Semua jenis bisnis pasti pernah mengalami masalah keuangan, tidak terkecuali untuk bisnis UMKM.
Meskipun berskala kecil, namun bisnis ini tidak luput dari masalah-masalah yang biasa dihadapi oleh bisnis-bisnis besar.
Lalu, bagaimana seharusnya para pengusaha UMKM mengelola bisnis mereka?
Apa saja hal-hal yang bisa menyebabkan masalah keuangan pada sebuah bisnis UMKM, dan apa saja solusinya?
Yuk, kita simak pembahasannya berikut ini.
Daftar Isi
Definisi UMKM
Sebelumnya, kamu perlu tahu dulu nih, apakah yang dimaksud dengan bisnis UMKM.
UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Model bisnis ini bisa dilakukan oleh siapa saja; baik oleh perorangan, maupun badan usaha.
Menurut PP No.7 tahun 2021, UMKM memiliki kategori sebagai berikut:
Usaha Mikro
Usaha ini adalah usaha yang bisa dimiliki perorangan maupun badan usaha; memiliki modal usaha paling banyak Rp1.000.000.000,00, dan memiliki penjualan tahunan paling banyak sebesar Rp2.000.000.000,00.
Usaha Kecil
Berbeda dengan Usaha Mikro, Usaha Kecil adalah jenis usaha yang bisa dilakukan oleh perorangan, atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan dari jenis Usaha lain.
Usaha Kecil biasanya memiliki modal usaha lebih dari Rp1.000.000.000,00 – Rp5.000.000.000,00, serta memiliki hasil penjualan tahunan sebesar Rp2.000.000.000,00 – Rp15.000.000.000,00.
Usaha Menengah
Selain itu, Usaha Menengah diartikan sebagai jenis usaha yang mirip dengan definisi Usaha Kecil. Namun, Usaha Menengah biasanya memiliki modal usaha antara Rp5.000.000.000,00 – Rp10.000.000.000,00.
Rentang perkiraan penjualan pun lebih tinggi dari jenis Usaha lainnya, yaitu Rp15.000.000.000,00 hingga Rp50.000.000.000,00.
Bisnis UMKM ini penting lho untuk kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara umum.
Di tahun 2020 saja, sektor UMKM ini sukses menyerap tenaga kerja yang tersedia hingga 97%, dan berkontribusi terhadap PDB nasional sebanyak 61%, atau setara dengan 8.500 triliun rupiah.
Lalu, apa saja hal-hal yang dapat menghambat perkembangan bisnis UMKM di Indonesia saat ini?
9 Hal Penyebab Masalah Keuangan di Bisnis UMKM dan Solusinya
Jika kamu adalah seorang penggiat bisnis UMKM, atau mungkin baru ingin memulai sebuah bisnis kecil, maka kamu perlu mengetahui apa saja hal-hal yang dapat menyebabkan masalah keuangan pada bisnis UMKM.
Berikut beberapa contohnya:
1. Tidak memiliki mentor
Banyak pemilik bisnis UMKM yang mengawali bisnis mereka secara otodidak.
Ini bukanlah suatu hal yang buruk, namun di perjalanannya nanti, kamu mungkin membutuhkan bantuan mentor, atau saran & panduan dari orang-orang yang sebelumnya pernah & telah sukses menjalani bisnis UMKM.
Seringkali ditemukan pemilik bisnis yang hanya menjalankan bisnisnya tanpa rencana dan strategi yang pakem, dan hanya menghabiskan waktu untuk mencoba hal-hal yang ternyata tidak menguntungkan bisnis tersebut.
Kalau sudah seperti itu, jelas si pemilik bisnis hanya akan menghabiskan waktu, uang, dan tenaga saja.
Untuk solusinya, carilah mentor, atau komunitas bisnis di mana kamu bisa bertanya dan berdiskusi mengenai bagaimana cara yang tepat untuk mengembangkan bisnismu, dengan orang-orang di bidang & minat yang sama.
Selain dijadikan wadah untuk bertanya, kamu pun bisa memanfaatkan momen tersebut sebagai ajang networking.
Apabila kamu mengenal seseorang yang telah sukses membangun bisnisnya, tidak ada salahnya lho untuk menjadikan orang tersebut menjadi mentor bisnismu.
2. Tidak memiliki rencana anggaran
Hal berikutnya yang lazim menjadi sebuah masalah keuangan pada bisnis UMKM adalah bisnis yang tidak memiliki rencana anggaran yang matang.
Perlu diketahui, meskipun kamu membangun bisnis dalam skala kecil, tapi rencana anggaran yang baik tetaplah dibutuhkan.
Beberapa poin yang harus ada di dalam rencana anggaran antara lain adalah modal usaha yang dimiliki, biaya operasional, biaya promosi, biaya kewajiban, dan biaya-biaya lainnya tergantung dari jenis usaha yang akan kamu jalani.
Selain itu, melalui rencana anggaran kamu juga akan mengetahui mana pengeluaran wajib, dan mana pengeluaran yang bisa kamu tunda.
Tanpa adanya rencana anggaran yang jelas, kamu akan kesulitan dalam mengelola bisnis UMKM.
3. Kurang modal
Berikutnya, salah satu hal yang menjadi penyebab masalah keuangan di bisnis UMKM adalah kekurangan modal usaha.
Hal ini juga berkaitan dengan penyebab yang lain, karena dengan tidak adanya mentor dan rencana anggaran, pemilik bisnis cenderung menjalankan bisnisnya tanpa strategi yang jelas, dan hanya berdasarkan pengalaman pribadi & perasaan saja.
Misalnya, seperti sebuah bisnis kuliner yang dijalankan oleh Ibu X.
Beliau memulai usaha kuliner ayam goreng. Namun, karena tidak adanya panduan yang baik dan perhitungan yang matang, ia kemudian mencoba mengikuti pengusaha lain yang memulai bisnis dengan menyewa lokasi yang berada di tengah kota.
Alhasil, karena Ibu X memaksakan menyewa lokasi yang mahal, dan tidak sesuai rencana anggaran, ia jadi kekurangan modal untuk membeli bahan baku yang berkualitas.
Dengan produk yang memiliki kualitas rendah, konsumen pun menjauh, dan Ibu X pun mengalami kerugian.
Intinya, kembangkanlah bisnis tersebut sesuai dengan rencana dan modal awal yang kamu miliki.
Jika modalmu memang terbatas, tapi kamu memiliki rencana bisnis yang baik, kamu juga bisa meminjam modal usaha melalui bank, atau layanan finansial lain yang sudah berizin dan diawasi oleh OJK, contohnya seperti KoinWorks.
4. Kurang inovasi
Percaya atau tidak, inovasi menjadi suatu hal yang cukup penting bagi kelangsungan sebuah bisnis.
Pada dasarnya, konsumen selalu mencari suatu hal yang baru dari setiap produk.
Baik itu dari segi produk dan jasa, harga, serta pelayanan yang diberikan.
Jika kamu sebagai seorang pemilik bisnis mudah merasa puas, maka kamu cenderung akan merasa enggan untuk selalu memperbarui strategi bisnismu.
Hal itu tentu akan dimanfaatkan oleh kompetitor untuk bisa mengungguli bisnis yang kamu jalani, dan pada akhirnya konsumenmu akan beralih ke bisnis kompetitor tersebut.
Kalau sudah seperti itu, bisnismu jelas akan mengalami masalah keuangan karena berkurangnya jumlah penjualan tiap bulan.
Solusinya adalah kamu perlu terus mengetahui selera masyarakat dan juga tren yang sedang beredar. Dari informasi tersebut, kamu dapat lebih mudah membuat inovasi-inovasi yang relevan.
5. Pengelolaan stok barang yang kurang tepat
Masalah keuangan UMKM bisa juga terjadi apabila kamu tidak dapat mengelola stok barang dengan baik.
Apabila selama ini kamu berpikir mengelola stok barang tidak memerlukan prosedur yang jelas, maka kamu salah.
Hal terburuk yang bisa terjadi akibat pengelolaan barang yang salah adalah barang yang rusak & tidak dapat dijual.
Tentunya hal ini akan sangat merugikan untuk bisnismu, bukan?
Jadi, sebaiknya kamu perlu mulai mempelajari cara-cara mengelola stok barang yang baik, untuk dapat terhindar dari masalah seperti ini.
6. Strategi pemasaran yang tidak optimal
Salah satu kesalahan sederhana yang ternyata mendatangkan masalah keuangan bagi UMKM adalah kurangnya melakukan strategi pemasaran.
Perlu diketahui, strategi pemasaran memegang peranan penting bagi sebuah usaha, dan bahkan bisa dianggap sebagai sebuah ujung tombak dari proses bisnis.
Sebaik apa pun kualitas produk atau jasa yang kamu tawarkan, apabila kamu kurang tepat melakukan pemasaran, maka calon konsumen tidak dapat mengetahui keberadaan bisnismu.
Untuk itu, penting sekali untuk menyusun strategi pemasaran yang baik, bahkan sebelum bisnis mulai dijalankan.
Mengapa?
Hal ini untuk memberikan gambaran yang jelas terhadap siapa target yang akan kamu tuju, dan bagaimana cara menjual produknya nanti.
Biasakan untuk membuat perencanaan sebelum melakukan pemasaran, karena hal ini akan membantu kamu untuk menjual produk ke konsumen yang tepat.
7. Metode pembukuan konvensional
Hal selanjutnya yang dapat menghambat proses bisnis dan menjadi masalah keuangan adalah penggunaan pembukuan secara konvensional.
Di zaman serba canggih seperti sekarang, sudah bukan waktunya lagi untuk melakukan pembukuan secara manual di buku besar yang ditulis dengan tangan.
Mengapa?
Karena selain memakan waktu yang cukup lama, kamu juga akan kesulitan untuk melihat pencatatan dari tahun-tahun yang sudah berlalu, dan catatan tersebut juga rentan rusak atau hilang.
Sebaiknya, kamu perlu memulai membuat pembukuan dengan aplikasi komputer seperti Excel atau Google Sheet.
Apabila kamu ingin menggunakan sistem yang lebih canggih lagi, kamu bisa menggunakan fitur kasir elektronik dari berbagai vendor, seperti contohnya Moka Poin of Sales.
Salah satu kelebihan dari fitur kasir elektronik adalah kamu tidak perlu repot menyusun laporan keuangan sendiri, karena berbagai format laporan sudah terhimpun secara otomatis aplikasi kasir elektronik tersebut, dan bisa kamu akses serta unduh kapan pun.
8. Tidak ada laporan keuangan yang lengkap
Ini merupakan hal yang lazim terjadi di banyak bisnis UMKM, yaitu tidak adanya laporan keuangan yang komprehensif dan sesuai standar.
Tahukah kamu mengapa laporan keuangan penting bagi sebuah bisnis?
Ya, karena melalui laporan keuangan kamu bisa melihat berapa banyak modal yang telah kamu keluarkan, berapa banyak keuntungan yang kamu dapatkan, dan juga informasi lain yang berguna untuk mengatur strategi bisnis di waktu yang akan datang.
Laporan keuangan yang baik juga bisa memudahkan kamu nantinya dalam pengajuan pinjaman, atau permintaan sponsor, ke lembaga-lembaga finansial.
Apabila kamu tidak memiliki kemampuan untuk membuat laporan keuangan yang lengkap, maka tidak ada salahnya kamu menyewa jasa profesional.
Anggaplah ini sebagai sebuah bentuk investasi agar bisnis terhindar dari masalah keuangan UMKM, yang berpotensi merugikan bisnis milikmu.
9. Tidak ada evaluasi
Masalah keuangan UMKM yang terakhir adalah tidak adanya evaluasi bisnis secara menyeluruh.
Evaluasi merupakan kegiatan untuk mencari tahu apa yang menjadi kekurangan dan kelebihan dari bisnis yang sedang kamu jalani.
Melalui evaluasi, kamu bisa memahami bagian mana saja yang harus diperbaiki, dan mana yang harus ditinggalkan.
Nah, seringkali pemilik bisnis mengabaikan keberadaan evaluasi dengan alasan tidak ada waktu untuk melakukannya.
Kalau evaluasi tidak dilakukan, lantas bagaimana pemilik bisnis dapat mengetahui apa saja yang perlu dibenahi dari bisnisnya?
Evaluasi tidak perlu dilakukan setiap hari, cukup dilakukan seminggu atau sebulan sekali saja.
Selain itu, kamu juga bisa melakukan analisis pasar & riset terhadap para kompetitor untuk mendukung kegiatan evaluasimu.
Kamu bisa melihat apa kekurangan mereka, dan kemudian mengubahnya menjadi kelebihan bagi bisnismu.
Percayalah, kegiatan evaluasi mampu menghindarkan kamu dari masalah keuangan UMKM yang berpotensi merugikan.
Siap Menerapkan Solusi untuk Masalah Bisnis UMKM yang Kamu Jalani?
Itulah beberapa hal yang bisa menyebabkan masalah keuangan pada sebuah bisnis UMKM.
Mulai dari awal proses yang kurang terencana dengan tidak adanya mentor dan rencana anggaran, hingga tidak adanya evaluasi untuk peningkatan kualitas produk, jasa, dan layanan.
Sama seperti bisnis lainnya, walaupun berskala kecil, bisnis UMKM juga harus mampu mengelola bisnis secara profesional dan rapi, sehingga bisa berkembang dengan lancar.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!