Banyak orang yang mencari cara bagaimana untuk memulai sebuah bisnis furnitur.
Hal ini dikarenakan potensi bisnis ini lumayan menjanjikan, bahkan sekarang sudah mulai tumbuh kembali, sejak dilanda pandemi global dari awal tahun 2020.
Data Kementerian Perindustrian pun menyatakan hal yang serupa, bahwa bisnis furnitur memiliki ketahanan yang lumayan tinggi walaupun secara keseluruhan banyak bisnis yang rontok di awal pandemi.
Potensi bisnis furnitur juga tidak hanya untuk skala nasional saja, namun hampir sebagian hasil produksi dalam negeri digunakan untuk memenuhi permintaan ekspor.
Nah, kamu pasti setuju kalau bisnis bisa dijadikan pendapatan tambahan jika dikerjakan secara serius.
Lalu, bagaimana cara memulainya?
9 Cara untuk Memulai Bisnis Furnitur
Untuk memulai bisnis furnitur, tentu kamu memerlukan persiapan yang matang; mulai dari konsep, modal, hingga urusan mental.
Karena dalam menjalankan bisnis itu tidak sekadar menyiapkan barang dan menjualnya ke konsumen saja, tapi banyak aspek yang perlu diketahui untuk bisa menjalankan bisnis secara baik.
Berikut ini adalah beberapa cara jitu yang bisa kamu terapkan untuk memulai sebuah bisnis furnitur.
Silakan disimak!
1. Mempersiapan konsep awal
Hal pertama yang kamu perlu lakukan adalah menentukan konsep bisnis yang akan kamu usung.
Apakah bisnis furnitur yang kamu jalankan adalah bisnis offline, online, atau kombinasi dari keduanya?
Bagaimana dengan toko fisik, apakah kamu memerlukan sebuah lokasi untuk berbisnis dan menyimpan semua furnitur tersebut?
Dari konsep bisnis inilah kamu kemudian bisa merencanakan berapa banyak modal yang dibutuhkan; apakah sesuai dengan kemampuan finansialmu, atau tidak.
2. Melakukan segmentasi pasar
Selanjutnya adalah melakukan segmentasi pasar.
Kamu harus mencari informasi mengenai kelompok konsumen yang menjadi target bisnismu.
Nah, nantinya kebutuhan target konsumen inilah yang harus kamu coba penuhi.
Misalnya, target konsumenmu adalah keluarga muda dengan dua orang anak kecil.
Maka kebutuhan mereka adalah furnitur rumah tangga seperti sofa, lemari, meja TV, tempat tidur anak, dan lain sebagainya.
Kalau memang target konsumenmu adalah keluarga muda dengan rumah, maka sebaiknya kamu tidak terlalu banyak menyediakan furnitur untuk kebutuhan ruangan lain, seperti perkantoran. Begitu juga sebaliknya.
3. Memilih lokasi bisnis
Dalam pemilihan lokasi bisnis, kamu perlu menyesuaikannya dengan konsep bisnis di awal.
Apakah kamu menyediakan toko fisik, atau hanya layanan online?
Jika kamu menyediakan toko fisik agar konsumen bisa memilih furnitur langsung, maka kamu perlu menyediakan lokasi untuk toko sekaligus untuk gudang penyimpanan.
Kemudian, jika lokasi bisnismu memiliki biaya sewa yang terlalu mahal, kamu bisa mencari lokasi bisnis lain di pinggiran kota.
Intinya adalah pastikan lokasi bisnismu mudah ditemukan oleh konsumen, ya.
4. Menentukan stok barang furnitur
Dari manakah stok barang furniturmu berasal?
Apakah hasil produk buatanmu sendiri, atau berasal dari pemasok?
Jika kamu memutuskan untuk membuat sendiri produk furnitur, kamu perlu memperhitungkan biaya produksi, yang mana biasanya meliputi bahan baku dan tenaga kerja.
Namun, jika kamu mendapatkan furnitur dari pemasok, pastikan kualitasnya sesuai standar, ya.
Hindari tergiur oleh harga murah yang ditawarkan oleh pemasok.
Bisa jadi barang tersebut memiliki kualitas yang rendah, serta gampang rusak.
5. Menentukan jenis furnitur
Pilihlah jenis produk furnitur yang sesuai dengan konsep bisnismu.
Jangan terlalu memaksakan ingin menjual koleksi yang lengkap.
Jika dari keseluruhan koleksi tersebut hanya beberapa saja yang laris, maka barang-barang yang lain berpotensi menjadi dead stock.
Sebagai contoh, jika target konsumenmu adalah keluarga muda seperti contoh sebelumnya, maka pilihlah variasi furnitur untuk kebutuhan mereka.
Tentu saja para keluarga muda tersebut tidak akan sering membeli sebuah meja kerja, bukan?
Ada baiknya juga kamu turut memperhatikan produk-produk yang dijual oleh para kompetitor.
Dengan begitu, kamu akan dapat selalu mengikuti perkembangan tren.
6. Melakukan kolaborasi bisnis
Dari awal mulai bisnis, kamu bisa segera merencanakan bisnis lain apa saja yang bisa kamu ajak bekerja sama nantinya.
Contohnya, jika kamu membuka opsi layanan online, dan membutuhkan jasa kurir, kamu bisa menjalin kerja sama dengan bisnis yang menyediakan jasa tersebut. Misalnya seperti GoBox, JNE, Tiki, dan lain sebagainya.
Atau bisa juga kamu memberikan program cicilan untuk konsumen, melalui kerja sama dengan bisnis penyedia sistem pembayaran dengan metode cicilan tersebut.
Hal ini akan semakin memudahkan konsumen untuk berbelanja, dan menarik minat konsumen-konsumen lain untuk datang dan membeli dari bisnis furnitur milikmu.
7. Melakukan pemasaran
Sama seperti menentukan konsep bisnis, kamu bisa menentukan metode pemasaran mana yang akan kamu gunakan; offline, online, atau kombinasi dari keduanya?
Secara offline, kamu dapat membuat plang sebagai penunjuk lokasi dan identitas bisnismu. Kamu juga dapat menyebarkan brosur, serta beriklan di media massa.
Dengan cara online, kamu dapat beriklan dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Facebook, YouTube, TikTok, dan Twitter.
Kamu juga dapat mendaftarkan bisnismu di Google Business Profile, agar konsumen bisa lebih mudah menemukan bisnismu.
8. Memberikan layanan konsumen (customer service)
Membuat program layanan konsumen yang baik adalah hal yang sering terlewatkan oleh pemilik bisnis.
Layanan konsumen harus selalu siap dan sigap dalam berinteraksi dengan konsumen. Mereka harus bisa menjawab pertanyaan, dan membantu konsumen dalam menyelesaikan masalah yang ada.
Dengan memiliki program layanan konsumen yang baik, kamu sudah selangkah lebih maju dibandingkan dengan para kompetitor.
Layanan konsumen yang baik pun terbukti ampuh untuk membuat konsumen merasa nyaman, dan bukan tidak mungkin bisa membuat mereka datang kembali, untuk berbelanja di bisnis furniturmu.
9. Menyiapkan modal awal
Dari semua persiapan yang telah dilakukan, yang terakhir adalah menyiapkan modal awal.
Ketika semua aspek sudah lengkap, kamu tinggal menghitung berapa biaya yang perlu dikeluarkan, dan bandingkan dengan kemampuan finansialmu.
Apakah sepadan? Atau modal masih belum cukup?
Kalau memang belum mencukupi, kamu bisa meminjam uang di bank, atau menyusun kembali kebutuhan bisnismu agar tercukupi dengan modal yang kamu miliki sekarang.
Seiring dengan pertumbuhan bisnis nantinya, kamu akan dapat juga memenuhi kebutuhan tersebut satu per satu.
Ingat, segala keputusan bisnis harus diambil berdasarkan justifikasi dan alasan yang tepat, ya.
Hindari mengeluarkan modal untuk sesuatu hal yang hanya didasari keinginan impulsif.
Sudah Siap untuk Memulai Bisnis Furnitur Sendiri?
Demikian beberapa cara jitu yang bisa kamu terapkan untuk memulai bisnis furnitur.
Mulai dari menentukan konsep, melakukan segmentasi pasar, memilih lokasi, menentukan stok barang, hingga menentukan metode pemasaran, serta menghitung modal yang dibutuhkan.
Itulah hal-hal dasar yang bisa dipelajari secara detail, sebelum kamu memutuskan untuk benar-benar terjun ke bisnis furnitur.
Selamat mencoba!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!