Apa saja analisis pasar yang harus dilakukan untuk menjalankan & mengembangkan sebuah bisnis sepatu anak?
Sebelum kamu benar-benar memutuskan untuk menjalankan suatu bisnis, sebaiknya kamu melakukan riset & analisis terlebih dahulu mengenai potensi tersebut.
Pasalnya, jika suatu bisnis kamu coba jalankan tanpa persiapan yang cukup matang, besar kemungkinan bisnismu akan merugi, atau bahkan berhenti di tengah jalan.
Hal ini berlaku untuk setiap jenis bisnis, termasuk bisnis sepatu anak.
Lantas, apa saja analisis yang perlu kamu lakukan sebelum benar-benar memulai bisnis sepatu anak?
Daftar Isi
4 Cara Analisis Pasar untuk Mengembangkan Bisnis Sepatu Anak
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, sebelum benar-benar memutuskan untuk menjalani bisnis sepatu anak, kamu perlu membuat beberapa analisis terlebih dahulu.
Hasil dari analisis ini dapat kamu jadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan pada bisnis sepatu anak nantinya.
Nah, berikut adalah beberapa analisis dasar yang bisa segera kamu lakukan.
Silakan disimak!
1. Analisis konsumen
Analisis pertama yang perlu kamu lakukan adalah analisis terhadap konsumen.
Kamu perlu melakukan segmentasi pasar, untuk mengetahui siapa orang-orang yang bisa kamu jadikan target penjualan.
Segmentasi pasar adalah salah satu kegiatan analisis yang perlu kamu lakukan, untuk memetakan kelompok konsumen mana yang karakteristiknya sesuai dengan konsep produk yang kamu jual.
Sebagai contoh, kamu bisa menyasar kelompok konsumen keluarga baru, keluarga dengan beberapa anak, bapak/ibu rumah tangga, atau para pekerja kantoran.
Jika mereka adalah target konsumenmu, maka kamu perlu memilih lokasi bisnis di wilayah yang ramai akan aktivitas-aktivitas para konsumen tersebut.
Kamu akan sulit mendapatkan konsumen yang banyak jika lokasi bisnis yang kamu incar adalah di daerah yang sepi dari pusat aktivitas mereka.
Segmentasi pasar juga meliputi detail mengenai perilaku konsumen.
Misalnya, untuk keluarga baru, kamu perlu memahami pada saat kapan mereka mulai memikirkan untuk membeli sepatu anak.
Apakah saat mereka mulai merencanakan kehamilan, atau beberapa tahun setelah anak mereka lahir?
Ketika anak mereka sudah beranjak dewasa, seberapa sering mereka akan mengganti sepatu anak tersebut?
Berapa pasang sepatu yang biasanya mereka sediakan untuk satu orang anak?
Hal-hal tersebut perlu kamu pahami sebelumnya, agar kamu bisa mendapatkan gambaran mengenai perilaku dasar dari kelompok konsumen yang akan menjadi targetmu.
Seandainya nanti kamu menyasar kelompok konsumen lain, lakukanlah metode analisis yang sama, ya.
2. Analisis kompetitor
Selain mengetahui informasi detail mengenai calon konsumen, kamu juga perlu membaca strategi yang dijalankan oleh para kompetitor.
Apa saja strategi yang mereka jalankan, dan mana yang bisa kamu contoh?
Buatlah daftar beberapa kompetitor yang kamu ketahui; kompetitor yang lebih unggul & kompetitor yang lokasinya berada di dekat bisnismu.
Lalu, lakukanlah analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) pada masing-masing dari mereka.
Dari informasi tersebut, kamu dapat mengetahui keunggulan & kelemahan dari tiap kompetitor.
Misalnya, kompetitor X memiliki lokasi strategis di tengah-tengah aktivitas konsumen, namun tidak memiliki layanan delivery.
Di sisi lain, kompetitor Y mampu menyediakan layanan delivery yang lengkap, tetapi lokasinya sendiri berada jauh dari pusat keramaian.
Kamu bisa menggunakan kelemahan-kelemahan mereka, dan menjadikannya sebagai keunggulanmu.
Contohnya, kamu bisa menyediakan layanan delivery yang handal, sekaligus memilih lokasi yang ada di pinggir pusat keramaian.
Dengan begitu, kedudukan bisnis sepatu anak milikmu menjadi lebih unggul dari kedua kompetitor tersebut.
3. Analisis produk
Seorang pemilik bisnis yang idealis biasanya memiliki gagasan tersendiri dalam menjalankan bisnisnya.
Seringkali, gagasan tersebut ternyata tidak sesuai dengan selera pasar. Akhirnya bisnis jadi sulit berkembang.
Sebagai contoh, pemilik bisnis melihat tren bahwa model sepatu anak X laris di pasaran, dan memutuskan untuk menjual produk sepatu tersebut.
Tetapi, produk tersebut hanya laris sesaat saja. Setelah itu, tren sepatu anak sudah berganti, atau kembali ke tren sebelumnya.
Kalau terjadi seperti ini, sudah tentu bisnis tersebut akan merugi karena keliru memahami selera pasar.
Untuk menghindari hal ini, kamu sebagai pemilik bisnis perlu melakukan analisis terhadap produk sepatu anak yang akan dijual.
Dari mana datanya?
Kamu bisa menggunakan hasil data analisis konsumen dan kompetitor di awal tadi.
Model sepatu anak apa yang bisa diterima & disukai oleh banyak konsumen?
Produk seperti apa yang juga laris dijual oleh para kompetitor?
Dengan mengetahui apa yang disukai konsumen & apa yang dijual oleh kompetitor, kamu dapat menentukan produk sepatu anak seperti apa yang bisa dijual oleh bisnismu.
4. Analisis harga
Analisis terakhir yang perlu kamu lakukan adalah penentuan harga jual produk yang kompetitif.
Harga jual produk sebaiknya tidak terlalu mahal untuk konsumen, tidak terlalu rendah hingga merugikan bisnismu, serta tidak terlalu jauh dari harga pasaran yang dipasang oleh para kompetitor.
Jangan khawatir. Proses menentukan harga jual yang kompetitif ini tidaklah sesulit yang kamu bayangkan.
Gunakanlah informasi dari analisis SWOT para kompetitor sebelumnya.
Dari sana, kamu telah mendapatkan informasi produk beserta harga-harga yang mereka pasang.
Sebagai contoh, kompetitor A memasang harga sepasang sepatu anak sebesar Rp150.000,00, sementara kompetitor B memasang harga Rp200.000,00 per pasang.
Dengan menghitung biaya operasional & produksi, kamu bisa saja memasang harga sepasang sepatu sebesar Rp170.000,00.
Jika dengan harga yang kamu pasang, kamu masih mendapatkan keuntungan, maka harga jual produkmu sudah lebih unggul dibandingkan dengan kedua kompetitor tersebut.
Ingat, perhatikan juga ongkos operasional & produksimu, ya.
Jangan sampai kamu terlalu fokus mengungguli kompetitor, tapi bisnismu malah berujung merugi.
Sudah Paham Cara Analisis Pasar di Bisnis Sepatu Anak?
Itulah beberapa analisis dasar yang bisa kamu lakukan sebelum benar-benar terjun ke bisnis sepatu anak.
Mulai dari analisis mengenai konsumen, analisis kompetitor, analisis produk sepatu, hingga analisis terhadap harga jual yang kompetitif.
Semua informasi ini merupakan aset yang penting, dan bisa kamu manfaatkan secara optimal saat nanti kamu memulai bisnis, hingga nanti saat kamu ingin mengembangkannya menjadi lebih besar lagi.
Ingat, selalu buat keputusan bisnis berdasarkan data yang ada, ya. Hindari memutuskan sesuatu hanya berdasarkan perasaan semata.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!