Apa saja hal yang perlu kamu perhatikan untuk mitigasi risiko pada sebuah bisnis toko bunga?
Menjalankan sebuah bisnis, seperti bisnis toko bunga, tentunya memerlukan perencanaan yang baik dan mitigasi risiko yang tepat.
Tetapi, apa itu mitigasi risiko dan bagaimana menerapkan mitigasi risiko dalam bisnis toko bunga milikmu?
Mari kita simak penjelasannya.
Mitigasi risiko adalah strategi untuk mempersiapkan dan mengurangi dampak ancaman yang dihadapi oleh bisnis.
Sebanding dengan pengurangan risiko, mitigasi risiko mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak negatif ancaman dan bencana terhadap kelangsungan bisnis.
Meskipun prinsip mitigasi risiko adalah mempersiapkan bisnis untuk semua risiko potensial, rencana mitigasi risiko yang tepat akan mempertimbangkan dampak dari setiap risiko dan memprioritaskan perencanaan di sekitar dampak tersebut.
Mitigasi risiko berfokus pada keniscayaan beberapa bencana, dan bisa kamu gunakan untuk situasi di mana ancaman tidak dapat bisnismu hindari sepenuhnya.
Alih-alih merencanakan untuk menghindari risiko, mitigasi berkaitan dengan dampak bencana dan langkah-langkah yang dapat kamu ambil sebelum peristiwa itu terjadi, untuk mengurangi efek buruk yang berpotensi memberikan dampak jangka panjang.
Idealnya, sebuah bisnis akan siap menghadapi semua risiko dan ancaman yang mungkin terjadi, dan melakukan langkah yang sesuai untuk menghindarinya.
Namun, memiliki rencana mitigasi risiko dapat membantu sebuah bisnis mempersiapkan diri menghadapi kondisi terburuk, dengan mengenali dampak kerusakan yang dapat terjadi, dan mempersiapkan rencana untuk mengatasinya.
Daftar Isi
5 Langkah Mitigasi Risiko dalam Bisnis Toko Bunga
Saat membuat rencana mitigasi risiko di dalam bisnis toko bunga, ada beberapa langkah yang dapat kamu lakukan.
Mengenali risiko berulang, memprioritaskan mitigasi risiko dan memantau rencana yang telah kamu tetapkan adalah aspek penting untuk mempertahankan strategi mitigasi risiko yang menyeluruh.
Ada beberapa langkah umum dalam proses desain rencana mitigasi risiko:
1. Identifikasi risiko
Strategi mitigasi risiko tidak hanya mempertimbangkan prioritas dan perlindungan data kritis dari setiap bisnis, tetapi juga setiap risiko yang mungkin timbul karena kondisi lapangan atau lokasi geografis.
Strategi mitigasi risiko juga harus mempertimbangkan karyawan dan kebutuhan mereka.
2. Lakukan penilaian risiko
Penilaian risiko melibatkan pengukuran tingkat risiko yang teridentifikasi.
Penilaian risiko melibatkan langkah-langkah, proses, dan kontrol untuk mengurangi dampak risiko.
3. Membuat daftar prioritas
Langkah ini dapat kamu lakukan dengan mengelompokkan risiko berdasarkan tingkat dampaknya.
Dengan melakukan hal ini, sebuah bisnis dapat mempersiapkan sumber daya yang diperlukan untuk kelangsungan usahanya.
4. Memantau perkembangan risiko
Langkah ini perlu kamu lakukan untuk memantau perubahan yang mungkin dapat terjadi pada risiko bisnis yang berubah, terutama dari aspek dampaknya.
Dengan begitu pemilik bisnis dapat menyesuaikan rencana yang tepat untuk mengatasinya.
5. Implementasi & pemantauan proses mitigasi
Rencana mitigasi yang telah dibuat tentunya harus kamu terapkan dan terus kamu pantau.
Selanjutnya, proses mitigasi perlu kamu evaluasi ulang untuk menentukan keefektifannya dan penyesuaiannya jika memang bisnismu butuhkan.
Jenis Strategi Mitigasi Risiko
Ada beberapa jenis strategi mitigasi risiko yang dapat kamu gunakan dalam sebuah bisnis.
Seringkali, sebuah strategi bisa kamu kombinasikan dengan strategi lainnya, atau hanya satu yang lebih sering bisnismu gunakan.
Tentunya menentukan strategi yang tepat tergantung pada lanskap risiko perusahaan.
1. Penghindaran risiko
Strategi mitigasi risiko dalam bisnis ini bisa kamu gunakan ketika konsekuensinya kamu anggap terlalu tinggi untuk menerapkan rencana mitigasi.
Misalnya, sebuah bisnis dapat memilih untuk tidak menjalankan usaha tertentu untuk menghindari potensi risiko yang dapat muncul.
Penghindaran risiko adalah strategi bisnis yang umum dan dapat berupa langkah sederhana, seperti membatasi investasi, hingga upaya untuk tidak membangun usaha di lokasi yang rawan kejahatan.
2. Penerimaan risiko
Strategi ini bisa kamu lakukan dengan cara adalah menerima risiko untuk jangka waktu tertentu, untuk memprioritaskan upaya mitigasi pada risiko lain.
3. Transfer risiko
Strategi lainnya yang dapat kamu lakukan adalah dengan mengalokasikan risiko kepada pihak lain, yang mampu melindungi bisnismu dari risiko yang dapat terjadi.
Salah satu contohnya bila bisnis kamu membuat produk dengan kualitas rendah karena bahan yang kamu dapatkan ternyata tidak bagus, kamu dapat beralih pada penyedia bahan lainnya, yang dapat memberikan kualitas bahan yang lebih baik.
4. Pemantauan risiko
Strategi mitigasi risiko dalam bisnis selanjutnya adalah tindakan mengawasi proyek dan risiko terkait untuk perubahan dampak risiko terkait.
Risiko dapat memengaruhi kombinasi kinerja, biaya, dan rencana mitigasi.
Oleh karena itu, strategi yang berbeda harus kamu gunakan untuk mengatasi risiko berdasarkan cara mereka mempengaruhi faktor-faktor ini.
Praktik Terbaik Mitigasi Risiko di Bisnis Toko Bunga
Di bawah ini adalah beberapa praktik terbaik mitigasi risiko yang kamu sebagai seorang pemilik bisnis toko bunga perlu ikuti:
1. Pastikan stakeholder memahami rencana mitigasi risiko
Stakeholder atau pemangku kepentingan dapat berupa karyawan, manajer, serikat pekerja, pemegang saham atau klien.
Semua perspektif dari berbagai sudut penting untuk mengembangkan strategi mitigasi resiko yang komprehensif dan holistik.
2. Ciptakan budaya manajemen risiko yang kuat
Praktik ini dapat kamu lakukan dengan menyampaikan nilai-nilai, sikap, dan keyakinan seputar risiko dan kepatuhan dari atas ke bawah.
Penting bagi setiap karyawan untuk memiliki kesadaran risiko. Budaya kerja yang kuat dapat terbangun jika pihak manajemen menetapkan aturan yang jelas.
3. Komunikasikan saat menemukan risiko
Kesadaran terhadap potensi risiko yang mungkin terjadi harus terbangun kuat dalam sebuah bisnis.
Karena itu, bisnismu perlu media komunikasi yang sesuai, agar setiap individu dapat menyesuaikan diri dengan cepat, dan tepat terhadap risiko yang baru teridentifikasi.
4. Pastikan kebijakan manajemen risiko jelas
Kebijakan yang jelas memastikan karyawan dapat mengikutinya.
Peran dan tanggung jawab harus kamu definisikan dengan jelas, dan setiap risiko yang telah kamu tentukan membutuhkan proses yang jelas untuk menghadapinya.
5. Terus pantau risiko yang mungkin terjadi
Praktik pemantauan risiko juga harus kamu definisikan dan implementasikan dengan jelas untuk terus meningkatkan rencana mitigasi risiko.
Kesimpulan
Dengan memahami kebutuhan internal dari sebuah bisnis dan sumber daya yang kamu miliki, dapat menjadi bagian yang bermanfaat dalam menciptakan rencana mitigasi risiko dalam bisnis.
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!