Negara G20 dengan Inflasi Tertinggi, Indonesia ada di Posisi Berapa?

negara g20 dengan inflasi tertinggi

Inflasi tengah menghantui negara di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali negara G20. Simak deretan negara G20 dengan inflasi tertinggi di artikel ini. 

Melalui konferensi pers yang dilaksanakan pada 1 Agustus 2022, Margo menuturkan bahwa lonjakan terjadi akibat peran Rusia-Ukraina yang melambungkan harga komoditas pangan dan energi. 

Sebelum membahas negara G20 dengan inflasi tertinggi, kenalan dengan negara G20 dulu, yuk!


Kenalan dengan Negara G20

G20 adalah forum kerjasama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU).

Negara yang tergabung sebagai anggota G20 adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, China, Turki, dan Uni Eropa.

Inisiatif pembentukan G20 dimulai sejak tahun 1999 dengan tujuan pertemuan para menteri keuangan dan gubernur Bank Sentral untuk membahas kebijakan stabilitas keuangan internasional. 

Forum tersebut dibentuk sebagai upaya mencari solusi atas kondisi ekonomi global yang tengah dilanda krisis keuangan pada rentang tahun 1997 -1999.

Negara yang terlibat adalah negara-negara dengan penghasilan menengah dan memiliki pengaruh ekonomi sistematik, termasuk Indonesia. 

Sembilan tahun kemudian tepatnya pada tahun 2008, para pemimpin negara-negara G20 berkumpul untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pertama diselenggarakan di Amerika Serikat untuk mengkoordinasikan respons global terhadap dampak krisis keuangan yang terjadi di AS.

Dan di tahun 2022, giliran Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20. Acara tersebut rencananya akan digelar pada November 2022 di Bali. 


Negara G20 dengan Inflasi Tertinggi

Dilansir dari Trading Economics, berikut 10 negara G20 dengan inflasi tertinggi:


1. Turki

Turki merupakan negara G20 dengan inflasi tertinggi di antara negara G20 lainnya.

Di bulan Agustus 2022, angka inflasi Turki telah mencapai 80,21 persen pada bahkan terancam resesi. 

Angka tersebut naik jika dibandingkan inflasi pada Juli 2022, yaitu 79,6 persen.

Sejak angka inflasi mencapai lebih dari 60 persen, Turki terjebak dalam krisis yang menyebabkan mata uang lira Turki jatuh ke posisi terendah terhadap mata uang euro dan dolar AS sejak tahun lalu.

Untuk meredam lonjakan inflasi, kebijakan pemangkasan pajak dan subsidi bahan bakar dilakukan oleh Pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan. Namun sayangnya, kebijakan tersebut gagal membawa Turki keluar dari krisis.

Kendati demikian, Erdogan berharap warganya bersabar dan berjanji untuk menurunkan harga pada awal tahun depan. 


2. Argentina

Bergeser ke benua Amerika, negara G20 dengan inflasi tertinggi yang kedua adalah Argentina. 

Di bulan Agustus 2022, angka inflasi di Argentina mencapai 78,5 persen. Hal ini menunjukkan lonjakan inflasi kembali terjadi dari bulan sebelumnya yang berada di angka 71 persen. 

Tingginya angka inflasi ini menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah Argentina sejak 1992.

Kenaikan harga makanan dan minuman sebesar 28 persen, transportasi 10.4 persen, pakaian dan alas kaki 10.4 persen, serta perumahan dan utilitas 8.7 persen, hingga melemahnya mata uang peso Argentina menjadi penyumbang terbesar inflasi di Argentina.

Akibatnya, sekitar 4 dari 10 orang Argentina masuk dalam kategori orang termiskin. 

Bahkan, jutaan warga Argentina bertahan hidup dari dapur umum lewat program kesejahteraan dan bantuan sosial.


3. Rusia

Rusia masuk dalam tiga besar negara G20 dengan inflasi tertinggi. 

Hal ini disebabkan oleh menurunnya ekspor minyak secara signifikan akibat embargo Eropa atas perangnya dengan Ukraina

Di bulan Agustus 2022, tingkat inflasi di Rusia mencapai 14,3 persen. Kabar baiknya, angka tersebut mengalami penurunan dari tingkat inflasi Rusia di bulan sebelumnya yang mencapai 15,1 persen. 

Setelah enam bulan melakukan invasi terhadap Ukraina, ekonomi Rusia mengalami kelesuan. Meski begitu, sejumlah analis melihat bahwa Rusia masih mampu menahan lonjakan inflasi.


4. Inggris Raya

Pada bulan Agustus 2022, inflasi Inggris turun ke angka 9,9 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai 10,1 persen.

Padahal sebelumnya, ekonom Inggris memprediksikan tingkat inflasi akan berada di angka 10,2 persen. Bahkan, ekonom Inggris bersikukuh bahwa inflasi akan terus meningkat hingga akhir tahun. 

Selain itu, diperkirakan bahwa Bank of England masih harus menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. 


5. Uni Eropa

Tingkat inflasi di Uni Eropa naik 0,2 persen di bulan Agustus, yaitu dari 8,9 persen menjadi 9,1 persen. 

Tingginya tingkat inflasi disebabkan oleh kenaikan harga energi yang mencapai 38,3 persen, dan kenaikan harga pangan sebesar 10,6 persen. 

Adapun harga jasa yang turut mengalami kenaikan menjadi 3,8 persen dan barang industri non-energi naik 5 persen. 

Untuk memerangi inflasi, ada kemungkinan besar Uni Eropa akan kembali meningkatkan suku bunga guna mendorong biaya pinjaman pemerintah, perusahaan, dan rumah tangga, bahkan ketika keuangan sudah menjadi lebih ketat. 


6. Brazil

Meskipun masuk dalam 6 besar negara G20 dengan inflasi tertinggi, tingkat inflasi tahunan Brazil pada Agustus 2022 berhasil turun dari 10,07 persen menjadi 8,73 persen, lho.

Kabar baiknya, angka inflasi pada bulan Agustus 2022 merupakan angka terendah sejak Juni 2021, lho. Sebab, beberapa harga makanan dan minuman non-alkohol, transportasi, serta perumahan


7. Meksiko

Negara G20 dengan inflasi tertinggi yang selanjutnya adalah Meksiko. 

Di bulan Agustus ini, inflasi tahunan Meksiko naik menjadi 8,70 persen dan menjadi level tertinggi sejak Desember 2000 yang mencapai 8,96 persen.

Tingkat inflasi tahunan yang jauh dari perkiraan target Bank of Mexico, yaitu kurang lebih 3 persen membuat Meksiko berencana menaikan suku bunga acuan pada 29 September. 


8. Italia

Tingkat inflasi di bulan Agustus kembali melonjak dari bulan sebelumnya, yaitu 8,4 persen. Angka tersebut naik 0,8 persen dari tingkat inflasi pada bulan Juli.

Tak jauh berbeda dengan negara-negara sebelumnya, lonjakan barang-barang terkait energi, konsumsi, serta biaya jasa menjadi faktor utama naiknya tingkat inflasi.


9. Amerika Serikat

Pada bulan Agustus 2022 angka inflasi turun 0,2 persen dari bulan sebelumnya yang mencapai 8,5 persen menjadi 8,3 persen. Namun, angka tersebut masih berada di level tertinggi selama empat dekade terakhir. 

Adapun kontributor terbesar penyumbang inflasi Amerika Serikat di antaranya harga makanan, tempat tinggal, tiket pesawat, serta harga kendaraan. 


10. Jerman

Tingkat inflasi tahunan di Jerman mencapai 7,9 persen pada Agustus 2022. Angka ini menunjukkan level inflasi tertinggi sejak reunifikasi tahun 1990. 

Tingginya tingkat inflasi tak lepas dari meningkatnya harga produk energi dan pangan di Jerman. 


Bagaimana dengan Indonesia?

Melansir dari Trading Economics, Indonesia masuk dalam peringkat 17 dari 20 negara G20 dengan inflasi tertinggi. 

Artinya, laju inflasi Indonesia masih relatif terjaga, yaitu 4,69 persen. Angka tersebut bahkan lebih rendah dibandingkan bulan Juli 2022 yang mencapai 4,95 persen. 

Rendahnya tingkat inflasi di Indonesia termasuk negara berkembang di Asia disebabkan oleh sejumlah faktor. Mulai dari status net eksportir komoditas, kebijakan suku bunga acuan yang akomodatif, tingginya pertumbuhan pendapatan, serta penyaluran bantuan fiskal dalam bentuk subsidi. 

Lebih lanjut, ekonom OCBC Wellian Wiranto menyebutkan bahwa salah satu alasan laju inflasi di Asia termasuk rendah dibandingkan negara G20 lainnya adalah harga beras yang stabil. Tidak seperti harga gandum yang melonjak tajam setelah perang. 


Untuk memerangi inflasi, kamu harus memastikan keuanganmu lebih seimbang dan tahan banting.

Dan untuk mewujudkannya, kamu bisa mulai dengan melakukan pendanaan di peer-to-peer lending dari KoinWorks yang disebut juga KoinP2P.

Tak perlu langsung melakukan pendanaan dengan nominal besar, karena hanya dengan Rp100 ribu kamu sudah bisa mulai mendanai di KoinP2P.

Di tengah inflasi yang menghantui, rugi kalau hanya simpan uang kamu begitu saja. Cobalah untuk membuat uangmu berkembang melalui instrumen investasi yang kamu percayai.

Dapatkan berbagai informasi seputar Daily lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Gina Valerina

Gina Valerina

Gina began her professional journey within the realm of finance, accumulating a wealth of invaluable insights and hands-on experiences. Building upon this extensive background, she uses her expertise to carefully create informative articles. Each article is born from in-depth research and her unwavering dedication to providing her audience with well-verified insights.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.