3 Pengusaha Tas yang Sukses dan Kisah Inspiratifnya

pebisnis tas sedang menjalankan usahanya

Awalnya, tas hanya berfungsi untuk memudahkan penggunanya untuk membawa barang-barang saat bepergian atau beraktivitas di luar ruangan.

Namun,  seiring perkembangan zaman, fungsi tas lebih dari itu.

Tas juga memiliki fungsi estetika untuk menunjang penampilan seseorang, sehingga beragam jenis dan model tas terus bermunculan.

Oleh karena itu, industri tas memiliki prospek yang menggiurkan karena hampir semua kalangan membutuhkannya.

Bahkan, sebagian penduduk di dunia rela menghabiskan uangnya untuk berbelanja tas.

Pengusaha tas pun bermunculan untuk memanfaatkan peluang ini.


Kisah Inspiratif Pengusaha Tas yang Sukses

Karena prospek yang bagus, banyak orang yang bermimpi menjadi pengusaha tas yang sukses.

Namun, yang namanya bisnis tetaplah memerlukan perjuangan yang tidak sebentar dan banyak mengalami lika-liku.

Akan tetapi, tak sedikit pengusaha di industri ini yang berhasil meraih kesuksesan.

Tentunya dibarengi perjuangan dan kerja keras.

Mau tahu siapa saja pengusaha yang sukses dalam berbisnis tas? Bagaimana kisah inspiratifnya?

Simak ceritanya dalam artikel berikut!

Irwan Saputra, Pengusaha Tas Anti Riba

Salah satu pengusaha tas muslim yang berhasil mengembangkan bisnisnya adalah pria asal Yogyakarta bernama Irwan Saputra.

Ia menekuni usaha ini sejak April 2012.

Mulanya Irwan hanya pekerja paruh waktu di sebuah distro saat ia masih duduk di bangku kuliah jurusan Bahasa Inggris di Universitas Terbuka, Yogyakarta.

Saat itu, Irwan yang sangat ingin merintis bisnis tas terkendala modal.

Dan sejak awal ia memang bertekad untuk tidak meminjam uang dari bank untuk menghindari riba.

Irwan pun memutuskan untuk mengumpulkan modal dahulu dengan menjalankan sistem dropship.

Ia baru akan memesan ke pusat produksi tas dari temannya jika ada pembeli yang memesan.

Awalnya, ia rajin promosi di Kaskus, forum diskusi mengenai hobi dan pusat jual beli aneka macam barang hobi di Indonesia.

Karena keunikan produk tas yang ia jual, Irwan pun berhasil menarik minat banyak pembeli.

Setelah terkumpul modal yang cukup banyak, akhirnya Irwan mampu memproduksi dan mengembangkan merk tas sendiri, namanya Ninenine.

Untuk memudahkannya memperoleh bahan baku, Irwan memutuskan untuk membuka rumah produksi di Garut.

Sedangkan gudang dan tempat pemasarannya berlokasi di Yogyakarta.

Dengan menyasar kalangan remaja dan pekerja kantoran sebagai target marketnya, Irwan mampu meraup omset hingga 15 juta per bulan.  

Kini ia menjadi pengusaha tas muda yang memiliki banyak agen dan reseller dan mampu melebarkan bisnis dengan merilis produk kemeja dan kaos.

contoh produk tas nine nine

Nurul Fitri Istiqomah, Pengusaha Tas Asal Cimahi

Kisah Nurul berangkat dari rasa kecewanya saat menjadi reseller produk tas impor yang ternyata kualitasnya buruk.

Misalnya, potongan bahan dan jahitannya yang tidak rapi, mutunya rendah, dan sebagainya.

Padahal, di foto terlihat cantik dan bagus.

Hal tersebut menyebabkan pelanggannya mengeluh karena tas yang yang ditawarkan Nurul tidak sesuai ekspektasi mereka.

Hingga pelanggannya pun mulai kehilangan loyalitas terhadap Nurul dan berhenti memesan tas kepadanya.

Kemudian, Nurul menemukan ide untuk memulai sistem dropship dengan menjual produk tas orang lain dengan harga yang lebih terjangkau dan kualitas yang lebih bagus.

Setelah modal dari hasil berjualan sistem dropship telah terkumpul, Nurul pun memberanikan diri untuk memproduksi tas sendiri dengan merk Qlavinka pada tahun 2019.

contoh qlavinka bag

Ia membuat aneka model tas wanita, seperti tas selempang, tas pinggang, dan tas bahu yang cenderung simpel, ringan, dan fashionable.

Ia mendesain beragam model tas bersama suaminya dari bahan kulit sintetis.

Harga yang dipatok pun terbilang sangat terjangkau.

Target pasar yang ia incar kisaran usia 25 hingga 38 tahun yang notabenenya suka hangout.

Belajar dari kegagalan di masa lalu, Nurul pun sangat hati-hati dan teliti dalam proses produksi.

Ia memastikan bahwa jahitan tasnya rapi, bahan kokoh, resleting yang tidak mudah macet, dan rantai tas yang berkualitas.

Perjuangannya pun akhirnya membuahkan hasil setelah 2 tahun lebih menekuni bisnis tas.

Merek tas Qlavinka telah menarik minat banyak pelanggan dan produksinya pun terus bertambah.

Hal tersebut juga berbanding lurus dengan perolehan omsetnya setiap bulan, yaitu hingga ratusan juta rupiah

Kini, Nurul menjadi pengusaha tas yang berhasil dan memiliki banyak reseller yang membantu proses penjualan Qlavinka.

Ia juga selalu berusaha untuk mengikuti tren desain tas yang disukai masyarakat.

Berawal dari seorang reseller, Nurul pun kini dikenal sebagai produsen tas berkualitas tinggi asal Cimahi.

Wahyu Adjisetiawan, Pebisnis Tas Omzet Miliaran

Foto Wahyu Adjisetiawan
Sumber: CNN Indonesia

Wahyu mulai terjun ke dunia bisnis sejak berstatus sebagai mahasiswa, berawal dari keinginannya memiliki penghasilan tambahan alih-alih hanya kuliah.

Ia pun melamar pekerjaan paruh waktu di lima tempat yang berbeda, namun semuanya ditolak.

Dari situ, alumni jurusan manajemen pemasaran ini memutuskan untuk berwirausaha dengan menjual tas.

Setelah cukup lama, ia pun memberanikan diri untuk memproduksi tas sendiri dengan merk Ortiz.

Pernah suatu ketika seorang dosen menantangnya untuk memproduksi tas dengan skala yang lumayan besar.

Wahyu pun jadi tertantang untuk lebih serius dalam mengatur strategi dan manajemen bisnisnya.

Bisnisnya juga pernah jatuh karena beberapa kompetitor dari produk impor mulai merajai pasar sehingga produk lokal kalah saing.

Namun, berkat kegigihannya, Wahyu mendapat pesanan sebanyak lima ribu buah tas dari sebuah perusahaan asal Singapura saat ada di sebuah acara pameran wirausaha internasional tahun 2011.

Produk tasnya yang dijual di Singapura ternyata laku keras dan disukai oleh banyak pelanggan.

Akan tetapi, pesanan tersebut harus berhenti dan dikembalikan sebelum sempat terpenuhi 5.000 buah, karena ternyata ada perusahaan tas asal Spanyol yang menyamai merek tas milik Wahyu.

Sedangkan, merek dagang tas miliknya saat itu belum paten.

Hal tersebut membuatnya mengalami kebangkrutan yang besar.

Ia pun memutuskan untuk memproduksi tas dengan merk baru, yaitu Evrawood yang tentunya sudah ia perhatikan hak patennya.

Evrawood menggantikan merek sebelumnya yang sempat tertunda untuk memenuhi pesanan ke Singapura.

Kini tak hanya Singapura, Evrawood juga terkenal di beberapa negara seperti Malaysia, Italia, Inggris, Belanda, hingga Jerman.

Dengan menawarkan garansi selama tiga tahun, Wahyu dapat mempertahankan loyalitas pelanggannya.

Selain pasar luar negeri, ia juga memasarkan produk tasnya melalui agen penjualan online, seperti Blibli.com dan Lazada untuk target pasar dalam negeri.

Bisnis tasnya kian besar hingga pada tahun 2014 Wahyu mendapat juara satu dalam ajang Wirausaha Muda sebagai pengusaha tas yang sukses dengan omzet miliaran.


Tertarik untuk Menjadi Pengusaha Tas yang Sukses?

Itu tadi beberapa kisah inspiratif dari pengusaha tas dalam menjalankan bisnisnya.

Selain kisah-kisah di atas, tentu masih banyak lagi kisah pengusaha tas yang menginspirasi.

Setiap usaha memang membutuhkan perjuangan yang berat jika ingin sukses.

Kuncinya terletak pada niat dan konsistensi.

Semoga setelah membaca artikel ini, kamu bisa mendapat inspirasi untuk terus berjuang dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis kamu.

Salam sukses!

Dapatkan berbagai informasi seputar Pengembangan Bisnis dan Daily lainnya hanya di KoinWorks.

Tentang Penulis
Friska

Friska

Ketika banyak orang membutuhkan panduan dalam menyelesaikan masalah keuangan yang mereka hadapi, mereka sering mengalami kesulitan dalam mencari sumber/ saran terbaik. Karena itulah tulisan melalui artikel adalah hal yang menjadi passion bagiku karena akan membantu banyak orang yang mengalami kesulitan-kesulitan tersebut.
Kalkulator finansial untuk hitung kebutuhan kamu

Hitung semua keperluan finansial kamu cukup di satu tempat

Punya uang Rp.100 Ribu? Mulai pendanaan sekarang dan dapatkan keuntungan hingga 14,5%.