Bagaimana cara memilih tester untuk produk pada bisnis makanan sehat yang sedang kamu rintis?
Mengembangkan bisnis makanan sehat merupakan salah satu hal yang menantang.
Salah satu tantangannya adalah memastikan cita rasa produk makanan sehat sesuai dengan selera konsumen menggunakan jasa tester sebelum bisnismu lempar ke pasar.
Lalu, siapa saja tester produk bisnis makanan sehat yang tepat?
Daftar Isi
5 Cara Pilih Tester Produk Baru di Bisnis Makanan Sehat
Tester produk adalah sebuah langkah kerja untuk memastikan cita rasa produk makanan yang akan dijual baik dan enak.
Ilmu yang mempelajari tentang food testing dinamakan ilmu sensori.
Nah, berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencari food tester untuk produk baru.
Silakan disimak!
1. Memilih karyawan yang tidak ikut menciptakan produk
Rekomendasi orang untuk melakukan tester pertama adalah para karyawan yang tidak ikut menciptakan produk makanan tersebut.
Kamu dapat memanfaatkan karyawan di luar divisi pengembangan produk, seperti karyawan admin, karyawan packaging, atau karyawan marketing jika ada.
Adapun beberapa alasan dan keuntungan karyawan di luar divisi pengembangan produk sebagai tester adalah sebagai berikut:
- Tidak memerlukan biaya besar untuk menyewa orang lain dalam jumlah banyak sebagai tester.
- Karena tidak berpartisipasi dalam penciptaan resep, maka mereka akan menilai produk benar-benar dari cita rasanya saja, bukan dari komposisi penyusunnya.
- Dapat kamu jadikan gambaran sebagai konsumen bisnis. Karena karyawan tersebut tidak mengetahui proses pembuatannya, sama halnya dengan konsumen bisnis makanan sehat.
- Tidak membutuhkan waktu lama untuk mencari tester atau menerima hasilnya dan opininya bisa dipercaya, karena merupakan orang internal bisnismu.
2. Memilih konsumen terdahulu
Selain karyawan, konsumen juga dapat kamu jadikan sebagai tester untuk produk baru makanan sehat milikmu.
Konsumen yang pernah membeli produkmu sebelumnya akan dapat menilai dengan baik cita rasa dan kualitas produk baru yang kamu kembangkan.
Konsumen dapat menilai apakah kualitas produk sama, meningkat, atau bahkan mengalami penurunan.
Untuk menggunakan konsumen terdahulu sebagai tester, berikut adalah beberapa tahapannya:
- Menjelaskan keperluan kepada konsumen ketika konsumen melakukan pembelian produk.
- Mengantarkan sampel produk baru kepada konsumen dalam jumlah yang cukup (kurang lebih 1 sampai 2 sendok).
- Meminta konsumen untuk melakukan testing produk.
- Memberikan kuesioner berisikan penilaian cita rasa dan kualitas produk pada konsumen.
- Apabila melalui layanan pesan antar, kamu dapat menyertakan sampel produk baru dan menggunakan kuesioner online, seperti Google Form atau Typeform.
3. Memilih panelis terlatih
Mungkin kamu belum banyak mendengar tentang rekomendasi yang satu ini, yaitu panelis terlatih.
Panelis merupakan suatu profesi, di mana orang tersebut bekerja sebagai pencicip atau tester makanan dan minuman. Kamu dapat menggunakan panelis terlatih dalam produk baru yang kamu kembangkan.
Lalu, apa bedanya dengan tester pada umumnya?
Karena mereka bekerja dalam bidang tersebut, maka panelis terlatih akan menilai produk baru yang kamu kembangkan dengan sangat teliti berdasarkan pada data-data yang sistematis, di situlah letak perbedaannya.
Jika tester lain akan memberikan respon berupa rasa enak atau tidak enak, panelis mampu memberikan data yang lebih lengkap.
Misalnya, skala kemanisan, skala keasinan, skala kemudahan kunyah, dan lain sebagainya. Hal ini akan membantu kamu untuk dapat memperbaiki error produk dengan tepat.
Kamu dapat meminta rekomendasi panelis terlatih di Asosiasi Sensori Indonesia. Biaya tidak disebutkan, tergantung pada kesepakatan bersama.
4. Memilih koki atau chef
Koki atau chef merupakan orang yang memiliki profesi dan keahlian dalam memasak makanan.
Umumnya, koki bekerja di sebuah rumah makan atau hotel. Koki juga telah menyelesaikan studi mereka di bidang tata boga dan perhotelan, sehingga mereka memiliki pengetahuan tentang makanan yang sangat baik.
Oleh karena itu, koki atau chef dapat kamu jadikan sebagai rekomendasi orang untuk melakukan tester pada produk baru makanan sehat.
Koki akan mampu membandingkan produkmu dengan produk sejenis milik kompetitor, atau produk original dan autentik asal daerahnya sendiri.
Untuk meminta para koki atau chef agar dapat mencoba produk barumu, kamu dapat menghubungi mereka melalui komunitas chef di Indonesia.
Selain itu, kamu juga dapat menjalin relasi dengan mengunjungi rumah makan yang memang dikelola oleh chef itu sendiri.
5. Memilih tester acak dari luar bisnis
Memilih jasa tester acak dari luar bisnis adalah rekomendasi terakhir untuk mencoba produk baru pada bisnis milikmu.
Sama halnya dengan karyawan, tester dari luar bisnis juga dapat menilai produk secara objektif, karena mereka tidak ikut serta dalam pengembangan produk.
Selain itu, tester dari luar bisnis memang kamu butuhkan karena sejatinya dalam mengembangkan produk baru, kamu memerlukan tester dalam jumlah banyak sekitar 20 hingga 50 orang, agar hasil yang kamu dapatkan lebih akurat.
Sudah Siap Memilih Tester Produk untuk Bisnis Makanan Sehat?
Itulah beberapa rekomendasi orang yang dapat kamu jadikan sebagai tester dalam bisnis makanan sehat.
Memilih tester yang sesuai merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja bisnis makanan sehat yang sedang kamu rintis.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!