Pandemi telah mendorong perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terdapat pertumbuhan sebesar 5,59% pada kuartal pertama 2020 untuk industri kimia, farmasi, dan obat-obatan termasuk kosmetik. Maka dari itu, penting untuk kamu melakukan mitigasi risiko bisnis kosmetik dengan tepat.
Daftar Isi
Siapkan Mitigasi Risiko Untuk Bisnis Kosmetik
Berikut ini gambaran risiko bisnis kosmetik beserta trik mitigasi untuk menanganinya:
1. Jamin Kualitas dengan Lisensi dari BPOM dan BPJPH Kemenag
Pemilik bisnis kosmetik harus mengurus beberapa izin, yaitu izin denah bangunan dan izin edar ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal oleh Kementerian Agama.
Hal ini wajib dilakukan untuk mencegah risiko penggunaan bahan baku yang tidak aman untuk memproduksi kosmetik.
Sekarang ini, mengurus perizinan dari BPOM cukup mudah. Kamu dapat mengunjungi laman website BPOM untuk mengisi formulir dan mengunggah semua syarat yang dibutuhkan.
Biaya untuk izin denah bangunan adalah sekitar Rp 250.000–Rp 500.000. Sedangkan izin edar membutuhkan biaya sekitar Rp 500.000 per item kosmetik. Di sisi lain, pengurusan sertifikasi halal oleh BPJPH dikenakan biaya sesuai dengan ukuran bisnis. Kisarannya adalah Rp 300.000 hingga Rp 12.500.000.
2. Penuhi Standar Keamanan Penyimpanan
Gudang penyimpanan bahan baku dan kosmetik harus menerapkan standar penyimpanan untuk obat-obatan. Hal ini penting untuk mencegah financial loss akibat kerusakan produk.
Setiap jenis kosmetik adalah unik dengan komponen bahan baku penyusunnya. Oleh karena itu, sebaran suhu, sinar matahari, dan kelembaban gudang penyimpanan harus mendapat perhatian.
Kesalahan dalam proses penyimpanan menimbulkan risiko kerusakan produk akibat tumbuhnya mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus. Kamu bisa rugi besar jika hal seperti ini sampai terjadi.
Kamu sebaiknya merekrut staf ahli seperti apoteker atau ahli farmasi lainnya untuk membantumu. Staf ahli tentu memiliki pengetahuan dan kapasitas yang kamu butuhkan untuk menjaga kualitas produk kosmetik.
3. Perhatikan Proses Distribusi
Tidak hanya dalam proses penyimpanan, kamu juga perlu memperhatikan proses distribusi kosmetik karena kosmetik juga rentan mengalami kerusakan dalam perjalanan. Berikut langkah-langkah untuk mengatasi risiko akibat proses distribusi kosmetik:
Risiko Kerusakan Akibat Guncangan
Hal ini dapat kamu cegah dengan desain dan bahan kemasan yang baik. Kamu bisa menggunakan eco-friendly-packaging untuk menaikkan kualitas kemasan dan brand value.
Trik yang dapat kamu lakukan adalah mencontoh program “Recycle & Be Rewarded” dari brand kosmetik Kiehl’s. Program ini memberikan diskon ketika konsumen membeli dengan mengembalikan kemasan kosong sebelumnya.
Risiko Kerusakan Akibat Suhu dan Kelembaban
Bagian serupa dengan standar gudang penyimpanan, dimana kamu perlu memastikan sebaran suhu dan kelembaban stabil pada kondisi yang sesuai dengan karakteristik kosmetik.
Hal ini penting karena kemungkinan official store dan retail store letaknya berbeda kota dengan manufaktur, sehingga produk kosmetik akan didistribusikan secara massal dan memakan waktu cukup lama. Kamu bisa merekrut staf ahli untuk menangani risiko tersebut.
4. Lakukan Akurat Tracking
Mengapa penting memiliki data tracking produk kosmetik yang akurat? Agar kamu dapat memastikan bahwa produk yang tersedia di pasar adalah produk dengan kualitas terbaik.
Misalnya, kamu tahu produk apa saja yang sekarang berada di retail store kota A. Sehingga, suatu waktu kamu perlu menarik produk tertentu, kamu langsung menuju retail store kota A.
Trik yang dapat kamu lakukan adalah dengan menggunakan nomor seri pada tiap produk. Nomor seri ini memuat setidaknya daftar komponen bahan baku, jenis produk, dan batch produksi.
5. Cegah Penumpukan Produk
Kosmetik adalah bisnis dengan persaingan yang ketat. Pada waktu tertentu, kamu mungkin menghadapi kendala dalam proses pemasaran sehingga stok produk mulai menumpuk.
Padahal, terdapat risiko tersendiri di balik menumpuknya stok. Selain keberlanjutan bisnis yang terancam, penyimpanan yang terlalu lama juga mengancam turunnya kualitas produk.
Berikut ini dua trik yang dapat kamu lakukan untuk mencegah penumpukan stok produk, yaitu:
Produk Bundling
Konsumen pasti tertarik untuk mendapatkan produk kosmetik dengan harga yang lebih murah. Jadi, tawarkan produk bundling, yaitu menjual beberapa item kosmetik dalam satu paket. Berikan diskon khusus untuk paket ini.
Misalnya, jika ada item tertentu kurang laris, kamu dapat membuatnya menjadi paket bundling dengan item lain yang laris.
Trik seperti ini kerap diterapkan oleh brand kosmetik besar. Salah satunya The Face Shop yang menjual item Jeju Aloe 99% di-bundling dengan Jeju Aloe Ice. Strategi seperti ini akan membantumu untuk lebih cepat menghabiskan stok.
Komunikasi yang Terintegrasi dan Real-Time
Trik untuk mencegah penumpukan produk selanjutnya adalah dengan membangun komunikasi yang terintegrasi dan real-time.
Proses komunikasi yang demikian akan membuatmu sebagai pemilik bisnis mudah melakukan kontrol dari hulu ke hilir. Mulai dari penyetokan bahan baku, pengolahan atau produksi, distribusi, hingga pemasaran.
Sehingga, kamu dapat memproduksi barang sesuai dengan permintaan pasar dan dapat mencegah terjadinya penumpukan.
Salah satu trik yang dapat kamu lakukan adalah memanfaatkan software untuk bisnis kosmetik seperti tuborly atau lenmarc. Pastikan kamu memilih software terbaik yang mampu mendukung bisnismu berkembang.
Tak Perlu Khawatir, Risiko Dapat Dicegah!
Setiap risiko dapat dicegah apabila kamu sebagai pemilik bisnis telah memahami seluk beluk bisnis yang kamu geluti. Oleh karena itu, terus belajar adalah kuncinya.
Yuk, cegah berbagai risiko dalam bisnis kosmetik kamu dengan langkah mitigasi risiko di atas.
Lihat berbagai strategi tepat dan efisien untuk bisnis kosmetik kamu.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuangan kamu.
Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan KoinWorks NEO!