Perkembangan zaman memang membawa perubahan pada banyak hal.
Salah satunya adalah dalam bidang finansial.
Saat ini, mungkin sudah banyak orang yang mengenal dengan fintech atau financial technology.
Secara singkat, financial technology merupakan sebuah layanan finansial yang pada penerapannya digabungkan dengan aspek teknologi yang saat ini sedang berkembang.
Apa itu Fintech?
Secara mendasar, pengertian fintech merupakan sebuah sebutan inovasi yang terjadi pada bidang jasa keuangan.
Layanan ini sendiri merupakan sebuah inovasi pada jasa keuangan, di mana jasa keuangan konvensional mendapat sedikit sentuhan teknologi.
Nantinya, layanan ini akan bekerja selayaknya jasa keuangan konvensional, di mana mereka akan mencakup sistem pembayaran, transfer, pengumpulan dana, pinjaman, bahkan sampai pengelolaan aset.
Namun cara dan sistem yang mereka gunakan tentu saja mengikuti perkembangan teknologi.
Pada perkembangannya, fintech ini menjadi banyak peminat karena lebih simple dan lebih cepat. Dengan penggunaan teknologi ini maka beberapa hal tentang jasa keuangan ini juga menjadi lebih ringkas.
Jenis-jenis Fintech
Karena penggunanya yang semakin banyak, layanan ini juga berkembang dengan pesat.
Saat ini, hampir semua aspek keuangan bisa dilakukan dengan memanfaatkan inovasi layanan finansial ini.
Dari mulai proses pembayaran sampai proses peminjaman uang.
Jika melihat dari bagaimana cara kerjanya dan juga dana yang mereka kelola serta tujuannya.
Fintech ini terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
1. Payment, Clearing, dan Settlement
Mungkin kamu sudah tidak asing dengan istilah e-wallet atau dompet digital.
Ada banyak aplikasi e-wallet yang beredar kini.
E-wallet merupakan salah satu layanan fintech yang memudahkan kamu melakukan pembayaran dengan mudah melalui satu tap kartu ataupun aplikasi di gadget.
Intinya, layanan ini adalah jenis yang kamu gunakan untuk menggantikan fungsi dompet konvensional.
Saat ini, mungkin ini jenis fintech yang paling terkenal dan memiliki banyak pengguna.
Bahkan saat ini, beberapa aplikasi jenis ini juga sudah bisa melakukan transfer uang antar bank.
2. Market Aggregator
Ini merupakan jenis fintech yang perannya adalah memberikan informasi kepada pengguna.
Biasanya jenis ini akan memberikan banyak referensi dan juga informasi finansial kepada para penggunannya.
Tujuannya adalah agar pengguna bisa membandingkan produk finansial yang akan mereka gunakan nantinya.
Kamu bisa menggunakan berbagai macam layanan jenis ini ketika kamu baru mau mulai berinvestasi misalnya.
Fintech ini akan memberikan masukan seperti tentang investasi apa saja yang menarik, bagaimana prospek keuntungannya, dan lain sebagainya.
3. Risk and Investment Management
Mungkin kamu pernah dengan tentang financial planner.
Fintech jenis ini memiliki fungsi yang serupa dengan financial planner.
Di mana pada layanan jenis ini kamu akan diberikan banyak masukan tentang bagaimana merencanakan keuangan.
Namun bedanya, dengan menggunakan layanan ini maka hal-hal tersebut bisa kamu lakukan dengan lebih praktis.
Kamu juga bisa berkonsultasi di mana saja dan kapan saja tanpa terikat waktu.
4. Crowdfunding
Ini merupakan jenis layanan fintech untuk mengumpulkan dana.
Biasanya fintech jenis ini banyak digunakan untuk mengumpulkan dana sumbamgnan kolektif ketika terjadi sebuah musibah ataupun bencana.
Dengan memanfaatkan layanan jenis ini maka proses pengumpulan dana menjadi lebih besar dan menjangkau lebih banyak orang.
5. Peer to Peer Lending
Jenis fintech lainnya adalah peer to peer lending.
Ini merupakan jenis layanan finansial yang mirip dengan crowdfunding.
Bedanya, biasanya penggunaan jenis layanan ini lebih untuk modal usaha.
Di mana biasanya fintech jenis ini akan mempertemukan pemilik modal dengan mereka yang membutuhkan modal.
Peer to Peer Lending juga merupakan salah satu instrumen investasi.
Regulasi Fintech
Bidang finansial merupakan salah satu bidang yang aturannya sangat ketat dan juga rumit.
Ini karena uang merupakan sesuatu yang sangat fundamental.
Tidak heran jika pengaturannya pun ketat.
Hal ini juga termasuk pada fintech.
Regulasi yang mengatur teknologi finansial ini sangatlah ketat.
Bahkan untuk pembuatan fintechnya sendiri, aturannya cukup rumit.
Di Indonesia, fintech ini diatur dalam beberapa aturan, khususnya aturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Berikut adalah beberapa aturan tentang fintech yang berlaku di Indonesia:
- Peraturan Bank Indonesia No 18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran.
- Peraturan Bank Indonesia No. 19/12/PBI/2017 tentang Penyelenggaraan Teknologi Finansial
Pada aturan tersebut, BI juga menjelaskan tentang definisi, kategori, dan juga kriteria dari fintech.
- Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.19/14/PADG/2017 tentang Ruang Uji Coba Terbatas (Regulatory Sandbox) Teknologi Finansial.
Pada aturan tersebut mengatur tentang semua hal yang berkaitan dengan tata cara pendaftaran dan regulasi selama uji coba produk dan layanan secara lebih rinci
- Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.77/POJK.01/2016tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.
- PBI No.11/12/PBI/2009 jo PBI No.16/8/PBI/2014 jo PBI No.18/17/PBI/2016 tentang Uang Elektronik (Electronic Money)
- PBI No.18/40/PBI/2016 tentang Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran.
- POJK No.77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.
- POPJK No.39/POJK.04/2014 tentang Agen Penjual Efek Reksadana.
Itulah beberapa aturan dan regulasi fintech yang berlaku di Indonesia.
Manfaat Fintech
Fintech sendiri memiliki banyak manfaat.
Itulah mengapa perkembangan teknologi ini menjadi sangat pesat.
Beberapa manfaat dari fintech antara lain:
1. Memudahkan Banyak Orang
Pada perkembangannya, penggunaan layanan finansial ini dinilai menjadi sangat memudahkan bagi masyarakat.
Seperti kemudahan proses pembayaran, tranfer uang, dan lainnya.
Hal itu disebabkan karena berbagai layanan fintech bisa diakses melalui telepon genggam dan gadget lainnya.
Bahkan dalam banyak hal lain, berbagai macam proses finansial juga menjadi lebih mudah jika menggunakan teknologi finansial ini.
Seperti, proses pemodalan bagi pengusaha.
Kini, mulai bermunculan banyak pengusaha yang memanfaatkan layanan jenis ini untuk mendapatkan modal.
Hal ini karena pada fintech prosesnya menjadi cepat dan modal yang mereka dapatkan juga bisa sesuai dengan kebutuhan.
2. Meningkatkan Taraf Hidup
Masih berkaitan dengan teknologi finansial yang memudahkan, secara tidak langsung hal tersebut juga bisa meningkatkan taraf hidup banyak orang.
Sebagai contoh, mulai banyak orang yang berani menjadi pengusaha dengan memanfaatkan modal yang mereka dapatkan dari fintech.
Salah satunya adalah KoinWorks.
KoinWorks merupakan layanan fintech dalam bentuk Super Financial App, yang mana menyediakan layanan interfacing sebagai penghubung pihak yang ingin melakukan kegiatan finansial, baik dalam layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi atau produk finansial lainnya.
Kamu bisa berinvestasi maupun mengajukan pinjaman melalui KoinWorks.
Baca cara-cara selengkapnya di sini.
3. Mempercepat Proses Layanan Finansial
Salah satu contoh dari manfaat ini adalah kini kamu tidak perlu repot lagi jika akan transfer antar bank.
Beberapa layanan fintech sudah bisa menyediakan layanan ini bahkan dengan biaya admin yang lebih rendah.
4. Memudahkan Proses Peminjaman
Untuk beberapa orang juga layanan finansial ini membuat mereka menjadi mudah ketika akan melakukan pinjaman.
Syarat yang lebih mudah dan fleksibel menjadi salah satu alasannya.
Namun untuk hal ini, pastikan jika fintech yang kamu pilih merupakan layanan finansial resmi dan terdaftar di OJK.
Itulah beberapa hal tentang fintech yang perlu kamu ketahui.
Jika kamu memanfaatkan dengan baik, akan banyak manfaat yang kamu dapatkan dari penggunaan fintech ini.
Namun, ketika kamu akan menggunakan teknologi finansial ini, pastikan platform yang kamu pilih sudah terdaftar dan resmi.
Ini untuk menghindari kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi.