Bisnis furniture adalah salah satu bisnis yang tidak lekang oleh waktu. Kebutuhan akan produk furniture selalu dimiliki setiap rumah ataupun bangunan lainnya. Jika kamu sudah terjun ke dalam bisnis furniture. Maka, salah satu tantangan besar dalam bisnis ini adalah mencegah kerusakan bahan baku furniture.
Daftar Isi
5 Tips Menjaga Kualitas Bahan Baku Bisnis Furniture
Tak seperti bisnis makanan, orang-orang tidak selalu membeli furniture setiap harinya. Oleh karena itu, bahan baku ataupun produk furniture yang sudah jadi harus dirawat dengan baik agar tidak mengalami penurunan kualitas yang signifikan.
Berikut ini ada lima tips mencegah kerusakan bahan baku furniture:
Pilih Bahan dengan Kualitas Baik
Hal paling mendasar untuk menjaga kualitas bahan baku bisnis furniture adalah memilih bahan baku yang berkualitas baik. Bahan baku yang memiliki kualitas baik akan tahan terhadap kerusakan dan pelapukan. Berikut adalah beberapa rekomendasi bahan baku jenis kayu beserta harganya untuk bisnis furniture:
- Jati: Rp 2.300.000,00/meter dengan diameter 16 cm
- Mahoni: Rp 1.700.000,00/kubik
- Trembesi: Rp 1.500.000,00/kubik
- Rotan: Rp 40.000,00/meter
Untuk bahan bahan furniture lainnya, seperti busa, leather ataupun pernak pernik besi, kamu bisa membelinya sesuai kebutuhan. Yang terpenting, kayu sebagai pondasi furniture yang kamu akan buat sudah memiliki kualitas baik.
Adapun beberapa perusahaan rekomendasi yang bisa kamu jadikan sebagai supplier adalah:
- PT. Satya Raya Indah Woodbased Industries – Jawa Barat
- PT. Kayu Lapis Indonesia – Jawa Tengah
- PT. Nusantara Plywood – Jawa Timur
- PT. Kutai Timber Indonesia – Jawa Timur
- PT. Sumber Mas Indah Plywood – Jawa Timur
Hindari Tempat Penyimpanan Lembab
Langkah selanjutnya untuk mencegah kerusakan bahan baku furniture adalah memperhatikan cara penyimpanan. Untuk menyimpan kayu sebagai bahan utama furniture, usahakan tidak meletakkan di tempat yang lembab. Demi mencegah munculnya lumut dan rayap berkembang.
Berikut ini beberapa tips menghindari kelembaban:
- Simpan kayu di atas bantalan balok atau bata. Usahakan tinggi balok atau bata lebih dari 50 cm, sehingga kayu tidak menyentuh lantai.
- Berikan ruang udara pada kayu yang berdekatan sebesar kurang lebih 25 cm agar kelembaban bisa keluar.
- Pastikan area penyimpanan kering dan tidak ada potensi kebocoran ketika terjadi hujan.
- Pastikan area penyimpanan memiliki ventilasi yang cukup, agar terjadi pertukaran udara.
Hindari Tempat Penyimpanan yang Terpapar Matahari
Selain melindungi dari kelembaban, bahan baku furniture juga tidak boleh terkena sinar matahari berlebihan. Hal ini akan menyebabkan bahan cepat lapuk, karena kehilangan kadar air di dalamnya. Terlebih lagi untuk bahan berwarna akan menyebabkan pemudaran warna.
Untuk itu, kamu dapat menyimpan bahan baku furniture kamu dengan tips di bawah ini:
- Letakkan bahan baku tidak berdekatan langsung dengan jendela atau sumber cahaya matahari langsung. Misalnya, letakkan di pojok ruangan, daripada di depan ruangan dekat dengan jendela atau pintu.
- Apabila terpaksa menempatkan bahan di dekat sumber cahaya, maka beri penutup kain pada sumber cahaya atau pada bagian atas tumpukan bahan.
- Untuk bahan berukuran kecil, seperti pernak pernik atau tali, lebih baik disimpan di dalam kotak tertutup.
- Beri sekat seperti tirai penutup antar bahan, yang berguna untuk menutupi bahan tersebut apabila ada aktivitas mobilisasi bahan lain di sebelahnya.
Beri Cat Pelapis Apabila Memungkinkan
Setelah memperhatikan cara penyimpanan dengan baik, selanjutnya kamu dapat melapisi bahan-bahan tertentu dengan cat pelapis apabila memungkinkan. Bahan yang dapat dilapisi dengan cat pelapis adalah kayu atau besi.
Cat pelapis berfungsi untuk mengunci kelembaban di dalam bahan, sehingga tidak terjadi reaksi kimiawi dan biologis, seperti pelapukan atau perkaratan.
Tentu saja, tidak semua kayu dan besi bisa kamu lapisi cat. Hal ini dikarenakan, beberapa konsumen biasanya memiliki desain cat tersendiri untuk furniture mereka, sehingga kamu juga harus menyediakan bahan dalam bentuk mentah untuk berjaga. Adapun cat yang dapat kamu gunakan untuk melapisi bahan baku adalah:
- Pernis: Rp 50.000,00/liter
- Plitur: Rp 90.000,00/liter
- Nitrocellulose: Rp 72.500,00/liter
- Polyurethane: Rp 163.000,00/liter
- Melamine: Rp 84.500,00/liter
Bersihkan Secara Berkala
Langkah terakhir jika kamu sudah mengupayakan kondisi penyimpanan, kualitas bahan, dan pelapis bahan dengan baik adalah melakukan pembersihan secara berkala. Pembersihan secara berkala penting dilakukan untuk menghindari adanya serangga, seperti rayap atau lumut dan jamur yang menyebabkan kerusakan.
Frekuensi pembersihan gudang bahan dapat kamu atur sendiri, baik satu kali seminggu atau satu kali dalam dua minggu. Namun, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebagai indikator kebersihan, yaitu:
- Ada atau tidaknya debu mengumpul
- Ada atau tidaknya lumut
- Cek kebocoran ruangan
- Ada atau tidaknya rayap
Yuk, Cegah Kerusakan Bahan Baku Furniture dengan Tepat!
Berikut tadi merupakan penjelasan tentang upaya mencegah kerusakan bahan baku pada bisnis furniture. Karena, jika bahan baku kamu kelola dan jaga dengan baik, maka dapat meminimalisir bahan terbuang sia-sia serta meminimalisir kerugian. Jadi, jangan lupa dijaga dengan baik, ya!
Bank digital hadir untuk pelaku UKM, freelancers, dan online sellers di Indonesia.
Urus segala keperluan bisnis dan keuangan pakai KoinWorks NEO. Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan satu aplikasi!