Tiap investor memiliki gayanya masing-masing dalam berinvestasi. Nah, di artikel ini KoinWorks akan mengajak kamu mencari tahu tipe portofolio investasi kamu.
Mengapa portofolio antara satu orang dengan yang lainnya bisa berbeda-beda?
Setidaknya ada dua hal yang mendasari, yaitu tujuan keuangan dan profil risiko yang berbeda-beda.
Kira-kira seperti apa tipe portofolio kamu? Sebelum menjawabnya, simak informasi mengenai pengertian dan cara membangun portofolio terlebih dahulu, yuk!
Daftar Isi
Pengertian Portofolio Investasi
Portofolio investasi merupakan sekumpulan aset investasi yang dimiliki seorang investor, lembaga keuangan, maupun manajer investasi.
Wujud dari portofolio investasi dapat berupa aset saham, obligasi, reksa dana, dan aset investasi lainnya yang diperdagangkan di pasar bursa.
Melalui portofolio investasi, investor dapat melakukan diversifikasi berbagai produk investasi untuk menghasilkan imbal hasil yang optimal serta meminimalkan risiko.
Lalu, bagaimana cara mulai membangun portofolio investasi?
Cara Membangun Portofolio Investasi
Untuk mengatur portofolio yang tepat, terdapat beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan. Apa saja, ya?
1. Tujuan Investasi
Hal pertama dalam membangun portofolio investasi adalah menentukan tujuan investasi.
Tujuan tersebut bisa dalam jangka panjang, jangka menengah, jangka pendek, dana pensiun, atau tujuan lainnya.
Nantinya, tujuan investasi yang telah kamu tentukan akan menjadi pondasi dari setiap kegiatan investasi supaya lebih terarah.
2. Kenali Profil Risiko
Setelah menentukan tujuan investasi, kenali juga profil risiko kamu. Profil risiko investor dapat dibagi menjadi 4 jenis, yaitu sangat konservatif, konservatif, moderat, dan agresif.
Dengan mengenali profil risiko, maka kamu akan lebih mudah untuk menentukan tipe portofolio investasi yang akan kamu pilih.
3. Diversifikasi Portofolio
Terakhir, hal penting yang tak boleh ketinggalan dalam membangun portofolio adalah diversifikasi portofolio.
Pernah dengar perumpamaan “jangan menaruh telur di satu keranjang yang sama”?
Dalam investasi ini dapat diartikan bahwa sangat tidak disarankan untuk menempatkan seluruh investasi hanya pada satu produk investasi saja.
Tujuannya untuk mengantisipasi jika suatu waktu skenario terburuk bila sewaktu-waktu perusahaan tempatmu berinvestasi sedang jatuh.
Tipe Portofolio Investasi
Sudah mengetahui cara membangun portofolio investasi?
Sekarang, waktunya kamu kenalan dengan dua tipe portofolio investasi. Setelah itu, coba kamu cari tahu, kira-kira kamu termasuk yang mana?
1. Tipe Portfolio A
Investor tipe portofolio A merupakan seseorang yang lahir pada tahun 80-an, artinya berusia 37 tahun.
Kemudian, pekerjaannya saat ini adalah seorang karyawan swasta di perusahaan yang sama dengan investor B dan berstatus menikah.
Sementara portofolio pendanaannya bisa dilihat di bawah ini.
Jadi, investor tipe portofolio A lebih banyak mengalokasikan pendanaannya pada produk KoinRobo (31.3%), kemudian KoinP2P (29%), KoinGold (28.4%), serta KoinBond (11.4%).
2. Tipe Portofolio B
Kedua, investor tipe portofolio B juga merupakan seseorang yang lahir pada tahun 80-an atau berusia 37 tahun serta seorang karyawan swasta di perusahaan yang sama dengan investor A.
Namun, investor tipe portofolio B masih berstatus single. Saat ini, ia tengah melakukan investasi dengan portofolio pendanaannya seperti berikut.
Dilihat dari pie chart di atas, dapat diketahui bahwa investor tipe portofolio B urutan alokasi pendanaannya dari yang paling besar, yaitu pada produk KoinBond (49.5%), KoinRobo (19.8%), KoinP2P (19.6%), dan terakhir KoinGold (11.2%).
