Bagaimana cara yang tepat dalam menentukan target omzet & profit pada sebuah bisnis pakaian?
Sebagai seorang pemilik bisnis pakaian, kamu perlu menggunakan berbagai metrik keuangan untuk membantu kamu menetapkan dan mencapai tujuan bisnis, di antaranya omzet dan profit.
Maka dari itu, kamu harus tahu bagaimana cara membuat target omzet dan profit dalam bisnis pakaian untuk mencapai tujuan bisnis kamu.
Daftar Isi
2 Cara Membuat Target Omzet di Bisnis Pakaian
Membuat target omzet dan profit sangat penting dalam menjalankan bisnis pakaian, karena bisa jadi tolak ukur untuk keberhasilan bisnis kamu.
Omzet bisa kamu hitung dari harga satu potong pakaian, yang kemudian kamu kalikan dengan jumlah pakaian yang terjual. Omzet bisa meningkat bila kamu membuat target tepat, seperti berikut ini:
1. Tentukan dan catat omzet bisnismu
Dalam menentukan target omzet, kamu tentukan terlebih dahulu jangka waktu atau periode untuk menghitung estimasi pendapatan bisnis pakaian kamu.
Bisa per minggu, per bulan, per kuartal, atau per tahun. Sebagai contoh, kamu menetapkan periode 1 bulan.
Kemudian, catat pendapatan yang kamu hasilkan dari penjualan produk pakaian kamu. Umumnya, produk pakaian yang kamu jual pasti memiliki harga yang beragam, tergantung jenis pakaian dan kualitasnya.
Jadi, begini cara menghitungnya:
Omzet = (jumlah pakaian A x harga jual A) + (jumlah pakaian B x harga jual B) + …
Contoh kasus, dalam sebulan kamu berhasil menjual beberapa pakaian berikut:
- Kemeja 20 buah, dengan harga Rp40.000,00 per buah.
- Rok plisket 60 buah, dengan harga Rp30.000,00 per buah.
- Kaos polos 50 buah, dengan harga Rp40.000,00 per buah.
- Setelan wanita 30 buah, dengan harga Rp100.000,00 per buah.
Maka perhitungan omsetnya adalah sebagai berikut:
- (20 x Rp40.000,00) + (60 x Rp30.000,00) + (50 x Rp40.000,00) + (30 x Rp100.000,00)
- Rp800.000,00 + Rp1.800.000,00 + Rp2.000.000,00 + Rp3.000.000,00
Maka, total omzet bisnismu dalam sebulan adalah Rp7.600.000,00.
2. Tingkatkan target omzet secara berkala
Setelah mengetahui besar pendapatan kamu setiap bulan, jangan ragu untuk meningkatkan nominalnya, asalkan peningkatan target ini kamu imbangi dengan prediksi pertumbuhan pasar, perencanaan pengembangan bisnis pakaian ke depannya, serta realistis.
Misalnya, tren pakaian oversized outfit diprediksi akan booming di tahun ini. Nah, kamu bisa manfaatkan potensi tren tersebut untuk meningkatkan penjualan dan mendongkrak omzet kamu.
Sebagai contoh, kamu ingin meningkatkan omzet menjadi Rp10.000.000,00 per bulan, maka kamu bisa menambah produk kamu dengan pakaian oversized. Misalnya kemeja (Rp50.000,00), celana (Rp35.000,00), atau outer yang oversized (Rp80.000,00).
Jadi, untuk memperoleh omzet tersebut, maka target penjualan kamu dengan menambahkan produk outer oversize adalah sebagai berikut:
- (Target omzet – total omzet periode sebelumnya) / harga outer
- (Rp10.000.000,00 – Rp7.600.000,00) / Rp80.000,00
Jadi, untuk mendapatkan omzet tambahan senilai Rp10.000.000,00 di bulan berikutnya, kamu harus meningkatkan penjualan outer oversize setidaknya sebanyak 30 buah per bulan.
4 Cara Membuat Target Profit di Bisnis Pakaian
Setelah membuat target omzet, selanjutnya kamu juga perlu membuat target profit dalam bisnis pakaian yang kamu jalankan.
Bedanya, profit adalah jumlah uang yang kamu hasilkan dari penjualan produk pakaian dan telah kamu kurangi HPP serta beban biaya lainnya.
Untuk cara menghitungnya, kamu bisa ikuti beberapa langkah di bawah ini:
1. Tentukan periode penghitungan profit
Sama halnya dengan membuat target omzet, kamu juga perlu menentukan periode penghitungan sebelum menyusun target profit dalam bisnis pakaian.
Penentuan periode ini bisa berbeda-beda di tiap bisnis, tergantung kebutuhan masing-masing; ada yang per minggu, per bulan, per kuartal, hingga per tahun.
2. Tentukan margin kontribusi produk pakaian
Dalam menghitung margin kontribusi untuk setiap produk pakaian kamu, yang notabenenya memiliki harga jual yang berbeda-beda, biaya variabelnya (biaya bahan dan pengerjaan) juga pasti berbeda.
Mari gunakan contoh harga jual produk pakaian yang kamu gunakan pada poin sebelumnya.
Biaya variabel per unit sebesar Rp10.000,00 untuk kemeja, Rp7.000,00 untuk rok plisket, Rp8.000,00 untuk kaos polos, Rp30.000,00 untuk setelan wanita, dan Rp15.000,00 untuk outer oversize.
Maka, margin kontribusi per unit untuk setiap produk pakaian adalah:
- Kemeja = Rp40.000,00 – Rp10.000,00 = Rp30.000,00
- Rok plisket = Rp30.000,00 – Rp7.000,00 = Rp23.000,00
- Kaos polos = Rp40.000,00 – Rp8.000,00 = Rp32.000,00
- Setelan wanita = Rp100.000,00 – Rp30.000,00 = Rp70.000,00
- Outer oversize = Rp80.000,00 – Rp15.000,00 = Rp65.000,00
Jadi, total margin kontribusi per unit dari semua produk pakaian kamu adalah sekitar Rp220.000,00.
3. Hitung biaya tetap
Biaya tetap dalam bisnis pakaian umumnya meliputi gaji karyawan (mulai dari Rp1.000.000,00 per bulan), dan sewa tempat (mulai dari Rp3.000.000,00 – Rp10.000.000,00 per bulan).
Namun, jika kamu menjalankan bisnis pakaian secara online di rumah, mungkin kamu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk sewa tempat.
Misalnya saja, dalam menjalankan bisnis pakaian kamu mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp4.000.000,00 per bulan.
4. Terapkan Cost Volume Profit (CVP)
Ada beberapa metode yang bisa kamu gunakan untuk menghitung target profit bisnis pakaian kamu, namun yang paling sering orang gunakan adalah rumus CVP.
Setelah menghitung margin kontribusi per unit dan biaya tetap, tentukan target profit yang ingin kamu capai dalam bisnis pakaian kamu.
Misalnya, target profit kamu Rp7.000.000,00 per bulan, maka proyeksi penjualannya adalah sebagai berikut:
- (Target profit + biaya tetap) / margin kontribusi per unit
- (Rp7.000.000,00 + Rp4.000.000,00) / Rp220.000,00
Jadi, setiap bulan kamu harus menjual setidaknya sebanyak 50 buah produk dari masing-masing produk pakaian, untuk mencapai target profit Rp7.000.000,00 per bulan.
Yuk, Buat Target Omzet dan Profit dalam Bisnis Pakaian Kamu!
Itulah penjelasan tentang cara membuat target omzet dan profit dalam bisnis pakaian yang bisa kamu terapkan.
Dengan analisis pasar dan strategi pemasaran yang efektif, bukan hal yang mustahil untuk terus meningkatkan target omzet dan profit kamu.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!