Ketika menjalankan bisnis, sejumlah risiko pasti tidak bisa dihindari. Ini sebenarnya menjadi hal yang wajar. Untuk mengatasinya, ada hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mitigasi risiko, khususnya dalam bisnis rice box yang sekarang ini kamu lakukan.
Sekarang ini, perkembangan dan perubahan bisnis memang begitu cepat. Contohnya saja seperti outlet rice box yang memiliki desain tempat seperti pantai, atau outlet rice box yang cocok untuk nongkrong.
Tetapi, tren tersebut mungkin hanya bisa bertahan sampai beberapa bulan kedepan, dan nantinya ada tren baru yang diminati oleh konsumen. Tetapi, jangan sampai menjadikan hal ini sebagai sebuah alasan untuk ragu melangkah.
Daftar Isi
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan untuk Mitigasi Risiko
Untuk melakukan strategi yang tepat, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan untuk melakukan mitigasi risiko bisnis rice box. Berikut selengkapnya:
Risiko Pasar
Teknologi yang terus menerus berkembang membuat perubahan menjadi semakin cepat, terutama dalam menjalankan bisnis. Risiko yang pertama dalam bisnis rice box adalah risiko pasar.
Risiko pasar disebabkan karena adanya pasar secara makro. Tidak sedikit pebisnis yang sulit membendungnya. Contohnya, sekarang kamu membuat menu baru rice box rending, menu tersebut sedang tren serta diminati konsumen.
Kemudian, keluar kembali menu baru seperti rice box telur asin yang diminati cukup banyak konsumen, inilah yang bisa merugikanmu, ketika kamu memiliki stock bahan tinggi, tetapi tidak lagi diperlukan.
Mitigasi risiko yang bisa kamu lakukan dalam hal ini adalah memahami seperti apa kondisi pasar serta memperhatikan kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan. Kamu bisa melakukan pendekatan personal dengan pelanggan.
Contohnya, saat mereka datang, kamu bisa meminta waktu untuk meminta pendapat serta saran dari konsumen agar bisa melakukan inovasi produk berikutnya.
Risiko Strategi
Risiko yang satu ini erat kaitannya dengan strategi. Terjadi risiko ketidakpastian yang disebabkan karena tidak matangnya strategi menjalankan bisnis. Strategi begitu dibutuhkan dan harus dipersiapkan dengan matang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mitigasi risiko strategi adalah menyiapkan strategi yang dijalankan saat memulai bisnis. Agar bisnis bisa berjalan di jalur yang tepat, sehingga akan meminimalisir kerugian yang mungkin bisa muncul nantinya.
Sebagai pebisnis, kamu juga tidak boleh egois serta menganggap jika yang kamu pikirkan adalah hal yang paling benar. Kamu harus memperhatikan kondisi pasar yang ada kemudian berani memilih strategi yang mungkin tidak mendatangkan penghasilan jangka pendek.
Risiko Kredit
Bila kamu menjalankan bisnis menggunakan sistem pembayaran secara kredit, mitigasi risiko yang satu ini harus diperhatikan dengan baik. Kamu harus memahami risiko konsumen yang tidak membayar sampai luas sesudah pesanan dikirim.
Contohnya saja seperti kamu menerima pesanan 100 porsi rice box, tetapi pembayaran ternyata terhambat hingga berminggu-minggu. Atau, kamu melakukan kerjasama dengan sebuah kantor untuk mensuplai makan siang mereka.
Sayangnya, pembayaran kantor tersebut juga macet. Agar bisa mengurangi kerugian ini, kamu bisa melakukan analisa calon konsumen, jika melakukan pemesanan dalam jumlah banyak. Seperti harus memberikan DP atau harus melakukan pembayaran di awal jika ingin memesan dalam jumlah banyak.
Risiko Operasional
Biasanya, risiko operasional mengarah pada kegagalan ketika mengelola bisnis. Risiko operasional erat kaitannya dengan kegiatan operasional yang dilakukan sehari-hari.
Hal tersebut dapat terjadi disebabkan karena kegagalan teknis seperti human eror, kegagalan teknis dan lainnya. Dalam beberapa kasus, biasanya risiko operasional mempunyai lebih dari satu penyebab.
Contohnya, bisnis rice box yang kamu miliki melakukan rekrutmen cooking sebanyak 5 orang, sudah dijalani, kebutuhan merekrut 3 orang ini karena pekerjaan yang kurang efisien, padahal 3 orang saja sudah cukup.
Tentu saja hal ini akan merugikan perusahaan dari segi waktu dan materi, sehingga outlet rice box yang kamu miliki memberi gaji gaji untuk karyawan, dan harus meluangkan waktu lama untuk rekrutmen.
Risiko Finansial
Umumnya, risiko finansial akan memberikan khusus pada arus kas masuk serta keluar yang memungkinkan terjadi kerugian secara finansial. Contohnya, bisnis rice box yang kamu miliki sebagian besar pemasukannya dari pesanan makan siang atau pesanan dari perkantoran.
Umumnya, klien besar tersebut melakukan proses pembayaran dengan sejumlah tahapan, dan saat melakukan pelunasan, mereka tidak melakukan pembayaran sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Tentu saja hal ini bisa merusak arus kas yang kamu miliki serta menimbulkan adanya ketidakpastian, kapan klien membayar pelunasan.
Contoh lainnya, kamu mempunyai hutang modal dan harus melunasinya dalam jangka pendek. Hal ini tentu akan mempengaruhi arus kas perusahaan karena hutang harus didahulukan untuk dibayar. Lebih-lebih bila terdapat bunga tinggi.
Solusi untuk mengatasinya adalah membuat sistem jual beli dengan ketentuan yang aman. Contohnya seperti pelunasan pembayaran sebesar 50% dari keseluruhan serta diatur mengenai denda klien yang terlambat membayar.
Risiko Legal
Biasanya, risiko legal akan timbul disebabkan karena tuntutan yang berasal dari pihak lain disebabkan karena pelanggaran hukum. Contohnya seperti terjadi pelanggaran hak cipta, wanprestasi dan lainnya. Risiko ini bisa dihindari dengan cara membuat kontrak serta memahami isi kontrak dengan baik.
Jadi, sudah jelas bukan mengenai mitigasi risiko yang harus dilakukan. Sebelum lebih jauh menjalankan bisnis, pastikan memahami hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mitigasi risiko di atas dengan baik.
Lihat berbagai strategi tepat dan efisien untuk bisnis rice box kamu.
Bank digital khusus UKM pertama di Indonesia hadir untuk bantu segala keperluan bisnis dan keuangan kamu.
Kemudahan berbagai layanan seperti bebas biaya transfer antar bank dan pinjaman modal tanpa agunan untuk bisnismu hanya dengan KoinWorks NEO!