Menetapkan target penjualan pada bisnis kuliner memang sangat penting dan wajib kamu lakukan. Hal ini bertujuan agar kamu dapat mengenal dan mengetahui apakah strategi penjualanmu pada periode tertentu sudah baik atau belum.
Nah, untuk kamu yang masih belum mengerti bagaimana cara menghitung target penjualan bisnis kuliner yang benar. Simak penjelasan berikut!
Daftar Isi
Cara Menghitung Target Penjualan Pada Bisnis Kuliner
Target penjualan bisnis kuliner adalah jumlah tertentu yang harus diselesaikan atau didapatkan dari penjualan pada periode tertentu. Ada 3 jenis target penjualan pada suatu bisnis, yaitu target penjualan dari keseluruhan produk, target persentase distribusi dan target promosi yang dilakukan. Berikut ini cara menghitung targetnya:
Analisis Hubunganmu dengan Para Pembeli
Sebagai pebisnis kuliner, kamu akan sangat bergantung pada para pembeli. Maka dari itu, untuk menentukan target penjualan, kamu harus menganalisis hubunganmu dengan para pembeli kamu.
Kamu dapat melakukannya dengan cara menilai apakah media sosial atau website profil bisnis milikmu memiliki engagement yang cukup besar (viral). Atau bisa juga kamu analisis dari arsip pembelian produk kuliner dari periode sebelumnya.
Menganalisis Faktor yang Realistis
Target penjualan biasanya memiliki faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan target yang tepat. Seperti bagaimana prediksi pertumbuhan target pasar pada sebuah bisnis kuliner dan apa rencana pengembangan yang sedang bisnis tersebut lakukan.
Kedua hal ini akan menentukan besar kecilnya target perusahaan yang dapat kamu tetapkan. Contohnya, pada bisnis kuliner yang baru buka selama 2 bulan dan belum memiliki banyak pembeli. Kamu tidak dapat mengambil angka target yang setara dengan bisnis kuliner profesional dan sudah memiliki banyak pembeli.
Memiliki target yang tidak realistis bukan hanya mengacaukan konsentrasi, namun juga akan mengacaukan semangat kerja para karyawan dan kamu sendiri sebagai pemilik bisnis.
Tetapkan Masa Periode yang Sesuai untuk Sebuah Target
Target penjualan seperti yang dijelaskan sebelumnya adalah jumlah yang perlu kamu usahakan agar terpenuhi dalam satu periode tertentu. Nah, periode waktu pemenuhan target ini akan berbeda, tergantung bisnisnya.
Memilih waktu periode juga akan sangat berpengaruh dengan jumlah target penjualan yang kamu tetapkan. Karena semakin lama masa periode target, maka akan semakin besar target tersebut.
Sama halnya dengan cara kedua, jika bisnis kuliner milikmu masih kecil, kamu dapat menetapkan target masa periode yang sebentar. Contohnya, 1 bulan atau 2 bulan untuk satu periode target.
Menghitung Kebutuhan atau Modal
Selanjutnya, hitunglah modal atau kebutuhan yang harus kamu penuhi untuk menjalankan sebuah bisnis. Ada 3 jenis kebutuhan atau modal yang dapat kamu hitung dan analisis, yaitu:
Kebutuhan Bisnis
Beberapa contoh yang termasuk dengan kebutuhan bisnis kuliner adalah biaya sewa gedung, biaya listrik, biaya PAM atau air, biaya gas, dan biaya gaji karyawan.
Contoh, kamu memiliki gedung sewaan dengan harga Rp500.000,00 per bulan, listrik seharga Rp200.000,00 per bulan, dan biaya PAM seharga Rp800.000,00 per bulan.
Kemudian, biaya gas seharga Rp800.000,00 per bulan dan biaya karyawan sebesar Rp 20.000.000 untuk 5 orang. Jadi, total kebutuhan bisnis yang harus kamu siapkan adalah Rp22.300.000,00 per bulan.
Kebutuhan Bahan Makanan
Kebutuhan kedua yang harus kamu siapkan untuk bisnis kuliner adalah modal untuk membeli bahan makanan. Contohnya untuk usaha kuliner, kamu perlu mengeluarkan modal sebesar Rp15.000.000,00 per bulan agar dapat memasak sekitar 20 menu.
Jika masa periode target penjualan yang kamu pilih adalah 1 bulan. Maka, berdasarkan dua contoh kebutuhan di atas, target penjualan yang kamu tetapkan nanti harus bisa menutupi modal kebutuhan gedung bisnis dan kebutuhan pokok usaha per bulan. Jadi, targetnya sekitar Rp37.300.000,00.
Menghitung Target Penjualan
Ketika kamu sudah menganalisis dan menghitung keempat poin di atas, kamu sudah dapat menghitung target penjualan kamu dengan benar. Kamu dapat melakukannya dengan metode perhitungan laba kotor.
Metode ini adalah metode yang paling simple, yaitu menentukan target penjualan dengan laba kotor yang harus didapat. Laba kotor dihitung dari penambahan laba bersih dan modal.
Dari contoh sebelumnya, kebutuhan gedung adalah laba bersih dan kebutuhan pokok adalah modal. Maka, perhitungan laba bersih adalah 2xkebutuhan gedung, yaitu Rp22.300.000,00×2= Rp44.600.000,00.
Dari laba bersih tersebut, maka didapat laba kotor yang ditambah dengan modal (kebutuhan pokok usaha) adalah sebesar Rp44.600.000,00+Rp15.000.000,00= Rp59.600.000,00 per bulan.
Dari perhitungan di atas, kamu dapat menetapkan target penjualan per 1 periode (bulan) adalah sebesar Rp59.600.000,00. Artinya, per hari kamu harus mendapat total penjualan sekitar Rp59.600.000,00/30= Rp 1.986.666,00 atau dibulatkan menjadi 1.987.000,00.
Jadi, Berapakah Target Penjualan Bisnis Kuliner Kamu?
Itulah 5 cara dalam menentukan target penjualan bisnis kuliner yang dapat kamu lakukan. Tentunya, target ini akan menjadi parameter kesuksesan dalam usaha milikmu. Semakin sering kamu mencapai target, maka akan semakin tinggi pula kesempatan usahamu untuk dapat berkembang pesat.
Lihat berbagai strategi tepat dan efisien untuk bisnis kuliner kamu.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuangan kamu.
Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan KoinWorks NEO!