Kursus bahasa asing sampai saat ini masih tinggi peminat. Bahkan peluang untuk berkembang juga cukup besar. Namun kenali dulu, apa masalah utama dan solusinya dalam bisnis kursus bahasa asing, sebelum masuk ke bidang ini.
Jika kamu mengira persaingan ketat antara lembaga kursus yang jadi masalah utama, maka cobalah untuk berpikir lebih luas lagi. Lihat bagaimana bisnis pendidikan dan pelatihan selama ini berjalan.
Daftar Isi
Masalah Utama dan Solusinya dalam Bisnis Kursus Bahasa Asing
Berikut ini beberapa tantangan dan masalah, yang harus dihadapi pemilik bisnis kursus bahasa asing di masa sekarang:
Bersaing dengan Aplikasi
Persaingan dengan lembaga kursus lain sudah pasti jadi tantangan umum. Semua lembaga kursus bahasa asing berlomba-lomba, untuk membuat program kursus andalan dengan penawaran harga menarik.
Namun masalah lain yang harus dihadapi pemilik lembaga kursus saat ini adalah bersaing dengan aplikasi. Perkembangan teknologi melahirkan banyak aplikasi belajar bahasa asing yang bisa dipakai sendiri.
Aplikasi menawarkan cara belajar yang interaktif dengan tampilan grafis atau video yang menarik. Mengajak penggunanya untuk belajar bahasa asing sambil bermain games. Aplikasi juga menawarkan kemudahan, karena pengguna bebas mau belajar kapan dan dimana saja.
Mereka bisa mengakses aplikasi apapun yang mereka mau dan berikan juga akses yang mempermudah pengguna untuk bisa belajar secara gratis. Ketika ingin mendapatkan materi lebih atau membuka fitur lain, baru mereka akan diminta untuk membayar.
Keberadaan aplikasi belajar jadi tantangan bagi lembaga kursus untuk bisa membuat pembelajaran bahasa asing menarik. Namun kelebihan dari lembaga kursus yang tidak ada di aplikasi adalah sertifikasi.
Lembaga kursus bisa mengeluarkan sertifikat setelah peserta didik menyelesaikan ujian tingkat. Sertifikat tersebut sangat berguna untuk keperluan pendidikan atau pekerjaan, dan diakui keabsahannya oleh institusi.
Bersaing dengan Kursus Bahasa Asing Online
Selai bersaing dengan aplikasi belajar, tempat kursus juga harus bersaing dengan kursus bahasa asing online. Dengan menjamurnya startup edtech, kelas bahasa asing online pun bermunculan, jadi salah satu pilihan kelas yang mereka tawarkan.
Semenjak pandemi COVID-19 pamor dari lembaga kursus online semakin bertambah. Sedangkan bagi lembaga kursus yang membuka kelas tatap muka, pandemi membuat mereka kelimpungan.
Jika lembaga kursus tidak bisa cepat beradaptasi dengan perubahan teknologi, maka tempat kursus akan semakin tertinggal. Solusinya adalah dengan mengikuti perkembangan teknologi, membuat kelas online, acara virtual, modul pembelajaran online dan lain sebagainya.
Kelas kursus offline sebetulnya punya kelebihan dibanding kelas online, yaitu pembelajaran tatap muka yang lebih efisien. Lembaga kursus bisa menawarkan kelas privat untuk pelatihan yang intensif.
Pemilik lembaga kursus juga bisa membuat inovasi program baru, misalnya dengan mengadakan field trip. Ini berarti murid bisa belajar di luar kelas sambil bermain atau membuat program visit ke kampus dan mengajak murid untuk melihat universitas idaman mereka.
Sumber Belajar yang Banyak
Setiap hari kita menerima paparan informasi dan hiburan dari negara lain dengan bahasa penutur asli. Hal ini membuat kita terbiasa mendengar dan membaca bahasa asing.
Akhirnya orang-orang mulai terbiasa belajar bahasa asing lewat film, musik, artikel, dan video di Youtube. Mereka jadi memahami bahasa asing lebih cepat. Misalnya saja bahasa Inggris yang menjadi bahasa internasional.
Selain itu ketersedian sumber belajar yang melimpah di internet membuat orang memutuskan untuk belajar bahasa asing secara otodidak. Banyak website yang memberikan tips belajar bahasa asing dengan cepat, lengkap dengan materi belajar.
Video pembelajaran di Youtube juga semakin banyak. Orang-orang bisa menontonnya berulang-ulang secara gratis dengan embel-embel belajar cepat.
Keinginan untuk belajar secara otodidak juga bisa jadi masalah utama dan solusinya dalam bisnis kursus bahasa asing adalah membuat pembelajaran yang lebih aktif.
Lembaga kursus bisa menawarkan pembelajaran bahasa asing yang lebih banyak memberikan latihan praktik. Sebab meskipun sumber belajar bahasa asing banyak, tetapi metode belajarnya cenderung satu arah.
Padahal cara agar orang bisa cakap berbahasa ialah dengan terbiasa menggunakannya. Maka dari itu lembaga kursus bisa menawarkan kelas intensif bahasa asing. Di mana orang yang sudah mengikuti kelas bisa membaca, menulis, dan berbicara bahasa asing dengan mahir.
Pemasaran
Pemasaran juga jadi masalah utama dalam kursus bahasa asing adalah memanfaatkan pemasaran digital. Lembaga ed tech yang mengadakan kursus online, melakukan pemasarannya juga secara online.
Sehingga orang mudah menemukan infornya dan kemudian tertarik untuk ikut kelas. Maka lembaga kursus yang offline juga harus mulai mempromosikan diri secara online. Membuat website, akun media sosial, dan membuat acara online.
Aktifkan juga akun media sosial lembaga, untuk mengunggah foto dan video kegiatan di tempat kursus. Kamu bisa membagikan keseruan para pengajar dan murid selama interaksi di kelas. Cara ini bisa membuat orang tertarik untuk mendaftar.
Setelah mengetahui masalah utama dan solusinya dalam bisnis kursus bahasa asing, pemilik lembaga kursus bisa mulai mencari strategi pemasaran. Serta program andalan apa yang bisa menarik minat calon peserta didik.
Sebetulnya dengan memaksimalkan program yang menjadi unggulan kelas tatap muka, kursus bahasa asing akan banyak diminati. Misalnya kelas privat dan field trip.
Bank digital hadir untuk pelaku UKM, freelancers, dan online sellers di Indonesia.
Urus segala keperluan bisnis dan keuangan pakai KoinWorks NEO. Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan satu aplikasi!
Lihat juga berbagai panduan dan informasi bisnis hanya di KoinWorks.
