Hati-hati dengan Latte Factor! Kebiasaan yang Bisa Bikin Boros – Apakah Anda sudah familiar dengan istilah Latte Factor? Tahukah Anda apa maksud dari Latte Factor ini?
Sebenarnya, istilah Latte Factor sudah terdengar sejak beberapa tahun ke belakang. Pencetusnya adalah David Bach, seorang motivator, publik figur, sekaligus pengusaha yang sukses dengan bukunya dengan judul Finish Rich.
Baca juga: Iming-iming Cashback, Bikin Hemat atau Semakin Boros?
Bach mengungkapkan bahwa latte factor biasa dilakukan orang-orang dalam menghabiskan penghasilan mereka dari hal-hal kecil yang dilakukan setiap hari.
Istilah latte dipilih karena merujuk pada hobi banyak orang mengonsumsi kopi setiap hari, dan ini sudah banyak dilakukan baik oleh anak muda hingga orang dewasa.
Tapi, sebenarnya apa sih latte factor itu? Mengapa hal ini bisa menimbulkan kebiasaan dan sifat boros pada diri seseorang? Yuk, kita kupas secara dalam pada pembahasan di bawah ini!
Daftar Isi
Waspada Terhadap Latte Factor, Ketahui 4 Hal Penting Ini
Apa Itu Latte Factor?
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, latte factor adalah salah satu istilah yang muncul dari kebiasaan manusia akibat sering mengonsumsi hal-hal yang kecil, terutama kopi.
Tapi sebenarnya bukan cuma latte saja, pengeluaran setiap hari yang dilakukan setiap hari, meski nominalnya kecil, jika dikalkulasikan dalam periode seminggu, sebulan, bahkan setahun, nominalnya bisa membuat Anda benar-benar tercengang karena jumlahnya yang lumayan.
Baca juga: Jangan Boros, Terapkan 5 Tips Investasi untuk Anak Muda Ini!
Namun sangat disayangkan, pengeluaran kecil yang seperti ini masih belum banyak disadari oleh masyarakat kita. Padahal dari pengeluaran kecil seperti ini, kita bisa mendapatkan dampak yang besar di kemudian harinya.
Latte Factor dan Pengaruhnya Terhadap Keuangan
Bicara tentang latte factor tandanya kita berbicara juga soal keuangan. Sederhananya begini, anggaplah Anda selalu membeli kopi setiap hari seharga Rp20 ribu.
Dalam seminggu, tandanya Anda sudah mengeluarkan uang sebesar Rp140 ribu. Kemudian kalikan dalam setahun. Total yang Anda habiskan bisa mencapai Rp7,3 juta. Angka yang lumayan besar bukan?
Itu baru di kopi saja, belum lagi pengeluaran yang Anda habiskan untuk makan di restoran. Misalnya, seminggu 2 kali Anda makan dengan budget sebesar Rp100 ribu.
Belum lagi, Anda selalu menggunakan jasa taksi online untuk bepergian setiap hari. Coba hitung kembali berapa biaya yang bisa Anda keluarkan dalam total waktu setahun.
Dalam waktu 5-10 tahun, ditambah nilai inflasi, jika dana tersebut Anda investasikan atau tabung pasti hasilnya bisa membuat Anda tercengang dengan sendirinya.
Baca juga: Anda pun Boleh Boros, Asalkan…
Nah, untuk itu, Anda bisa coba menghitungnya dengan kalkulator di bawah ini.
Fakta Tentang Latte Factor
Survei internal yang pernah dilakukan oleh salah satu bank di Indonesia menunjukkan bahwa 9 dari 10 orang mengeluarkan lebih dari Rp900 ribu untuk latte factor setiap bulannya.
Pengeluaran latte factor terbesar adalah pada kebutuhan sandang yang sekunder, seperti lipstik, sepatu dan baju serta barang koleksi seperti, tas, syal, aksesori, dan lainnya. Angkanya mencapai 58%.
Pengeluaran terbesar kedua tercatat pada taksi atau transportasi online yang mencapai 15 persen. Ini adalah jenis pengeluaran yang bisa dihemat jika menggunakan kendaraan umum massa seperti kereta atau bus.
Lalu ada biaya membeli makanan dan minuman ringan yang mencapai 11%. Sementara untuk kopi setiap pagi menghabiskan 9% dari total pengeluaran latte factor masing-masing responden. Ada pula biaya untuk membeli air mineral, rokok, hingga biaya administrasi bank.
Baca juga: 5 Hal Kiat agar Tidak Boros dalam Pergaulan
Sementara itu, kesadaran masyarakat Indonesia untuk menyisihkan uang dari penghasilannya masih sangat rendah.
Survei bertema “Share of Wallet” yang dilakukan oleh Kadence International Indonesia menunjukkan masyarakat di Indonesia hanya menyisihkan rata-rata 8% dari penghasilannya untuk tabungan.
Latte Factor dan Investasi
Melihat fenomena latte factor yang makin marak ini, kita sudah seharusnya mewaspadai dampak negatif dari trend yang secara tidak sadar bisa membuat Anda bokek ini.
Oleh karenanya, latte factor pada dasarnya perlu diminimalisir. Hal tersebut patut dilakukan demi mencegah kebocoran anggaran di setiap bulannya.
Bagaimana caranya? Pertama, yang harus Anda lakukan adalah mengenali dan mengidentifikasi pengeluaran-pengeluaran yang tidak penting setiap harinya. Setelah itu, barulah Anda tekan pengeluaran tersebut semaksimal mungkin.
Baca juga: 5 Kebiasaan Menghemat Anggaran yang Dilakukan Para Miliarder Dunia, Masih Mau Boros?
Kemudian hasil uang yang bisa disisihkan Anda gunakan untuk berinvestasi pada berbagai macam instrumen. Misalnya berinvestasi di reksa dana, emas, atau bahkan mendanai di Peer-to-Peer Lending seperti KoinWorks.
KoinWorks adalah platform P2P Lending berkonsep marketplace online yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK ini menyediakan wadah sebagai tempat pertemuan antara Pendana dan Peminjam.
Anda sebagai seorang Pendana bisa memberikan pinjaman kepada pihak-pihak yang membutuhkan. Setiap bulannya, peminjam akan mencicil pinjamannya dan Anda akan mendapatkan pengembalian berupa pokok dan bunga.
Untuk keuntungannya, KoinWorks menawarkan imbal hasil hingga 21,32%. Selain itu, Anda dapat langsung memulai pendanaan hanya dengan Rp100.000 saja.
Baca Juga:
Coba bayangkan jika Anda bisa mengubah istilah ini selama 5 sampai 10 tahun ke depan, Anda justru akan mendapatkan kebebasan finansial untuk mempermudah Anda meraih sesuatu di masa mendatang.
Jadi, yuk tinggalkan kebiasaan boros latte factor dan mulai investasi sejak dini!
- 5 Hal Harus Dimiliki saat Memasuki Masa 5-10 Tahun Sebelum Pensiun
- 7 Latihan yang Membantu Seseorang untuk Mengingat Lebih Mudah
- 3 Hal Yang Membuat Milenial Kehabisan Uang dan Cara Mengatasinya
- 6 Tips Menjadi Boss Sukses yang Diinginkan Karyawan
- Menghasilkan Uang Sambil Tidur? Bukan Mimpi, Kok!
- Kecewa dengan Kondisi Finansial Anda? Ini Tips Untuk Memperbaikinya
- 4 Alasan Mengapa Anda Harus Mengunjungi Air Terjun Niagara
- 13 Cara Menghasilkan Passive Income dengan Mudah