Di setiap bisnis apa pun, termasuk bisnis desainer interior, pasti perlu langkah khusus untuk meningkatkan penjualan perusahaan. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah upselling produk. Sebelum kamu mempelajari langkah-langkah strategi upsell bisnis desain interior, ketahui terlebih dahulu apa upselling dalam bisnis secara umum.
Daftar Isi
Sekilas Tentang Strategi Upsell Bisnis Desain Interior
Dari dua strategi penjualan yang mendatangkan banyak keuntungan, strategi upsell adalah salah satu strategi pemasaran yang efektif. Guru besar sales Jeffrey Gitomer menjelaskan bahwa strategi upsell mampu membuat pelanggan dan perusahaan sama-sama untung.
Upselling mampu mendorong pembelian tambahan yang membuat pelanggan bersedia membeli barang dengan harga lebih mahal dan kualitas yang bagus. Contoh sederhana dari upselling adalah saat kamu hendak menyewa jasa desainer interior untuk ruangan kamu, kamu harus membayar, misalnya Rp150 ribu per meter.
Lalu, desainer menawarkan layanan tambahan lainnya berupa konsultasi tak terbatas selama dua bulan dengan biaya Rp200 ribu saja per meter. Apabila kamu menerima tawaran penjualan tersebut, kamu secara otomatis menggunakan jasa desain interior plus konsultasi bebas selama dua bulan. Cara yang dilakukan oleh pihak desainer interior inilah yang disebut strategi upselling.
Meskipun pelanggan harus membayar uang tambahan, tapi itu tidak merugikan sebab pelanggan mendapatkan fasilitas lainnya dengan harga yang terjangkau. Pihak desainer interior pun diuntungkan sebab ia mendapatkan profit lebih banyak. Dengan begitu kedua belah pihak tidak ada yang rugikan.
Nah, upselling bukan hanya sekadar taktis marketing, tapi juga sebuah strategi membangun relasi yang lebih dalam dengan pelanggan. Jadi, menerapkan strategi upselling tidak hanya membawa banyak profit, tapi membangun engagement.
Tips Menerapkan Strategi Upselling yang Tepat untuk Bisnis Desainer interior
Mulai sekarang terapkan strategi upsell bisnis desain interior yang kamu kelola untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Agar tepat sasaran, ikuti tipsnya berikut ini.
Ketahui Kebutuhan dari Pelanggan
Ada prinsip tidak tertulis dalam strategi upselling, yakni tidak boleh memaksa pelanggan untuk membeli penawaran kamu. Pasalnya tidak setiap pelanggan cocok dengan hal tersebut. Ketahui kebutuhan pelanggan, sehingga kamu bisa mempertimbangkan apakah tepat menawarkan tambahan layanan atau fasilitas kepada pelanggan dengan harga yang lebih mahal.
Misalnya jika ada seorang pelanggan yang ingin membeli barang A untuk ruangan kamar, tapi kamu malah menawarkan barang B yang tidak tepat ditempatkan di sebuah kamar. Pastinya pelanggan tidak akan tertarik untuk membelinya sebab ia tidak membutuhkan barang tersebut di kamar yang akan ia bangun.
Jadi, sebelum kamu menerapkan strategi upselling, pastikan kamu mengetahui keinginan pembeli dan membantunya menemukan apa yang dibutuhkan.
Bijaksana dalam Menawarkan Produk
Salah satu hal yang harus diingat saat menerapkan strategi upselling adalah meningkatkan pengalaman belanja pelanggan agar lebih baik. Misalnya saja pelanggan telah memasukkan barang-barang yang dibelinya ke keranjang, kamu bisa menyelipkan produk yang lain agar mereka tertarik membelinya.
Namun, jangan terkesan memaksa apalagi jika barangnya memang tidak relevan. Hal itu hanya akan membuat pelanggan kesal dan urung membeli barang tersebut. Cobalah untuk lebih bijak dalam menawarkan produk sehingga pembeli tertarik untuk membelinya meskipun mungkin itu tidak masuk dalam daftar belanjanya.
Yakinkan dan Beri Alasan Kuat Agar Pembeli Tertarik
Saat kamu menerapkan strategi upselling, tentunya pelanggan tidak akan langsung merasa tertarik sebab ia akan mempertimbangkan untuk membelinya atau tidak. Di situasi seperti ini, kamu harus menghilangkan keraguan pembeli.
Jelilah dalam mengetahui kebutuhan pelanggan, lalu bersikaplah persuasif bahwa barang yang kamu tawarkan adalah benar-benar yang ia butuhkan. Gunakan data pendukung untuk membuktikan bahwa barang tersebut mampu menjawab kebutuhan pelanggan. Jika perlu, tunjukan ulasan pelanggan lain yang sudah menggunakan barang tersebut.
Tawarkan Harga yang Masuk Akal
Saat menerapkan strategi upsell bisnis desain interior, kamu harus ingat bahwa harga yang kamu tawarkan kepada pelanggan harus masuk akal. Tujuan dari upselling adalah agar pelanggan mau menggunakan jasa desainer interior kamu meskipun harganya lebih tinggi. Namun, sebagai penyedia jasa, kamu harus memberikan harga yang masuk akal yang sesuai dengan kualitas pelayanan kamu.
Seperti contoh di atas. Apabila pelanggan menggunakan jasa desain interior kamu saja, ia harus mengeluarkan dana sekitar Rp150 ribu per meter. Tapi, dengan tambahan layanan lainnya, ia harus mengeluarkan dana ekstra.
Pastinya harganya harus masuk akal sebab karena itulah ia tertarik untuk membeli penawaran tersebut. Apabila harganya tinggi, kemungkinan pelanggan akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk memutuskan. Atau bisa saja ia akan langsung menolaknya.
Saatnya Terapkan Strategi Upsell yang Tepat
Kunci keberhasilan dari strategi pemasaran adalah terhubung dengan pelanggan. Jadi, dengan langkah-langkah tersebut diharapkan kamu bisa mencapai target penjualan yang diinginkan. Maka dari itu, strategi upsell bisnis desain interior bisa saja berhasil jika kamu menemukan waktu yang tepat dan cara yang benar. Jadi, pintar-pintarlah mempelajari pelanggan kamu dan berikan yang ia butuhkan. Bukan tidak mungkin ia akan menjadi pelanggan loyal yang akan terus mempercayakan kebutuhan desainnya kepada bisnis yang kamu jalankan.
Lihat berbagai strategi tepat dan efisien untuk bisnis desain interior kamu.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuangan kamu.
Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan KoinWorks NEO!
