Pinjaman Tanpa Agunan dan Pinjaman Dengan Agunan, Perbedaan dan Untung Ruginya

pinjaman-kredit-serah terima-modal-usaha

Setiap pebisnis yang hendak mencari pinjaman, biasanya akan selalu beralih kepada dua jenis pinjaman ini. Mungkin sudah sangat tidak asing bagi kamu mendengar jenis pinjaman tanpa agunan atau kredit tanpa agunan dan juga pinjaman dengan agunan.

Seperti yang kamu ketahui, keduanya sama-sama mampu memberikan dana pinjaman bagi nasabah yang membutuhkan.

Tentunya, masing-masing jenis pinjaman juga memiliki syarat tertentu yang tetap harus dipenuhi oleh nasabah.

Lalu sebenarnya apa perbedaan dari Pinjaman Tanpa Agunan dan Pinjaman Dengan Agunan?

Yuk mari membahasnya!


Pinjaman Tanpa Agunan

Sesuai dengan namanya, maka pinjaman melalui metode ini dapat kita lakukan tanpa memberikan jaminan atau agunan apapun.

Pinjaman Tanpa Agunan atau juga dikenal dengan istilah Kredit Tanpa Agunan ini sangat cocok bagi kamu yang memang tidak ingin menjaminkan aset yang kamu miliki.

Pinjaman jenis ini juga akan memiliki waktu pencairan yang relatif lebih cepat, namun nominal yang dipinjamkan juga memiliki limit yang tidak terlalu besar.

Biasanya nominal maksimal yang akan dikeluarkan bank hanya berkisar Rp 50.000.000.

Dalam jenis pinjaman ini, bunga yang ditawarkan biasanya juga akan relatif tinggi.

Maka, pastikan kamu telah memperhitungkan dengan matang mengenai cicilan yang akan dibayarkan nantinya.

Pastikan cicilan tersebut tidak akan menyusahkan dikemudian hari.

Jika berbicara tentang tenor atau jangka waktu pelunasan kredit, pinjaman jenis ini biasanya hanya diberikan waktu sekitar 1-2 tahun.

Untuk dapat mengajukan Pinjaman Tanpa Agunan, biasanya syarat-syarat yang diperlukan akan lebih sedikit dan tidak akan terlalu merepotkan.

Biasanya pinjaman ini cenderung dipakai oleh nasabah untuk hal-hal yang bersifat mendesak, seperti membayar uang sekolah, renovasi rumah saat musim hujan, atau untuk membeli barang untuk keperluan bisnis.


Pinjaman Dengan Agunan

Berbeda dengan Pinjaman Tanpa Agunan atau Kredit Tanpa Agunan (KTA), maka pinjaman dengan agunan membutuhkan aset dalam proses peminjamannya.

Akan tetapi, dengan memberikan jaminan aset, nasabah akan mendapatkan beberapa keringanan, seperti bunga yang lebih rendah jika dibandingkan dengan KTA.

Selain bunga yang lebih rendah, tenor yang diberikan biasanya juga akan relatif lebih panjang.

Untuk Pinjaman Dengan Agunan, bank dapat memberikan tenor hingga 25 tahun masa cicilan.

Nominal yang dapat diajukan untuk dipinjam oleh nasabah juga akan cenderung lebih besar, nasabah dapat meminjam dana sampa miliaran melalui Kredit Dengan Agunan ini.

Namun, perlu kamu ketahui, karena nominal yang diajukan cenderung besar maka syarat yang diajukan tentunya lebih rumit, dan proses pencairan dana juga akan berlangsung cukup lama karena akan ada proses appraisal (penilaian) yang dilakukan oleh bank.

Pinjaman jenis ini biasanya akan diajukan oleh nasabah untuk keperluan jangka panjang, seperti kredit usaha atau kredit kepemilikan rumah (KPR).

Lalu, jenis aset apa saja yang dapat menjadi jaminan bagi pengajuan Pinjaman Dengan Agunan?


Jenis Aset untuk Mengajukan Pinjaman Dengan Agunan

1. Properti

Aset berupa properti ini tidak hanya mengacu pada rumah saja, namun cukup meluas mencakup gudang, ruko, hotel, tanah bahkan gedung.

Jika kamu ingin mengajukan properti yang kamu miliki sebagai agunan maka kamu cukup menyerahkan sertifikat kepemilikan yang dimiliki kepada bank.

Selanjutnya, bank akan melakukan proses penilaian apakah properti tersebut layak atau tidak dijadikan jaminan.

Sebagai contoh, jika kamu mengajukan ruko kamu sebagai jaminan, maka kondisi ruko harus dalam keadaan baik, minim kerusakan, terletak dilokasi yang mudah diakses oleh kendaraan.

Jika ruko kamu kemudian memenuhi persyaratan maka Bank akan meloloskan pengajuan kredit kamu.

Rata-rata nominal kredit yang akan diberikan untuk jaminan properti berkisar Rp 100 juta sampai dengan Rp 2,25 miliar dengan tenor yang bervariasi mulai dari 2 hingga 10 tahun.


2. Mobil

Selain properti, kamu juga dapat memberikan mobil sebagai jaminan dalam proses mengajukan kredit.

Kamu dapat menyerahkan STNK, BPKB asli, beserta kunci kendaraan.

Tentunya, mobil yang akan dijaminkan harus dalam kondisi yang layak, dengan usia kendaraan maksimal 10 tahun.

Melalui kendaraan yang kamu jaminkan, biasanya nasabah akan menerima pinjaman hingga Rp 100 juta, dengan maksimal tenor selama 5 tahun.


3. Emas

Jika kamu memiliki emas untuk investasi, maka apabila diperlukan tentunya barang ini dapat kamu jadikan sebagai jaminan untuk mengajukan pinjaman ke bank.

Namun, perlu kamu ketahui bahwa uang tunai yang dijaminkan biasanya hanya berkisar 85% dari nilai emas yang digadaikan.

Contohnya, jika emas yang kamu gadaikan senilai Rp 10 juta, maka kamu akan memperoleh uang tunai sebesar Rp 8,5 juta.


4. Deposito

Jenis aset lain yang dapat dijadikan jaminan adalah deposito.

Biasanya bank akan meminta bilyet deposito kamu sebagai jaminan untuk bank.

Setelah itu, barulah bank mulai memeriksa akan keaslian, legalitas, dan kebenaran dari deposito kamu.

Akan tetapi, tentunya selama kamu belum melunasi pinjaman kamu ke bank, maka deposito yang dimiliki tidak akan bisa dicairkan.


5. Surat Berharga dan Saham

Jaminan lain yang dapat diberikan adalah surat berharga dan saham.

Surat berharga dan saham yang dijadikan sebagai jaminan tentunya harus tetap memenuhi persyaratan yang ada.

Contohnya, saham harus aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia atau memiliki peringkat investasi.


6. Hewan Ternak

Nah, jaminan kali ini mungkin sedikit terdengar tidak masuk akal.

Namun, beberapa bank seperti Mandiri, Bank Jateng, Bank Jatim, BRI, dan BNI turut menerima hewan ternak sebagai jaminan untuk mengajukan pinjaman.

Biasanya hewan ternak yang dijaminkan terbatas kepada sapi betina produktif, sapi hamil maupun sapi siap hamil.

Umumnya, program ini dilakukan untuk membantu para peternak yang ingin memperbesar usahanya dengan mengajukan modal pinjaman kepada bank.


Keunggulan dan Kekurangan Kredit Tanpa Agunan

Keunggulan KTA

  1. Pencairan instan – Hanya dalam waktu 1 hingga 7 hari kerja saja uang yang Anda pinjam sudah bisa Anda peroleh. Tetapi hal ini bergantung kepada verifikasi dari pihak bank serta kelengkapan dokumen nasabah.
  2. Tak perlu penaksiran agunan – Karena pinjaman ini tak membutuhkan jaminan barang atau properti calon peminjam maka pihak bank tak perlu melakukan proses penaksiran agunan terlebih dahulu.
  3. Sebagai dana darurat – karena cepatnya pencairan pinjaman ini maka KTA sering dijadikan peminjam misalnya pebisnis yang secara tiba-tiba mendapatkan peluang usaha. Selain itu KTA juga sering digunakan untuk biaya pengobatan, pendidikan, atau penggunaan konsumtif.

 

Kekurangan KTA

  1. Bunga tinggi – Resiko yang harus ditanggung nasabah yang mengambil KTA adalah harus membayar bunga yang tinggi. Bank menerapkan bunga tinggi sebagai upaya untuk meminimalkan resiko kerugian yang berbeda dengan kredit menggunakan agunan dimana resiko bank hampir 0%.
  2. Jangka waktu lebih pendek – Pada pinjaman Kredit Tanpa Agunan durasi waktu untuk mengangsur pada umumnya lebih pendek bila dibandingkan produk kredit yang lain. Pada umumnya rata-rata pinjaman KTA yang paling lama adalah 5 tahun dengan alasan mengantisipasi kredit macet.
  3. Jumlah pinjaman lebih kecil – Untuk produk KTA besarnya pinjaman berkisar antara 3 juta hingga 200 juta rupiah. Besaran ini dapat dilihat dari slip gaji atau limit kartu kredit. Nilai pinjaman Anda diperbolehkan mencapai antara dua hingga tiga kali dari nilai tersebut. Bank juga akan meminta persyaratan berupa NPWP untuk nasabah yang mengajukan pinjaman di atas 50 juta rupiah.
  4. Denda – Bila peminjam gagal membayar angsuran atau mengalami kredit macet bank akan mengirimkan penagih ke alamat yang bersangkutan dan bila upaya ini tak membawa hasil maka pihak bank akan mengajukan gugatan pidana. Pada kondisi terakhir ini aset milik peminjam bisa disita serta masuk dalam black list pihak bank. Akibatnya di masa depan adalah peminjam bisa mengalami kesulitan untuk melakukan transaksi keuangan.

Biaya-Biaya Pinjaman Tanpa Agunan

Pada umumnya para kreditur hanya akan membebankan calon debitur dengan biaya administrasi, dan seterusnya tidak ada biaya lain yang perlu dikeluarkan.

Jadi pada dasarnya calon debitur tidak perlu mengeluarkan biaya lain-lain hanya untuk mempercepat selesainya proses pengajuan KTA.

Tidak ada trik dan tidak ada tipuan tidak perlu. Segala macam biaya hanya ada satu jenisnya, yakni biaya administrasi.

Besaran biaya administrasi juga bervariasi, tergantung pada bank di mana calon debitur akan mengambil KTA, dan juga tergantung pada kebijakan bank yang dimaksud.

Terkadang bank tertentu akan mengenakan biaya provisi yang besarannya ditentukan oleh pihak bank.

Sebagai contoh Bank Standard Chartered, di mana ada dua komponen biaya penting, yakni biaya administrasi dan biaya perlunasan dipercepat.

  • Biaya administrasi: berupa biaya keterlambatan sejumlah 225.000 rupiah atau sebanyak 6% dari cicilan per bulan.
  • Biaya perlunasan dipercepat: bila kurang dari atau sama dengan 24 bulan, biaya yang dikenakan sebesar 6% dari sisa pokok pinjaman plus biaya administrasi sebesar 200.000 rupiah. Bila lebih dari 24 bulan, biaya yang dikenakan sebesar 6% dari sisa pokok pinjaman.

Selain dua biaya yang disebutkan di atas, Standard Chartered juga menawarkan KTA online dan regular, di mana ada dua komponen biaya yakni biaya tahunan dan biaya provisi. Biaya provisi umumnya dikenakan hanya pada tahun pertama, yakni sebesar 3.5 % dari jumlah pinjaman yang disetujui.

Selain itu ada juga biaya tahunan yang berlaku dari tahun ke-2 sampai ke-5, dengan besaran 50.000 rupiah per tahun.

Pada jenis KTA khusus untuk calon debitur yang bekerja di perusahaan terpilih, biaya provisi dibebankan sebesar 2% dari jumlah pinjaman yang disetujui. Sementara itu biaya tahunan yang berlaku dari tahun ke-2 sampai ke-5 besarannya sekitar 50.000 rupiah pertahun.

Baca Juga: Cara Menghitung Bunga Pinjaman Bank


Nah, sekarang sudah mengerti bukan mengenai Kredit Tanpa Agunan dan Kredit Dengan Agunan?

Kedua jenis pinjaman memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tentunya kamu dapat mempertimbangkan mana yang paling cocok untuk kamu.

Selain itu, kamu juga tentunya dapat melakukan pinjaman melalui KoinWorks.

KoinWorks mampu memberikan pinjaman dengan bunga 0,75% hingga 1,67% perbulan untuk Anda.

Di samping itu, syarat yang akan dilengkapi juga relatif lebih mudah dengan biaya yang lebih rendah. Kamu dapat mengajukan pinjaman dengan mudah di manapun kamu berada melalui Super Finansial App KoinWorks.

Simulasi Pinjaman KoinWorks
Ketahui maksimum pinjaman dan cicilan per bulan
+62
Estimasi jumlah maksimum pinjaman

Rp

Estimasi cicilan bulanan
  • Tenor 6 bulan: Rp
  • Tenor 12 bulan: Rp
  • Tenor 24 bulan: Rp

Install aplikasi KoinWorks dan mulai ajukan pinjaman di KoinBisnis!

Ajukan Pinjaman Sekarang

Dapatkan berbagai informasi seputar Pengembangan Bisnis dan Daily lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Gina Valerina

Gina Valerina

Gina began her professional journey within the realm of finance, accumulating a wealth of invaluable insights and hands-on experiences. Building upon this extensive background, she uses her expertise to carefully create informative articles. Each article is born from in-depth research and her unwavering dedication to providing her audience with well-verified insights.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.