Cara Menghitung Bunga Pinjaman untuk Kebutuhan Pribadi dan Bisnis

Cara Menghitung Bunga Pinjaman untuk Kebutuhan Pribadi dan Bisnis – Sebelum mengajukan permohonan kredit, sudah seharusnya kita mengetahui cara menghitung bunga pinjaman untuk memeriksa kebenaran penghitungan bunga yang ditetapkan pada kredit kamu.

Dengan memiliki wawasan tentang penghitungan bunga dari jenis kredit yang kamu ajukan, kamu dapat menganalisis berapa besarnya cicilan atau angsuran yang dibebankan serta kapan jangka waktu pinjaman tersebut bisa dilunasi.

Kamu mungkin sudah menyadari bahwa pelunasan kredit yang nantinya dibayarkan berasal dari akumulasi jumlah pinjaman ditambah dengan bunga yang dikenakan.

Dengan mengetahui cara menghitung bunga pinjaman, dan jenisnya kamu pun dapat mulai menganalisis berapa banyak angsuran yang harus dibayarkan.

Lalu, kamu juga dapat mengetahui berapa lama pinjaman tersebut dapat dilunasi.

Kalau sudah demikian, tentu kamu bisa mengatur keuangan dengan lebih baik, bukan?

Maka dari itu, yuk kita bahas bagaimana cara menghitung persen bunga pinjaman, dan juga hal lainnya yang berkaitan!

Supaya perencanaan keuanganmu semakin matang dan berorientasi masa depan untuk mencapai keuntungan.


Mengenal Suku Bunga Pinjaman

Sebelumnya kamu harus mengetahui dahulu, suku bunga kredit yang menjadi tumpuan dari cara menghitung persen bunga pinjaman nanti.

Adapun, suku bunga kredit merupakan suku bunga yang ditagihkan kepada nasabah sebagai balas saja atas peminjaman yang dilakukan.

Nah, suku bunga inilah yang merupakan sumber pendapatan bagi bank.

Dengan mendapatkan suku bunga kredit ini, bank dapat memperoleh keuntungan dan mempertahankan operasionalnya sehari-hari.

Maka dari itu, biasanya suku bunga kredit akan jauh lebih besar atau tinggi dari suku bunga simpanan.

Bagi yang belum tahu, suku bunga simpanan adalah suku bunga yang diberikan kepada nasabah sebagai balas jasa dari penyimpanan uangnya di bank.


Jenis – Jenis Suku Bunga Pinjaman

Dalam pinjaman, sekiranya ada jenis-jenis bunga pinjaman yang berbeda mekanismenya.

Nah, kamu juga perlu nih mengetahui apa saja jenis dan perbedaanya sebelum mengetahui cara menghitung pinjaman persen bunga.

Apa saja?

Suku Bunga Pinjaman Berdasarkan Sifatnya

Berdasarkan sifatnya, ada dua jenis suku bunga yang berlaku di Indonesia yaitu bunga tetap dan bunga mengambang:

1. Bunga Tetap (fixed)

Sejalan dengan namanya, maksud dari bunga tetap adalah bunga yang jumlah persennya tidak berubah selama hingga masa jatuh tempo. Biasanya, kamu akan menemukan informasi tentang hal ini secara jelas di perjanjian kredit pinjaman, bahwa bunga tidak akan berubah hingga masa akhir kredit.

Misalnya, bank menetapkan bunga yang ditetapkan untuk nasabah adalah 15%, maka sepanjang periode cicilan, perhitungan bunga akan tetap 10%.

Keuntungan dari jenis bunga pinjaman ini adalah, kamu tak perlu khawatir jika suatu hari suku bunga di pasaran meningkat.

Hal ini dikarenakan, kamu akan tetap membayar kewajiban cicilan dengan jumlah sama.

Namun, kerugiannya adalah jika suku bunga menurun, itu berarti kamu harus membayarkan kewajiban cicilan dengan bunga yang lebih tinggi dari pasaran.

Pinjaman yang menggunakan jenis bunga ini biasanya adalah, Kredit Tanpa Agunan (KTA), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), kredit mobil, motor dan kredit jangka pendek lainnya.

2. Bunga Mengambang (floating)

Selanjutnya ada yang namanya suku bunga mengambang atau floating.

Jenis bunga pinjaman ini akan selalu berubah-ubah dalam periode masa cicilan berdasarkan dinamika suku bunga di pasaran.

Jadi, jika suku bunga di pasaran naik, maka bunga pinjaman akan ikut naik, begitupun sebaliknya.

Adapun keuntungan dari bunga jenis ini adalah, kamu tak perlu khawatir akan risiko bunga yang terlalu tinggi/rendah dibandingkan pasaran.

Sedangkan kerugiannya adalah, kamu tak bisa menikmati keuntungan kompetitif dari suku bunga pasaran jenis tetap.

Jenis bunga pinjaman ini, sering ditetapan untuk produk bank seperti KPR setelah periode suku bunga tetap berlalu.

Tak hanya itu, untuk kredit modal usaha dan pinjaman jangka panjang lainnya juga biasanya menetapkan jenis bunga mengambang.

Sebagai contoh, misalnya suku bunga KPR tiga tahun pertama bersifat tetap yaitu 8%, lalu tahun berikutnya akan berubah menjadi bunga mengambang berdasarkan suku bunga pasaran.


 3 Cara Menghitung Bunga Pinjaman

Selanjutnya berdasarkan perhitungannya terdapat tiga jenis suku pinjaman pada perbankan di Indonesia.

Yuk, lihat ini dulu sebelum mengetahui bagaimana cara menghitung persen bunga pinjaman!

1. Bunga Flat 

Perhitungan Bunga pinjaman Bunga flat adalah cara menghitung bunga pinjaman yang paling mudah dibandingkan lainnya.

Alasannya, karena setiap bulannya akan sama cara menghitungnya.

Adapun, besaran bunga flat mengacu pada besaran utang awal.

Bunga flat juga biasa dikenal dengan bunga pinjaman yang dihitung sesuai janga waktu atau tenor.

Umumnya, jenis bunga ini digunakan untuk pinjaman kredit tanpa agunan (KTA).

Rumus perhitungannya: Bunga Perbulan = (P x l x t) / jb

Keterangan: P = pokok pinjaman l = suku bunga t = jumlah jangka waktu kredit jb = jumlah bulan dalam jangka waktu kredit

Bagaimana cara menghitungnya?

Agar lebih mudah memahaminya, ayo kita buat simulasi pinjaman sederhana.

Agung meminjamkan uang kepada Budi sebesar Rp100 juta selama 12 bulan.

Untuk pinjaman tersebut Agung memberikan bunga pinjaman sebesar 15% setahun.

Berapa yang harus Budi bayarkan setiap bulan untuk membayar Agung?

Total Pinjaman: Rp100.000.000

Lama Pinjaman: 12 bulan

Bunga: 15%/tahun

Pembayaran dilakukan per bulan.

Pertama-tama kita hitung dulu berapa pokok pinjaman yang harus kita bayarkan per bulan. Caranya kita bagi pokok pinjaman dengan banyaknya cicilan atau Rp 100.000.000/12 = 8.333.333,33 per bulan.

Lalu hitung berapa bunga yang harus dibayarkan perbulan dengan cara :

Perhitungan bunga per tahun: Rp 100.000.000 * 15% = 15.000.000

Karena harus dibayar per bulan, maka kita bagi 12 bulan = 1.250.000

Sehingga yang harus Budi bayarkan ke Agung setiap bulan adalah Rp 8.333.333,33 + 1.250.000 = Rp 9.583.333,33.

Rincian nya adalah sebagai berikut :

Tabel perhitungan bunga pinjaman menggunakan metode bunga flat.

Perhitungan Bunga pinjaman efektif

2. Bunga Efektif

Perhitungan Bunga pinjaman efektif Bunga efektif biasanya digunakan kepada kredit jangka panjang seperti KPR.

Berbeda dengan bunga flat, dengan menggunakan bunga pinjaman ini, jumlah angsuran akan semakin dikit tiap bulannya.

Hal ini dikarenakan, perhitungan bunga akan melihat nilai sisa pinjaman pokok atau jumlah utang yang belum terbayar setiap bulan.

Rumus Perhitungannya: Bunga = SP x i x (30 / 360)

Keterangan: SP = saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya i = suku bunga pertahun 30 = jumlah hari dalam sebulan 360 = jumlah hari dalam setahun

lalu bagaimana cara lengkap menghitungnya? Lihat studi kasus berikut

B mengajukan pinjaman kredit sebagai berikut:

Jumlah Pinjaman = Rp220 juta

Bunga per tahun = 10%

Tenor = 12 bulan.

Maka cicilan yang harus B bayarkan tiap bulan adalah, Rp120juta / 12 bulan = Rp10 juta/bulan.

Bunga bulan 1: ( Rp120 juta – (1-1) x Rp10 juta ) x 10% / 12 = Rp1 juta.

Maka cicilan B pada bulan 1 ditambah dengan bunga adalah, Rp10 juta + Rp1 juta = Rp11 juta

Bunga bulan 2: (Rp120 juta – (2-1) x Rp10 juta x 10% / 12 = Rp916.667

Maka cicilan B pada bulan 1 ditambah dengan bunga adalah, Rp 10 juta + Rp916.667 = Rp10.916.667

dan seterusnya hingga bunga bulan 12: (Rp120 juta – (12-1) x Rp juta) x 10% / 12 = Rp83.333 Maka cicilan B pada bulan 12 ditambah dengan bunga adalah Rp 10 juta + Rp83.333 = Rp10.083.333


3. Bunga Anuitas

Perhitungan Bunga pinjaman efektif Bunga anuitas adalah modifikasi bunga efektif dengan jumlah angsuran yang sama setiap bulannya.

Cara perhitungan bunganya pun sama dengan bunga efektif, di mana bunganya akan dikalkulasikan dari sisa jumlah pokok pinjaman.

Tetapi, untuk membuat jumlah angsuran yang sama setiap bulan, maka jumlah porsi bunga yang dibayar menurun sedangkan porsi cicilan pokok pinjaman akan meningkatan.

Jadi, di bulan pertama, pembayaran bunga akan lebih besar, kemudian perlahan akan berkurang hingga akhir masa tenor.

Adapun tujuan dari adanya bunga anuitas adalah untuk memudahkan nasabah membayar cicilan tiap bulan dan tidak pusing dengan jumlah angsuran yang berubah-ubah.

Lalu, bagaimana cara menghitungnya?

Untuk menghitung cicilan bunga anuitas kamu dapat menggunakan rumus:

Rumus Perhitungannya: Bunga = SP x i x (30 / 360)

Keterangan:

SP = saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya

i = suku bunga pertahun 30 = jumlah hari dalam sebulan

360 = jumlah hari dalam setahun

Supaya lebih mengerti tentang cara perhitungan bunga anuitas, mari kita gunakan kasus Agung dan Budi di poin atas sebagai perhitungan yaitu:

Total Pinjaman: Rp100.000.000

Lama Pinjaman: 12 bulan Bunga: 15%/tahun

Maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

Tabel perhitungan bunga pinjaman menggunakan metode bunga anuitas. Perhitungan Bunga pinjaman efektif

Seperti yang terlihat pada tabel diatas, perhitungan bunga ini menghasilkan angka yang kurang lebih mendekati perhitungan bunga efektif namun memiliki total cicilan yang sama tiap bulannya.


Cara Menghitung Persen (%) Bunga Pinjaman

Cara menghitung persen bunga pinjaman, menjadi hal pentig untuk tahu sebenarnya berapa bunga yang ditetapkan pada pinjaman yang kamu ajukan.

Pada dasarnya, untuk menghitung persen bunga pinjaman, kamu dapat membandingkan angka modal awal dan total akhir.

Rumus untuk menghitung persen bunga pinjaman juga sangat sesederhana, lho, yaitu:

Persen bunga pinjaman (%) = (Total Cicilan – Pinjaman Awal) / Pinjaman Awal x 100%

Nah, itulah rumusnya.

Tapi supaya lebih dipahami, mari kita lihat studi kasus berikut ini:

C meminjam uang di Bank sebesar Rp120 juta untuk membuat usaha kuliner.

Oleh pihak bank, C diharuskan mencicilan pinjaman tersebut sebesar Rp11 juta per bulan selama 1 tahun.

Nah, berapa persen bunga pinjaman C per tahunnya?

Pinjaman: Rp120 juta

Cicilan per bulan: Rp11 juta

Total Cicilan: Rp11 juta x 12 bulan = Rp132 juta.

Maka persen bunga pinjaman = (Rp132 juta – Rp120 juta) / Rp120 juta x 100% = 10%

Jadi, besaran persen bunga pinjaman dari C adalah sebesar 10%.


Perbandingan Bunga P2P Lending, Koperasi, Pinjaman Online dan Bank

Dari banyaknya sarana pinjaman bisnis atau pribadi, P2P Lending, Koperasi, Pinjaman Online dan Bank menjadi tempat yang paling banyak digunakan masyarakat.

Alasannya, karena akses untuk mengajukan pinjaman di 4 tempat tersebut mudah untuk dilakukan.

Lalu, bagaimana perbandingan bunga dari 4 tempat tersebut?

Berikut penjelasannya!

1. Bunga Pinjaman P2P Lending

Biasanya pinjaman di platform fintech P2P Lending tidaklah menggunakan pastinya, maka dari itu tentu bunga yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan bank.

Kendati demikian, bunga pinjaman yang ditentukan oleh mayoritas fintech masih sangat terjangkau yaitu kisaran dari 7% hingga 30% per tahun atau 0.58% hingga 2.5% per bulan.

Misalnya di pinjaman bisnis dari KoinBisnis yang menggunakan sistem P2P Lending. KoinBisnis memberikan bunga pinjaman mulai dari 0,75% per bulan.

2. Bunga Pinjaman Koperasi

Koperasi juga menjadi salah satu tempat yang menjadi andalan orang ketika ingin mengajukan pinjaman untuk bisnis atau kebutuhan pribadi.

Koperasi biasanya lebih merakyat karena bunga pinjaman koperasi biasanya berkisar antara 0.3 hingga 2.5% per bulan.

Namun perlu diingat, biasanya ketika ingin meminjam dana di koperasi, kamu perlu untuk menjadi member atau anggota koperasi yang bersangkutan.

3. Bunga Pinjaman Online 

Di zaman serba digital seperti sekarang, banyak juga pinjol atau pinjaman online yang memberikan kemudahan akses untuk masyarakat mengajukan pinjaman.

Namun, ternyata bunga pinjaman online terbilang cukup tinggi, lho.

Kamu bisa dikenakan sekitar 0,05% hingga maksimal 0,8% per harinya.

Berarti jika dibuat per bulan, maka bunganya berkisar antara 1,5% hingga 24% per bulan.

4. Bunga Pinjaman Bank

Terakhir adalah layanan keuangan konvensional atau bank.

Dengan meminjam di sini, kamu akan dikenakan pinjaman bunga bank yang berkisar mulai dari 0,59% hingga 2 % per bulan.

Tentu saja, setiap bank akan memberikan persen bunga yang berbeda.

Untuk mengetahui berapa bunga pinjaman bank sesuai pilihan, kamu bisa mengakses di sini.


Cara Menghitung Bunga Pinjaman KoinWorks

Selain melalui lembaga pinjaman bank atau keuangan konvensional, pinjaman online modal usaha juga bisa kamu dapatkan di KoinBisnis dari KoinWorks, dengan plafon mulai dari Rp5 juta hingga Rp2 miliar.

Melalui KoinBisnis kamu akan mendapatkan pinjaman online dengan metode peer to peer lending.

Di mana para pendana akan mengumpulkan sejumlah dana untuk memberikan kamu modal usaha.

Konsep ini sama halnya seperti ketika kamu mendapatkan modal usaha dari investor atau koperasi simpan-pinjam.

Bunga pinjaman di KoinBisnis terhitung rendah, yakni mulai dari 0,75% hingga 1,67% flat per bulan dengan tenor mulai 6 bulan hingga 24 bulan.

Kembangkan usaha kamu bersama KoinWorks dengan akses modal usaha yang mudah dan terjangkau.

Berikut simulasi perhitungan pinjaman bisnis di KoinWorks:

Simulasi Pinjaman KoinWorks
Ketahui maksimum pinjaman dan cicilan per bulan
+62
Estimasi jumlah maksimum pinjaman

Rp

Estimasi cicilan bulanan
  • Tenor 6 bulan: Rp
  • Tenor 12 bulan: Rp
  • Tenor 24 bulan: Rp

Install aplikasi KoinWorks dan mulai ajukan pinjaman di KoinBisnis!

Ajukan Pinjaman Sekarang


Kamu juga bisa membaca detil informasi tentang KoinBisnis lewat halaman ini.

Nah bila sudah, jangan ragu untuk mengajukan pinjaman modal usaha di KoinWorks.

Download aplikasi KoinWorks sekarang, lakukan registrasi dan mulai ajukan pinjaman kamu!

Download Aplikasi KoinWorks

Dapatkan berbagai informasi seputar Daily dan Expert lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Firda Nur Asmita

Firda Nur Asmita

As Firda enters her twenties, financial things become exciting stuff for her. Born with no golden steps on her shoes, make her sticks a big goal in life: financial freedom. So here it is, she's digging more and more knowledge to reach her goal. Then, share it with you through something she loves: words.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat