Banyaknya orang yang memiliki hewan peliharaan menjadi sebuah peluang yang besar. Selain itu, pernak-pernik hingga makanan hewan peliharaan tergolong barang tahan lama, sehingga sangat berpotensi untuk dijadikan sebuah usaha. Lalu, bagaimana cara menentukan harga produk dalam bisnis petshop?
Daftar Isi
5 Langkah Jitu dalam Menentukan Harga Produk Bisnis Petshop
Simak 5 langkah berikut ini untuk menentukan setiap harga produk dalam bisnis petshop milikmu:
Beli Barang dari Supplier Pertama
Ketika mengembangkan bisnis petshop, kamu tidak mungkin memproduksi semua barang di toko mu sendiri. Tentunya, kamu membutuhkan supplier untuk mensuplai kebutuhan bisnis petshop. Mulai dari makanan hewan peliharaan hingga pernak-pernik kebutuhan hewan lainnya.
Memilih supplier tangan pertama akan memungkinkan kamu dapat menjual barang dengan harga yang sama dengan pasaran, namun dengan untung yang lebih banyak. Bagi yang belum tahu, supplier tangan pertama merupakan pemasok barang langsung dari pabrik atau produsen, sehingga harga yang ditawarkan lebih murah.
Jika kamu membutuhkan rekomendasi supplier pertama untuk produk jualan di petshop, kamu bisa mempertimbangkan untuk berbelanja di petshopgrosir, Bahagia Pet Grosir, atau Kia Petshop.
Anggap saja begini. Sebuah perusahaan makanan kucing menjual makanan kucing dengan harga Rp 5 ribu, kemudian dibeli oleh supplier pertama dan dijual dengan harga Rp 6 ribu. Kemudian, ada lagi supplier kedua yang membeli dan memasarkan dengan harga Rp 6,5 ribu.
Jika kamu pertimbangkan, bukankan lebih baik untuk membeli barang dari produsen atau supplier pertama? Walaupun, saat membeli barang dari produsen atau supplier pertama harus dalam skala besar.
Tentukan Modal Awal per Produk
Langkah selanjutnya adalah menentukan modal per satu buah produk. Ketika melakukan pembelian barang dalam bisnis petshop, pastikan kamu membelinya dalam jumlah besar, agar barang memiliki harga jual yang lebih murah.
Namun, kamu tetap harus menghitung modal awal produk per item untuk memudahkan perhitungan harga jual produk. Misalnya saja, kamu membeli makanan kucing basah sebanyak 1 karton sebesar Rp 500 ribu dengan rincian, seperti berikut ini:
- 1 Karton terdiri atas 24 kardus kecil
- 1 Kardus kecil terdiri atas 12 pcs makanan kucing
Jadi, 1 karton berisi 288 pcs makanan kucing basah. Sehingga, modal per item makanan kucing basah menjadi,
Rp 500.000 : 288 = Rp 1.736
Tentukan HPP Penjualan
Langkah selanjutnya adalah menentukan harga pokok penjualan atau yang biasa disingkat sebagai HPP. Sebelumnya, kamu telah menghitung harga beli per item barang.
Namun, harga beli tersebut masih belum terhitung sebagai modal, ya. Karena ketika membeli barang tersebut, kamu masih membutuhkan transportasi, kemudian untuk menjualnya kamu membutuhkan peralatan packing.
Oleh karena itu, kamu juga harus memasukkan jenis-jenis biaya di atas, agar kamu tidak merugi. Khusus untuk transportasi, karena kamu menghitung modal per item, maka pastikan biaya transportasi yang kamu keluarkan juga per item ya. Misalkan, biaya transportasi adalah Rp 100 ribu, maka biaya transportasi per item, yaitu:
Rp 100.000 : 288 = Rp 350
Sehingga, kira kira HPP penjualan, seperti ini:
- Harga Produk: Rp 1.736
- Transportasi: Rp 350
- Packaging: Rp 500
Maka, HPP penjualan per item adalah Rp 1.736 + Rp 350 + Rp 500 = Rp 2.586.
Tentukan Biaya Operasional
Pada saat menjalankan bisnis, khususnya bisnis offline store, tentu ada biaya-biaya operasional yang harus kamu keluarkan. Misalnya saja, seperti alat tulis, listrik, gedung apabila menyewa, atau bahkan biaya gaji karyawan apabila ada.
Semua hal tersebut dapat kamu masukkan ke dalam biaya operasional. Biaya operasional yang kamu hitung adalah biaya operasional per bulan, ya. Agar lebih jelas, simak contoh perhitungan berikut ini:
- Listrik: Rp 100.000
- Alat Tulis: Rp 100.000
- Alat Kebersihan: Rp 150.000
- Total: Rp 350.000
Nah, selanjutnya, karena kamu tidak mungkin memasukkan biaya operasional per item barang. Maka kamu dapat menghitung persentase nya saja. Persentase dapat kamu kira-kira agar tidak terlalu besar, misalnya sekitar 1-2% saja.
Dari total biaya operasional diatas, 1% nya adalah Rp 3,5 ribu. Jadi, dapat kamu tetapkan biaya operasional per item adalah sebesar Rp 3,5 ribu.
Tentukan Laba yang Diinginkan
Setelah harga beli per item, harga pokok penjualan, dan biaya operasional dihitung, maka langkah akhir adalah menentukan laba yang diinginkan. Bagi yang belum tahu, laba adalah keuntungan yang ingin didapat dalam penjualan sebuah produk.
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah menjumlahkan harga pokok penjualan dan biaya operasional. Berikut adalah perhitungan sesuai dengan contoh sebelumnya:
Harga Pokok Penjualan + Biaya Operasional Per Item
Rp 2.586 + Rp 3.500 = Rp 6.086 |
Selanjutnya, kamu bisa menentukan berapa persen keuntungan yang ingin kamu dapatkan. Sedikit tips, sebaiknya harga jual produk akhir tidak banyak berbeda dengan harga jual di pasaran, ya.
Misalnya, kamu ingin mendapatkan keuntungan sebesar 30%. Berikut cara perhitungannya:
Keuntungan = 30% x Rp 6.086 = Rp 1.825 |
Sehingga, harga jual produk akhir, yakni:
Harga Jual Produk = Rp 6.086 + Rp 1.825 = Rp 7.911 |
Agar transaksi jual beli lebih mudah, maka dapat kamu bulatkan menjadi Rp 8 ribu.
Sudah Siap Menentukan Harga Jual Produk Bisnis Petshop?
Itulah penjelasan mengenai cara menentukan harga jual produk bisnis petshop. Sangat mudah bukan? Yuk, segera terapkan dan mulailah promosikan produk bisnismu kepada target pasar!
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuangan kamu.
Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan KoinWorks NEO!