Stok bahan baku dimsum harus diatur dengan tepat agar tidak mengganggu proses penjualan. Selain itu, mengatur stok bahan baku pada bisnis dimsum juga berperan penting dalam menjaga kualitas dimsum yang kamu jual, lho.
Daftar Isi
Cara Mudah Mengatur Stok Bahan Baku Dimsum
Buat kamu yang masih bingung bagaimana cara mengatur stok bahan baku dimsum yang benar, ikuti cara mudah berikut ini.
1. Sortir Bahan Baku Dimsum yang Masuk
Langkah pertama untuk mengatur stok bahan baku dimsum yang tepat adalah menyortir bahan baku yang baru dikirim oleh pemasok atau supplier. Meski sudah menjadi langganan, kamu harus melihat satu per satu kondisi bahan baku yang dikirim oleh pemasok sebelum kamu simpan.
Kerusakan bahan baku dimsum yang baru, bisa disebabkan oleh quality control yang buruk dari pihak supplier dan kerusakan saat proses pengiriman. Inilah mengapa kamu perlu menyortir stok bahan baku dimsum tersebut.
Misalnya, untuk membuat kulit dimsum agar bening dan mengkilap, pastikan tepung kanji atau tepung tang mien berwarna putih, tidak menggumpal, teksturnya halus, dan tidak bau tengik.
Namun, jika kamu memilih untuk membeli kulit dimsum yang sudah jadi, pilihlah kulit dimsum yang berkualitas, aman, dan ada label halal, seperti kulit dimsum milik Baso Yen.
Jika kamu memiliki keterbatasan waktu dan tenaga untuk membuat dimsum sendiri dengan bahan baku yang cukup banyak. Kamu bisa memesan dimsum frozen lewat supplier terpercaya seperti Pabrik Dimsum 49. Pemesanan bisa kamu lakukan lewat akun Instagram mereka di @pabrikdimsum49.
Memesan dimsum frozen akan memudahkan kamu saat proses penyortiran sebelum stok dimsum tersebut disimpan.
Dalam proses penyortiran, ada beberapa peralatan yang perlu kamu persiapkan. Mulai dari buku khusus untuk mencatat bahan baku yang masuk, penggaris, pulpen, dan tentu saja kalkulator untuk membantu proses perhitungan.
Karena proses pencatatannya secara manual, maka kamu harus membuat beberapa kolom sesuai dengan jumlah bahan baku dimsum yang sudah kamu pesan.
Misalnya, untuk bulan ini kamu memesan 3 bahan baku, antara lain kulit dimsum, varian daging untuk isian dimsum, hingga sausnya. Maka, buatlah 3 kolom untuk bahan baku tersebut dengan melengkapi keterangan, seperti tanggal masuk, jumlah atau beratnya, dan catatan tambahan jika ternyata ada kerusakan.
Ketika kamu menemukan stok bahan baku dimsum yang tidak sesuai atau tidak berkualitas, maka pisahkan dan tulis apa alasan kamu mengembalikan bahan baku tersebut kepada pihak supplier.
Misalnya, di antara 100 pack kulit dimsum, ternyata kamu menemukan 3 pack kulit dimsum dalam keadaan rusak. Maka pisahkan 3 pack yang rusak tersebut untuk dikembalikan kepada pihak supplier.
2. Simpan dengan Benar
Cara berikutnya adalah menyimpan stok bahan baku dimsum dengan benar. Proses ini akan memudahkan kamu nantinya dalam mengatur stok dimsum yang tersisa.
Dalam menyimpan stok, kamu perlu memisahkan bahan baku sesuai dengan waktu kedatangannya. Ini bertujuan agar stok lama lebih dulu habis digunakan sekaligus menghindari kerusakan.
Misalnya, kulit dimsum yang lolos penyortiran ada 97 pack. Sedangkan stok sisa kulit dimsum di dalam ruang penyimpanan ada 5 pack. Maka, pisahkan stok kulit dimsum yang baru dengan stok yang lama, tetapi masih di dalam ruang penyimpanan yang sama.
Salah satu tempat penyimpanan untuk stok dimsum yang kamu butuhkan adalah mesin freezer. Misalnya, Chest Freezer Gea AB-336 R dari Gigatronic yang memiliki kapasitas 330 liter yang dijual dengan harga Rp3.899.000,00.
Sedangkan tempat penyimpanan untuk bahan baku yang tidak perlu dibekukan seperti tepung. Kamu bisa menggunakan toples kedap udara dengan kualitas terbaik. Misalnya, toples dari Adda Home yang bisa kamu beli dengan harga Rp10.500,00 di toko Vintage Story Official.
3. Mencatat Stok Bahan Baku Dimsum
Cara terakhir dalam mengatur stok bahan baku dimsum yang tepat adalah mencatat stok yang kamu simpan.
Dibutuhkan ketelitian dan keakuratan dalam mencatat stok bahan baku dimsum agar tidak menimbulkan kekeliruan yang berakibat fatal pada proses penjualan dan reorder bahan baku di bulan berikutnya.
Terdapat dua jenis proses pencatatan yang bisa kamu coba, yaitu proses manual dan memanfaatkan software pencatatan stok bahan baku.
Pada proses manual, kamu membutuhkan beberapa peralatan, seperti buku khusus, pulpen, penggaris, hingga kalkulator.
Selanjutnya, buatlah beberapa kolom sesuai dengan jumlah dan jenis stok bahan baku dimsum yang kamu simpan. Dalam pencatatan ini, gabungkan jumlah stok bahan baku yang baru masuk dengan stok lama.
Jika tidak ingin terjadi kesalahan pada saat proses pencatatan, kamu bisa menggunakan software khusus, seperti Mekari Jurnal. Software ini akan mencatat seluruh stok bahan baku dimsum yang kamu punya dengan tepat. Kamu hanya perlu memantau dan mencari stok bahan baku melalui fitur di dalamnya.
Hasil dari penjumlahan ini akan menjadi acuan kamu dalam memproduksi dimsum sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, data pencatatan stok bahan baku dimsum ini juga bisa membantu kamu melakukan reorder bahan baku dengan jumlah dan waktu yang tepat.
Yuk, Atur Stok Bahan Baku Dimsum dengan Tepat!
Nah, itulah cara tepat mengatur stok bahan baku yang bisa kamu terapkan.
Agar proses produksi dimsum tidak terganggu, maka atur dengan tepat sekarang juga.
Jika kamu ingin mengatur kebutuhan finansial bisnismu dengan lebih mudah, KoinWorks siap untuk membantumu.
Nikmati beragam fleksibilitas, mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman.
Semua dapat dilakukan dari satu aplikasi KoinWorks NEO.
Selamat mencoba, ya!