Banyak orang yang mencoba peruntungannya di bisnis furniture, karena bisnis ini memang memiliki prospek yang lumayan bagus. Namun, banyak orang yang sering melakukan kesalahan sehingga bisnisnya pun menjadi gagal. Lalu seperti apa kesalahan yang harus dihindari dalam bisnis furniture?
Daftar Isi
5 Kesalahan dalam Bisnis Furniture
Inilah lima kesalahan dalam bisnis furniture yang perlu kamu hindari:
Salah Memilih Bahan Baku
Kualitas dari barang furniture salah satunya memang akan ditentukan oleh bahan baku. Pemilihan bahan baku dengan kualitas terbaik tentu akan menghasilkan barang furniture dengan kualitas terbaik juga. Masalahnya, bahan baku terbaik, tentu saja memiliki harga yang mahal.
Dari sinilah banyak pelaku bisnis yang biasanya menggunakan bahan baku yang lebih murah. Tentunya kualitas hasil akhirnya juga akan menurun. Hal ini sebenarnya tidak terlalu jadi masalah ketika sejak awal kamu memberi tahu ke konsumen bahan baku yang kamu gunakan.
Masalah sering kali muncul ketika banyak pelaku bisnis furniture yang tidak membicarakan hal ini sejak awal. Akibatnya, banyak dari pelanggan yang kecewa dan tidak pernah memesan kembali di tempatnya.
Maka dari itu, transparansi di awal sangat penting. Kamu wajib untuk memaparkan atau memberikan detail yang sebenarnya perihal produk furniture yang kamu jual, khususnya jenis bahan baku yang kamu gunakan.
Alangkah lebih baiknya lagi jika kamu menggunakan bahan baku yang berkualitas. Misalnya, menggunakan kayu jati, kayu trembesi, kayu sungkai, kayu mahogany, atau kayu mindi. Meskipun sedikit lebih mahal, namun bisa menjamin kepuasan pelanggan dan meminimalisir kerugian akibat produk rusak sebelum dijual.
Pekerja yang Kurang Terampil
Kesalahan lainnya yang juga perlu dihindari ketika melakukan bisnis furniture adalah mempekerjakan orang yang kurang terampil. Perlu kamu ketahui, masalah kualitas dari furniture selain ditentukan oleh bahan baku juga akan ditentukan oleh kualitas dari pembuatnya
Kamu tentu tidak ingin mendapatkan meja yang kakinya panjang sebelah atau lemari yang tidak bisa ditutup karena ukuran pintunya yang tidak pas. Masalah ini bisa terjadi ketika kamu menggunakan tenaga kerja yang kurang terampil
Tidak Menunjukan Hasil Karyanya dengan Maksimal
Apakah kamu pernah dengar brand Veranda, salah satu brand furniture mewah yang ada saat ini. Selain masalah kualitas, satu hal yang menarik dari mereka adalah cara menunjukan setiap hasil karya yang dibuat.
Tidak hanya asal pajang, namun mereka juga membuat konsep tertentu yang bisa menunjukan sisi mewah dan keunggulan dari setiap produk yang mereka jual.
Hal ini yang seringkali luput dari pelaku bisnis furniture. Banyak dari mereka yang hanya memajang semua barang yang mereka jual secara asal. Kebanyakan dari mereka berpikir jika yang penting barangnya terlihat, bukan bagaimana seharusnya barang tersebut terlihat.
Padahal, ketika kamu memajang semua barang furniture dengan konsep tertentu, maka hal itu juga bisa menjadi inspirasi untuk pembeli tentang bagaimana penataan ruang yang baik. Cara ini juga berpotensi membuat pembeli tidak hanya membeli satu barang tapi juga beberapa barang sekaligus.
Tidak Ada Strategi Digital Marketing yang Berkelanjutan
Di zaman seperti sekarang, penggunaan digital marketing memang menjadi bagian yang cukup penting. Hampir semua bisnis akan membutuhkan hal ini untuk menjadi bagian pendukung bisnisnya.
Dalam bisnis furniture, penggunaan strategi digital marketing yang tepat bisa jadi salah satu cara untuk memperkenalkan produk yang kamu jual dengan lebih luas. Dekoruma merupakan salah satu pelaku bisnis furniture yang sukses dengan strategi digital marketing ini.
Selain masalah konten, satu hal yang penting dari strategi digital marketing ini adalah konsistensi. Digital marketing bukanlah hal yang bisa kamu lakukan dalam sekali proses langsung jadi.
Dalam dunia digital marketing, memberikan konten secara berkala akan sangat membantu bisnis kamu tumbuh dengan lebih baik. Selain itu, cara ini juga bisa membantu untuk mendatangkan banyak konsumen.
Salah dalam Penanganan Stok Furniture
Satu hal yang menjadi tantangan dari bisnis furniture adalah stok yang mungkin tidak langsung terjual. Ada kalanya, satu barang harus menunggu sampai beberapa bulan untuk bisa terjual.
Kamu sebagai pemilik usaha perlu melakukan penanganan yang tepat, agar barang yang belum laku tersebut tidak rusak. Baik karena rayap, udara, atau yang lainnya. Tentu akan sangat merugikan ketika ada barang yang belum laku, namun tidak bisa terjual karena sudah rusak.
Cara termudah untuk menghindari hal ini adalah dengan rajin membersihkan furniture tersebut dan juga tempat penyimpanannya. Mungkin kamu juga perlu menyewa jasa pest control untuk memastikan tidak ada hewan pengerat dan lainnya.
Jasa pest control juga cukup terjangkau harganya. Kamu hanya perlu membayar sekitar Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu untuk tiap meter persegi luas ruangan. Harga ini tentunya masih murah daripada harus mengalami kerugian karena barang yang rusak.
Yuk, Hindari Kesalahan dalam Bisnis Furniture!
Seperti itulah lima kesalahan yang perlu kamu hindari saat menjalankan bisnis furniture. Jika kamu pernah melakukan salah satu kesalahan yang tertera di atas, sebaiknya langsung ambil langkah penanganan yang tepat. Agar pelanggan kamu tidak kabur ke kompetitor.
Untuk para pelaku usaha kecil dan menengah, online sellers, dan freelancers. Kamu bisa lihat artikel lainnya di KoinWorks untuk dapatkan insight positif bagaimana cara berbisnis!
Nikmati kemudahan transaksi bisnis dan keuangan kamu dalam satu aplikasi hanya di KoinWorks NEO!