Fenomena munculnya Bank Digital kerap menjadi perbincangan, terutama dari segi suku bunga tabungan ataupun bunga deposito Bank Digital yang dinilai jauh lebih besar dan menguntungkan.
Sebelum membahas lebih jauh tentang persentase bunga deposito Bank Digital, ada baiknya kita bahas sedikit tentang apa sih deposito itu, dan seberapa menguntungkan jika menabung di deposito.
Secara sederhana deposito merupakan bentuk layanan tabungan di sebuah Bank yang dananya hanya dapat diambil dalam jangka waktu tertentu.
Hal ini tentunya berbeda dengan tabungan biasa yang bersifat liquid atau mudah untuk diambil dananya kapan saja.
Oleh karena itu, suku bunga deposito bank biasanya lebih tinggi jika dibandingkan dengan suku bunga tabungan biasa.
Selain itu, ternyata bunga deposito yang ditawarkan antara Bank Konvensional dan Bank Digital juga berbeda, lho!
Simak selengkapnya di sini, ya!
Daftar Isi
Bunga Deposito Bank Konvensional
Perlu diketahui bahwa bunga deposito Bank Konvensional biasanya lebih rendah jika dibandingkan dengan Bank Digital.
Untuk persentasenya sendiri berada di antara 2-3% per tahun.
Bank BCA
Pada tanggal 1 November 2021, Bank BCA menetapkan suku bunga deposito sebesar 2,35% per tahun.
Namun, di pertengahan bulan November atau tepatnya tanggal 18 November 2021 bunga deposito Bank BCA diturunkan ke angka 2,10% per tahun.
Perubahan persentase bunga ini sebenarnya cukup sering terjadi di dunia perbankan.
Di tahun 2021, Bank BCA kembali menurunkan suku bunga deposito ke angka 1,90% per tahun.
Jika diurutkan sejak bulan Juli 2021, suku bunga di Bank BCA telah mengalami penurunan sebanyak 5 kali.
Bank BRI
Sedikit berbeda dengan Bank BCA yang menyeragamkan suku bunga untuk semua tenor, Bank BRI membedakan persentase berdasarkan tenor yang diambil.
Bank BRI menyediakan beragam pilihan tenor mulai dari 1 sampai dengan 36 bulan.
Untuk tenor paling singkat yaitu 1 bulan, bunga deposito Bank BRI adalah 2,35%.
Sedangkan untuk tenor paling lama yaitu 36 bulan, suku bunganya adalah 2,85%.
Bank Mandiri
Sama halnya dengan Bank BRI, Bank Mandiri juga menetapkan suku bunga deposito berdasarkan tenor yang ditetapkan.
Tenor 1 dan 3 bulan = 2,50%
Tenor 6,12, dan 24 bulan = 2,60%
Nilai suku bunga ini sebetulnya lebih kecil jika dibandingkan dengan persentase sebelumnya yang berada di angka 2,70% untuk tenor 1 dan 3 bulan, dan 2,75% untuk tenor 6,12 dan 36 bulan.
Bunga Deposito Bank Digital
Perlu dipahami bahwa dalam berinvestasi ada istilah High Risk = High Return.
Hal tersebut berlaku juga ketika kamu ingin membuka tabungan deposito di Bank Digital.
Bunga tinggi yang ditawarkan rupanya bersamaan dengan kemungkinan atau risiko yang harus ditanggung oleh nasabah.
Hal tersebut dikarenakan bunga deposito yang tinggi di Bank Digital tidak sepenuhnya dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), melainkan LPS hanya memberikan jaminan sebesar 3,50%.
Hal ini berarti jika Bank Digital menawarkan bunga lebih dari 3,50% maka kelebihan tersebut merupakan risiko dari investasi yang harus ditanggung oleh nasabah.
Bank Jago
Suku bunga deposito di Bank Jago adalah 4% per tahun.
Besaran suku bunga ini juga sama dengan yang ditawarkan oleh Jenius, Tomorrow by UOB, dan Digibank.
Jika dari persentase yang ditawarkan tentunya membuka tabungan deposito di Bank Jago akan lebih menarik dibandingkan di Bank Konvensional, kan?
SeaBank
SeaBank merupakan Bank Digital milik salah satu e-commerce besar di Indonesia yaitu Shopee.
SeaBank juga menawarkan layanan deposito kepada para nasabahnya dengan suku bunga, sbb:
- 2,50 % untuk tenor 1, 3, 6, dan 12 bulan dengan nilai tabungan dibawah Rp.100 juta
- Bunga 3% untuk tenor 1 dan 3 bulan dengan nilai tabungan diatas Rp.100 juta
- Bunga 2,75% untuk tenor 6 bulan dan 12 bulan dengan nilai tabungan diatas Rp.100 juta
Bank Neo Commerce
Jika dibandingkan dengan Bank Digital lainnya, suku bunga deposito di Bank Neo Commerce merupakan yang tertinggi, yaitu 8% per tahun.
Dengan tawaran persentase yang begitu besar tentunya banyak calon nasabah yang tertarik untuk mempercayakan uangnya untuk didepositokan di Bank ini, bukan?
Simulasi Bunga Deposito Bank Digital dan Konvensional
Sebelum mulai menghitung berapa bunga yang akan kamu dapatkan dari deposito, hal utama yang harus kamu ketahui adalah bahwa deposito dikenakan pajak sebesar 20% dari bunga.
Rumus perhitungan deposito:
Nilai Deposito x Persentase Suku Bunga = Jumlah Bunga
Jumlah Bunga – Pajak Deposito = Total Bunga Yang Didapat
Contoh 1:
Nasabah A memiliki tabungan deposito di Bank BRI sebesar Rp.20 juta dengan tenor 1 tahun dan dengan bunga 2,85%.
Rp.20.000.000 x 2,85% = Rp.570.000
Rp.570.000 – 20% = Rp.456.000 / tahun
Contoh 2:
Nasabah B memiliki tabungan deposito di Bank Neo Commerce sebesar Rp.50 juta dengan tenor 1 tahun dan dengan bunga 8%.
Rp.50.000.000 x 8% = Rp.4.000.000
Rp.4.000.000 – 20% = Rp.3.200.000 / tahun
Tips Memilih Bank Digital
Tahukah kamu?
Bahwa pertengahan tahun 2021 ada 249 Bank Digital yang tersebar di seluruh dunia, dan sedihnya hanya ada 13 Bank yang berstatus profitable.
Artinya adalah persaingan Bank Digital di dunia cukuplah ketat dalam memenangkan hati para nasabahnya.
Terlebih lagi sebagian besar Bank ini merupakan Bank yang baru, sehingga mereka masih dalam proses mengeluarkan lebih banyak uang untuk promosi bisnis dan masih berstatus rugi.
Untuk itu, perlu kebijakan dalam diri kamu ketika ingin memilih Bank mana untuk mengelola tabungan deposito.
Tips paling jitu dalam memilih Bank Digital adalah jangan hanya terpaku dengan tawaran bunga yang tinggi.
Namun, kamu juga perlu melihat dari segi keamanan dan latar belakang siapa saja pihak yang ada dibalik Bank tersebut.
Mengapa?
Karena semakin kuat pihak yang ada di belakang Bank Digital tersebut maka akan semakin banyak dukungan yang mereka miliki.
Sehingga sebagai nasabah kita akan merasa lebih aman.
Sebagai contoh Blu by BCA.
Meskipun Blu merupakan Bank Digital yang baru dibangun, tapi jika melihat latar belakang kepemilikiannya adalah BCA setidaknya akan mendatangkan rasa aman tersendiri.
Karena Bank BCA merupakan salah satu Bank terbesar di Indonesia yang memiliki kredibilitas cukup baik di masyarakat.
Selain itu ada Bank Neo Commerce yang memiliki dukungan dari Akulaku dan juga Alibaba.com yang merupakan ecommerce terbesar di Cina.
Melakukan riset sebelum melakukan investasi merupakan hal yang wajib untuk dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian.
Meskipun deposito tergolong investasi dengan profil risiko rendah tapi tetap saja riset itu perlu.
Sama halnya dengan kamu yang masih bingung dalam memilih instrumen investasi apa yang paling cocok untukmu.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa instrumen investasi sangatlah beragam, mulai dari deposito, reksadana, emas, saham, peer-to-peer lending (P2P) dan lain sebagainya.
Beragam jenis instrumen investasi ini juga menawarkan persentase return yang bervariasi, sebagai contoh KoinP2P yang menawarkan imbal hasil sampai dengan 18% per tahun.
Selain itu, di KoinP2P kamu juga tidak perlu memulai pendanaan dengan nominal yang besar karena hanya dengan Rp.100 ribu saja kamu sudah bisa mulai mendanai.
Simulasikan pendanaamu di sini: