Bagaimana cara yang tepat untuk mencari dan mendapatkan investor baru untuk bisnis fotografi milikmu?
Ada masanya pada setiap jenis bisnis membutuhkan modal lebih untuk melakukan ekspansi.
Biasanya, modal ini akan bisnis gunakan untuk menambah tenaga kerja, alat produksi, atau bisa juga untuk membuka cabang baru. Tambahan modal ini bisa kamu dapatkan dari pinjaman atau dari investor.
Ini berlaku pada setiap bisnis, loh; tidak terkecuali pada bisnis fotografi yang sedang kamu jalankan.
Lalu, bagaimana caranya jika kamu ingin mendapatkan tambahan modal dari investor baru untuk bisnis fotografi milikmu?
Daftar Isi
5 Cara Mendapatkan Investor Baru untuk Bisnis Fotografi
Kamu bisa saja mencari calon investor secara manual atau dari mulut ke mulut, namun kamu pun bisa lebih mudah mendapatkan jika kamu menerapkan beberapa cara jitu yang membuat bisnismu otomatis dilirik oleh para investor.
Nah, berikut adalah beberapa cara atau hal yang bisa kamu siapkan sebelumnya, agar bisnismu lebih mudah mendapat bantuan modal dari para investor yang juga ingin berbisnis di bidang fotografi.
Silakan disimak!
1. Memperkirakan durasi balik modal
Hal pertama yang calon investor lihat pada bisnismu adalah berapa cepat & berapa besar bisnismu bisa mengembalikan modal yang mereka tanam.
Misalnya, jika modal awal yang investor berikan adalah sebesar Rp150.000.000,00, maka investor mungkin memiliki ekspektasi untuk mendapatkan kembali modal tersebut sebesar 10 kali lipat dalam 5 tahun ke depan.
Untuk mendapatkan perhatian investor, kamu harus bisa membuktikan bahwa bisnismu memang mampu melipatgandakan modal tersebut.
Hal ini dapat kamu lakukan dengan menunjukkan hasil dari pertumbuhan bisnismu selama ini, atau bisnis lain yang kamu kelola selama beberapa tahun terakhir.
Nilai pertumbuhan yang semakin besar tentu akan semakin menarik & meyakinkan investor.
Namun, sebenarnya kebanyakan investor juga bersedia mempertimbangkan untuk berinvestasi pada bisnis yang tidak terlalu besar, terutama bila jasa bisnis tersebut mungkin memiliki tren keuntungan yang menggiurkan di tahun-tahun mendatang.
2. Menilai valuasi bisnis secara wajar
Faktanya, banyak pemilik bisnis yang menawarkan valuasi bisnisnya terlalu tinggi kepada para investor.
Salah satu faktor penyebabnya adalah tingkat fairness yang kurang baik.
Maksudnya, kamu menilai bisnis kamu dengan cukup tinggi, tetapi sebenarnya kamu memiliki angka penjualan yang tidak setinggi itu.
Contoh aspek fairness yang baik adalah bila bisnis fotografi milikmu memiliki layanan fotografi yang bisa konsumen ajak sambil berlibur atau berpergian ke lokasi-lokasi tertentu.
Kemudian, kamu juga sudah sering dan telah sukses menjual jasa foto tersebut kepada banyak, dan mereka rutin menyewa jasamu karena memang menyukai hasilnya.
Jika seperti ini, kamu bisa mematok nilai bisnismu maksimal sebesar Rp150.000.000,00 dan investor mendapatkan 20% dari keseluruhan total keuntungan bisnis tiap tahunnya.
Oleh karena itu, investor dapat berinvestasi hanya dengan sebesar Rp30.000.000,00 saja.
3. Menerapkan etos kerja yang baik
Salah satu hal yang calon investor perhatikan pastinya adalah etos kerja kamu dan tim lainnya dalam bekerja menjalankan bisnis fotografi sehari-hari.
Apakah budaya kerja di tempat tersebut bisa dikatakan baik?
Atau malah sering melakukan kesalahan, dan tidak profesional?
Bagaimana dengan aktivitas & keputusan yang pihak manajemen buat?
Apa relevan & memiliki dampak yang baik pada bisnis, atau malah sebaliknya?
Kamu dan para karyawan sebaiknya bisa mulai berbenah diri & segera meningkatkan pelayanan terhadap konsumen, jika sebelumnya kamu merasa kurang profesional dalam menjalani bisnis tersebut.
Jika ada kesempatan, kamu pun bisa mengadakan pelatihan, atau mengirim karyawan ke lembaga pelatihan, untuk meningkatkan keahlian serta kompetensi mereka.
Misalnya, keahlian sebagai akuntan bisnis dalam menggunakan program komputer tertentu, atau keahlian sebagai fotografer dan graphic designer yang memang bisnismu butuhkan.
Etos kerja yang baik akan semakin meyakinkan investor bahwa bisnismu memang bisa berkembang pesat, dan mendatangkan keuntungan.
4. Membangun networking bisnis
Networking dalam berbisnis juga termasuk hal yang cukup penting.
Pasalnya, jika ada pemilik bisnis lain atau orang ternama yang memang merekomendasikan bisnismu kepada para investor, ini akan memperbesar kesempatanmu mendapatkan investor baru.
Maka dari itu, kamu perlu membangun image yang baik, dan memperluas networking kepada orang-orang yang berintegritas tinggi. Hal ini penting agar bisnis fotografi milikmu bisa mereka rekomendasikan.
Sebagai contoh, kamu memiliki bisnis fotografi yang memang bisa diajak travelling oleh klien untuk mengabadikan momen mereka bersama keluarga saat berlibur di suatu tempat.
Kemudian, jasa bisnismu tersebut laris di pasaran hingga mendapatkan review yang positif dari para klien, yang telah menggunakan jasa fotografi milikmu.
Maka, ketika calon investor mengetahui hal tersebut, mereka akan memiliki ketertarikan secara organik untuk berinvestasi kepada bisnis fotografi milikmu.
5. Memiliki ide bisnis yang menarik
Hal terakhir yang cukup penting, dan mungkin adalah inti dari strategi mendapatkan investor, yaitu dengan memiliki ide bisnis yang unik & profitable.
Tentu para investor tidak sembarangan memilih bisnis hanya karena bisnis tersebut banyak pembeli dan sedang ramai dibicarakan oleh orang banyak.
Mereka akan melihat valuasi dan potensi bisnis tersebut ke depannya.
Ide bisnis harus kamu persiapkan dengan baik. Contohnya seperti membuat model bisnis yang lengkap, membuat solusi yang ingin bisnismu paparkan, serta gambaran produk yang jelas.
Misalnya, bisnis fotografimu memiliki ide bisnis paket photoshoot untuk keluarga atau tim kantor, sekaligus membantu mengatur jadwal travelling.
Kamu akhirnya hadir dengan menawarkan solusi vacation photoshoot, sambil berkolaborasi dengan bisnis travel yang memang biasa melakukan kegiatan seperti itu.
Ide bisnis inilah yang menjadi daya tarik bagi para investor untuk berinvestasi pada bisnismu.
Mengapa demikian?
Karena kamu sebagai seorang pemilik bisnis memiliki ide yang unik, dan berpotensi mendapatkan target pasar yang luas, serta target penjualan yang tinggi dalam beberapa tahun ke depan.
Hal ini semakin menguntungkan karena berjalan beriringan dengan tren orang-orang yang kembali aktif berpergian dan berlibur setelah pandemi mereda.
Sudah Siap Mendapatkan Investor Baru untuk Bisnis Fotografi?
Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan dalam menarik investor baru untuk bisnis fotografi.
Mulai dari aspek return & fairness dari bisnismu, etos kerja dari tim di lapangan, referensi dari lingkungan bisnis yang berintegritas, hingga ke inti ide bisnis yang profitable.
Selamat mencoba, ya!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!