Apa saja strategi yang bisa kamu terapkan ketika mulai membangun sebuah bisnis desain interior?
Bisnis desain interior adalah jenis bisnis yang bertujuan untuk mendesain ruangan sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan kenyamanan konsumen atau klien.
Tentunya, dalam menjalankan bisnis ini artinya kamu perlu belajar tentang strategi membangun bisnis desain interior agar bisnis kamu memiliki kualitas kerja yang baik.
Lalu, apa saja strategi yang bisa kamu jalankan untuk mengembangkannya?
Daftar Isi
5 Strategi dalam Membangun Bisnis Desain Interior
Jenis desain interior berkembang dari waktu ke waktu, tergantung tingginya tingkat minat dari para konsumen.
Beberapa pekerjaan dari sebuah bisnis desain interior antara lain melakukan survei bangunan, membuat konsep, layout, dan mood board yang harus klien setujui sebelum direalisasikan.
Nah, berikut adalah beberapa strategi yang bisa kamu terapkan untuk mengembangkan bisnis desain interior milikmu.
Yuk, disimak!
1. Memilih tenaga kerja yang kompeten
Sama seperti bidang jasa yang lain, jasa desain interior akan sangat berpengaruh dari kualitas para karyawannya.
Sebagai seorang desainer interior, ada beberapa kualifikasi yang perlu kamu cari dalam memilih karyawan, yaitu:
Memiliki latar belakang sesuai
Pendidikan yang harus seorang desainer interior miliki adalah minimal D3 dengan bidang studi Arsitektur, Teknik Sipil, atau Interior Desain.
Memiliki kemampuan problem solving
Seorang desainer interior yang baik harus memiliki kemampuan problem solving.
Kemampuan ini akan sangat berguna untuk menganalisis kemauan para konsumen, agar hasil desain memiliki kualitas baik.
Contoh dari problem solving untuk desainer interior adalah jika pelanggan menginginkan pintu geser pada tembok yang lumayan sempit.
Nah, kamu dapat memberi ide untuk mengganti pintu geser dengan pintu lipat, tentunya dengan persetujuan konsumen tersebut.
Pemahaman gambar 2D dan 3D
Karyawan jasa desain interior juga harus memiliki pemahaman gambar 2D dan 3D dari sketsa kasar yang konsumen berikan. Ini artinya, karyawan kamu haruslah memiliki skill dalam penggunaan software seperti Blender, Poser, Photoshop, atau Autodesk 3D Max.
2. Memberikan fasilitas kerja yang sesuai
Memiliki sebuah bisnis desain interior yang berkualitas, artinya kamu harus dapat memberikan sejumlah fasilitas yang sesuai untuk para karyawanmu.
Berikut ini beberapa contoh fasilitas desain interior yang harus kamu penuhi:
Gaji sesuai
Untuk seorang karyawan desain interior yang berpengalaman, gaji yang harus kamu berikan juga harus sesuai dengan kinerja mereka.
Contohnya, untuk desainer berpengalaman, kisaran gajinya adalah Rp10.000.000,00 sampai Rp12.000.000,00 per bulan.
Sementara untuk gaji karyawan desain interior pemula adalah sekitar Rp4.000.000,00 sampai Rp9.000.000,00 per bulannya.
Peralatan kerja yang mendukung
Seperti kualifikasi seorang desain interior sebelumnya, kamu pasti menyadari bahwa karyawan membutuhkan peralatan dan software yang sesuai.
Namun, kebanyakan software tersebut berbayar. Sebagai seorang pemilik bisnis, kamu dapat membeli program yang mereka butuhkan tersebut untuk dapat mereka gunakan dengan optimal.
Contoh software yang biasanya karyawan butuhkan adalah Adobe Photoshop dengan harga Rp270.000,00 per bulan, atau aplikasi Autodesk 3D Maya dengan harga Rp15.000.000,00 per 3 Tahun.
Namun, beberapa program seperti Blender 3D dapat kamu gunakan secara gratis.
Jadwal kerja teratur
Beberapa bisnis desain interior dalam negeri memiliki jadwal kerja berdasarkan sistem project-based, dan bukan schedule-based.
Artinya, para karyawan dapat mengerjakan proyek desain di mana pun dan kapan pun, asal sesuai dengan tenggat waktu yang bisnis tersebut tetapkan.
Namun, jika bisnis desain interior milikmu memiliki sistem schedule-based, jadwal kerja yang dapat kamu tetapkan adalah dari jam 09.00 sampai 16.00, dari Senin sampai Jumat.
3. Membuat portofolio yang menarik
Sebagai bisnis jasa desain, kamu pasti memerlukan portofolio.
Di dalam portofolio, kamu dapat memasukkan beberapa hasil desain yang telah ada sebelumnya untuk meyakinkan para konsumen agar memilih jasa milikmu.
Beberapa hal penting yang harus kamu lakukan dalam membuat portofolio, yaitu:
- Kualitas hasil desain harus high definition, dan jelas.
- Buat portofolio online dengan memanfaatkan media sosial Instagram, atau website bisnis.
- Usahakan memiliki banyak desain yang beragam dalam portofolio tersebut.
4. Memilih supplier yang berkualitas
Selanjutnya, pilihlah supplier berkualitas agar hasil desain dapat terealisasikan dengan baik.
Memilih supplier berkualitas artinya kualitas bahan yang mereka sediakan haruslah yang berkualitas baik pula.
Beberapa supplier yang cocok untuk sebuah bisnis desain interior adalah supplier untuk wallpaper, kaca, kain, furniture, atau lantai.
5. Menganalisis pasar
Analisis pasar termasuk salah satu bagian penting yang harus kamu lakukan saat membuka bisnis desain interior.
Dengan strategi ini, kamu dapat menentukan harga yang sesuai, desain, dan juga lokasi bangunan.
Contohnya, jika target pasarmu adalah orang-orang menengah atas dengan anggaran yang kira-kira sekitar Rp3.000.000,00 per m², artinya desain yang kamu buat harus berkualitas dan dengan ide-ide yang inovatif.
Kamu dapat mencari ide-ide dengan mengikuti tren yang di dapat dari sesama desainer. Kamu juga bisa bergabung dengan komunitas desainer seperti HDII DKI Jakarta.
Sudah Siap Melaksanakan Strategi untuk Membangun Bisnis Milikmu?
Itulah beberapa strategi yang dapat kamu lakukan untuk menjalankan bisnis desain interior.
Tentunya, tetaplah melakukan trial dan error untuk melihat mana strategi yang baik untuk bisnismu.
Selamat mencoba!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!