Bagaimana cara menentukan harga jual produk yang menguntungkan pada sebuah bisnis hijab?
Dalam menjalakan sebuah bisnis, tentu menentukan harga jual merupakan suatu hal yang cukup penting.
Bagaimana tidak, jika harga jual yang dipasang terlalu rendah, ada kemungkinan bisnismu merugi.
Kalau terlalu tinggi, mungkin banyak calon konsumen yang tidak jadi membeli.
Lantas, bagaimana caranya menentukan harga jual produk yang bisa diterima konsumen, dan masih menguntungkan untuk bisnismu?
Daftar Isi
Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk di Bisnis Hijab
Dalam menentukan harga jual suatu produk atau jasa, tentu kamu sebagai pemilik bisnis tidak bisa sembarangan.
Ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelumnya, mulai dari biaya produksi dan harga produk yang dipasang kompetitor.
Nah, berikut adalah beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan dan perhitungkan sebelum benar-benar memasang harga jual pada produk bisnis hijab yang kamu jalankan.
Silakan disimak!
1. Menghitung harga pokok produksi
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menghitung biaya produksi dari hijab yang akan kamu jual.
Komponen biaya produksi meliputi:
- Bahan baku; contohnya seperti kain, benang, kancing, dan lain sebagainya.
- Listrik untuk alat produksi
- Gaji karyawan
- Pengemasan
- Transportasi
- dan komponen-komponen lain yang berkaitan dengan proses produksi sebuah produk hijab
Misalnya, setelah kamu hitung secara cermat berdasarkan komponen-komponen di atas, ternyata total keseluruhan biaya produksi untuk sebuah produk hijab adalah Rp30.000,00.
2. Melakukan riset harga kompetitor
Setelah menentukan total biaya produksi, kamu tidak bisa serta merta memasang harga jual, ya.
Kamu perlu juga melihat persaingan yang ada di depan mata; untuk produk yang serupa, berapa harga yang dipasang kompetitor?
Kamu bisa lakukan riset dengan mengunjungi toko fisik mereka, atau melihat beragam produk yang mereka tawarkan secara online di marketplaces.
Jika target konsumenmu adalah orang-orang di kota X, maka kamu perlu mendata ada berapa kompetitor yang memiliki produk serupa dengan produk hijabmu di kota tersebut.
Selain harga jual, ada baiknya kamu juga melakukan analisis SWOT terhadap produk yang mereka tawarkan.
3. Menghitung keuntungan
Selanjutnya, kamu bisa mencoba mulai menghitung perkiraan keuntungan yang ingin kamu dapatkan.
Dari data sebelumnya, kamu telah menemukan bahwa biaya produksi untuk sebuah produk hijab adalah sebesar Rp30.000,00.
Kemudian dari data kompetitor, kamu menemukan bahwa mereka mematok harga jual sekitar Rp50.000,00 – Rp60.000,00 untuk satu buah produk hijab.
Dengan kata lain, mereka memasang harga jual sebanyak 80%-100% dari biaya produksi (dengan asumsi biaya produksi yang sama di antara sesama produsen hijab).
Dengan informasi tersebut, kamu bisa mengungguli persaingan dengan memasang harga jual sebesar 80% dari biaya produksi.
Tetapi, kamu pun perlu mempertimbangkan; apakah harga tersebut bisa diterima konsumen?
4. Mempertimbangkan daya beli target konsumen
Mempertimbangkan daya beli target konsumen merupakan hal yang tidak kalah penting.
Pasalnya, kamu dan para kompetitor bisa saja menentukan harga jual yang sesuai menurut versi kalian.
Namun, jika ternyata menurut banyak konsumen harga tersebut masih di atas daya beli mereka, tentu saja mereka akan menunda pembelian hijab.
Nah, mengambil contoh dari perhitungan-perhitungan sebelumnya, ternyata daya beli yang masih bisa diterima konsumen untuk produk hijab ada pada tingkat harga Rp40.000,00 – Rp50.000,00 per produk hijab.
Berarti kamu perlu menyesuaikan lagi perhitungan awalmu.
Jangan paksakan memasang harga jual yang lebih tinggi daripada harga tersebut, walaupun banyak kompetitor yang melakukannya.
Jika harga yang diterima konsumen masih ada di atas biaya produksi, maka kamu harus menyesuaikan harga jual agar mendekati harga yang diterima tersebut.
5. Menentukan harga penjualan
Langkah terakhir yang perlu kamu lakukan adalah menentukan harga jual produk hijab.
Dari perhitungan sebelumnya, kamu telah menemukan biaya produksi (Rp30.000,00 per produk), harga jual kompetitor (Rp50.000,00 – Rp60.000,00), dan daya beli konsumen (Rp40.000,00 – Rp50.000,00).
Secara kasar, harga jual yang sesuai untuk produk hijabmu dengan kualitas produk yang baik, serta sesuai dengan kondisi & harga pasar adalah sejumlah Rp50.000,00 per produk hijab.
Hal yang perlu kamu perhatikan juga adalah hindari memasang harga yang terlalu rendah, untuk memenangkan persaingan.
Apalagi jika harga jual tersebut lebih rendah dari biaya produksinya.
Sesuaikanlah harga jual dengan biaya produksi, harga kompetitor, dan daya beli konsumen; tidak terlampau tinggi, dan juga tidak terlalu rendah.
Sudah Siap Menentukan Harga Jual yang Pas untuk Produk Bisnis Hijab?
Itulah beberapa cara mudah dalam menentukan harga jual sebuah produk pada bisnis hijab.
Mulai dari menentukan biaya produksi, melakukan riset terhadap kompetitor, hingga memperhatikan daya beli masyarakat.
Konsep dasar tersebut dapat digunakan juga saat kamu memiliki ide untuk membangun bisnis yang lain, ya.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!