Budaya minum kopi cukup melekat untuk sebagian masyarakat Indonesia.
Tak heran jika semakin banyak orang memutuskan untuk berbisnis kopi dengan membuka sebuah coffee shop.
Sebelum benar-benar terjun ke dunia bisnis kopi, pastikan kamu telah memahami berbagai macam risikonya, ya.
Simak beberapa cara mitigasi risiko bisnis kopi berikut ini!
Daftar Isi
Risiko Persaingan Bisnis Kopi yang Ketat
Bisnis kopi memang cukup menjanjikan, namun kamu tentu tahu bahwa saat ini coffee shop telah menjamur di mana-mana.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri untuk kamu yang baru memulai bisnis tersebut.
Lalu harus bagaimana?
1. Riset dan pastikan pemilihan target pasar
Pertama, kamu harus memutuskan target pasar seperti apa yang akan kamu sasar.
Setelahnya, kamu bisa menentukan kebutuhan lain; seperti konsep, pemilihan tempat, harga jual, dan lain sebagainya.
Misalnya, jika kamu ingin menyasar mahasiswa, kamu harus mempertimbangkan lokasi yang dekat dengan kampus.
Biasanya, mahasiswa suka mengerjakan tugas saat mengunjungi kafe. Kamu bisa mempertimbangkan ketersediaan tempat duduk, steker atau colokan listrik, dan WiFi.
Setelah menentukan target pasar, kamu juga harus bisa menentukan produk kopi seperti apa saja yang bisa kamu jual.
Contohnya, dikarenakan target pasar kamu adalah mahasiswa, kemungkinan akan kurang cocok untuk menjual kopi dengan kemasan botol dua liter, yang marak beberapa waktu terakhir.
Pasalnya, pembeli kopi dengan kemasan seperti itu umumnya dibeli untuk diminum oleh satu keluarga. Sedangkan mahasiswa kemungkinan banyak yang perantau, sehingga tinggal sendiri di kost, atau di asrama mereka.
2. Punya unique selling point (USP)
Banyaknya kompetitor, membuat bisnis kopi kamu harus memiliki pembeda dari yang lain.
Inilah yang disebut dengan unique selling point (USP).
Pada bisnis kopi, kamu bisa mempertimbangkan beberapa hal untuk menjadi unique selling points.
Misalnya, kualitas biji kopi yang kamu ambil dari daerah tertentu, biji kopi dari petani daerah, atau bahkan keestetikan dari coffee shop milik kamu.
Kamu bisa belajar banyak dari gerai kopi Starbucks yang memiliki USP pelayanan eksklusif.
Slogan mereka adalah “Our Barista Promise: Love your beverage or let us know. We’ll always make it right.”
Dan itu tidak hanya sekedar slogan, Starbucks benar-benar menepati janjinya. Terlihat dari standar pelayanan baristanya yang membuat konsumen loyal.
Berbeda dengan Starbucks, unique selling point dari coffee shop milik Rio Dewanto adalah kedai kopi yang sederhana sebagai tempat mengobrol.
Dilansir dari CNN, Rio Dewanto percaya bahwa kedai kopi bukan tempat bekerja, yang mana masing-masing orang sibuk dengan gawai nya.
Dengan adanya unique selling point tersebut, Rio Dewanto tidak memasang kebutuhan pekerja di coffee shop miliknya, seperti tidak ada WiFi, dan hanya ada meja, serta kursi sederhana.
Jika kamu masih bingung untuk menentukan unique selling point dari bisnis kopi kamu, tidak ada salahnya untuk mengikuti kelas-kelas dasar untuk teknik branding atau marketing.
Contohnya seperti kelas marketing yang diadakan oleh Udemy dan Coursera.
Risiko Bisnis Kopi Bangkrut Akibat Catatan Keuangan yang Kacau
Pemilik bisnis pemula seringkali mengesampingkan pentingnya pencatatan keuangan yang rapi.
Padahal pencatatan keuangan yang kacau, bisa membahayakan kondisi bisnis kopi milikmu. Lantas, harus bagaimana?
Simak ulasannya berikut ini:
1. Punya catatan pengeluaran dan pemasukan secara rutin
Langkah paling sederhana untuk mengatur keuangan bisnis kopi kamu adalah dengan memastikan adanya pencatatan pengeluaran & pemasukan.
Pada bisnis kopi, yang termasuk dalam pengeluaran, misalnya biaya pembelian bahan baku, gaji barista, serta pajak. Pencatatan pengeluaran dan pemasukan penjualan kopi dan piutang yang dibayar, harus selalu kamu lakukan setiap harinya.
Tujuannya adalah untuk memudahkan kamu untuk menentukan langkah strategis apa saja yang bisa dilakukan untuk segera mengembalikan modal coffee shop.
2. Punya catatan stok barang
Seperti bisnis food and beverage lainnya, bisnis kopi memiliki bahan baku yang cepat habis.
Pastikan kamu selalu mencatat stok barang dan mengawasi pencatatannya.
Nah, ada 3 keuntungan mempunyai catatan stok barang yang rapi:
Pertama, terhindar dari kecurangan pegawai maupun supplier, atau pemasok.
Kedua, terhindar dari penumpukan barang yang bisa berujung pada pembuangan stok karena kedaluwarsa.
Ketiga, mengoptimalkan manajemen gudang dari coffee shop kamu.
Terlebih lagi ketika coffee shop milikmu sudah semakin berkembang, serta alur masuk dan alur keluar stok semakin kompleks.
3. Punya buku inventaris
Tidak hanya catatan stok barang, kamu juga harus punya buku inventaris.
Gunanya adalah untuk mencatat barang tidak habis pakai, seperti mesin penggiling kopi, blender, gelas, hingga alat-alat kecil seperti gunting.
Memiliki buku inventaris akan memudahkan kamu untuk mengawasi aset, dan meminimalisasi barang yang hilang.
4. Punya catatan laba rugi
Selain catatan penting di atas, sebaiknya kamu juga punya catatan laba rugi yang berisi pendapatan, serta beban bisnis kopi.
Biasanya catatan ini merupakan rekap dari hasil penjualan dalam satu periode.
Dengan catatan ini, kamu akan segera mengetahui jika kondisi keuangan bisnis kopi milikmu sedang tidak sehat.
5. Pakai aplikasi akuntansi
Semua pencatatan di atas dapat kamu tulis di buku biasa, di Microsoft Excel atau Google Sheet, atau menggunakan aplikasi akuntansi yang banyak tersedia saat ini.
. . .
Siap Melakukan Mitigasi Risiko Bisnis Kopi?
Berkembangnya sebuah bisnis selalu beriringan dengan adanya risiko.
Sebagai pemilik bisnis kopi, kamu harus mempersiapkan langkah mitigasi risiko, agar bisnismu tidak berhenti di tengah jalan.
Selamat mencoba, dan semoga bisnis kopi milikmu berkembang pesat!
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!