Saat berbicara tentang pinjaman uang gratis di zaman sekarang, kita harus berhati-hati karena bukannya keuangan yang terbantu, malah membuat kantong buntung.
Kemudahan akses digital memang memudahkan banyak orang mengakses finansial, namun di satu sisi juga mempermudah adanya cyber crime.
Pinjaman uang gratis yang sering terdengar adalah ketika adanya oknum yang memberikan iming-iming berupa uang dalam jumlah besar, dengan syarat harus memberikan sejumlah uang terlebih dahulu dengan beragam alasan.
Misalnya, untuk uang pendaftaran masuk anggota dan lainnya.
Perlu dicatat, jika berbicara tentang pinjaman uang gratis, sebenarnya bukan berarti benar-benar gratis, melainkan “kegratisan” yang dimaksud adalah tanpa jaminan.
Sebagai peminjam jika kamu meminjam tanpa jaminan tentu tidak perlu menjaminkan harta benda melainkan biasanya hanya menyerahkan dokumen data diri atau usaha, sebagai syarat penilaian apakah kamu layak mendapatkan pinjaman.
Jadi, apakah kamu tertarik mendapatkan pinjaman uang gratis atau tanpa jaminan?
Sebelum mengajukan pastikan kamu memilih perusahaan pendanaan yang tepat, agar tidak terjebak dengan pinjaman ilegal yang sekarang banyak beredar online
Di pembahasan kali ini, KoinWorks akan memberikan informasi tempat pinjaman uang tanpa jaminan yang jelas kredibilitasnya.
Apa saja?
Daftar Isi
1. Kredit Tanpa Jaminan dari Perbankan
Ada jenis KDA ataupun KTA sesuai dengan kebutuhan.
Jika ingin pinjaman secara gratis, maka KTA bisa menjadi pilihan karena tidak diperlukan adanya jaminan apapun.
Tapi kamu harus memahami bahwa KTA memiliki bunga yang cukup tinggi.
Sayangnya, pemilihan dari kredit atau pinjaman usaha juga memiliki pengaruh terhadap dari cashflow sehingga perlu diperhatikan banyak faktor sebelum benar-benar mengajukan kredit usaha.
Pengajuan kredit yang digunakan untuk menjalankan sebuah usaha, biasanya diputuskan dengan besarnya skala usaha yang dijalankan dan besaran pinjaman yang diinginkan.
Alasannya adalah, karena jika tidak sesuai dengan jenis usaha, maka dana dipastikan tidak akan keluar sebab pihak penyedia dana tidak akan percaya jika kamu bisa mengembalikan dana tersebut.
Oleh sebab itu, perlu diketahui terlebih dahulu apakah usaha yang kamu jalankan adalah usaha kecil, menengah, atau besar.
Sehingga bisa menghitungan dengan tepat berapa dana yang akan digunakan untuk memperluas dan membangun usaha.
Penggolongan dari jenis kredit pun disesuaikan dan diatur oleh pihak bank karena setiap lembaga keuangan memiliki kebijakan yang berbeda.
Bunga dari setiap jenis kredit pun juga berbeda dan tugas kamu adalah untuk menanyakan setiap plafon atau batasan dari setiap kredit.
Bila dilihat dari cara pembayaran bunga ataupun pokok kredit, jenis pinjaman ada dua macam yaitu biasa dan rekening koran.
Jika memilih yang biasa, maka bank akan langsung memberikan dana pinjaman kepada kamu untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Yang perlu kamu lakukan adalah melakukan angsuran tagihan serta bunga secara rutin setiap bulannya tanpa terlambat karena hal ini dapat merugikan dirimu nantinya.
Jika memiliki usaha dengan arus kas atau cashflow secara rutin masuk menuju akun bank kamu, maka biasanya akan lebih praktis.
Hal tersebut akan membuat kamu mampu membayar angsuran utang secara rutin tanpa perlu khawatir kredit macet.
Jika memilih rekening koran, maka pinjaman uang akan diberikan dalam bentuk giro di mana pembayaran secara rutin yang harus dilakukan adalah bunga kredit dari besaran dana tersebut.
Keuntungannya adalah dana pokok hanya dibayarkan setahun sekali atau dimasa akhir kredit.
Tipe pinjaman ini sangat cocok untuk kamu yang mempunyai usaha dengan arus kas bisnis yang tidak teratur.
Sebab usaha yang dijalankan mungkin hanya sesuai dengan pesanan sehingga bukan usaha yang dijalankan terus.
Selain itu, penarikan dana dari rekening hanya dapat dilakukan ketika dibutuhkan saja dan pembayaran dananya juga disesuaikan dengan aliran dana yang masuk.
Hal yang perlu diingat adalah jangan sampai meminjam dana melebihi dari kebutuhan setiap bulan tagihan serta bunga harus dibayar.
2. Pinjaman dari Non-Bank atau Fintech
Selain di bank, kamu juga bisa mengajukan pinjaman uang gratis tanpa jaminan melalui layanan non bank atau fintech.
Biasanya layanan non bank tidak akan meminta jaminan dan cenderung lebih mudah dalam melakukan pengajuannya.
Misalnya seperti meminjam modal bisnis melalui KoinBisnis dari KoinWorks.
Hanya dengan melalui aplikasi di smartphone kamu bisa mengajukan modal tambahan bisnis hingga Rp2 Miliar dengan bunga rendah mulai dari 0,75% per bulan.
Selain KoinBisnis, KoinWorks juga memiliki solusi KoinInvoice, di mana kamu bisa mencairkan invoice piutang hingga 80% untuk dijadikan fresh cash dan digunakan dalam kegiatan operasional bisnis.
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.
Tentukan terlebih dahulu nilai pinjaman uang yang dibutuhkan, lalu lakukan pengajuan.
Hal ini disebabkan karena tidak semua bisnis berjalan dengan baik dan lancar terus sehingga kamu harus memiliki perencanaan keuangan yang tepat.
Semoga informasi mengenai cara mendapatkan pinjaman uang gratis untuk bisnis dan usaha kamu dapat dijadikan sebagai referensi sekaligus pemikiran sehingga kamu dapat menentukan masa depan bisnis yang telah dijalankan.
3. Tips Terhindar dari Pinjaman Online Ilegal
1. Waspada dengan Pinjaman Cepat Cair dan Bunga Tinggi
Biasanya penyedia pinjaman online ilegal akan melakukan segala cara untuk menarik nasabah.
Salah satunya, dengan menawarkan proses pinjaman dengan cepat.
Bahkan, hanya dalam hitungan jam, kamu sudah bisa mendapatkan uangnya.
Hmm.. too good to be true.
Saking cepatnya proses yang ada, membuat nasabah biasanya “buta”, dan tak sempat membaca kontrak dengan seksama, sehingga tidak sadar bahwa bunga yang ditawarkan cukup tinggi.
Jika bunga yang ada tinggi, maka kalau kamu mengalami gagal bayar, maka denda yang dikenakan akan sangat besar.
2. Jangan Memberikan Akses Kontak
Biasanya, pinjaman online ilegal, juga bisa datang dari beragam fintech yang tersebar melalui aplikasi-aplikasi yang bisa diunduh secara bebas.
Nah, perlu dicatat bahwa kamu harus jeli dan teliti, saat penyedia pinjaman, meminta izin untuk mengakses kontak di ponselmu.
Biasanya, ada aturan yang mengharuskan peminjam mengizinkan penyedia pinjaman untuk mengakses daftar kontak, dan jika tidak diizinkan maka tidak bisa meminjam.
Kamu harus hati-hati dan patut mencurigainya, karena bisa jadi kamu terjebak oleh perusahaan yang ternyata adalah penyedia pinjaman online ilegal.
3. Pahami Risiko, Jangan Sembarangan Meminjam
Walaupun sekarang akses pinjaman uang memang sudah mudah, tapi bukan berarti kamu bisa meminjam sembarangan.
Kamu harus paham bila meminjam uang, berarti menambah beban utang dalam finansial, dan ada risiko yang harus ditanggung bila tidak bisa membayarnya.
Mulai dari adanya bunga yang menumpuk, hingga harus membayar denda besar.
Maka dari itu, pastikan kamu melakukan pinjaman yang sifatnya produktif, daripada konsumtif.
Apa perbedaannya?
Pinjaman produktif, adalah pinjaman yang digunakan untuk menambah nilai dari aset yang kamu miliki.
Biasnya, hasil dari pinjaman produktif tersebut bisa digunakan untuk membayar cicilan dari utang yang ada.
Adapun, pinjaman produktif adalah seperti pinjaman bisnis, pinjaman untuk pendidikan, pinjaman untuk membeli properti, dan lainnya.
Sedangkan, pinjaman konsumtif adalah pinjaman yang tidak memiliki nilai, dan cenderung tidak akan terlihat hasilnya.
Contoh dari pinjaman konsumtif adalah, pinjaman untuk membeli ponsel baru, membeli kendaraan, membeli pakaian, dan lainnya.
4. Hindari Pinjaman Online Ilegal yang Tidak Terdaftar OJK
Tips selanjutnya adalah, pastikan untuk memilih perusahaan atau fintech yang sudah jelas terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) supaya terhindari dari pinjaman online ilegal.
Dalam hal ini, OJK sudah sangat ketat dalam melakukan pengawasan perihal pinjaman online.
Jadi, jangan pernah melakukan pinjaman di tempat yang tidak terdaftar secara resmi di OJK.
Adapun, kamu sebagai peminjam, bisa melakukan pengecekan secara mandiri melalui situs resmi ojk.go.id
Salah satu fintech penyedia pinjaman online adalah KoinWorks melalui produknya KoinBisnis.
Tidak hanya sudah terdaftar secara resmi, bahkan KoinWorks juga sudah memiliki izin dari OJK.
Melalui KoinBisnis dari KoinWorks, kamu bisa melakukan pinjaman produktif untuk meningkatkan modal usaha, hingga Rp2 miliar dengan bunga rendah, mulai dari 0,75% per bulan.
5. Perusahaan Pemberi Pinjaman Tidak Jelas dan Teruji
Tips terakhir menghindari pinjaman online ilegal adalah dengan melihat kejelasan dari keberadaan perusahaan terkait.
Apakah perusahaan tersebut memiliki alamat yang lengkap dan jelas?
Lalu, kamu juga harus perhatikan, apakah mereka memilik call center atau layanan konsumen?
Hal tersebut sangat penting adanya, karena jika ke depannya terjadi sesuatu tentu kamu harus bisa mengakses komunikasi yang mudah dengan perusahaan tersebut.
Pastikan juga bahwa nomor tersebut bukan sekadar formalitas, dan bisa dihubungi 24 jam.
Selain itu, kamu bisa mengetahui kualitas dari sebuah fintech, dengan melihat apakah aplikasi tersebut sudah mendapatkan sertifikasi ISO 27001 atau belum.
Aplikasi terpercaya, tentu sudah mendapatkan sertifikasi tersebut.