Beberapa waktu lalu, kisah Pak Samin ramai diperbincangkan di media sosial. Bagaimana tidak? Setelah susah payah mengumpulkan tabungan hingga ratusan juta, ia harus rela tabungannya dihabisi rayap.
Duh, kok bisa?
Intip kisah lengkap Pak Samin mulai dari profil singkat hingga cara beliau untuk mengumpulkan tabungan, yuk!
Daftar Isi
Kenalan dengan Pak Samin
Pernah dengar nama Pak Samin?
Nama beliau ramai diperbincangkan karena kisah pilu di mana ia harus merelakan uang tabungannya dimakan rayap.
Sehari-hari, Pak Samin bekerja sebagai penjaga sekolah di SD Negeri Lojiwetan Pasar Kliwon Solo, Jawa Tengah. Tak hanya itu, Pak Samin dan istri juga memiliki usaha sampingan, yaitu berjualan di kantin sekolah.
Hasil dari pekerjaan sebagai penjaga sekolah ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara hasil dari kantin ditabung.
Selama 2,5 tahun menabung, ternyata kenyataan tak semulus yang mereka harapkan. Uang yang mereka kumpulkan untuk naik haji itu ludes dan hanya sisa sobekan kecil-kecil akibat dimakan rayap.
Sebelumnya, Pak Samin sempat berfirasat buruk terkait uang tabungannya. Untuk itu, ia meminta sang istri untuk segera membuka dan menghitung hasil tabungannya.
Saat celengan plastik dibuka, rayap mulai berhamburan dan mereka pun kaget melihat uang pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu yang rusak.
Dari kisah Pak Samin ini, kita semua bisa belajar bahwa menabung di celengan plastik bukanlah pilihan yang tepat untuk menabung uang kertas, apalagi kalau alasannya karena biaya admin yang tinggi.
Pasalnya, banyak juga bank konvensional yang menyediakan layanan bebas biaya admin, lho. Artinya, tabungan kamu tidak akan berkurang kecuali diambil sendiri.
Berapa Uang yang Disisihkan Pak Samin dalam Satu Bulan?
Kisah Pak Samin sangat menginspirasi masyarakat Indonesia, yang mana untuk mengumpulkan tabungan bukan soal besaran penghasilan yang didapat melainkan bagaimana kamu cara kamu mengatur uang.
Lantas, berapa sih uang yang ditabung Pak Samin dalam satu bulan?
Saat ini, total tabungan Pak Samin telah mencapai Rp100 juta. Uang tersebut beliau kumpulkan selama 2,5 tahun. Untuk menghitung berapa yang ia kumpulkan dalam satu bulan dapat dilakukan dengan perhitungan berikut:
Rata-rata uang tabungan per bulan = 100.000.000 / 30 = 3.333.333
Dengan penghasilan per bulannya sebagai penjaga sekolah sebesar Rp2.050 ribu serta penghasilan dari kantin sekolah sebesar Rp100.000 per hari dengan asumsi 20 hari efektif, yang mana dalam satu bulan bisa mengantongi Rp2 juta, maka dalam sebulan Pak Samin dan istri mendapat penghasilan Rp4.050 ribu.
Artinya, 82% penghasilan Pak Samin ia gunakan untuk menabung.
Padahal di sini Pak Samin hanya menabung biasa alias tanpa bunga dan efek compounding, lho.
Ini sih patut dicontoh masyarakat Indonesia banget!
Gimana enggak?
Biasanya, masyarakat kerap menunda menyisihkan uangnya untuk menabung dengan alasan penghasilan yang belum besar.
Padahal jika dilihat dari kisah Pak Samin, bukan seberapa besar penghasilanmu, namun seberapa jago kamu mengatur uang yang kamu hasilkan.
Tips Konsisten Menabung
Kisah Pak Samin sangat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk menabung.
Akan tetapi, konsisten menabung bagi sebagian orang tidak semudah yang dibayangkan. Untuk itu, simak tips konsisten menabung berikut, yuk!
1. Sistem Autodebet
Cara ini cukup jitu untuk membuatmu konsisten dalam menabung.
Caranya pun cukup mudah, pertama alokasikan berapa anggaran untuk menabung, kemudian atur autodebet untuk membantu kamu membuat tabungan otomatis tanpa alasan lupa atau terpakai.
Misalnya, kamu gajian setiap tanggal 27, buatlah autodebet tabungan pada hari yang sama atau maksimal satu hari setelah gajian. Tujuannya, supaya saldo tidak terpakai untuk kebutuhan lain yang tidak disadari.
2. Gunakan Konsep Sisihkan, Bukan Sisakan
Sisihkan dan sisakan kerap kali dianggap sama oleh sebagian orang. Padahal, keduanya merupakan dua hal yang sangat berbeda, lho.
Sisihkan artinya membuat alokasi tabungan dengan nominal yang konsisten setiap bulannya. Setelah itu, barulah kamu bisa menggunakan sisanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Begitu pula ketika ada kenaikan gaji, porsi tabungan juga ikut harus bertambah, dong.
3. Buat Target
Yang terakhir, supaya lebih konsisten menabung kamu bisa menetapkan target yang ingin kamu capai.
Misalnya, target dana darurat terkumpul sebanyak Rp20 juta dalam waktu satu tahun, ataupun tujuan lainnya yang ingin kamu capai.
Meskipun tidak ada biaya admin, menabung di bank konvensional cenderung kurang nampol karena bunga tabungannya 0% alias tidak ada bunga per bulannya.
Nah, kalau kamu ingin mencapai tujuan keuangan lebih cepat kamu bisa mencoba instrumen investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi, seperti KoinRobo dari KoinWorks.
KoinRobo menawarkan imbal hasil hingga 14,5 % per tahun, lho.
Kalau masih ragu, kamu juga bisa mulai melakukan pendanaan hanya dengan Rp100 ribu!
Tunggu apalagi? Yuk, investasi di KoinRobo!
Baca juga: Tips Menabung untuk Umroh Agar Target Cepat Tercapai