmu.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!