Tekstil adalah bidang bisnis yang melibatkan bahan baku dalam jumlah besar, mengingat ragam jenis benang yang digunakan. Oleh karena itu, dibutuhkan cara untuk mengatur stok bahan baku dalam bisnis tekstil.
Daftar Isi
Cara Mengatur Stok Bahan Baku Bisnis Tekstil
Pengaturan yang tepat bertujuan untuk mempertahankan kualitas bahan baku selama penyimpanan, efektivitas proses kerja, dan menjamin ketersediaan stok saat dibutuhkan. Berikut ini cara yang perlu kamu ketahui sebagai pelaku bisnis tekstil dalam pengelolaan bahan baku:
Gudang yang Teratur
Pertama adalah gudang yang teratur. Hal ini penting untuk menjaga kualitas bahan baku dan meningkatkan efektivitas proses kerja. Gudang yang tidak teratur akan menyulitkan saat proses pengambilan bahan baku, ketika akan dikirim ke bagian produksi.
Staff gudang mungkin akan menghabiskan waktu cukup lama untuk memeriksa tumpukan demi tumpukan benang, demi memastikan bahwa karung atau kardus berisi bahan yang tepat.
Oleh karena itu, baiknya kamu membuat rak besi dengan 2 sampai 3 level untuk menyimpan benang. Dengan demikian, selain akan lebih mudah ditemukan, jumlah tumpukan dapat dikontrol, sehingga kualitas benang lebih terjaga.
Pembuatan rak besi sebaiknya disesuaikan dengan layout gudang milikmu untuk optimalisasi ruang. Harga rak besi gudang yang dibuat kustom adalah sekitar Rp1.500.000,00-Rp3.000.000,00 per unit.
Keamanan Penyimpanan
Selain keteraturan, kamu juga perlu memastikan keamanan stok bahan baku tekstil selama masa penyimpanan. Karena, bahan baku tekstil berupa benang rentan terhadap kondisi tertentu yang dapat menyebabkan kerusakan.
Pertama, rak besi yang digunakan sebaiknya berjarak minimal 10 cm dari lantai. Hal ini untuk memastikan bahan baku tidak menjadi lembab, karena terlalu dekat dengan lantai. Selain itu, bahan baku juga lebih aman, jika ada kondisi banjir.
Kedua, hindarkan bahan baku dari paparan sinar matahari langsung. Maka, sebaiknya kamu tidak perlu membuat jendela besar yang memungkinkan sinar matahari masuk secara langsung. Ini penting untuk mencegah perubahan warna dan kualitas.
Ketiga, kamu perlu membersihkan gudang secara teratur. Bahan baku tekstil rentan akan ngengat, kutu, hingga tikus. Oleh karena itu, kebersihan gudang akan mencegah terjadinya berbagai hal tidak diinginkan.
Informasi Pada Label
Setelah kamu merapikan dan menjamin keamanan bahan baku pada masa penyimpanan, kamu juga perlu membuat sistem label untuk meningkatkan efektivitas proses pengaturan stok.
Beberapa informasi yang perlu kamu tampilkan pada label adalah merek, nomor benang, jenis bahan, dan kode customer. Contohnya Anchor, 10, polyester, PT. Maitama Konveksi.
Cara membaca label benang pada contoh tersebut adalah bahan baku tersebut berasal dari merek Anchor, nomor benang 10, jenis bahan polyester, dan untuk produksi kain bagi PT. Maitama Konveksi.
Sebagai informasi tambahan, nomor benang adalah indikator kehalusan dan kekasaran benang. Semakin besar angka, maka akan semakin halus. Hal ini akan mempengaruhi konstruksi produk kain jadi nantinya.
Lengkapnya, informasi pada label berguna untuk menunjang proses pengaturan stok, yaitu ketika stock opname dan pengiriman bahan ke bagian produksi.
Material Requirement Planning (MRP)
Langkah selanjutnya adalah membuat material requirement planning (MRP). Hal ini akan memastikan stok bahan baku bisnis tekstil selalu ada sesuai kebutuhan. Jadi, kamu tidak akan kehabisan stok di tengah proses produksi. Di sisi lain, stok juga tidak akan berlebih, sehingga menumpuk di gudang.
Hal pertama yang menjadi rujukan penyusunan MRP adalah jadwal produksi. Kamu perlu memiliki master data yang menunjukkan berapa banyak kain tekstil yang diproduksi setiap waktu tertentu. Misalnya, kamu menggunakan hitungan pekan.
Hal kedua, kamu juga perlu memiliki data berapa lama waktu yang kamu butuhkan untuk mendatangkan bahan baku tertentu.
Misalnya, sebuah bahan akan sampai gudang dalam waktu 1 pekan setelah pemesanan. Artinya, kamu harus melakukan pemesanan lebih dari 1 pekan sebelum bahan tersebut.
Dengan demikian, stok bahan baku akan selalu ada tepat waktu dan tidak mengganggu jalannya proses produksi.
Menerapkan Warehouse Management System (WMS)
Terakhir, kamu juga dapat menerapkan warehouse management system (WMS). Ini adalah aplikasi atau software yang akan membantumu dalam segala proses administrasi gudang.
Selain berperan sebagai master data, sistem ini akan membantumu untuk mengontrol jumlah stok. Kemudian penjadwalan, melakukan permintaan suplai ke bagian purchasing, pengiriman bahan ke bagian produksi, hingga pembuatan berbagai laporan secara otomatis.
Dengan kata lain, WMS akan membantu bisnis mengatur stok bahan baku dengan tepat. Hal-hal seperti kesalahan perhitungan maupun jenis bahan baku dapat kamu minimalisir.
Saat ini sudah ada beberapa penyedia WMS yang dapat kamu hubungi. Salah satunya adalah Mekari Jurnal dengan biaya berlangganan Rp359.000,00 per bulan. Penyedia lain, yaitu Mitrahash, Soltius, dan Odoo.
Sebaiknya, kamu menghubungi beberapa penyedia WMS, agar dapat membandingkan satu sama lain dan memilih sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis tekstil milikmu.
Waktunya Mengatur Stok Bahan Baku Bisnis Tekstil!
Pengaturan stok bahan baku sangat vital dalam bisnis tekstil. Bahan baku wajib tersedia sesuai dengan kebutuhan produksi, agar bisnis dapat terus berjalan dengan lancar. Sebagai pelaku bisnis, kamu dapat mengikuti cara mengatur stok bahan baku yang telah dibahas di atas. Agar bisnis berjalan dengan optimal.
Lihat berbagai strategi tepat dan efisien untuk bisnis tekstil kamu.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuangan kamu.
Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan KoinWorks NEO!
