Di tengah isu melemahnya ekonomi global dan inflasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II justru naik 5.44%, lho.
Kenaikan tersebut tentu bukan tanpa sebab. Kinerja ekonomi yang ditopang oleh permintaan domestik terutama pada konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor yang tetap tinggi.
Selain itu, perbaikan ekonomi nasional juga tercermin pada peningkatan pertumbuhan mayoritas lapangan usaha di seluruh wilayah.
Sebelum membahas terlalu jauh, cari tahu sekilas info tentang pertumbuhan ekonomi, yuk!
Sekilas Mengenai Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah proses dari perubahan kondisi ekonomi suatu negara pada suatu periode tertentu, baik tahunan, semester, maupun triwulan.
Perubahan berupa kenaikan maupun penurunan dari periode sebelumnya dapat diketahui melalui perhitungan tiga indikator, yaitu pendapatan per kapita dan peningkatan pendapatan nasional, jumlah pengangguran, dan tingkat kemiskinan.
Supaya pertumbuhan ekonomi bergerak positif, maka pendapatan per kapita dan pendapatan nasional harus meningkat, jumlah pengangguran lebih kecil daripada jumlah tenaga kerja, dan tingkat kemiskinan yang menunjukkan penurunan.
Sebaliknya, jika indikator tersebut mengacu ke kondisi yang berlawanan dari di atas, maka kondisi ekonomi negara tersebut sedang mengalami kemunduran. Jika dibiarkan, kemunduran tersebut dapat menjadikan negara gagal dan masyarakat tidak sejahtera.
Menariknya, di tengah tekanan inflasi dan ancaman resesi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II tahun 2022 mengalami kenaikan 5.44%, lho.
Kira-kira apa resep rahasianya, ya?
Simak ulasannya, yuk!
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Kuartal II 2022
Dibandingkan dengan kuartal II tahun 2021, ekonomi domestik mengalami pertumbuhan 5,44% secara tahunan (year on year). Hal tersebut diimbangi dengan stabilitas nilai tukar rupiah serta pertumbuhan indeks harga saham gabungan yang terbilang tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara G20 dan sekitar ASEAN.
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan bahwa hal tersebut menandakan tren pemulihan ekonomi terus berlanjut dan semakin kuat di tengah tekanan inflasi dan ancaman resesi.
Lebih lanjut, beliau juga menjelaskan bahwa kinerja ekonomi Indonesia sepanjang kuartal II tahun 2022 dipengaruhi oleh faktor domestik dan global.
Secara domestik, pelonggaran pembatasan mobilitas penduduk dan momen hari raya Idul Fitri mendorong ekspansi konsumsi masyarakat sekaligus menjadi stimulus peningkatan suplai.
Sementara secara global, gangguan rantai pasokan dunia berdampak pada kenaikan harga komoditas unggulan Indonesia dan memberikan windfall terhadap kinerja ekspor.
Adapun dari sisi produksi, lapangan usaha juga turut memberikan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II tahun 2022. Mulai dari industri pengolahan, transportasi dan pergudangan, serta perdagangan.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 19,74%.
Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2022 juga sejalan dengan proyek perkiraan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto. Yang mana keduanya sangat optimis pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2022 akan tumbuh di atas 5% year-on-year.
Begitu pula dengan perkiraan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2022 bisa tumbuh di angka 5,05% year-on-year.
Memperhatikan perkembangan ekonomi di kuartal II tahun 2022 dan prospek ke depan yang masih kuat, pemerintah optimis target ekonomi Indonesia secara keseluruhan sebesar 5,2% dapat tercapai. Salah satu caranya dengan konsisten menjalankan berbagai strategi dan kebijakan untuk mendorong akselerasi pemulihan dan meningkatkan resiliensi ekonomi.
Mulai dari pelonggaran mobilitas masyarakat dan mempersiapkan strategi transisi era pandemi menuju new-normal, mendorong daya beli masyarakat untuk kelompok 40% terbawah, dan penyaluran bantuan PKH, BLT minyak goreng, BLT desa, BTPKLWN, kartu pra kerja, serta mendorong pengembangan UMKM.
Untuk mendukung pemerintah dalam program pengembangan UMKM, KoinWorks memiliki layanan KoinBisnis untuk memberikan pinjaman modal usaha bagi UMKM di seluruh penjuru negeri.
KoinBisnis menawarkan pinjaman modal usaha mulai dari Rp3 juta hingga Rp2 miliar dengan bunga cicilan rendah, yaitu 0,75% – 1,67% per tahun!
Tenang, tak ada biaya tersembunyi lainnya kok!
Yuk, ajukan pinjaman modal usaha di KoinBisnis!
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya. Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.