Menabung dan Investasi Hanya Dengan Gaji UMR, Mungkinkah? – Siapa bilang kalau punya gaji UMR tidak bisa menabung dan investasi? Sekecil apapun gaji kamu, tetap dapat menabung, lho!
Begitu pun sebaliknya, sebesar apapun gaji kamu tetap tidak akan dapat menabung jika keuangan tidak diatur dengan baik.
Jika melihat contoh nyata yang ada, maka kamu juga dapat melihat beberapa orang sukses yang ada bukan karena kepintaran yang dimiliki, melainkan karena kehebatan mereka dalam berinvestasi. Tentunya investasi dapat mulai dilakukan saat kamu mulai menabung secara rutin.
Baca Juga: Menurut Sebuah Studi, Hal Ini yang Membuat kamu Jauh Lebih Menarik
Dalam artikel kali ini, KoinWorks membahas tips untuk dapat menabung walaupun dengan gaji pas-pasan. Gaji UMR alias upah minimum regional di setiap daerah mungkin berbeda, namun dalam hal ini, akan diambil contoh UMR DKI Jakarta sebesar Rp 3,3 juta.
Berikut tips dan trik agar kamu tetap dapat menabung dengan mudah:
Daftar Isi
Tips Menabung dan Investasi Hanya Dengan Gaji UMR
Biaya Tempat Tinggal
Jika kamu adalah seorang perantauan di Jakarta, tentunya merupakan suatu keharusan untuk mencari tempat tinggal sebagai tempat beristirahat setelah menjalankan aktivitas seharian.
Baca Juga: Agar Keuangan Tetap Terkendali, Coba 5 Aplikasi Pengelola Keuangan Ini
Tentunya kamu harus mencari tempat tinggal yang murah, dan biasanya tempat kost menjadi solusi terbaik. Beberapa tempat kost masih ada yang memiliki harga sewa sebesar Rp 500ribu per bulan loh! Biasanya harga tersebut sudah termasuk juga biaya listrik.
Selain kost, bila kamu memang berdomisili di Jakarta, atau mungkin memiliki keluarga yang tinggal di Jakarta, maka biaya ini dapat dihilangkan.
Pengeluaran: Rp 500 ribu (biaya tempat tinggal)
Biaya Makan
kamu dapat menikmati makanan murah di Jakarta dengan berkunjung ke warung tegal atau biasa disebut dengan warteg. Biaya makan yang dibutuhkan biasanya berkisar antara 10-15ribu untuk sekali makan.
Jika diasumsikan bahwa biayanya adalah 15ribu maka 15×3= Rp 45ribu. Ini artinya kamu perlu mengeluarkan uang sebesar Rp 45 ribu untuk makan satu hari.
Lalu bila disebulankan maka Rp 45 ribu x 30 = Rp 1.350.000. Sangat murah bukan untuk biaya makan?
Namun, tentunya kamu perlu sesekali melakukan sosialisasi, baik bersama teman maupun pacar, dong? Untuk menikmati makan di kafe biasanya akan habis sekitar Rp 50 ribu untuk sekali makan.
Baca Juga: 4 Tips Hidup Hemat di Jakarta yang Mungkin Belum Pernah Terbayangkan
Akan tetapi, kamu tidak perlu khawatir karena akan selalu ada jalan untuk berhemat. Untuk mengatur keuangan sebagai pengganti akhir pekan, kamu dapat memilih makan yang lebih hemat saat hari biasa.
Contohnya adalah memilih menu berupa telur dan nasi saat makan di warteg. Harga yang perlu dibabayarkan pasti akan lebih murah dari biasanya. Mau lebih murah lagi? kamu juga dapat membeli bahan makanan dan memasaknya sendiri.
Pengeluaran: Rp 1.350.000
Transportasi
Jika kamu berdomisilidi pinggiran Jakarta, seperti Depok atau Bekasi, estimasi ongkos pulang pergi dari rumah-kantor setiap hari adalah Rp 30 ribu dengan menggunakan angkutan umum. Atau kamu juga dapat menggunakan kereta sebagai solusi yang lebih murah.
Baca Juga: Kebiasaan Buang Duit yang Sering Tak Disadari
Biasanya kamu hanya akan perlu membayar sekitar Rp 7 ribu untuk tiket pulang pergi jakarta-depok dengan menaiki kereta. Untuk ongkos angkutan umum Rp 30 ribu sehari, pengeluaran total sebulan (20 hari kerja) adalah Rp 30 ribu x 20 = Rp 600 ribu. Jika menggunakan kereta maka Rp 7 ribu x 20 = Rp 140 ribu.
Bila kamu menggunakan sepeda motor pribadi, maka cukup sesuaikan saja jarak tempuh rumah-kantor. Umumnya, bensin Pertamax Rp 20 ribu dan dapat dipakai 3 hari dengan jarak tempuh 25 kilometer.
– Pengeluaran: Rp 600 ribu (angkutan umum)
– Rp 140 ribu (menaiki kereta)
Tabungan
Sebagian orang akan menggunakan gaji terlebih dahulu, lalu menabung sisanya. Jika kamu memang berniat untuk menabung, pastikan kamu membalik siklus diatas. kamu harus menyisihkan uang untuk ditabung dahulu, barulah kamu menggunakan sisanya untuk kehidupan sehari-hari.
Dalam hal menabung, sudah merupakan suatu kewajiban untuk dapat menentukan jumlah uang yang memang harus ditabungkan setiap bulannya.
Baca Juga: Agar Gaji Bisa Lebih Terarah, Coba 5 Tips Ini
Tentunya kedisiplinan dalam menabung ini akan kamu nikmati di masa depan. Lalu berapa persen dari gaji yang seharusnya ditabungkan?
Beberapa pakar keuangan merekomendasikan sebesar 10 persen dari total penghasilan untuk ditabungkan. Setidaknya uang sejumlah Rp 300 ribu setiap bulannya harus ditabungkan.
Setelah total tabungan mencapai 6x gaji, kamu dapat mulai untuk melakukan investasi. Perlu diingat bahwa tabungan bukanlah merupakan investasi, karena bunga yang dimiliki sangatlah kecil.
Jika kamu hanya berharap dari tabungan, maka tentunya inflasi akan menjadi musuh terbesar kamu di masa depan.
Pengeluaran: Rp 300 ribu
Dana Darurat
Menyisihkan uang untuk dana darurat tidak kalah pentingnya dengan menabung. Dana darurat biasanya dipakai jika ada kejadian darurat yang terjadi, seperti jatuh sakit, kecelakaan, atau kejadian-kejadian tak terduga lainnya.
Untuk menyiasati hal ini, kamu dapat menabung sebesar Rp 100 ribu. Sebagai solusi lain, kamu juga dapat mulai mendaftarkan diri ke asuransi sebagai jaminan jika terjadi sakit.
Baca Juga: 5 Tips Mempersiapkan Dana Darurat Agar Keuangan Selamat
Pastikan kamu memiliki salah satu hal mendasar ini, karena seperti yang kita ketahui bahwa zaman sekarang ini kesehatan adalah sesuatu yang mahal harganya.
Pengeluaran: Rp 100 ribu
Investasi Hanya dengan Gaji UMR
Sekecil apapun uang yang dapat kamu investasikan, tetap sadari bahwa investasi itu sangat penting untuk dilakukan sedini mungkin. Dengan berinvestasi sedini mungkin, hasil investasi kamu pun mampu menopang keuangan kamu di masa mendatang.
Sebagai awalan untuk mempelajari fundamental dalam berinvestasi, kamu bisa mendanai di KoinWorks, karena sebenarnya pendanaan ini memiliki prinsip dasar yang sama.
Kamu bisa memulai mendanai hanya dengan Rp100.000 dan dapat mendapatkan imbal hasil efektif 18% per tahun.
Baca Juga: Investasi Rp 100.000 Setiap Hari, Bagaimana Keuntungannya Setelah 10 Tahun?
Sebagai ilustrasi, bila kamu rajin mendanai dari sekarang dan rutin mengalokasikan uang untuk mendanai setiap bulan, dengan bunga (effective rate) 18% setiap tahunnya dan berlaku efek compounding, seperti apa keuntungan atau imbal hasil kamu dalam 10 tahun ke depan? Hitung dengan kalkulator berikut:
Nah dengan begitu, kamu sekarang paling tidak sudah menyadari betapa pentingnya berinvestasi mulai dari sekarang untuk keuangan di masa mendatang.
Baca Juga:
– Semua yang Perlu kamu Ketahui Tentang Peer to Peer Lending (P2P Lending)
– Begini Cara Kerja KoinWorks dalam Hal Pendanaan Fintech Lending
Nah, terbukti bahwa kamu tetap dapat menabung dan investasi hanya dengan gaji UMR, ‘kan?
Menabung dan berinvestasi dapat dilakukan oleh siapa saja, selama kamu memiliki kemauan yang kuat untuk perkembangan finansial di masa depan. Yuk mulai menabung dan berinvestasi dari sekarang!