Bagaimana cara membuat sebuah produk yang unik & berbeda dari para kompetitor, untuk sebuah bisnis kuliner?
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik, industri makanan (dalam UMK) menjadi nomor satu yang paling banyak tersebar di Indonesia.
Oleh karena itu, tingkat persaingan di antara banyak bisnis kuliner juga lumayan tinggi.
Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk membuat produk kuliner yang unik, dan berbeda dengan apa yang disajikan oleh kebanyakan kompetitor?
Daftar Isi
6 Cara Membuat Produk Kuliner yang Unik & Berbeda
Aramouni dan Deschenes (2014) telah membahas pembuatan produk untuk bisnis kuliner secara mendetail, dalam buku Methods for Developing New Food Products: An Instructional Guide.
Nah, berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membuat produk kuliner yang unik & berbeda, berdasarkan tulisan kedua ahli tersebut.
Silakan disimak!
1. Mengembangkan ide dengan pertimbangan beberapa pihak
Hal pertama yang dilakukan dalam pengembangan produk adalah ideation, atau pengembangan ide.
Setiap bisnis memiliki pendekatan yang berbeda-beda dalam proses ini.
Kamu bisa melibatkan tim marketing, riset ke lapangan, survei pendapat calon konsumen, dan melibatkan semua pihak yang berada di dalam bisnismu.
Apabila bisnismu masih baru dengan modal yang tidak banyak, carilah inspirasi dengan menemukan sesuatu yang belum kompetitor tawarkan sebelumnya.
Hal tersebut dapat kamu lihat dari aspek pelayanan (self service, cashless service, dan sebagainya), hingga ke aspek produk (diferensiasi bahan utama, atau ketahanan produk).
2. Lakukan screening ide produk kuliner
Setelah kamu menemukan ide produk unik kuliner yang akan kamu jual, cobalah pertimbangkan lagi dengan pertanyaan berikut:
- Siapa yang akan mengonsumsi produk kuliner?
- Bagaimana mereka akan mengonsumsinya?
- Persiapan apa saja yang perlu dilakukan konsumen sebelum mengonsumsi?
- Bagaimana konsumen mendapatkan keuntungan dari produk kuliner tersebut?
- Apakah ada kegunaan lain?
- Siapa saja kompetitor di sekitar bisnis kuliner?
- Bagaimana produk mereka berbeda dari yang lain?
- Di mana saja produk kuliner akan tersedia?
- Bagaimana orang akan mengetahui tentang produk kuliner tersebut?
- Berapa rentang harganya?
Pertanyaan tersebut akan membantumu dalam menentukan, apakah produk kuliner tersebut layak untuk dieksekusi & dikembangkan, atau masih ada yang harus kamu perbaiki.
3. Ikuti regulasi pemerintah terhadap kegiatan pemasaran
Pemerintah Indonesia memiliki regulasi khusus terhadap produk kuliner yang meliputi sanitasi, standar halal produk, hingga pencantuman informasi kandungan lemak, gula, dan garam.
Ketentuan ini diatur dalam Permenkes No.30 tahun 2013.
Hal-hal mengenai pengawasan kualitas seperti ini seringkali luput dari proses pembuatan produk kuliner oleh banyak pemilik bisnis.
Kamu bisa memanfaatkan celah ini untuk menerapkan standar khusus untuk pembuatan produk, dan menampilkan informasi tersebut di bisnis kuliner milikmu.
Dengan begitu, produkmu sudah memiliki pembeda yang jelas mengungguli kualitas produk kuliner dari bisnis-bisnis lain yang belum melakukannya.
4. Tampilkan manfaat atau nilai tambah produk
Apabila produk kuliner yang kamu jual dan/atau buat memiliki manfaat yang baik, atau memiliki nilai tambah, maka tunjukkanlah nilai tersebut kepada para konsumen.
Hal ini merupakan salah satu cara yang cukup ampuh dalam membuat pembeda pada produk yang kamu jual.
Tidak hanya aspek yang memiliki manfaat atau nilai tambah saja, kamu pun bisa menunjukkan aspek variasi rasa, serta keunggulan pengemasan produk tersebut kepada para konsumen.
5. Rutin berpartisipasi pada acara atau kegiatan publik
Cara berikutnya adalah secara berkala berpartisipasi dalam berbagai kegiatan publik, yang memiliki kaitan dengan bidang kuliner.
Contohnya seperti komunitas memasak, kompetisi memasak, ajang food festival, bazar makanan, dan lain sebagainya.
Selain menunjukkan bahwa bisnismu memiliki berbagai produk kuliner yang unik & berbeda, metode ini cukup ampuh dalam mengenalkan bisnismu ke kelompok konsumen lainnya, loh.
Bahkan, kamu juga bisa memperkenalkan bisnismu sebagai salah satu sponsor kegiatan tersebut.
Dengan begitu, kamu bisa memperkenalkan sekaligus menunjukkan nilai tambah & nilai unik dari produk kuliner bisnis tersebut, kepada kelompok masyarakat yang lebih luas.
6. Pahami preferensi konsumen
Terakhir, kamu perlu memahami preferensi konsumen dari aspek umur, komunitas, agama, etnis, hingga tingkat pendapatan yang mereka miliki.
Menyesuaikan produk yang kamu miliki dengan preferensi target konsumen akan menjadi sebuah nilai tambah, dan membuat produk berbeda dari kompetitor, sebab mendahulukan keinginan konsumen.
Contohnya dalam aspek umur.
Konsumen yang sudah berumur akan memilih makanan yang sedikit mengandung gula, dan banyak mengandung sayuran dan buah. Maka, buatlah produk kuliner yang demikian.
Contoh lainnya adalah pada aspek agama. Sebagian pemeluk agama akan memilih makanan yang sudah jelas status halalnya berdasarkan aturan agama mereka masing-masing.
Maka, gunakanlah bahan-bahan baku yang memang sudah jelas status halalnya.
Siap Membuat Produk Unik & Berbeda pada Bisnis Kuliner Milikmu?
Itulah beberapa cara mudah yang bisa segera kamu terapkan pada bisnis kuliner agar terlihat unik & berbeda.
Namun, pastikan keunikan & perbedaan tersebut juga memiliki dampak positif bagi konsumen, ya.
Hindari membuat sesuatu keunikan, atau hal pembeda, yang sebenarnya tidak memiliki nilai tambah bagi para konsumen di bisnis kuliner milikmu.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!