Apa itu Toyota Way? Mari Mengenal Prinsip Toyota Way – Apa itu Toyota Way? Toyota Way merupakan filosofi atau pedoman/prinsip manajemen yang diberlakukan di perusahaan Toyota.
Filosofi ini meliputi berbagai hal termasuk Toyota Production System (sistem produksi Toyota). Ada 14 prinsip dasar yang ada di dalam filosofi ini.
Tentunya, filosofi ini tidak berkaitan dengan investasi mudah karena memang skala dari filosofi ini adalah untuk perusahaan level internasional.
Berikut penjelasan 14 prinsip The Toyota Way yang terbagi dalam beberapa bagian.
Apa itu Toyota Way? Mari Mengenal Prinsip Toyota Way
1. Filosofi Jangka Panjang (Bagian I):
Prinsip 1: Prinsip Toyota Way yang pertama adalah terkait dengan keputusan. Keputusan manajemen didasarkan pada filosofi jangka panjang walau harus mengorbankan keuangan jangka pendek.
Dari sini bisa dilihat bahwa yang menjadi fokus Toyota adalah perjalanan dan hasil untuk jangka panjang yang lebih penting dari hasil jangka pendek. Dengan demikian, perusahaan akan terus berkembang.
2. Proses Benar Memberikan Hasil Benar (Bagian II)
Prinsip 2: Menciptakan sebuah proses yang berkelanjutan sehingga akan mengangkat semua permasalahan ke permukaan.
Toyota memang selalu menciptakan proses kerja yang berkelanjutan sehingga tidak ada waktu kosong (idle). Bila perlu proses kerja yang ada akan didesain ulang agar bisa melihat permasalahan apa yang terjadi.
Prinsip 3: Menggunakan sistem “tarik” (pull) agar produksi tidak berlebih.
Berikan pelanggan dengan apa yang mereka inginkan pada saat waktu yang mereka butuhkan serta dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Prinsip 4: Meratakan beban kerja (heijunka), berkejalah layaknya seekor kura-kura dan tidak seperti seekor kelinci.
Semua beban kerja akan diratakan kepada setiap sumber daya yang ada. Biar lambat, semua beban terselesaikan dengan baik.
Prinsip 5: Membangun budaya untuk berhenti memperbaiki masalah dengan demikian maka kualitas terbaik akan diperoleh dari awal.
Bagi pelanggan, kualitas adalah nomor satu. Oleh sebab itu, hindari kebiasaan untuk memperbaiki masalah dimana hal ini akan membuat kualitas terbaik dari awal produksi.
Prinsip 6: Tugas dan proses terstandar adalah sebuah pondasi untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan dan untuk pemberdayaan karyawan.
Metode yang sudah terbukti stabil bisa digunakan terus secara berulang-ulang tanpa melupakan aspek perbaikan jika dibutuhkan sehingga dari mulai tugas, proses dan kemampuan karyawan akan terus menjadi baik.
Prinsip 7: Menggunakan pengendalian secara visual sehingga tidak akan ada masalah tersembunyi.
Indikator yang dapat divisualkan secara sederhana akan membantu semua komponen menyelesaikan tugas dan masalahnya. Prinsip yang menyimpang dari filosofi akan mudah diketahui.
Prinsip 8: Hanya menggunakan teknologi handal yang sudah teruji guna melayani semua orang dan proses.
Ya, hanya menggunakan teknologi terpercaya dan teruji untuk membantu semua orang serta membantu proses yang ada.
3. Menambah Nilai Perusahaan Dengan Cara Mengembangkan Orang Serta Mitra Kerja (Bagian III)
Prinsip 9: Mengembangkan seorang pemimpin untuk benar-benar memahami tugas atau pekerjaannya, menjiwai secara dalam filosofi yang sudah ditetapkan, dan mengajarkannya kepada yang lain.
Lebih baik untuk mengembangkan pemimpin dari dalam perusahaan sendiri bukan dengan cara mendatangkan dari luar. Tentu hal ini lebih baik dilihat dari banyak hal.
Prinsip 10: Mengembangkan orang dan tim yang memiliki kemampuan luar biasa yang bisa menganut filosofi perusahaan.
Budaya dan sistem yang kuat serta stabil akan membuat seluruh sumber daya manusia menjiwai dan mengikutinya. Selanjutnya, latih diantara mereka yang memiliki kemampuan luar biasa untuk dikembangkan lebih maju.
Prinsip 11: Hormati atau respek kepada jaringan mitra serta pemasok Anda dengan cara memberikan mereka tantangan baru serta membantunya untuk melakukan peningkatan.
Ya, menghormati mitra dan pemasok adalah kewajiban, namun dengan cara memberi mereka tantangan yang akan membuat mereka melakukan peningkatan.
4. Menyelesaikan Akar Permasalahan Secara Terus-Menerus Untuk Mendorong Pembelajaran Organisasi (Bagian IV)
Prinsip 12: Turun langsung untuk melihat sendiri situasi dan kondisi sebenarnya (genchi genbutsu).
Prinsip 13. Mengambil keputusan dengan perlahan dengan cara konsensus, serta seksama dalam mempertimbangkan pilihan dan implementasikan atau menerapkan keputusan secara cepat (nemawashi).
Prinsip 14. Menjadi sebuah perusahaan pembelajar dengan cara refleksi pada diri secara terus menerus (hansei) serta peningkatan yang berkesinambungan (kaizen).
Seluruh 14 prinsip ini sudah menjadi kunci utama bagaimana Toyota dan Lexus terus berkembang menjadi yang terbaik di pasar internasional.
Tentunya, Anda juga harus memahami bahwa bukanlah sebuah investasi mudah ketika Anda akan menggerakkan sebuah perusahaan apalagi jika levelnya internasional. Terus lakukan perbaikan diri.