Karyawan yang kompeten adalah aset pada sebuah bisnis. Namun, bagaimana cara yang baik dalam merekrut karyawan, terutama pada bisnis sepatu anak?
Seperti yang telah diketahui, karyawan adalah aset penting pada sebuah bisnis.
Tanpa adanya kehadiran karyawan, tentu bisnis akan sulit untuk berkembang.
Bayangkan saja jika semua aspek operasional harus kamu kerjakan seorang diri.
Jika bisnismu masih berskala kecil, mungkin saja semua hal bisa kamu urus secara mandiri.
Tetapi, jika bisnismu mulai tumbuh pesat, tanpa adanya bantuan dari karyawan hampir dapat dipastikan semua urusan pasti akan berantakan.
Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk merekrut karyawan?
Daftar Isi
Cara Efisien Merekrut Karyawan di Bisnis Sepatu Anak
Semua bisnis pasti ingin memiliki tenaga kerja yang profesional dan mumpuni, tapi tidak banyak yang memiliki kemampuan untuk merekrut karyawan yang sesuai.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk melaksanakan proses pencarian tenaga kerja, yang sesuai dengan bisnis sepatu anak milikmu.
Silakan disimak!
1. Mendata kebutuhan dan membuat deskripsi pekerjaan
Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mendata kebutuhan tenaga kerja, serta membuat deskripsi pekerjaannya.
Misalnya, pada saat awal memulai bisnis, kamu membutuhkan karyawan untuk mengisi bagian kasir, administrasi, keuangan, dan gudang.
Buatlah daftar pekerjaan yang menjadi tanggung jawab dari masing-masing posisi tersebut.
Sebagai contoh, bagian administrasi bertanggung jawab terhadap aktivitas surat-menyurat, pengadaan, dan juga perizinan.
Hal yang sama perlu kamu lakukan juga untuk posisi kasir, keuangan, serta gudang.
Nantinya, ketika bisnismu mulai tumbuh dan berjalan stabil, kamu mungkin perlu menambah pula posisi yang dibutuhkan, seperti bagian pajak, pemasaran, legal, dan pengiriman.
2. Memasang pengumuman dan iklan lowongan pekerjaan
Dari daftar posisi yang dibutuhkan dan deskripsi pekerjaan yang telah kamu kumpulkan, kamu bisa segera memasang pengumuman dan iklan untuk lowongan pekerjaan tersebut.
Kamu bisa memasangnya di website resmi bisnismu, atau juga melalui media sosial yang kamu miliki (Instagram, Facebook, dan TikTok).
Cara yang lazim digunakan oleh pemilik bisnis saat ini adalah mengunggah lowongan pekerjaan tersebut ke platform pencari kerja profesional seperti LinkedIn, Kalibrr, Glints, JobStreet, dan masih banyak lainnya.
Daftarkan bisnismu pada platform-platform tersebut, dan mulailah membuka lowongan di sana.
Jangan lupa untuk mencantumkan deskripsi pekerjaan yang detail, dan juga memberikan kontak pihak yang bisa dihubungi terkait lowongan pekerjaan tersebut.
Ada beberapa platform yang juga menyediakan kolom gaji yang ditawarkan.
Kamu bisa memberikan rentang besar gaji untuk masing-masing posisi di sana, agar lowonganmu semakin menarik minat pencari kerja.
3. Melakukan screening data diri calon karyawan
Setelah pengumuman dan iklan dipasang, kamu akan mulai menerima berkas pelamar kerja dalam beberapa hari kemudian.
Nah, dari sini kamu bisa mulai memilah dokumen tersebut, dan menentukan kandidat mana yang terlihat sesuai dengan kebutuhan bisnismu.
Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat melakukan screening adalah pengalaman kerja, keahlian yang dimiliki (apakah sesuai dengan keahlian yang kamu cari), penggunaan bahasa asing (jika kamu memang membutuhkan karyawan yang bisa berbahasa asing), dan kepribadian (biasanya bisa terlihat dari cara kandidat menulis data diri dan cover letter).
Dari screening tersebut, pilihlah beberapa kandidat yang sesuai dengan kebutuhan bisnismu, dan hubungi mereka untuk mengatur waktu wawancara kerja.
4. Melakukan wawancara kerja
Langkah selanjutnya adalah mengundang para kandidat tersebut untuk melakukan wawancara kerja.
Kamu bisa memilih untuk meminta mereka datang ke lokasi bisnis (wawancara langsung), atau melakukan virtual interview menggunakan aplikasi Zoom atau Google Meet.
Pada saat wawancara, kamu bisa berdiskusi langsung dengan kandidat yang sudah kamu pilih.
Berilah kesempatan pada mereka untuk mengenalkan diri, dan menceritakan pengalaman kerja mereka secara singkat.
Setelahnya, kamu bisa bebas bertanya mengenai hal-hal yang relevan dengan kebutuhan bisnismu.
Biasanya, kesempatan ini juga digunakan oleh pewawancara untuk mencocokkan informasi yang kandidat tulis di resume dengan keadaan aslinya.
Misalnya, kandidat untuk posisi administrasi menulis bahwa ia mampu mengoperasikan perangkat komputer dengan aplikasi Excel atau Google Sheet.
Kamu bisa memintanya untuk menjelaskan lebih lanjut tentang kemampuannya dalam mengoperasikan perangkat tersebut.
Jika ia memang mampu dan berpengalaman, tentu kandidat tidak akan kesulitan dalam menjelaskan hal yang kamu tanya.
Lain lagi jika kandidat ternyata memang belum pernah menggunakan aplikasi tersebut, pastinya ia akan kesulitan dalam menjawab pertanyaanmu.
Seringkali kandidat pelamar kerja menulis hal-hal yang sebenarnya tidak pernah dilakukannya.
Ini penting untuk kamu periksa dan cek fakta terlebih dahulu, sebelum memutuskan untuk mempekerjakan kandidat tersebut.
Selain itu, proses wawancara juga bertujuan untuk mencari kecocokan antara dirimu sebagai pemberi kerja dan atasan, dengan kandidat tersebut yang akan menjadi karyawanmu nantinya.
Seandainya dari awal wawancara kamu merasa tidak sreg dengan kandidat tersebut, sebaiknya tidak kamu teruskan lamarannya ke tahap offering.
5. Memberikan penawaran kerja (offering) dan perjanjian kerja
Ini adalah tahap akhir dalam merekrut karyawan pada bisnis sepatu anak.
Kandidat pelamar kerja yang sudah melewati tahap wawancara, dan dinilai cocok untuk bekerja denganmu, perlu dikirimkan penawaran kerja.
Dalam dokumen tersebut, kamu bisa memasukkan informasi seperti nama posisi yang diberikan, detail mengenai pekerjaan yang akan menjadi tanggung jawabnya, serta gaji & tunjangan yang akan diterima tiap akhir periode.
Nah, di tahap ini, kandidat bisa saja langsung menerima penawaranmu, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa ia akan menolak, atau bahkan melakukan negosiasi penawaran.
Bisa saja gaji dan tunjangan yang ditawarkan tidak sesuai dengan permintaan sang kandidat.
Kamu bisa melakukan negosiasi, atau memutuskan untuk tidak mengubah penawaran tersebut.
Jika kandidat tidak menyetujui penawaran yang kamu berikan, dan memutuskan untuk mengundurkan diri dari proses hiring, kamu bisa menawarkan posisi tersebut ke kandidat lain.
Itulah pentingnya menyiapakan beberapa kandidat sebagai cadangan, sehingga kamu tidak perlu memasang pengumuman ulang saat ada kandidat yang menolak offering.
Setelahnya, jika ada kandidat yang menerima penawaranmu, kamu berkewajiban untuk menyiapkan perjanjian atau kontrak kerja antara perusahaan (pihak pertama) dan karyawan (pihak kedua).
Ketika kontrak kerja sudah diperiksa dan disetujui oleh kedua belah pihak, maka kandidat tersebut sudah menjadi karyawan di bisnis sepatu anak milikmu.
Sudah Siap Merekrut Banyak Karyawan untuk Bisnis Sepatu Anak?
Itulah beberapa cara dasar dalam merekrut tenaga kerja untuk membantu operasional bisnismu.
Mungkin untuk jenis bisnis yang lain, proses perekrutan bisa saja lebih panjang atau lebih singkat dari cara-cara di atas. Namun, konsepnya kurang lebih serupa.
Ingat, jangan terburu-buru untuk mempekerjakan karyawan, ya.
Selain memiliki keahlian, karyawan tersebut juga harus memiliki kepribadian dan integritas yang sesuai dengan yang kamu anut dan jalankan.
Jika karyawan memang pintar dan cakap, tapi tidak bisa bekerja sama denganmu, maka bisnismu juga akan sulit untuk berkembang nantinya.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!