Bagaimana cara memulai bisnis madu yang mudah untuk para pemula?
Sebelumnya, kita perlu mengetahui bahwa kebutuhan madu di Indonesia sendiri telah mencapai rata-rata sekitar 150.000 ton per tahun.
Sementara untuk memenuhi permintaan, Indonesia masih mengimpor sekitar 50% jumlah madu yang dibutuhkan dari luar negeri.
Sekarang pun, pemerintah masih berusaha mengurangi jumlah impor tersebut.
Nah, ini berarti masih banyak kesempatan bagi para pebisnis lokal untuk mengembangkan bisnis madu mereka, dan memenuhi permintaan madu tersebut.
Lalu, sebagai seorang pemula, bagaimana sih cara memulai bisnis madu yang tepat?
5 Cara Memulai Bisnis Madu
Madu murni dipercaya memiliki beragam manfaat untuk kesehatan, contohnya seperti mengobati influenza, asam lambung, sakit gigi, tuberkulosis, diabetes melitus, serta untuk menjaga imunitas tubuh.
Bagi kamu yang tertarik untuk memulai bisnis madu ini, berikut adalah ulasan singkat mengenai beberapa cara yang bisa kamu lakukan sebelum memulai bisnis madu:
1. Melakukan riset pasar
Sebelum memulai bisnis apapun, tentu kita perlu mengetahui kondisi bisnis secara keseluruhan, serta melakukan segmentasi pasar.
Riset ini meliputi penentuan harga jual, dan juga analisis SWOT dari para kompetitor.
Di Indonesia, permintaan untuk madu murni atau madu asli lebih banyak daripada madu olahan atau campuran. Sebab, kandungan alami yang bermanfaat untuk kesehatan lebih banyak dimiliki oleh madu murni.
Nah, kamu perlu menentukan antara madu murni atau madu olahan yang akan jadi fokus utama bisnismu.
Kemudian, melalui segmentasi pasar, kamu bisa menentukan juga kelompok konsumen mana yang sesuai dengan produk utama bisnismu.
Dari informasi-informasi tersebut, kamu bisa menentukan konsep & model bisnis yang paling tepat untuk bisnis madu milikmu.
2. Menentukan model bisnis madu
Setelah mendapatkan konsep dan model bisnis yang sesuai, selanjutnya kamu bisa mulai memilih dari mana kamu bisa mendapatkan madu.
Setidaknya ada empat cara bagaimana kamu bisa memasok madu untuk kebutuhan bisnismu:
Dropship/Reseller
Jika memutuskan melakukan dropship, atau menjadi reseller produk madu tertentu, pastikan kamu memilih produk yang sudah memiliki brand yang terjamin kualitasnya.
Selain itu, kamu harus melakukan negosiasi dengan pemilik brand untuk mendapatkan harga produk yang kompetitif, agar produk yang kamu jual bisa bersaing dengan kompetitor.
Bekerja sama dengan peternak lebah madu
Kamu juga bisa mencoba berhubungan langsung dengan peternakan lebah madu.
Dengan begitu, kamu dapat memastikan sendiri kualitas dan kapasitas dari para peternak lebah tersebut.
Kamu juga bisa lebih leluasa dalam menentukan branding bisnis madumu.
Jika memiliki modal yang cukup besar, kamu bisa membeli dalam jumlah banyak sekaligus. Biasanya harga beli madu akan jauh lebih murah.
Bekerja sama dengan pemburu madu hutan
Pilihan berikutnya adalah menjalin kerja sama dengan para pemburu madu hutan.
Madu yang dihasilkan dari sarang lebah liar di hutan mungkin memiliki kualitas yang lebih baik, dan lebih natural, namun kamu mungkin akan kesulitan dalam mencari pemasoknya.
Seringkali para pemburu madu ini sudah memiliki agen atau komunitasnya sendiri, sehingga kamu harus membelinya dari agen atau komunitas tersebut.
Tentu harganya bisa menjadi sedikit lebih mahal.
Melakukan budi daya lebah sendiri
Cara terakhir yang bisa kamu lakukan adalah memelihara lebah dan menghasilkan madu sendiri.
Jika kamu tertarik mencoba budi daya lebah sendiri, kamu bisa terlebih dahulu melakukan riset, mempelajari proses produksi, hingga mengetahui karakter jenis lebah yang akan dibudidayakan.
Dengan cara ini, kamu sudah pasti bisa menekan biaya pembelian madu, namun kamu jadi harus mengeluarkan biaya untuk memproduksi madu.
3. Menentukan jenis madu yang akan dijual
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ada berbagai jenis lebah madu yang mempengaruhi jenis madu yang dihasilkan.
Secara umum, terdapat beberapa jenis madu; madu dari hasil budi daya atau ternak, madu hutan yang dihasilkan dari berburu di hutan, serta madu olahan.
Secara khusus, ada berbagai jenis madu berdasarkan karakter daerah asalnya, hingga jenis bunga atau nektar yang digunakan oleh lebah.
Tapi, apapun jenisnya, konsumen cenderung memilih madu murni atau asli, tanpa campuran apapun. Sebab, untuk kebutuhan kesehatan, madu murni dianggap lebih berkhasiat.
Dari penjelasan di atas, kamu bisa melakukan riset lanjutan, dan kemudian menentukan jenis madu mana yang paling sesuai dengan konsep bisnismu.
4. Melakukan pengemasan yang baik
Setelah menentukan model bisnis, serta jenis madu yang akan dijual, proses selanjutnya adalah memanen dan mengemas produk.
Jika kamu yang memilih menjadi reseller atau dropshipper, tentu hal ini tidak terlalu menjadi masalah. Kamu hanya tinggal melakukan promosi dan pemasaran.
Lain lagi jika kamu memutuskan untuk menghasilkan madu sendiri.
Kamu perlu menyediakan proses pengemasan yang sesuai aman, bersih, dan sesuai standar.
Jangan lupa untuk mencantumkan informasi mengenai produk madu, tanggal produksi, cara penyimpanan, dan juga masa kedaluwarsa.
5. Melakukan pemasaran dan promosi
Setelah semuanya siap, hal terakhir yang bisa kamu lakukan untuk memulai bisnis madu ini adalah melakukan pemasaran.
Lihat kembali data segmentasi pasar sebelumnya, kemudian sesuaikan strategi pemasaran kamu dengan kelompok konsumen yang menjadi target penjualanmu.
Jika target konsumenmu adalah keluarga muda, maka kamu bisa fokus berpromosi dan beriklan di media-media yang sering diakses oleh para keluarga muda di Indonesia.
Misalnya seperti melalui beragam media sosial, dan juga marketplaces. Tentunya branding dan jenis promosi harus sesuai dengan minat target konsumen tersebut, ya.
Sebagai contoh, untuk target konsumen keluarga muda (ayah, ibu, dan dua orang anak), kamu bisa memberikan gambaran bagaimana produk madu bisa membantu menjaga kesehatan & imunitas setiap anggota keluarga tersebut.
Kamu bisa menambahkan juga pesan yang disampaikan dengan hal yang sedang ramai dibicarakan, seperti topik pentingnya menjaga imunitas di masa pandemi seperti sekarang ini.
Dengan begitu, pemasaran yang kamu lakukan akan tepat sasaran, sekaligus memperkenalkan bisnis madumu ke masyarakat luas, dan bisa mulai mendatangkan keuntungan.
Sudah Siap Memulai Bisnis Madu Sendiri?
Nah, itulah beberapa cara mudah yang bisa segera kamu coba untuk memulai bisnis madu.
Mulai dari melakukan riset pasar, menentukan konsep bisnis, menentukan jenis madu yang akan dijual, hingga melaksanakan promosi & pemasaran untuk memperkenal bisnis yang kamu rintis.
Ingat, sebagai pebisnis pemula, kamu harus terus belajar dan selalu mengikuti perkembangan informasi. Jangan terlalu cepat puas dengan hasil yang kamu dapat.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!