Bisnis kuliner memang tidak selalu berjalan dengan lancar. Pasti akan mengalami pasang surut sebagai dampak dari naik turunnya minat konsumen. Dalam kondisi tersebut kamu perlu menyiapkan anggaran sebagai bentuk antisipasi biaya yang tidak terduga pada bisnis kuliner. Lalu bagaimana caranya?
Daftar Isi
Cara Antisipasi Biaya Tidak Terduga Pada Bisnis Kuliner
Biaya tidak terduga dalam bisnis kuliner merupakan biaya di luar rencana anggaran pengeluaran yang telah dibuat. Sifat biaya tidak terduga ini cenderung insidental dan tidak bisa diprediksi secara akurat. Namun, biaya tidak terduga tersebut bisa diantisipasi dengan berbagai cara seperti berikut ini:
Siapkan Dana Darurat Bisnis
Seperti halnya dengan kebutuhan finansial pribadi, suatu bisnis juga memerlukan dana darurat. Dana darurat tersebut bisa kamu gunakan untuk membiayai kebutuhan darurat dalam bisnis kuliner, seperti biaya tidak terduga.
Salah satu biaya tidak terduga yang bisa kamu alokasikan dengan dana darurat, antara lain pembayaran gaji karyawan saat tidak ada pemasukan. Seperti yang kamu ketahui, saat pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu, beberapa bisnis kuliner terpaksa harus gulung tikar karena tidak mampu menghasilkan penjualan sesuai target.
Akibatnya, banyak pegawai yang terpaksa harus dirumahkan karena pemilik bisnis tidak memiliki dana darurat untuk membayar gaji karyawan. Selain untuk membayar gaji karyawan, dana darurat juga bisa kamu gunakan untuk membayar hutang yang jatuh tempo dan biaya operasional bisnis saat terjadi krisis pandemi seperti tahun lalu.
Lalu, berapa besaran dana darurat bisnis yang harus kamu siapkan? Kamu bisa menyiapkan dana darurat untuk bisnis kuliner kamu sebesar 10% dari pendapatan tahunan.
Hal yang perlu diingat dari dana darurat bisnis adalah simpan dana tersebut di tempat yang mudah diambil, seperti rekening bank atau dana tabungan. Agar kamu dapat mengambil dana tersebut sewaktu-waktu. Hindari menyimpan dana darurat dalam bentuk deposito yang memiliki tenor waktu pengambilan tertentu.
Susun Rencana Pengeluaran
Rencana pemasukan dan pengeluaran merupakan dua aspek penting dalam membangun sebuah bisnis kuliner. Untuk mengantisipasi biaya yang tidak terduga, kamu harus memiliki rencana pengeluaran yang detail dan jelas.
Rencana pengeluaran yang jelas tersebut akan membantu kamu untuk memprediksi biaya tidak terduga apa saja yang mungkin muncul di tengah-tengah bisnis kuliner kamu.
Untuk memudahkan kamu dalam memprediksi biaya yang tidak terduga tersebut, kamu bisa menyusun rencana pengeluaran setiap bulan. Evaluasi juga laporan keuangan setiap bulan, apakah biaya pengeluaran yang telah kamu anggarkan tersebut membengkak atau tidak?
Jika terjadi pembengkakan pada biaya pengeluaran, maka bisa jadi pembengkakan tersebut disebabkan karena biaya tidak terduga. Analisis kenapa terjadi pembengkakan dan untuk apa biaya tidak terduga tersebut digunakan?
Untuk mengantisipasinya, kamu bisa menyiapkan sejumlah biaya untuk rencana pengeluaran bulan depan pada kebutuhan yang mengalami pembengkakan.
Sebagai contoh, biaya pengeluaran rutin kamu setiap bulannya adalah sebesar Rp70.000.000,00. Namun, pada bulan ini biaya pengeluaran rutin kamu membengkak menjadi Rp81.000.000,00.
Pembengkakan tersebut terjadi karena adanya kerusakan pada mesin produksi, sehingga kamu harus mengeluarkan biaya tidak terduga sebesar Rp11.000.000,00. Untuk mengantisipasi pembengkakan tersebut, kamu bisa meningkatkan alokasi biaya pengeluaran kamu dari Rp70.000.000,00 menjadi Rp81.000.000,00.
Alokasi tersebut bisa kamu gunakan untuk melakukan pemeliharaan atau mengantisipasi jika terjadi permasalahan serupa, yaitu kerusakan mesin produksi pada bulan selanjutnya.
Hindari Menggunakan Dana Pinjaman
Pinjaman merupakan salah satu sumber dana yang bisa kamu gunakan untuk kebutuhan operasional bisnis. Namun, jangan terlalu mengandalkan pinjaman untuk memenuhi kebutuhan bisnis kuliner kamu.
Karena pinjaman yang tidak bisa kamu bayar tepat waktu akan berdampak buruk bagi keberlangsungan bisnis kuliner kamu ke depannya. Lebih baik kamu menggunakan dana darurat untuk mengantisipasi biaya yang tidak terduga pada bisnis kuliner.
Namun, jika kebutuhan tidak terduga tersebut lebih besar daripada dana darurat yang kamu miliki, maka kamu bisa mengajukan pinjaman ke bank.
Optimalkan Dana Asuransi Bisnis
Asuransi dalam bisnis juga merupakan salah satu aspek penting dalam keuangan suatu bisnis kuliner sebagai langkah antisipasi biaya tidak terduga. Setiap alat-alat produksi kuliner yang kamu miliki merupakan suatu investasi bisnis yang bisa kamu asuransikan.
Alat-alat atau fasilitas produksi tersebut bisa kamu asuransikan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan di masa depan. Sebagai contoh, kamu bisa mengasuransikan mesin produksi yang kamu miliki agar jika pada suatu hari terjadi kerusakan, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya tidak terduga yang terlalu besar.
Kamu bisa memanfaatkan polis asuransi yang kamu miliki pada alat-alat produksi tersebut untuk meminimalisir penggunaan dana darurat saat terjadi kerusakan pada alat produksi tersebut.
Selain alat-alat produksi, beberapa hal yang bisa kamu asuransikan dalam bisnis kuliner, antara lain aset bisnis seperti kendaraan dan bangunan.
Yuk, Segera Antisipasi Biaya Tidak Terduga Bisnis Kuliner!
Empat tips tersebut bisa kamu gunakan sebagai bentuk antisipasi untuk biaya yang tidak terduga dalam bisnis kuliner. Besaran biaya yang tidak terduga tersebut pasti berbeda-beda antara bisnis kuliner satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, penting sekali bagi setiap bisnis kuliner untuk memiliki dana darurat sesuai kebutuhan.
Lihat berbagai strategi tepat dan efisien untuk bisnis kuliner kamu.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuangan kamu.
Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan KoinWorks NEO!