Apa saja hal yang perlu kamu perhatikan dalam melakukan mitigasi risiko pada sebuah bisnis warteg?
Risiko bisnis bisa saja terjadi dan dialami oleh seluruh pegiat bisnis, seperti misalnya pada bisnis warteg.
Untuk dapat meminimalisir dampak dari terjadinya risiko, maka kamu perlu menyusun strategi yang tepat, atau lebih khususnya yakni mitigasi risiko.
Dalam penyusunan strategi tersebut, terdapat hal-hal yang perlu kamu perhatikan untuk mitigasi risiko dalam bisnis warteg.
Apa saja hal-hal tersebut?
Simak pembahasan lebih lanjutnya mengenai hal-hal penting tersebut pada poin pembahasan di bawah ini!
Daftar Isi
5 Strategi Mitigasi Risiko pada Bisnis Warteg
Mitigasi risiko bisnis merupakan strategi berupa langkah atau tindakan yang perlu kamu lakukan, untuk mengurangi dampak dari risiko seperti kerugian, yang mungkin saja terjadi saat menjalankan bisnis.
Memiliki sifat continue atau berkelanjutan, rangkaian tindakan dari mitigasi risiko ini perlu kamu susun secara matang.
Ketika menjalankan bisnis warteg, mitigasi risiko tentunya kamu perlukan.
Apabila kamu tidak mempersiapkan mitigasi risiko pada bisnis warteg, maka hal ini bisa berdampak pada ketidaksiapan bisnis untuk menghadapi risiko.
Beberapa cara atau strategi yang perlu kamu perhatikan untuk mitigasi risiko pada bisnis warteg antara lain adalah:
1. Perlunya identifikasi risiko
Sebelum membuat strategi atau rencana tindakan, guna mengurangi terkenanya dampak risiko, sangat penting untuk melakukan identifikasi terkait apa saja risiko yang mungkin saja muncul dan menimpa bisnis warteg milikmu.
Identifikasi risiko ini terbagi ke dalam beberapa kategori:
Risiko kategori pasar
Risiko pertama yang mungkin saja terjadi yaitu datang dari kategori pasar.
Pasar yang dimaksud di sini yaitu para pelanggan atau konsumen dari bisnismu.
Risiko pada bisnis warteg yang terjadi dan berhubungan dengan pasar atau pelanggan yaitu berkaitan dengan menurunnya penjualan.
Menurunnya penjualan yang terjadi pada bisnis warteg bisa saja terjadi karena misalnya, ketika tanggal muda di mana sebagian pelanggan warteg yang merupakan orang kantoran, maupun mahasiswa, lebih memilih makanan di tempat lain.
Sebagai solusi, kamu bisa membuat menu baru untuk kamu sajikan, agar menu yang tersedia lebih bervariasi dan bisa menarik lebih banyak pelanggan.
Risiko kategori finansial
Berhubungan dengan kategori sebelumnya, risiko finansial dapat terjadi ketika terjadinya penurunan penjualan, yang pastinya akan memengaruhi faktor pendapatan dan arus keuangan dari bisnis warteg.
Ketika risiko finansial ini terjadi, kamu perlu berinovasi dan lebih giat melakukan promosi, seperti menyebarkan brosur untuk memperluas informasi terkait bisnis warteg milikmu.
Risiko kategori teknikal
Risiko berikutnya yaitu berhubungan dengan teknik dalam menjalankan bisnis warteg.
Kegiatan bisnis warteg yang kamu jalankan dengan cara pengolahan makanan ini, bisa mengalami risiko teknikal seperti misalnya masalah pada peralatan memasak.
Untuk itu, sebagai langkah preventif kamu perlu melakukan perawatan terhadap alat-alat masak tersebut dengan benar, dan melakukan pemeriksaan secara berkala.
Risiko kategori operasional
Risiko terakhir yang mungkin terjadi pada bisnis warteg yaitu berupa kategori operasional, yaitu berhubungan dengan sumber daya manusia, maupun cara pembuatan menu makanan.
2. Urutkan risiko sesuai dampaknya
Hal-hal yang perlu kamu perhatikan untuk mitigasi risiko dalam bisnis warteg berikutnya adalah mengurutkan kemungkinan risiko berdasarkan dampak dan kerugiannya.
Setelah kamu lakukan pengurutan, kamu bisa memulai penyusunan rencana untuk meminimalisir terjadinya risiko-risiko tersebut.
Sebagai contoh, bisnis warteg milikmu memiliki kemungkinan risiko paling besar dalam kategori risiko operasional, yang kemudian akan merembet ke risiko pasar.
Langkah preventif yang bisa kamu lakukan dengan risiko operasional misalnya seperti adanya pegawai baru, yang membantu memasak.
Kamu tentu perlu mengajarkan resep yang sesuai, dengan cara memasak kamu seperti biasanya, agar hasil makanan yang terhidang tidak menimbulkan cita rasa yang beda, dan para pelanggan bisa tetap menikmatinya.
3. Lakukan pemantauan risiko
Selain mengurutkan risiko yang mungkin saja terjadi berdasarkan dampaknya, maka hal berikut yang bisa kamu lakukan yaitu memantau dan melakukan evaluasi.
Supaya bisa mengetahui apakah mitigasi risiko berhasil, maka kedua hal ini perlu untuk kamu lakukan.
Pemantauan dapat kamu lakukan dengan melihat jumlah penjualan, menu makanan yang paling banyak orang minati, hingga kinerja dari para pegawai di bisnismu.
Kemudian, usai pemantauan kamu perlu melakukan evaluasi agar ke depannya tingkat kemunginkan terjadinya risiko pada bisnismu dapat semakin berkurang.
4. Pahami keunggulan bisnismu
Hal yang perlu kamu perhatikan selanjutnya dalam mitigasi risiko bisnis warteg yaitu memahami keunggulan yang kamu miliki.
Dengan memahami nilai plus dari bisnismu, maka kamu memiliki kesempatan lebih dalam bersaing dengan para kompetitor, dan meminimalisir terjadinya risiko kerugian.
5. Update rencana bisnis sesuai kebutuhan
Selain beberapa hal di atas, yang juga penting untuk kamu perhatikan dalam mitigasi risiko bisnis warteg yaitu berhubungan dengan rencana bisnis.
Kamu perlu memperbarui rencana bisnis secara berkala, agar bisnismu semakin berkembang, termasuk juga rencana untuk meminimalisir risiko bisnis.
Yuk, Terapkan Mitigasi Risiko yang Baik di Bisnismu!
Itulah beberapa cara atau bentuk mitigasi risiko yang perlu kamu perhatikan dalam bisnis warteg milikmu.
Dengan memahami hal-hal tersebut, dapat membantumu dalam menghadapi risiko di masa mendatang.
Semoga bermanfaat!
. . .
Kalau kamu termasuk salah satu pelaku usaha kecil, online sellers, atau freelancers, KoinWorks punya satu solusi nih untuk semua kebutuhan keuangan kamu.
Mulai dari transfer antar bank tanpa biaya admin, pembuatan invoice & laporan keuangan, hingga ke akses yang fleksibel untuk mendapatkan pinjaman– semua ini khusus untuk mendukung usaha & bisnis kamu, dan bisa kamu dapatkan di KoinWorks NEO.
Yuk, cari tahu lebih banyak tentang KoinWorks NEO di sini!