Kisah Pengusaha Sukses, Bob Sadino, yang Memulai Usahanya dari Nol – Anda ingin membuat usaha yang sedang dijalani sukses besar? Sebenarnya ada banyak hal yang Anda pertimbangkan sebelum mengembangkan usaha yang Anda miliki lebih jauh.
Salah satunya adalah persoalan modal usaha Anda, tapi jangan khawatir, solusinya, ada di KoinWorks!
KoinWorks merupakan perusahaan fintech dengan sistem P2P Lending yang secara resmi terdaftar dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Anda bisa pinjam modal usaha di KoinWorks mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 2 miliar dengan bunga flat yang terjangkau yaitu sebesar 0.75%-1.67% per bulan. Jika Anda tertarik, langsung saja klik di sini.
Baca juga: 5 Karakter yang Harus Dimiliki oleh Seorang Pengusaha Muda Sukses
Selain dana finansial untuk modal, Anda juga harus mempelajari berbagai pengalaman dari pengusaha-pengusaha sukses di dunia yang memulai usaha mereka dari nol.
Contohnya, mendiang Bambang Mustari Sadino, mungkin Anda mengenalnya sebagai Bob Sadino atau kerap disapa “Om Bob” dengan penampilan nyentriknya; kemeja dan celana pendek.
Yuk, simak kisahnya di bawah ini!
Daftar Isi
Kisah Pengusaha Sukses, Bob Sadino, yang Memulai Usahanya dari Nol
Masa Muda Bob Sadino
Pria kelahiran 3 Maret 1933 ini merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Bob Sadino berasal dari keluarga yang terbilang berkecukupan.
Namun, di saat usianya menginjak 19 tahun, kedua orangtua Bob meninggal dunia. Bob pun ditinggalkan warisan oleh kedua orangtuanya itu. Ia menggunakan sebagian warisannya tersebut untuk keliling dunia.
Salah satu negara yang menjadi tujuan Bob yaitu Belanda. Ia berada di negara ini selama 9 tahun. Selain bekerja, Bob juga berhasil menemukan jodohnya di negeri kincir angin.
Pada akhirnya, di tahun 1967, Bob dan sang istri kembali lagi ke Indonesia untuk menjalani kehidupan sebagai keluarga kecil yang baru.
Kondisi Terpuruk dan Depresi
Bob Sadino membawa serta dua mobil Mercedes keluaran tahun 1960-an miliknya. Ia memutuskan untuk menjual salah satu mobilnya itu untuk membeli tanah di Kemang, Jakarta Selatan.
Sementara mobil satunya ia simpan untuk disewakan dan digunakan secara pribadi. Saat disewakan, Bob sendiri lah yang menjadi supirnya karena ia merasa masih mampu melakukannya dan belum membutuhkan orang lain untuk mengisi posisi sebagai supir.
Namun, di suatu saat, Bob mendapat permasalahan besar. Mobil yang ia sewakan mengalami kerusakan yang cukup parah karena kecelakaan. Bob merasa frustasi karena tidak mampu memperbaiki mobilnya karena membutuhkan biaya yang sangat besar.
Akhirnya, ia memutuskan bekerja kembali menjadi kuli batu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bob hanya dibayar Rp100 untuk pekerjaannya itu.
Mungkin nominal Rp100 pada waktu itu terbilang besar, namun tetap saja tidak cukup untuk kebutuhan hidup keluarga Bob.
Pria kelahiran Lampung ini pun mengalami depresi yang cukup parah, hingga tidak tahu lagi mau berbuat apa untuk memperbaiki kehidupannya seperti sedia kala.
Padaha, saat itu istrinya bisa saja membantu mencari uang dengan bekerja karena ebetulan istrinya memiliki pengalaman menjadi sekretaris di perusahaan luar negeri.
Namun, Bob melarangnya dan bersikeras menasihati bahwa Bob adalah kepala keluarga, jadi hanya Bob lah yang berkewajiban memberi nafkah untuk sang istri dan anak-anaknya.
Tekad Untuk Memulai Bisnis
Bob Sadino mendapat banyak dukungan dari sekitarnya, termasuk teman terdekat. Temannya tersebut memberi masukan untuk Bob agar memelihara ayam sebagai hiburan, sekaligus untuk menyembuhkan depresinya.
Dalam pikirannya, muncul ide untuk membuka usaha dengan ayam-ayam yang telah diberikan temannya itu. Karena ia pikir, ayam saja bisa bertahan untuk hidup di dunia sekeras ini, mengapa dirinya kalah dengan ayam?
Hingga pada akhirnya, Bob memulai usahanya dari nol, ia dan istri membuka peternakan ayam. Mereka pun hidup sejahtera dengan berjualan ayam dan telur-telurnya dari hasil peternakan.
Kesuksesan dan Ekspansi Bisnis
Cacian dan makian para pelanggan membuat bisnisnya berkembang. Bob selalu berkaca dan terus menerus memperbaiki pelayanan usahanya. Dengan begitu, usaha peternakan ayam yang ia miliki semakin menghasilkan cuan yang melimpah.
Tidak berhenti sampai di situ, ia berhasil membuka toko swalayan bernama Kem Chicks. Di sana ia menjual bermacam-macam sayuran dan buah segar, serta segala macam hasil pertanian.
Selain itu, Bob juga membuka PT Kemfood yang merupakan pabrik untuk memproduksi makanan olahan berbahan dasar daging.
Bob Sadino sukses memperluas bisnisnya ini menjadi agrobisnis. Ia pun terus menerus menjalin hubungan baik dengan para petani dan peternak di Indonesia.
Kunci sukses dari pengalaman bisnis Bob Sadino yaitu selalu menerima dan mendengarkan keluhan dan masukan dari pelanggannya, untuk kemudian diperbaiki agar tidak terulang kembali kesalahannya.
Bisnisnya sukses berkat usaha keras dan doanya setiap saat. Dukungan dari orang-orang tercinta juga membuat dirinya melangkah maju.
Sampai pada akhirnya, Bob jatuh sakit. Ia mengalami infeksi saluran pernapasan kronis. Ajal menjemputnya di tanggal 19 Januari 2015. Selain karena sakitnya, ia meninggal dunia karena usianya sudah menua.
Walaupun, Bob Sadino hanya tinggal nama, bisnisnya tetap berjalan dan eksis hingga saat ini. Segala kisahnya pun tetap dikenang oleh bangsa Indonesia sebagai pengusaha sukses yang mampu memulai usahanya dari nol.
Mau seperti Bob Sadino yang bisa menyebarkan #PengaruhBaik bagi masyarakat? Yuk, rencanakan bisnis Anda mulai sekarang!