Apa saja cara yang bisa kamu lakukan agar bahan baku tidak mudah rusak pada sebuah bisnis makanan sehat?
Sama seperti bisnis kuliner pada umumnya, menjaga kualitas bahan baku pada bisnis makanan sehat juga menjadi hal yang tak kalah penting.
Mengapa demikian? Karena kualitas bahan baku berkaitan dengan ketahanan produk itu sendiri.
Lantas, bagaimana cara menjaga bahan baku agar tidak mudah rusak?
Daftar Isi
5 Cara Menjaga Bahan Baku Bisnis Makanan Sehat
Nah, berikut adalah beberapa cara menjaga bahan baku agar tidak mudah rusak, yang bisa kamu terapkan pada bisnis makanan sehat milikmu.
Silakan disimak!
1. Perhatikan suhu & kelembapan tempat penyimpanan
Cara pertama yang perlu kamu lakukan agar bahan baku tidak mudah rusak adalah dengan memperhatikan suhu dan kelembapan tempat penyimpanan.
Hal ini penting untuk kamu lakukan, karena setiap bahan baku memiliki cara penanganan yang berbeda.
Artinya, setiap bahan baku yang kamu gunakan dalam bisnis makanan sehat harus tersimpan di tempat penyimpanan dengan suhu dan tingkat kelembapan yang berbeda pula.
Dengan begitu, maka bahan baku tersebut tidak akan mudah rusak.
Misalnya, bahan baku kering seperti tepung-tepungan, biji-bijian, dan bumbu bisa kamu simpan di suhu ruangan dengan suhu sekitar 15 – 20°C.
Sedangkan untuk bahan baku frozen seperti ikan, daging, dan ayam harus kamu simpan dalam keadaan beku, dengan suhu freezer sekitar -4 hingga -18°C.
Begitu pula dengan bahan baku berjenis chilled, seperti susu yang bisa kamu simpan dalam kulkas yang bersuhu 4 – 19°C.
Jika kamu konsisten menerapkan cara ini, maka dijamin bahan baku yang kamu gunakan bisa menjadi lebih tahan lama.
2. Membedakan tempat penyimpanan
Selain memperhatikan suhu dan kelembapan di tempat penyimpanan bahan baku, kamu juga harus meletakkan bahan baku tersebut di tempat penyimpanan yang tepat.
Jadi, nantinya penyimpanan bahan baku makanan sehat perlu kamu lakukan secara terpisah sesuai dengan jenisnya, demi menjaga kualitasnya.
Sebagai contoh, bahan baku bumbu-bumbuan, tepung, dan pasta bisa kamu masukkan ke dalam container atau wadah tertutup yang kedap udara.
Tujuannya adalah agar bahan baku tersebut tidak terkontaminasi udara luar yang membuatnya jadi berair, terkena debu atau kotoran, dan sebagainya.
Kemudian, untuk bahan baku kering, seperti beras, gula, dan lainnya bisa kamu letakkan di rak penyimpanan, dengan suhu ruang dan tidak terkena sinar matahari langsung.
Berbeda halnya dengan bahan baku daging yang harus tersimpan di dalam freezer.
3. Melakukan labelling
Cara selanjutnya yang perlu kamu lakukan agar bahan baku tidak mudah rusak adalah melakukan labelling atau pemberian tanggal pada setiap bahan baku yang baru masuk.
Penerapan cara yang satu ini telah terbukti mampu menjaga kualitas bahan baku, sekaligus membuatnya jadi tidak mudah rusak.
Sederhananya, labelling ini berkaitan dengan teknik FIFO atau First In First Out, di mana semua bahan baku yang pertama kali masuk gudang, harus kamu keluarkan pertama kali juga.
Dengan begitu, maka kamu akan lebih mudah mengontrol kualitas bahan baku.
Salah satu kelebihan dari cara ini adalah kamu dapat meminimalisir bahan baku yang terbuang, karena sudah kedaluwarsa, atau sudah rusak dan tidak bisa lagi kamu gunakan.
Proses labelling pada bahan baku bisa kamu lakukan secara manual dengan cara menuliskan tanggal di kertas label dengan spidol, lalu tempelkan pada setiap bahan baku.
Misalnya, kamu baru saja membeli gula pasir sebanyak 5 kg pada tanggal 26 September 2022, maka tuliskan tanggal tersebut pada kertas label dan tempel pada kemasan gula pasir.
Jangan lupa untuk meletakkan gula pasir agak ke belakang, agar stok lama bisa kamu gunakan terlebih dahulu.
4. Menata bahan baku dengan rapi
Penataan bahan baku juga dapat berpengaruh terhadap ketahanan suatu produk selama masa penyimpanan.
Jadi, bahan baku harus kamu simpan dengan rapi bukan hanya agar terlihat lebih rapi saja, namun juga untuk menjaga agar masa penyimpanan bahan baku bisnis makanan sehat bisa lebih lama.
Sebagai contoh, untuk bahan baku sayur-sayuran sebaiknya tidak kamu simpan secara bertumpuk, karena dapat meningkatkan kelembapan udara dan lebih mudah busuk.
Penataan bahan baku ini juga akan sangat membantu kamu mengetahui bahan baku yang sudah mulai habis, maupun yang masih banyak.
Hal inilah yang akan membuatmu tahu kapan harus melakukan restock bahan baku.
5. Rutin periksa kondisi fisik
Cara terakhir yang bisa kamu lakukan sebagai pemilik bisnis makanan sehat adalah rutin memeriksa kualitas bahan baku.
Meskipun kamu sudah menyimpan bahan baku di tempat yang tepat, serta melakukan labelling, bukan berarti proses penyimpanan bahan baku tersebut tidak luput dari kesalahan.
Sebab, kamu tidak pernah tahu apakah terjadi human error pada saat proses labelling dan sebagainya, yang dapat membuat kualitas bahan baku tidak terjaga dan menjadi cepat rusak.
Maka dari itu, sebaiknya kamu selalu mengecek kualitas bahan baku setiap harinya, sebelum siap diolah menjadi makanan.
Yuk, Jaga Agar Bahan Baku Tidak Mudah Rusak!
Itulah beberapa cara mudah untuk menjaga bahan baku pada bisnis makanan sehat, agar terjaga kualitasnya dan tidak mudah rusak.
Sehingga nantinya, kamu bisa menyajikan produk makanan sehat yang enak, bergizi, dan juga higienis kepada para konsumen.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!