Salah satu perubahan yang terjadi karena perkembangan teknologi adalah tren belanja yang berubah. Jika dulu orang lebih suka berbelanja langsung, maka saat ini banyak orang yang lebih suka berbelanja secara online.
Hal ini tidak lepas juga dengan banyaknya e-commerce yang bermunculan. Selain banyaknya kelebihan, e-commerce ini juga memiliki beberapa kekurangan.
Tren belanja baru ini juga mau tidak mau merubah hampir semua pola bisnis. Dari mulai bagaimana seseorang berjualan, proses distribusi, sampai bagaimana transaksi terjadi.
Kehadiran e-commerce ini memang cukup memudahkan dan mempersingkat banyak hal.
Apa Itu E-Commerce?
E-commerce adalah kependekan dari electronic commerce. Secara singkat pengertian e-commerce adalah segala bentuk perdagangan yang prosesnya terjadinya secara online ataupun menggunakan perangkat elektronik.
Semua proses perdagangan ini termasuk di dalamnya distribusi, penjualan, pemasaran, dan juga pembelian.
Pengertian e-commerce juga memungkinkan jika semua proses transaksi ini dilakukan secara digital. Baik proses jual dan beli maupun ketika proses transaksi.
Hampir semua e-commerce saat ini juga menggunakan metode transfer uang untuk proses transaksi.
Jenis-Jenis E-Commerce
Dengan semakin banyaknya e-commerce maka saat ini juga terdapat beberapa jenis e-commerce.
Perbedaan jenis dibedakan berdasarkan pola penjualan yang dilakukan. Adapun beberapa jenis e-commerce tersebut adalah:
1. E-Commerce Consumer to Consumer
Jenis e-commerce yang pertama adalah consumer to consumer. Singkatnya ini merupakan pola penjualan yang terjadi antar konsumen.
Proses ini biasanya terjadi antara pengguna dalam sebuah platform.
Sebagai contoh, pengguna sebuah platform yang bertindak sebagai penjual melakukan penjualan langsung ke pengguna lain yang bertindak sebagai pembeli.
Dalam hal ini pengguna yang berposisi penjual dan juga pengguna yang berposisi pembeli sama-sama bertindak sebagai konsumen dari platform tersebut.
Platform yang dimaksud di sini adalah media tempat terjadinya jual beli tersebut. Bisa berupa marketplace ataupun toko online.
2. E-Commerce Business to Business
Jenis lainnya dari e-commerce adalah business to business. Dalam hal ini maka kedua belah pihak biasanya merupakan sebuah badan usaha ataupun produsen.
Contoh mudah dari jenis adalah sebuah perusahaan sebagai konsumen membutuhkan peralatan kantor lalu membeli di sebuah marketplace.
Dalam kasus tersebut maka marketplace sebagai penjual merupakan unit bisnis yang akan menjual barang ke unit bisnis lainnya.
Dalam hal ini, perusahaan yang membutuhkan meskipun berposisi sebagai konsumen namun tetap dinilai sebagai unit bisnis juga. Disinilah terjadi hubungan business to business.
3. E-commerce Business to Consumer
Jenis e-commerce lainnya adalah business to consumer. Ini merupakan pola umum yang paling sering kamu lakukan.
Dalam hal ini, maka kamu akan berperan sebagai end user dari produk yang kamu beli. Dalam artian, kamu tidak menjual kembali produk tersebut ke orang lain.
Termasuk jika kamu mengolah kembali produk yang kamu beli dan menjual ke orang lain.
Contoh jenis e-commerce ini seperti kamu membutuhkan sepatu lalu kamu membeli di marketplace.
Dalam hal ini maka marketplace sebagai penjual akan menjadi unit bisnis dan kamu sebagai konsumen akan menjadi unit konsumen.
Meski demikian jenis e-commerce yang satu ini sendiri sering kali mengalami peleburan atau pergeseran.
Seringkali terjadi peleburan antara jenis e-commerce B2C ini dengan jenis C2C.
Hal ini terjadi misalkan jika kamu membeli sepatu dari toko resmi sepatu tersebut yang menjual barangnya di marketplace. Dalam hal ini maka toko resmi tersebut juga akan berposisi sebagai konsumen dari marketplace tersebut.
4. E-Commerce Consumer to Business
Ini merupakan jenis e-commerce yang juga mulai tren belakangan ini. dalam hal ini maka konsumen akan menawarkan sejumlah barang kepada perusahaan.
Sebagai contoh, jika kamu memiliki toko peralatan tulis dan kantor. Lalu ada perusahaan yang membeli ke toko kamu.
Maka dalam hal ini kamu yang bertindak sebagai penyedia akan berposisi sebagai konsumen dari sebuah marketplace dan perusahaan tersebut meskipun sebagai pembeli akan bertindak sebagai unit bisnis.
Jenis e-commerce ini sendiri akan sering kamu lihat pada proses lelang proyek yang dilakukan secara online.
5. E-commerce Business to Administration
Jenis lain yang juga akan sering kamu temukan adalah jenis B2A.
Dalam hal ini maka sebuah unit bisnis menawarkan penjualan barang atau jasa kepada unit administrasi atau dalam hal ini biasanya berupa organisasi atau juga pemerintah.
Polanya akan mirip dengan jenis C2B. Namun dalam hal ini, pemberi penawaran bukanlah konsumen melainkan unit bisnis dan pembeli merupakan pihak lain, dalam hal ini pemerintahan.
Contohnya adalah sebuah perusahaan penyedia layanan IT yang menawarkan pembuatan website untuk sebuah lembaga pemerintahan.
6. Jenis Lain
Dengan perkembangan e-commerce yang semakin pesat, kini jenis e-commerce juga semakin banyak dan perubahannya cukup cepat.
Bahkan beberapa jenis seperti di atas juga bisa saja mengalami perubahan tergantung dari sisi mana kamu melihat mana unit bisnis dan mana yang konsumen.
Sebagai contoh, kamu membeli baju di marketplace. Hal ini bisa menjadi jenis C2C karena kedua belah pihak merupakan konsumen dari marketplace tersebut.
Namun, kasus ini juga bisa menjadi B2B jika pihak penjual adalah sebuah toko dan kamu sebagai pembeli juga bukan end user, tetapi akan menjual kembali produk tersebut.
Perubahaan ini sangat mungkin terjadi karena pola pembelian dengan e-commerce ini yang sangat memudahkan dan juga sangat fleksibel.
Dengan menggunakan cara ini, maka semua orang bisa menjadi penjual.
Bahkan banyak orang yang menjadi penjual dengan cara membeli produk dari toko lain lalu menjual ulang. Cara ini akan kamu kenal dengan nama reseller.
Kelebihan E-Commerce
Jika melihat dari tren e-commerce yang makin hari makin naik, tentu salah satu penyebabnya adalah karena hal ini menguntungkan.
Tren belanja online memang cukup naik pesat ketika perkembangan teknologi juga naik dengan cepat.
Selain lebih mudah, penggunaan e-commerce juga dinilai bisa menghemat banyak waktu. Selain itu, beberapa kelebihan e-commerce lainnya adalah:
1. Transaksi Antar Wilayah
Salah satu kelebihan e-commerce adalah bisa meningkatkan transaksi antar wilayah. Jika dulu proses jual beli hanya terjadi pada lingkungan yang dekat, maka saat ini sangat mungkin orang dari Jayapura untuk berbelanja dari toko yang ada di Aceh.
Bahkan hal ini juga tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya transaksi antar negara.
Lebih lanjut, hal ini juga membuat penjual memiliki market yang lebih luas. Seorang penjual bisa saja mendapatkan konsumen dari tempat yang sangat jauh.
Hal ini tentu menjadi sangat baik untuk bisnis yang ia bangun karena bisa meningkatkan awareness terhadap usahanya.
Bagi pembeli, ini juga merupakan sebuah keuntungan. Mereka menjadi memiliki banyak pilihan.
Hal ini membuat mereka juga bisa mendapatkan barang dengan harga terbaik.
2. Meningkatkan Market Exposure
Berhubungan dengan poin sebelumnya, yang mana seorang penjual bisa menjual barang nya kemanapun ketika berjualan di e-commerce.
Dengan hal tersebut ketika banyak barangnya yang terjual ke berbagai wilayah maka secara tidak langsung hal tersebut juga akan meningkatkan exposure dari toko tersebut.
Semakin banyak pembeli tentu semakin baik. Namun lebih dari itu, ketika pembeli banyak datang dari luar kota maka hal tersebut juga bisa menjadi semacam promosi gratis bagi usaha kamu.
3. Tidak Membutuhkan Toko Fisik
Kelebihan e-commerce lainnya adalah para penjual ini bisa berjualan tanpa perlu memikirkan toko fisik.
Artinya, semakin banyak orang juga yang bisa berjualan. Dengan tidak adanya toko fisik, maka ada banyak biaya juga yang bisa kamu hemat.
Setidaknya kamu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk perawatan bangunan, sewa tempat, dan lain-lain.
Biaya tersebut bisa kamu gunakan untuk kebutuhan lain, misalnya pengembagan unit usaha. Selain itu, dengan menggunakan e-commerce juga kamu bisa menghemat biaya promosi.
4. Usaha Lebih Mudah Berkembang
Kelebihan e-commerce lainnya juga adalah bisa membuat usaha kamu menjadi lebih mudah berkembang. Penggunaan e-commerce membuat banyak biaya yang bisa kamu hemat, yang mana biaya tersebut bisa kamu gunakan untuk kepentingan pengembangan usaha.
Selain itu, e-commerce juga memungkinkan kamu mendapatkan konsumen yang jauh lebih banyak. Kamu bisa mendapatkan konsumen dari berbagai tempat.
Selain itu, toko kamu juga bisa beroperasi 24 jam setiap harinya. Hal tersebut membuat banyak konsumen yang bisa membeli kapanpun dan di manap un.
Dengan semakin banyaknya konsumen, maka semakin besar juga keuntungan dari toko kamu. Hal tersebutlah yang nantinya membuat toko kamu menjadi lebih mudah untuk berkembang.
5. Selalu Terhubung
Manfaat lainnya dari penggunaan e-commerce adalah membuat pembeli dan penjual bisa selalu terhubung. Sebagai contoh, seorang pembeli yang puas dengan produk dari satu toko bisa terus membeli dari toko tersebut tanpa takut akan lupa nama tokonya.
Hal tersebut karena akan ada history pembelian pada platform yang bisa dicek.
Selain itu, bagi penjual maka mereka juga akan memiliki kontak dari setiap orang yang pernah berbelanja di tokonya.
Hal tersebut tentu akan memudahkan ketika akan melakukan promosi. Data tersebut juga akan berguna ketika penjual akan menginformasikan ketika ada barang baru.
6. Bisa Menjadi Dropshipper
Salah satu tren lain yang bermunculan ketika e-commerce makin laku adalah menjadi dropshipper. Singkatnya, ketika kamu menjadi dropshipper maka kamu bisa menjual barang tanpa perlu menyediakan stok barang tersebut.
Kamu hanya tingga mencari pembelinya. Setelah dapat, maka kamu tinggal membeli barang tersebut ke penjual dan meminta penjual untuk mengirimkan barang ke pembeli.
Cara ini cukup mudah dan menawarkan keuntungan yang cukup tinggi. Cara ini juga merupakan pilihan yang pas untuk yang ingin berdagang tetapi tidak punya tempat untuk menyimpan stok barang.
7. Pengelolaan Usaha Lebih Mudah
Kelebihan e-commerce lainnya adalah masalah pengelolaan usaha yang akan jauh lebih mudah.
Kamu tidak perlu pusing tentang bagaimana proses transaksi dan pengiriman barang. Saat ini semua hal tersebut sudah banyak pilihan dan sangat mudah.
Untuk masalah transaksi, ada banyak cara pembayaran yang bisa kamu lakukan di e-commerce. Dari mulai transfer antar bank atau pembayaran lewat merchant yang telah bekerja sama.
Bahkan saat ini juga sudah ada fasilitas uang elektronik yang bisa digunakan pada berbagai layanan e-commerce ini.
Sementara untuk masalah pengiriman, saat ini juga sudah banyak jasa ekspedisi yang tersedia.
Kamu hanya tinggal pilih mana yang paling murah dan mana yang paling cepat. Atau kamu bisa memilih mana yang paling sesuai.
Bahkan untuk kamu para penjual, kini layanan expedisi ini juga akan datang langsung ke tempat kamu untuk mengambil barang.
Kekurangan E-Commerce
Meski demikian, layanan e-commerce ini juga tidak lepas dari adanya kekurangan. Hal ini juga menunjukan jika masih ada kelemahan pada sistem.
Hal ini juga membuat kamu sebagai pengguna juga perlu berhati-hati ketika melakukan transaksi di e-commerce. Beberapa kekurangan e-commerce tersebut antara lain:
1. Masalah Keamanan
Masalah utama sekaligus kekurangan e-commerce terbesar adalah masalah keamanan. Penipuan dan transaksi palsu merupakan dua hal yang sering kali terjadi pada penggunaan e-commerce ini. masalah keamanan ini juga cukup beragam.
Masalah penipuan misalnya, dari mulai barang yang tidak sesuai sampai barang tidak pernah dikirim merupakan hal yang cukup sering terjadi pada e-commerce.
Ada banyak cara sebenarnya untuk terhindar dari masalah ini. salah satunya adalah melihat review dari pelanggan lain terhadap toko tersebut.
Jika reviewnya jelek meskipun menawarkan harga yang murah, maka sebaiknya tidak usah melakukan transaksi.
Masalah keamanan ini memang menjadi perhatian serius. Apalagi beberapa e-commerce juga memiliki sistem e-wallet.
Yang mana pengguna bisa menyimpan uang pada aplikasi dan bisa menggunakannya untuk berbelanja. Masalah e-wallet ini juga cukup menjadi perhatian karena banyak kasus hilangnya saldo untuk transaksi yang pengguna tidak mengenalinya.
2. Ketidaksesuaian Produk
Kekurangan e-commerce lainnya adalah seringkali produk yang datang tidak sesuai dengan pesanan.
Hal ini karena ketika berbelanja online maka pembeli tidak bisa melihat langsung barang yang akan ia beli. Sehingga pembeli tidak bisa memastikan apakah sudah sesuai atau belum.
Kesalahan produk ini juga bisa terjadi karena kesalahpahaman antara penjual dengan pembeli. Contoh, paling sering adalah ketika memilih ukuran untuk pakaian. Selain itu masalah kesesuain produk ini juga bisa terjadi pada kondisi barang.
Untuk menghindari masalah kekurangan e-commerce ini, sebenarnya cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan berkomunikasi dengan baik sebelum transaksi.
Misal untuk ukuran baju, daripada menggunakan ukuran huruf seperti M atau XL maka lebih baik tanyakan dengan detail berapa panjang bajunya dan berapa lebarnya.
Hal ini akan lebih mudah untuk memastikan apakah barang tersebut sesuai atau tidak.
3. Kerugian Tidak Terduga
Jika kamu memiliki toko online di platform A dengan performa yang sangat baik. Lalu ada toko lain di platform A tersebut yang melakukan penipuan dengan jumlah besar.
Hal tersebut membuat kepercayaan konsumen terhadap platform A menurun, hal tersebu juga akan otomatis mempengaruhi toko kamu. Ini juga menjadi salah satu kekurangan e-commerce
Inilah yang dimaksud dengan kerugian tidak terduga. Hal ini karena faktor utama terjadinya kerugian justru merupakan pihak lain yang mungkin tidak kamu kenal.
Masalah kerugian ini juga bisa terjadi misal jika platform A tersebut mengalami gangguan. Maka otomatis semua toko yang ada juga akan terganggu.
Faktor inilah yang juga perlu kamu perhatikan ketika menggunakan e-commerce. Sebaiknya kamu membuat toko pada berbagai platform. Hal tersebut guna memastikan jika ada masalah dengan platform A kamu masih bisa mengandalkan platform yang lain.
Itulah beberapa pengertian dan juga kelebihan serta kekurangan dari e-commerce. Penggunaan e-commerce memang menjadi tren yang terus berkembang belakangan ini.
Dan mungkin, kedepannya semua hal juga akan bisa kamu dapatkan dengan online.
Yang terpenting ketika kamu menggunakan e-commerce ini adalah selalu perhatikan sisi keamanannya.
Dan jangan lupa untuk melihat review pengguna sebelumnya, sebelum kamu memutuskan untuk melakukan transaksi.
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.