Sebagai pemilik bisnis pakaian, kamu perlu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan agar dapat bersaing dengan kompetitor dengan menerapkan sejumlah tips. Langkah ini harus dilakukan agar bisnis yang sedang kamu jalani dapat bertahan dan mengurangi resiko buruk di kemudian hari.
Daftar Isi
Tips untuk Pemilik Bisnis Pakaian
Beberapa hal di bawah ini harus terus kamu pelajari sebagai pemilik bisnis pakaian, antara lain:
1. Ketahui Jenis dan Bahan Pakaian
Setiap saat, jenis dan model pakaian selalu berkembang begitu juga dengan bahan yang digunakan pasti berbeda. Oleh karena itu, kamu harus terus mempelajarinya agar tidak salah ketika menjelaskan kepada pelanggan.
Di samping itu, jika kamu membuka toko online, kamu juga tidak akan memberikan deskripsi produk yang salah. Jangan sampai gambar yang terdapat di foto tidak sesuai dengan deskripsi yang ada.
Apalagi kalau kamu salah mengirimkan pesanan pakaian kepada pelanggan. Jika hal itu terjadi, kamu akan kehilangan kepercayaan para pelanggan.
Contohnya, kamu menjual sweater, deskripsi produk yang dapat kamu berikan, yaitu sweater 100% terbuat dari bahan merino wool lembut, nyaman, tidak mudah kotor, dan ringan dipakai. Bisa juga ditambahkan seperti kata fresh model, cool, stylish, serta sebutkan ukuran misalnya fit to XL.
Namun, kendati kamu sudah memberikan deskripsi produk yang baik dan benar, kamu tetap teliti dalam mengirimkan produk ke pelanggan. Begitu juga ketika pelanggan membeli langsung di toko, ketika mereka menyebutkan pakaian yang diinginkan, kamu jangan keliru mengambil pakaian permintaan konsumen tersebut.
2. Mengikuti Tren
Selain kamu harus mempelajari jenis dan bahan pakaian, kamu wajib mengikuti tren yang ada. Tren terus berubah, sehingga kamu harus jeli dalam melihat tren yang sedang berkembang agar pakaian tetap laris manis.
Cara agar kamu dapat mengetahui tren fashion yang sedang berlangsung, yaitu cari inspirasi dengan mengunjungi beberapa platform media. Misalnya pinterest, tren tekstil di patternbank.com, website fashion dunia seperti www.vogue.com, dan tren warna di www.pantone.com.
Di samping itu, kamu dapat mengamati aksesoris dan pakaian yang digunakan oleh artis, influencer, atau selebgram lokal dan dunia. Kamu juga dapat mencari tahu pakaian yang paling banyak diburu di marketplace. Sehingga, kamu dapat terus mengikuti tren dan mengembangkan bisnis pakaian.
3. Promosi Menarik
Hal ketiga yang harus terus kamu pelajari, berkaitan dengan strategi promosi. Jika saat pembukaan toko kamu sudah memberikan diskon kepada pelanggan, kamu juga dapat memberikan potongan harga di hari-hari tertentu, seperti perayaan satu tahun atau sebagainya.
Namun, mengadakan diskon pada perayaan satu tahun tampaknya terlalu lama. Alternatif lain, kamu dapat membuat stiker sebagai branding dan memberinya kepada pelanggan. Cara tersebut juga merupakan media promosi.
Nah, karena saat ini media sosial juga berperan penting sebagai sarana marketing, kamu dapat memanfaatkannya semaksimal mungkin. Jika kamu merasa belum punya dana yang cukup untuk menggunakan jasa selebgram dengan tarif sekitar Rp 1.000.000 untuk 1 kali posting, kamu bisa menggunakan sumber daya manusia yang ada.
Misalnya, kamu meminta karyawanmu untuk live, kemudian menampilkan produk pakaianmu, serta mengadakan kuis sebagai daya tarik pelanggan untuk menonton. Kuis tersebut nantinya dapat memberikan hadiah berupa voucher cashback, potongan diskon, atau gratis ongkir pada pelanggan.
Selain itu, kamu bisa membuat konten video yang berisi tips dan tutorial. Misalnya, cara memilih warna baju yang cocok untuk acara pernikahan mantan agar tidak terlihat menyedihkan. Bisa juga baju untuk pergi ke kampus sesuai tren, namun tetap sopan atau cara menyimpan pakaian dari bahan tertentu agar tidak berjamur.
Jangan lupa, dalam video tersebut, masukkan produk pakaianmu sebagai pilihan. Sehingga, orang akan tertarik untuk membelinya.
4. Tingkatkan Pelayanan
Pelayanan yang kamu berikan merupakan salah satu faktor yang membuat pelanggan loyal. Sehingga, kamu perlu meningkatkan pelayanan agar pelanggan senang dan merasa diperhatikan.
Kamu dapat meningkatkan pelayanan dengan menawarkan produk-produk terbaik atau membuat paket-paket produk. Misalnya, outer sepaket dengan kaus.
Selain itu, kamu dapat menyiapkan tempat display pakaian dengan rapi dan mudah dijangkau oleh pelanggan. Kemudian, beri label harga pada pakaian tersebut serta sediakan ruangan bagi mereka untuk mencobanya.
Selain pelayanan dari segi fasilitas, sikap kamu dalam melayani pelanggan pun harus ditingkatkan. Jika pelanggan menanyakan produk tertentu, kamu segera mencarikannya.
Jika ternyata persediaan sudah habis, kamu bisa menawarkan produk lain dan sampaikan dengan bahasa yang sopan agar terkesan tidak memaksa. Sehingga, pelanggan akan merasa bahwa kamu cukup memahami apa yang mereka butuhkan.
5. Melindungi Brand
Brand merupakan citra yang ingin kamu gambarkan atau perlihatkan kepada masyarakat. Seringkali, banyak terjadi perdebatan merek dagang yang sampai ke pengadilan. Kondisi tersebut terjadi karena ada kemiripan nama dan salah satu dari mereka tidak berbadan hukum.
Kamu perlu melindungi brand yang sedang kamu bangun, agar tidak ada hal buruk terjadi di masa mendatang. Oleh karena itu, segeralah daftarkan brand ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).
Apa yang Ingin Kamu Pelajari Sebagai Pemilik Bisnis Pakaian?
Nah, itulah beberapa hal yang harus terus kamu pelajari dalam membangun bisnis pakaian. Mengingat persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, kamu tidak boleh cepat merasa puas. Namun, harus selalu belajar dan mengembangkan kemampuan.
Dari kelima tips tersebut, apa yang paling ingin kamu pelajari sebagai pemilik bisnis pakaian?
Lihat berbagai strategi tepat dan efisien untuk bisnis pakaian kamu.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuangan kamu.
Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan KoinWorks NEO!