Punya bisnis skincare bisa memang memiliki peluang yang besar.
Terlebih, sekarang ini sudah banyak masyarakat Indonesia yang sadar akan pentingnya kesehatan kulit.
Sebelumnya, banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan merek dari luar negeri, tapi sekarang ini sudah banyak produk skincare buatan lokal yang tak kalah kualitasnya.
Hanya saja, sayangnya dalam segi pemasaran, bisnis produk skincare di Indonesia belum terlalu “ramai” dan masif terpapar ke khalayak luas.
Padahal produk lokal milik Indonesia bisa banget lho untuk bersaing di kancah global.
Salah satu jenis pemasaran yang bisa memberikan dampak besar kepada bisnis skincare kamu adalah video marketing.
Sekarang ini efektivitas pemasaran secara tradisional semakin berkurang, dan popularitas video semakin meroket, terbukti dengan melonjaknya pengguna YouTube.
Makanya, video marketing menjadi hal yang harus dimiliki untuk setiap bisnis skincare.
Nah di artikel ini, kami akan menjelaskan semua konsep utama yang kamu butuhkan untuk menjadi seorang ahli dalam membuat video marketing, apapun keahlian dan latar belakangmu.
Yuk, baca lebih lengkap!
Daftar Isi
- Apa Itu Video Marketing?
- Kenapa Brand Skincare Harus Punya Video Marketing?
- Studi Tentang Video Marketing
- Alasan Kuat Brand Skincare Harus Mengadaptasi Video Marketing
- 1. Bisa Meningkatkan Conversion Penjualan
- 2. Lebih Efektif dan Memiliki ROI yang Luar Biasa
- 3. Lebih Banyak Menarik Perhatian Konsumen
- 4. Menghasilkan Lebih Banyak Engagement dengan Konsumen
- 5. Menciptakan Traffic Lebih Banyak ke Website
- 6. Video Lebih Memorable, dan Meningkatkan Brand Recall
- 7. Video Marketing Bisa Menjelaskan Banyak Hal
- Apa yang Dilihat Konsumen dari Video Marketing Skincare?
- Langkah – Langkah Membuat Video Marketing Skincare
- Membuat Video Marketing Sendiri (In-house) VS Outsource
Apa Itu Video Marketing?
Video marketing adalah kegiatan marketing yang menggunakan video untuk meningkatkan awareness, menciptakan lebih banyak engagement dan juga mendorong penjualan.
Bisanya, video marketing adalah berupa video pendek yang mempromosikan produk atau layanan perusahaan.
Video marketing terbaik adalah yang mampu merangkai cerita untuk mendidik, menginspirasi, atau menyenangkan calon konsumen (atau yang sudah ada) lalu dapat mempengaruhi mereka untuk mengambil langkah selanjutnya yaitu membeli produk.
Video marketing adalah bagian dari Digital Marketing atau bisa juga masuk bagian dalam Content Marketing.
Sekarang ini, video marketing begitu meluas, sehingga semua bisnis tak terkecuali produk skincare harus memiliki keterampilan ini.
Sejak Kapan Video Marketing Muncul?
Sebenarnya video marketing baru saja populer digunakan sekitar tahun 2010 lalu, dan baru sekitar tahun 2014 video marketing baru benar-benar bisa dilakukan oleh bisnis yang memiliki anggaran lebih kecil.
Yap, saat ini semua bisnis bisa melakukan video marketing karena sudah banyak sekali akses yang terjangkau untuk membantu para pebisnis membuatnya.
Bahkan, sekarang ini banyak aplikasi smartphone yang mudah di download secara gratis dan digunakan untuk membuat video marketing, dan hasilnya tidak kalah berkualitas dengan aplikasi berbayar di pasaran.
Kenapa Brand Skincare Harus Punya Video Marketing?
Sebenarnya tidak hanya untuk brand skincare, tapi semua bisnis harus mengadaptasi video marketing dalam kegiatan pemasaran mereka.
Tapi, video marketing penting digunakan untuk produk skincare karena skincare sangat berkaitan erat dengan hal personal seseorang, yaitu kulit wajah/tubuh.
Orang menggunakan skincare karena ingin membuat perubahan pada kulitnya, dan cara yang mudah untuk memperkenalkan, menjelaskan manfaat, serta memberitahu hasil dari produk skincare tersebut dengan lengkap, dan efektif adalah melalui video marketing.
Melalui video marketing, konsumen bisa melihat produknya digunakan, before-after pemakaian, bentuk hingga tekstur dari produk dan pengaplikasiannya pada kulit.
Terbukti, dengan banyaknya content creator beauty yang saat ini bertebaran di YouTube
Mereka membuat konten mulai dari review, edukasi, hingga testimonial dari suatu produk skincare dan ternyata banyak peminatnya.
Alasannya, karena banyak konsumen dari produk skincare, yang memang mengandalkan video dari content creator sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian.
Jadi, kenapa tidak kamu ikuti tren ini supaya produk skincare milikmu bisa meningkat penjualannya?
Studi Tentang Video Marketing
Supaya lebih meyakinkan, ada sebuah eksperimen yang dilakukan oleh Biteable, sebuah platform penyedia video marketing tools, di mana dari hasil tersebut dinyatakan bahwa konten Video Marketing, lebih banyak menghasilkan engagement daripada konten tulisan atau image.
Biteable melakukan iklan digital, di mana ia memakai dua jenis konten yaitu, video dan text/image.
Hasilnya, konten video marketing mendapatkan 480% klik daripada konten yang hanya text/image.
cSelain eksperimen di atas, banyak juga sumber lain seperti Hubspot, Google dan YouTube yang sudah membuktikan bahwa video marketing akan lebih efektif digunakan sebagai metode pemasaran.
Berikut beberapa penemuannya:
- Hubspot menyebutkan 78% orang menonton video online setiap minggu, sementara 54% orang menonton video online setiap hari.
- Mereka juga bilang kalau 72% konsumen, lebih memilih untuk mengetahui suatu produk lebih lanjut melalui video.
- Selain itu, hampir 50% pengguna internet, melihat video produk sebelum benar-benar mengunjungi toko.
- Riset Google menunjukan kalau 6 dari 10 orang lebih memilih untuk menonton video online dibandingkan TV.
- YouTube mengungkapkan kalau ada lebih dari 1 miliar orang menonton video di YouTube setiap harinya.
Alasan Kuat Brand Skincare Harus Mengadaptasi Video Marketing
1. Bisa Meningkatkan Conversion Penjualan
Sudah lama berbisnis skincare, namun kamu berpikir kalau keuntungan segitu-gitu aja?
Padahal, kamu tahu kalau pasar dari industri bisnis ini masif.
Kalau sudah begini, tak ada alasan lagi untuk tidak mengadaptasikan video marketing ke dalam kegiatan pemasaran kamu.
Studi menemukan kalau 74% orang yang menonton video suatu produk, pasti akan membeli produknya.
Apalagi untuk produk skincare di mana, konsumen sangat perlu mengetahui bagaimana cara pakai, bentuk, hingga tekstur dari produk tersebut.
Akan lebih baik lagi kalau videonya berupa seseorang yang sedang memakai produk skincare yang kamu jual.
2. Lebih Efektif dan Memiliki ROI yang Luar Biasa
Video yang berhasil dipasarkan dengan strategi video marketing adalah salah satu jenis konten paling efektif di dunia.
Itu sebabnya 52% profesional pemasaran mengatakan video memiliki ROI terbaik dari semua jenis konten.
Ketika BrightRoll, programatik iklan video platform yang diakuisisi oleh Yahoo, mensurvei lebih dari 150 eksekutif periklanan, ditemukan hal-hal berikut:
- 91% percaya bahwa video sama atau lebih efektif daripada iklan bergambar.
- 75% percaya video sama atau lebih efektif daripada TV.
- 68% percaya video sama atau lebih efektif daripada media sosial.
Dalam sebuah studi oleh ITN Productions, 82% merek mengatakan kalau investasi mereka sebelumnya dalam video marketing berhasil bahkan sangat sukses.
3. Lebih Banyak Menarik Perhatian Konsumen
Sebuah video akan lebih menarik perhatian, karena memang secara natural manusia tertarik pada suatu yang bergerak seperti video dibanding hanya gambar.
Kalau mau produk skincare kamu diperhatikan oleh khalayak, tentu video marketing jawabannya.
4. Menghasilkan Lebih Banyak Engagement dengan Konsumen
Engagement yang dihasilkan oleh video bahkan tidak hanya membuat seorang konsumen loyal, bahkan mereka juga bisa membantu kamu memiliki konsumen baru karena tak segan untuk membagikan konten video produk kamu ke orang lain.
Hal yang perlu kamu tanamkan adalah “setiap orang suka untuk berbagi”
Jadi, buatlah video marketing yang memiliki nilai untuk dibagikan, bagaimana caranya?
Kita akan bahas di poin berikutnya, jadi terus baca artikelnya, ya!
5. Menciptakan Traffic Lebih Banyak ke Website
Kalau brand skincare kamu punya website, kamu perlu tahu kalau video sangat baik untuk kerja SEO.
Studi menunjukan kalau perusahaan yang menggunakan video di website mereka memiliki 41% lebih banyak traffic.
Selain itu, kalau kamu ingin mendapatkan lebih banyak traffic, menggunakan YouTube adalah cara terbaik.
Alasannya karena setelah Google, menurut Backlinko, YouTube adalah ” 2nd the most popular website”
Tentu saja, kamu baru bisa menggunakan YouTube jika telah memiliki video marketing sebagai kontennya.
Nah sekarang yang jadi pertanyaan, bagaimana membuat orang – orang dari YouTube untuk mengunjungi website kamu?
Berikut hal yang bisa kamu lakukan.
1. Buat “Bridge” ke Website kamu
Bridge di sini bisa berupa apa saja, yang menurut kamu menarik untuk orang-orang akhirnya mengunjungi website kamu.
Misalnya saja seperti, PDF Report, Free E-Book, Exclusive Video, Course dan lainnya.
Kamu bisa menempatkan hal-hal di atas, di akhir video marketing kamu.
2. Menaruh Link di Channel Art
Tentu kamu sudah mengetahui kalau di channel art milik kamu, bisa menambahkan infomasi tentang beberapa URL seperti media sosial atau website kamu.
Nah, daripada hanya menulis www.example.com, kamu bisa menggunakan tulisan yang lebih menarik.
Misalnya “Free template PDF for Study”, “Get Skincare Do&Don’t for Free”, dan lainnya.
3. Menggunakan Fitur Cards
YouTube sendiri sudah memfasilitasi kamu dengan menyediakan fitur cards, supaya kamu bisa menaruh websitemu di situ.
Supaya lebih banyak orang yang berkunjung, buatlah call to action yang menarik perhatian.
4. Tulis Link di Description Box
Setelah menonton video kamu, tak jarang orang akan mengecek description box untuk mencari media sosial, atau website yang kamu miliki.
Sedikit tips, sebaiknya taruh link website kamu di bagian awal kalimat pada description box.
Semakin awal, semakin tinggi kesempatan untuk diklik.
5. Beritahu Langsung di Dalam Video
Kamu bisa menggunakan CTA atau Call to Action yang meminta penonton untuk mengunjungi website kamu melalui verbal dan text.
Supaya menarik, kamu bisa bilang kalau dengan mengakses website, penonton akan mendapatkan konten eksklusif.
Oh, jangan lupa. Pastikan website yang kamu tulis di dalam video benar adanya, tanpa typo.
6. Video Lebih Memorable, dan Meningkatkan Brand Recall
Kamu ingin produk skincare kamu dikenal sebagai apa?
Apakah untuk kulit kering?
Sebagai anti-aging?
Atau lainnya?
Nah, cobalah untuk membuat video marketing yang bisa menunjukan hal-hal tersebut.
Konsumen yang terpapar dengan konten video kamu akan mengingat citra yang kamu berikan terhadap produk kamu.
Misalnya, produk kamu adalah produk anti-aging, maka teruskanlah mengangkat hal itu di video supaya tertanam di benak konsumen.
Nantinya, jika konsumen memiliki masalah dengan kulit dan ingin membeli produk Anti-Aging, bukan tidak mungkin ia akan membeli produk milikmu.
7. Video Marketing Bisa Menjelaskan Banyak Hal
Produk skincare adalah produk yang sangat personal karena berhubungan dengan kulit tubuh manusia.
Orang tidak akan mau membeli produk kalau belum tahu apa kandungan dan manfaat di dalamnya.
Nah, untuk mengedukasi hal-hal seperti itu secara lengkap dan jelas, tentu saja akan lebih mudah dan efektif kalau melalui media video.
Apa yang Dilihat Konsumen dari Video Marketing Skincare?
Jadi, sudah memutuskan dan yakin kalau produk skincare kamu harus segera mengaplikasikan video marketing?
Kalau begitu, mari kita ketahui sebenarnya apa sih yang dilihat konsumen kalau mereka melihat video marketing dari suatu produk skincare?
Sebelumnya, kamu pasti sudah tahu kalau banyak sekali beauty content creator yang membuat video di YouTube.
9 dari 10 konsumen kamu adalah mereka yang sering melihat konten-konten dari para beauty creator.
Maka dari itu, sebagai brand seharusnya kamu juga membuat video marketing seperti yang dibuat oleh para beauty creator tersebut untuk menarik konsumen.
Carilah inspirasi dari berbagai konten yang dibuat oleh beauty creator.
Menurut Google, konten yang menarik minat konsumen produk kecantikan ada tiga kategori yaitu, Inspirational Content, Educational Content dan Access Content.
Mari bahas satu per satu.
1. Inspirational Content
Kamu bisa membuat video marketing yang ceritanya menginspirasi.
Bisanya jenis video konten seperti ini, alih-alih fokus terhadap produk tapi lebih memperlihatkan emotional benefit yang didapatkan konsumen ketika menggunakan suatu produk.
Bentuk dari video ini bisanya seperti buku harian perjalanan, dan memiliki narasi yang jelas dari awal hingga akhir.
Contoh video marketing inspirational content yang datang dari SK-II, produk skincare asal negara Jepang melalui kampanye #ChangeDestiny.
Salah satunya, SK-II menceritakan perjalanan karir Anggun C Sasmi, yang sebelumnya adalah penyanyi Indonesia hingga akhirnya ia bisa dikenal di mata Internasional.
Melalui kampanye ini, SK-II ingin menanamkan manfaat secara emosional yang bisa didapatkan dari konsumen ketika mereka menggunakan produk SK-II, yaitu mereka bisa meraih mimpi dan menjadi apa yang mereka inginkan tanpa harus terkekang oleh keadaan dan orang di luar sana.
2. Educational Content
Melalui educational content, konsumen bisa mempelajari, melihat ulasan, hingga saran dari produk skincare.
Nah, banyak lho penggemar skincare yang haus dengan konten-konten seperti ini, bahkan secara proaktif mencarinya di YouTube.
Konten seperti ini, biasanya menginformasikan tentang bagaimana cara menggunakan produk, kandungan yang ada di dalamnya, dan hasil yang didapatkan.
Contoh video marketing dari SK-II ini, terbilang educational content karena dari satu video saja kita bisa mendapatkan banyak informasi perihal produk.
3. Access Content
Jenis konten ini membawa penonton ke tempat yang tidak dapat mereka temui sendiri atau memperkenalkan mereka kepada seseorang yang sebelumnya tidak dapat mereka temui.
Melalui video ini, konsumen bisa mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak dapat mereka tahu kalau tidak menonton video tersebut.
Formatnya ada beragam, misalnya video behind the scene, live streaming, Tanya-Jawab dan lainnya.
Dalam video jenis ini, keintiman dengan penonton yang paling penting jadi tidak masalah kalau video milikmu tidak dipoles dengan baik.
Contohnya, video marketing Somethinc, Skincare lokal Indonesia yang mengadakan IG Live Streaming bersama influencer.
Langkah – Langkah Membuat Video Marketing Skincare
Video marketing, mau bagaimanapun bentuknya bisa digunakan untuk berbagai channel.
Mulai dari postingan media sosial, iklan, email hingga website.
Tapi nyatanya, membuat video marketing yang baik, tidak hanya sekedar merekam video saja.
Dalam membuat video marketing, kamu memerlukan strategi supaya video tersebut bisa memberikan hasil yang menguntungkan bisnis skincare kamu.
Dalam artikel ini, KoinWorks akan memberikan info tentang langkah-langkah yang bisa kamu ikuti untuk membuat video marketing.
Membuat video marketing hingga selesai, terbagi menjadi 4 tahap yaitu, Creative Planning, Pre-Production, Production dan Post-Production.
Mari kita bahas satu per satu.
1. Tahap Creative Planning
Inilah fase dimana ide kreatif pertama untuk video marketing kamu muncul.
Dalam tahap ini, biasanya kamu harus banyak meriset seperti siapa target yang mau dituju, apa tujuan video marketing dibuat, hingga apa pendekatan video yang digunakan.
Dalam proses kreatif ini, kamu bisa melakukan brainstorming dengan pihak terkait, untuk menentukan bagaimana video akan dibuat.
Bahkan, kamu juga bisa menyewa jasa agency atau freelancer untuk membantu kamu dalam proses pembuatan video marketing ini.
Jangan lupa untuk menentukan apa pesan yang ingin disampaikan merek skincare kamu melalui video.
Lebih spesifik, akan lebih mudah proses pembuatan video nantinya karena sudah memiliki patokannya sendiri.
Apa saja yang dilakukan dalam tahap ini?
Buat Tujuan Video
Langkah pertama dalam membuat strategi video marketing kamu adalah menguraikan tujuan dari video marketingmu.
Sebuah video marketing bisa saja mahal untuk diproduksi, jadi penting untuk memperjelas tujuan kamu sebelum memulainya.
Misalnya:
Mungkin kamu adalah merek skincare baru dan menginginkan video yang memperkenalkan merek/misi kepada konsumen.
Atau mungkin kamu memiliki lini produk skincare baru yang perlu penjelasan lebih lanjut kepada calon pembeli.
Lainnya, bisa saja kamu mengadakan diskon dan membutuhkan video yang mendorong orang untuk mengambil tindakan segera.
Idealnya, kamu bisa membuat video untuk setiap tahap pemasaran.
Namun, pada awalnya, kamu harus memutuskan tahap mana yang paling penting untuk ditargetkan.
Awareness
Hal yang kamu tuju dalam tahap ini adalah khalayak menyadari bahwa mereka memiliki masalah, dan di sinilah produk skincare kamu hadir untuk memberikan solusinya.
Fokus kamu dalam tahap ini adalah untuk menarik konsumen baru dan memperkenalkan mereka merek produk skincare kamu kepada konsumen baru.
Consideration
Di tahap ini, konsumen sekarang sedang menimbang bagaimana sebuah produk skincare, akan memecahkan masalah kulit yang mereka hadapi.
Mereka meneliti, meminta rekomendasi, menonton ulasan produk, dan mencoba menemukan solusi yang terjangkau.
Decision
Konsumen hampir menemukan solusinya, dan mengingat produk skincare kamu sebagai solusi yang mampu membantunya mengatasi masalah kulitnya.
Tunjukkan prospek produk skincare kamu dengan bukti kepuasan pelanggan dan buktikan juga mengapa produk atau layanan kamu harus dipilih daripada pesaing.
Misalnya, dengan menginformasikan USP atau Unique Selling Point yang hanya dimiliki oleh produk skincare milikmu.
Temukan Target Audience
Setelah mengetahui tahap funnel marketing yang ingin ditargetkan, selanjutnya kamu harus mencari tahu target audience yang dituju,
Hal ini juga merupakan langkah penting dalam membuat video marketing, karena jika tidak kemungkinan besar video marketing kamu bisa gagal.
Kunci dari hal ini adalah menciptakan persona dari konsumen produk skincare kamu.
Kalau kamu sudah memilikinya, bagus karena memang menciptakan persona pembeli biasanya dilakukan saat suatu bisnis sedang mengembangkan suatu produk atau di awal bisnis berdiri.
Biasanya orang yang kamu inginkan untuk melihat video marketingmu adalah orang yang membeli produk kamu.
Nah, kalau sudah memiliki buyer persona, kamu akan tau persis siapa sebenarnya target audiencenya.
Jika kamu belum memiliki target audience untuk bisnis skincare kamu, coba buat yuk dengan mengetahui 3 hal berikut.
Melalui buyer persona yang kamu katakan, kamu bisa mengetahui dengan persis siapa target audience kamu.
Demi menyelesaikan hal ini pastikan mengetahui hal-hal berikut:
- Untuk siapa produk kamu? — ini akan menjadi persona pembeli.
- Apa tujuan dari video marketing kamu? — ini akan menjadi tempat mereka berada dalam saluran pemasaran.
- Di mana target audience kamu biasanya hangout? — ini akan menginformasikan bagaimana kamu nantinya mendistribusikan video.
Dengan menjawab 3 pertanyaan ini, kamu tidak hanya mengetahui siapa target audience tapi juga bagaimana cara menjangkau mereka.
Tentukan Pendekatan yang Tepat untuk Video Marketing Skincare
Pendekatan yang dimaksudnya di sini adalah,menentukan cerita apa yang ingin video kamu sampaikan.
Hal ini bisa menjadi bagian yang paling menyenangkan tetapi juga yang paling sulit.
Sebagai contoh, misalnya kamu adalah perusahaan yang baru saja mengeluarkan produk skincare, tetapi memiliki banyak kompetitor di luar.
Mungkin video dengan pendekatan “Perkenalan Produk” yang dikombinasikan dengan “masalah-solusi” akan ideal dilakukan.
Kamu bisa menunjukan cara lama (dari kompetitor) sebagai suatu masalah, dan cara baru (dari perusahaan kamu) sebagai solusinya.
Selain di atas, ada juga pendekatan yang lain, bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.
Perkenalan Produk
Memberi tahu konsumen tentang produk skincare kamu, dan juga menjelaskan solusi yang kamu tawarkan untuk membuat konsumen lebih mudah menjalankan kegiatan sehari-hari.
Bisa juga untuk menjelaskan misi perusahaan kamu, kenapa menjual produk skincare tersebut.
Menjelaskan Produk
Menjelaskan bagaimana produk skincare kamu bekerja saat digunakan oleh konsumen nantinya.
Jelaskan juga perihal keistimewaan dari produk kamu yang tidak dimiliki produk skincare lain.
Masalah-Solusi
Tunjukan masalah yang ada jika konsumen menggunakan cara lama dalam mengatasi masalah kulitnya, lalu setelah itu tunjukan cara baru bagaimana produk kamu lebih efektif menangani masalah tersebut.
Narasi
Dalam hal ini, video kamu berbentuk seperti sebuah cerita dimana terdapat banyak elemen mulai dari adanya plot, konflik hingga bagaimana penyelesaiannya.
Video ini digunakan jika kamu ingin memperkenalkan atau menjelaskan produk kamu namun secara implisit.
Biasanya, tujuan dari pendekatan video seperti ini adalah untuk membangun manfaat emosional yang bisa dirasakan konsumen jika menggunakan produk skincare kamu.
Dalam video jenis ini, menceritakan bukan hanya perihal kulit menjadi lebih bersinar atau kencang saat menggunakan produk skincare kamu, tapi konsumen bisa menjadi lebih percaya diri, bahkan menggapai mimpinya.
Drive Action
Biasanya yang menerapkan pendekatan jenis ini adalah video challenge yang isinya mendorong konsumen untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan produk skincare kamu.
Dengan begitu, aksi segera bisa dilakukan oleh konsumen.
Fokus Produk
Seperti namanya, dalam pendekatan ini kamu memperkenalkan dan memamerkan spesifik manfaat dari produk skincare yang kamu miliki.
Testimonial
Kamu bisa menggunakan format interview dari konsumen yang sudah berhasil dalam menggunakan produk skincare kamu.
Bisa juga meminta konsumen untuk review bagaimana produk skincare kamu bekerja untuk kulitnya.
Kamu bisa mengkombinasikan pendekatan ini dengan Endorsement yang ada pada poin selanjutnya.
Di mana konsumen yang dimaksud adalah seorang influencer atau public figure yang telah memiliki banyak massa.
Endorsement
Menggunakan publik figur, atau influencer yang memiliki banyak massa untuk menunjukan kesukaannya pada produk skincare milik kamu.
Informatif
Mengedukasi konsumen kamu tentang produk skincare yang dijual, misalnya tutorial bagaimana cara pakai yang tepat, apa saja kandungan di dalamnya, dan lainnya.
Entertainment
Pendekatan video ini biasanya digunakan untuk merek yang sudah dikenal baik oleh konsumen.
Kamu bisa membuat suatu video yang menyenangkan atau menginspirasi konsumen menggunakan cerita, humor, dan lainnya.
Membuat Timeline
Buatlah sebuah timeline yang berisi rencana seluruh kegiatan produksi kamu, mulai dari pengumpulan ide kreatif, hingga distribusi video.
Pastikan untuk mematuhi timeline ini.
Dalam membuat timeline video kamu harus memiliki beberapa, yaitu timeline keseluruhan, timeline waktu produksi, dan timeline waktu distribusi.
Timeline berfungsi sebagai penuntun kamu dalam membuat sebuah video marketing, dan membuat kamu mengetahui berapa banyak hal yang telah kamu lakukan, dan apa lagi hal yang tersisa untuk dilakukan.
Adanya timeline juga penting untuk setiap anggota yang terlibat dalam proses pembuatan.
Jika kamu bekerja sama dengan berbagai divisi di perusahaan, tentu masing-masing divisi memiliki timelinenya sendiri, maka penting untuk menyesuaikan satu sama lain.
Tak hanya itu, jika nantinya ada perubahan, atau tanggal penyesuaian tentan jadwal beritahulah semua orang.
Lalu bagaimana cara membuat schedule timeline?
1. Timeline Creative Planning
Beri timeline sekitar 2 minggu untuk melakukan fase ini.
Tapi jika fase brainstorming memakan waktu lebih lama, sesuaikan sesuai kebutuhan.
Nantinya, saat kamu sudah tahu persis apa yang dibutuhkan dari videonya, maka kamu dapat pindah ke fase berikutnya.
2. Timeline Pra-Produksi
Jadwalkan tahap pra-produksi sekitar tiga minggu.
Ini termasuk waktu untuk mengumpulkan feedback dan membuat revisi.
Ingatlah bahwa ini juga termasuk kelonggaran yang diberikan saat ada keadaan yang tidak terduga.
Jadi kamu mungkin dapat menyelesaikan pra-produksi dalam waktu kurang dari tiga minggu jika semuanya berjalan sesuai rencana.
3. Timeline Produksi
Biasanya produksi video marketing untuk skincare hanya memerlukan waktu satu atau dua hari.
Namun, jika proyek video kamu sangat rumit, kamu mungkin memerlukan lebih banyak waktu.
Video yang lebih panjang dan mendalam akan membutuhkan lebih dari satu atau dua hari di lokasi syuting.
Jika kamu memiliki wawancara yang harus dilakukan, jadwal syuting kamu akan tergantung pada ketersediaan orang yang kamu wawancarai tersebut.
Jangan lupa untuk memiliki hari ekstra dalam jadwal untuk memperhitungkan adanya kemungkinan masalah dari lokasi syuting, talent bahkan dari produknya sendiri.
4. Timeline Post-Produksi
Jadwalkan setidaknya dua minggu untuk post produksi, dan jika proyek kamu rumit atau melibatkan banyak pihak untuk mendapatkan feedback, perpanjang timeline kamu.
Kamu dapat membantu supaya jadwal pasca produksi berjalan baik dengan memberikan feedback yang jelas dan tepat waktu kepada tim editor.
Menentukan Anggaran Biaya
Semua rencana dan strategi pada poin atas itu penting dilakukan, tapi sekarang mari menjadi realistis dengan menentukan budget atau anggaran biaya pembuatan video marketing.
Kamu bisa menanyakan kepada pakarnya berapa biaya yang dikenakan untuk melakukan layanan tertentu seperti membuat script, audio editing hingga proses pembuatan film,.
Ada dua hal yang bisa kamu lakukan, yaitu menyewa secara penuh tim agensi atau freelancer.
Tentu saja harga keduanya bisa berbeda, menyewa secara penuh tim agensi memiliki harga yang pasti lebih mahal.
Perihal harga ada aturan tak tertulis yang harus kamu tanamkan.
Jika ingin harga murah, kamu jangan berharap memiliki video marketing dengan kualitas yang bagus.
Tetapi, jika ingin memiliki video marketing yang bagus, tentu saja harganya bisa mahal.
Melalui dua aturan ini, kamu bisa menegosiasikannya dengan tim produksi kamu.
Kalau menurut KoinWorks, video marketing yang bagus itu tidak perlu mewah, asalkan bisa menyampaikan pesan dari brand kamu kepada konsumen dengan baik serta tepat.
2. Tahap Pra-Produksi
Dalam tahap inilah kamu dan tim benar-benar secara resmi melakukan pembuatan video.
Di sini biasanya sebuah tim produksi sudah mulai membuat skrip, membagi tim ke dalam beragam tanggung jawab, hingga menentukan siapa talent dan dimana lokasi pembuatan.
Untungnya, jika kamu telah menyewa tim atau agensi produksi, mereka harus menangani semua langkah ini tanpa terlalu banyak pekerjaan di pihak kamu.
Jika kamu telah mempekerjakan tim atau agensi produksi maka mereka lah yang harus menangani semua di tahap ini tanpa kamu harus melakukan banyak pekerjaan.
Pra-produksi bisa saja menjadi tahap yang rumit, misalnya karena adanya cuaca buruk, pembatalan dari vendor tempat atau talent tanpa peringatan yang tentu mempengaruhi timeline sebelumnya.
Jadi apa sajakah yang ada dalam tahap ini?
Tentukan Tone Video untuk Skincare
Tone video didefinisikan sebagai “karakter umum” dari suatu video.
Sederhananya, sebuah tone video sangat menentukan bagaimana video marketing kamu membuat penonton merasakan sesuatu.
Misalnya, apakah kamu ingin membuat penonton tertawa? atau merasa tersentuh?
Di bawah ini adalah beberapa tone video yang bisa kamu gunakan sebagai konsep kreatif dari video marketing untuk produk skincare kamu.
Dramatic
Dengan menggunakan ini, kamu bisa membuat konsumen merasa tersentuh setiap kali melihat video marketing kamu.
Contohnya seperti video Somethinc di bawah ini:
Informative
Dengan menggunakan ini, konsumen jadi lebih tau atau mendapatkan pengetahuan baru setelah menonton video dari brand skincare kamu.
Sebagai contoh, kamu bisa membuat video untuk mengedukasikan macam-macam kegunaan produk skincare yang disesuaikan dengan kondisi kulit tiap konsumen.
Contohnya seperti video di bawah:
Conversational
Video yang ringan dan santai ditonton oleh konsumen, selain itu konsumen juga bisa merasa kalau video ini hanya bisa dilakukan dengan menggunakan produk skincare kamu.
Misalnya seperti video-video GRWM atau Get Ready With Me milik Glossier ini.
Urgent
Mendorong penonton merasa untuk melakukan aksi segera.
Biasanya video ini sangat cocok jika produk skincare kamu sedang mengadakan diskon atau promosi besar-besaran.
Video ini bersifat sangat direct selling, dan biasanya hanya berdurasi kurang dari 1 menit.
Entertaining
Video ini tidak hanya menginformasikan produk kepada konsumen tapi sekaligus menghibur dengan jalan ceritanya.
Misalnya seperti video Skincare Curology di bawah ini:
Quirky
Menggunakan kekhasan atau hal yang tidak terduga untuk menyampaikan suatu poin penting.
Misalnya seperti video dari somethinc di bawah ini:
Inspirational
Menggunakan inspirasi untuk mendorong tindakan.
Misalnya seperti video marketing dari SK-II di bawah ini
Artsy/hip/cool
Setelah melihatnya penonton merasa awet muda, bergaya, trendi, dll.
Contohnya seperti video marketing Laneige di bawah ini:
Luxurious
Membuat penonton merasa kalau menggunakan produk skincare menjadi lebih berkilau, mewah, kaya.
Sangat cocok digunakan untuk produk skincare yang memang high-end.
Misalnya seperti iklan produk skincare Sulwhasoo
Tentukan Durasi yang Pas
Dalam video marketing durasi yang ideal adalah di bawah dua menit, tapi durasi video bisa bervariasi tergantung di mana kamu mendistribusikan video tersebut karena tentunya berbeda untuk setiap channel.
Maka dari itu, berikut KoinWorks berikan tips untuk kamu menentukan durasi yang pas untuk video marketing kamu.
Lebih pendek Hampir Selalu Lebih Baik
Lebih dari setengah yaitu 58% konsumen yang menonton video terkait bisnis sampai akhir jika berdurasi kurang dari 60 detik.
Tapi, hanya 24% yang akan menyelesaikan video jika berdurasi lebih dari 20 menit.
Kamu bisa menggunakan tools analytic untuk mencari tahu di mana orang-orang berhenti, lalu edit sesuai dengan itu dan terapkan penemuan tersebut ke konten berikutnya.
Menangkap Perhatian dengan Cepat
Jika sebagian besar penonton video kamu hanya sampai di tengah-tengah video, tetapi pesan yang paling penting malah ada di bagian akhir, maka video marketing tersebut tidak efektif sama sekali.
Sampaikan pesan kamu dengan cepat, idealnya dalam kuartal pertama video.
Membuat Script Video
Dalam membuat script video kamu harus memiliki kemampuan copywriting yang baik.
Sebagai pemilik bisnis, dalam melakukan hal ini kamu bisa bekerja sama dengan jasa profesional.
Namun, jika ingin mencoba untuk membuat secara in-house, KoinWorks berikan langkah-langkahnya.
Langkah 1: Buat Outline Tujuan Script
Jangan langsung menulis scriptnya.
Sebelum sampai ke sana, kamu perlu tahu persis apa tujuan kamu, karena itu akan memengaruhi cerita yang dibuat nantinya..
Untuk memulai, jawab pertanyaan berikut:
- Mengapa saya ingin menceritakan kisah ini?
- Apa angle saya?
- Siapa yang akan menonton ini?
- Apa yang harus mereka ambil dari ini?
- Mengapa mereka peduli dengan cerita ini?
- Nilai apa yang akan diberikan?
Dari sana, kamu dapat menyusun daftar tentang apa yang akan kamu rencanakan untuk dibahas atau informasi yang perlu kamu sertakan dalam skrip video.
Setelah memiliki ini, kamu dapat mulai menyempurnakan garis besar narasi script milikmu.
Langkah 2: Buat Outline Cerita
Kurangnya cerita adalah masalah nomor satu yang kita lihat dengan video merek.
Kurangnya cerita bisa menjadi masalah nomor satu dari banyak video marketing suatu merek.
Mudah memang untuk membuat outline, tapi saat penulis menerjemahkannya dalam bentuk skrip, terkadang lupa mengubahnya jadi sebuah cerita.
Dalam menulis skrip, kamu harus ingat bahwa video ini ditujukan untuk membantu bisnis skincare kamu mencapai tujuan tertentu.
Tapi, tentu saja hal tersebut bisa terjadi kalau konsumen yang menonton merasa dilibatkan setiap kali melihat video kamu.
Sebuah cerita bisa mempertahankan perhatian mereka akan video marketing kamu.
Untuk membantu kamu, berikut adalah latihan sederhana:
Tulis cerita inti hanya dengan lima kalimat.
Hal ini akan memaksa kamu untuk membuat kerangka “cerita”, yang dapat dikembangkan nanti.
Langkah 3: Bikin Ceritanya
Di tahap ini kamu perlu menyempurnakan cerita, memasukkan detail yang diperlukan, dan membuat karya yang kohesif.
Berikut beberapa tips untuk melakukan ini:
Buat konsumen terlibat dari awal
Mulailah dengan memperkenalkan konsumen melalui cerita yang kuat, anekdot yang menarik, dan perspektif yang berbeda.
Intinya video tersebut bisa memberi penonton alasan untuk langsung peduli dan penting untuk membuat video tersebut menghasilkan dampak paling besar dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Sebuah studi Facebook/Nielsen 2015 menemukan bahwa meskipun konsumen hanya menonton satu detik dari video suatu merek, akan masih meningkatkan ingatan iklan, kesadaran merek, dan pertimbangan pembelian.
Fokus pada satu pesan
Inilah sebabnya mengapa adanya outline sangat penting untuk dikerjakan.
Jangan membingungkan konsumen dengan mencoba memasukkan terlalu banyak pesan.
Pilih satu cerita dan gunakan setiap aspek visual video untuk memperkuatnya melalui citra, animasi, data, dan lainnya.
Berikan konteks
Konsumen memerlukan konteks untuk memahami bagaimana poin dari suatu video terjadi di dunia nyata.
Langkah 4: Buat Outro
Menulis intro untuk skrip video cukup sulit, tapi ternyata menemukan outro yang tepat lebih sulit lagi.
Jika kamu tidak dapat “menutup” dengan benar, momentum yang telah kamu kembangkan pada akhirnya akan hilang, bersama dengan dampak yang telah diupayakan.
Jika kamu tidak dapat memberikan penutup yang benar, maka momentum yang telah dikembangkan dalam cerita tersebut bisa hilang bersamaan dengan dampak yang telah kamu ciptakan ke penonton sebelumnya.
Akhir yang bagus adalah CTA atau Call to Action yang bagus.
Tapi walaupun begitu, bukan berarti kamu menampilkan logo atau URL karena hal tersebut terlalu menjual dan mengganggu.
Di akhir cerita, kamu harus menentukan apa yang ingin penonton kamu lakukan dan tinggalkan setelah menonton video marketing tersebut.
Jadi apa yang kamu inginkan dari mereka?
- Bagikan videonya?
- Mendaftar untuk demo?
- Berlangganan buletin?
- Unduh laporan?
Langkah 5: Bayangkan diri kamu sebagai penonton
Setelah kamu memiliki cerita inti, saatnya untuk membaca kembali skrip dan meninjaunya dari sudut pandang penonton.
Meskipun tujuan utama dari video marketing milikmu adalah untuk mempromosikan produk, tapi hal tersebut bisa berhasil jika video tersebut benar-benar bisa relevan di mata konsumen.
Berikut hal-hal yang perlu kamu perhatikan:
Apakah video ini relevan bagi mereka?
Jika cerita kamu sudah menarik, kamu memiliki keuntungan.
Jika tidak, kamu perlu melenturkan keterampilan storytelling kamu dan mengandalkan sisi-sisi emosional itu untuk membuat mereka merasa terikat.
Apakah kosakata tersebut sesuai?
Seringkali ada istilah atau frasa industri yang kamu kenal, tetapi bisa saja penonton tidak terbiasa mendengarnya.
Kalau begitu, cari kata-kata yang mungkin perlu diganti.
Langkah 6: Perhatikan “Tone”
Tone adalah bagian penting dari skrip video.
Hal ini bisa menyampaikan emosi di balik cerita dan mengomunikasikan siapa kamu dan bagaimana perasaan orang tentang apa yang kamu bicarakan.
Tone yang ditonjolkan tidak harus bersifat preskriptif, perlu diingat kalau topik yang serius tidak selalu harus dibawakan secara serius juga.
Langkah 7: Review Kembali dan Revisi
Setelah kamu membuat draf pertama dari skrip video, saatnya untuk meninjau kembali dan lakukan revisi untuk mengefisiensi kata atau kalimat yang ada.
Menggunakan kata yang banyak daripada yang diperlukan, tidak hanya akan memperpanjang durasi video tapi juga membuat pesan video bertele-tele.
Kamu harus membuat setiap kalimat berarti.
Baca naskah yang dibuat beberapa kali, dan teruslah untuk menyingkat sampai setiap katanya menjadi lebih efektif.
Ingat kalau dalam video tersebut, kamu memiliki waktu yang terbatas jadi sederhanakalah kata-kata yang ada.
Hapus apa yang sekiranya benar-benar tidak diperlukan.
Bukan hanya tentang mengurangi jumlah kata, tapi kamu juga harus memadatkan kalimatnya untuk menjadi lebih jelas dan ringkas.
Langkah 8: Baca skrip dengan jelas
Beberapa skrip tidak memiliki dialog lisan, hanya mengandalkan teks kinetik, seperti grafik bergerak.
Tapi jika ada kata-kata yang akan diucapkan, kamu perlu untuk membacanya dengan keras untuk melihat apakah kata-kata itu “enak” atau tidak.
Ada beberapa tips untuk menguji ini:
- Jangan hanya membaca di pikiran kamu, rekam diri kamu berbicara dialog tersebut dan dengarkan kembali.
- Baca skrip video dengan keras dalam sekali rekam.
- Tulis ulang kembali sebuah bacaan sampai kamu bisa membacanya dalam sekali take.
Langkah 9: Meminta Feedback
Kamu membutuhkan pandangan baru dari orang lain perihal skrip video yang dibuat.
Mau berapa kalipun kamu membacanya, tetap saja kamu hanya memiliki satu pandangan tentang skrip kamu yang asalnya berasal dari dirimu sendiri.
Maka dari itu, cari perspektif dan pandangan lain dari kolega atau teman.
Hal ini juga bisa memperkuat kepercayaan diri kalau skrip yang dibuat memang bisa bekerja dengan baik ketika disampaikan kepada konsumen melalui video marketing.
Menentukan Lokasi
Lokasi yang digunakan sangat bergantung pada jenis video marketing yang kamu buat nantinya.
Jika kamu ingin merekam video jenis testimonial dari influencer tentang produk skincare kamu, menyewa sebuah studio bisa jadi lebih efektif.
Di sisi lain, kalau kamu ingin membuat video marketing dengan cerita dan plot yang lebih kompleks, besar kemungkinan kamu memerlukan banyak lokasi termasuk di luar ruangan, dalam ruangan, studio, dan lainnya.
Berikut adalah tempat-tempat yang bisa kamu jadikan pertimbangan.
1. Kantor
Besar kemungkinan kamu menjadikan kantor sebagai lokasi utama pengambilan gambar, apalagi kalau ada ruang kosong di sana.
Ini adalah tempat yang paling mudah, serta aman untuk melakukan syuting.
Karena memang kamu sudah bekerja di sana, tentu saja tidak memerlukan hal perizinan untuk syuting.
2. Rumah
Rumah di sini, bukan harus rumah kamu sendiri tapi bisa juga tempat tinggal teman, bahkan artis yang menjadi talent dari video marketing kamu.
3. Outdoor
Syuting di luar ruangan memang lebih bebas, tapi tentu saja kamu harus mengantongi izin kalau ingin syuting di ruang terbuka publik seperti taman umum dari daerah setempat.
Tapi terkadang ada juga tempat-tempat yang tidak memerlukan izin untuk menggunakannya sebagai lokasi syuting.
Walaupun begitu, pastikan kamu tidak mengganggu orang lain, ya.
4. On Site
Syuting di lokasi tertentu, seperti restoran, toko ritel, gudang, atau klinik.
Jika kamu ingin melakukan syuting yang menceritakan dokter kulit mengedukasi tentang produk skincare, kamu bisa melakukannya di klinik kecantikan di mana tentu di sana banyak latar yang sesuai.
5. Studio
Menyewa studio mungkin lebih mahal, tapi bisa menjadi lokasi yang paling mudah digunakan.
Harga menyewa studio biasanya disesuaikan dengan ukuran lokasi, hingga durasi peminjaman per hari atau per jam.
Kalau kamu memerlukan latar belakang atau set studio lengkap, harganya juga bisa lebih mahal lagi.
Menyewa studio sangat sempurna, karena kamu bisa menyulap studio menjadi apa saja.
Kalau kamu ingin mengambil video yang banyak close-up, dan fokus produk, melakukannya di studio adalah pilihan tepat.
Ingin membuat studio sendiri? Cobalah home studio yang dilakukan di kamar.
Kamu dapat membuat latar belakang sederhana dengan papan berwarna solid, memasang beberapa lampu, dan kamu mendapatkan hal yang sama yang bisa didapatkan di studio dengan harga yang lebih murah.
Proses Casting model
Setelah skrip selesai, saatnya kamu menemukan seseorang yang akan menjadi pemeran dalam menyampaikan pesan kamu.
Berikut ada tiga tips yang bisa kamu gunakan.
1. Cari yang Berpengalaman
Persempit pilihan kamu dengan melakukan casting terhadap kandidat yang potensial atau individu yang sudah punya pengalaman.
Idealnya kamu bisa memilih seseorang yang memang sudah pernah berakting untuk produk skincare.
2. Bisa Akting dan Menunjukan Beragam Emosi
Emosi dan tone penting udah video marketing kamu.
Maka dari itu, pilih kandidat yang tidak hanya berpengalaman tapi mampi menyampaikan berbagai emosi dan tone untuk pesan video marketing kamu.
Carilah seseorang yang fleksibel dan berbakat yang dapat menyampaikan kegembiraan, keseriusan, dan lainnya.
Dibutuhkan keterampilan yang luar biasa untuk mengekspresikan berbagai emosi secara efektif.
3. Tetapkan Budget Terlebih Dahulu
Sebelum melakukan sesi casting, tentukan anggaran kamu.
Meng-casting aktor di luar kisaran harga kamu tidak ada gunanya.
Maka dari itu, perhemat waktu, dan tentukan terlebih dahulu berapa yang bersedia kamu bayar untuk talent profesional.
3. Tahap Produksi
Inilah hari di mana kamu dan tim benar-benar melakukan filming process pembuatan video.
Produksi di sini termasuk pengambilan gambar, merekam, suara, dialog dan pembuatan b-roll.
Siapkan semua yang kamu butuhkan, termasuk properti, makeup, pakaian, dan lighting, dan banyak lagi.
Filming Process
Sebelum kamu berteriak “Action!”, jangan lupa untuk mengetahui hal-hal berikut tentang proses syuting.
1. Kamera
Harga dan fitur kamera sangat bervariasi, kamu bisa memilih yang memang cocok dengan kebutuhan.
Tidak perlu mahal, yang penting bisa mengambil gambar dengan bagus.
Bahkan, kamu juga bisa menggunakan kamera ponsel, apalagi sekarang ini sudah banyak ponsel yang memiliki fitur kamera mumpuni.
Namun, pastikan kamu merekam dengan format 4K sehingga kualitas gambar yang dihasilkan lebih tajam.
Kalau kamu memerlukan pengambilan video yang lebih kompleks, kamu bisa menggunakan peralatan yang lebih khusus namun harganya tentu mahal.
Jangan khawatir, karena sekarang ini sudah banyak tempat yang menyewakan peralatan untuk pengambilan video.
Kamu bisa coba untuk menyewa alat untuk melihat apakah hal tersebut cocok digunakan ke depannya.
Jika cocok, menginvestasikan dana ke barang tersebut bisa menjadi pilihan.
2. Proses Pengambilan Video
Pernah menonton film yang membuat jantung kamu berdebar-debar, menimbulkan ketegangan, takjub, atau ketakutan?
Mendapatkan reaksi emosional yang kuat dari penonton bisa mendorong keterlibatan mereka, dan menancapkan ingatan akan merek skincare kamu dalam pikirannya.
Tentu hal ini menjadikannya faktor penting dalam keberhasilan video marketing kamu.
Cara kamu mem-frame sebuah video sangat berkaitan dengan dampaknya terhadap penonton.
Bagaimana caranya? Ketahui hal ini dulu!
The Golden Ratio dan Framing
Golden Ratio adalah sebuah perbandingan, mengapa disebut dengan Golden karena segala hal yang indah di alam semesta ini (termasuk scene video yang membuatmu berdecak “wow”) memakai perbandingan ini.
Komposisi video yang didasari oleh Golden Ratio dinilai bisa menciptakan sebuah scene yang lebih menarik karena dapat menangkap perhatian orang dan menceritakan kisah di balik pengambilan gambar.
Trik ini sering digunakan ketika seorang videographer mau menceritakan sebuah kisah dalam sebuah video.
Contoh pada pengambilan gambar film diatas, tokoh tersebut akan lebih baik bila dikomposisikan dengan subjek lain yaitu bunga dan foto dinding.
Contohnya pada pengambilan video di atas, akan lebih baik jika dikomposisikan dengan subjek lain yaitu bunga dan foto di dinding.
Dengan begitu, penonton akan mengetahui latar dari cerita yang disajikan.
Selain itu, ketika aktor mengekspresikan sesuatu, raut muka yang diatur menggunakan Golden Ratio akan terlihat lebih fokus dan jelas.
Nah tapi, jika pengambilan video dilakukan menggunakan komposisi terpusat (sebelah kanan) tokoh tersebut yang akan memenuhi layar, dan malah membuat bingung.
Terdapat keambiguitasan cerita, bahkan penonton tidak dapat menerka pekerjaan, latar dan lainnya dari tokoh dan juga adegan yang disajikan.
3. Supply Kit
Kamu harus memiliki baterai ekstra, kartu SD ekstra, kain pembersih lensa, pengisi daya baterai/kabel daya untuk kamera, dan tripod.
Itu semua adalah aksesoris standar untuk pengambilan video apa pun.
Tak hanya perihal alat, hal lain berikut juga harus kamu siapkan untuk membuat proses filming berjalan lebih lancar yaitu botol air, make-up, aspirin atau ibuprofen, bedak anti-kilap transparan, selotip, papan busa, tali atau tali, klem besar, dan lembaran yang dapat berfungsi sebagai latar belakang.
4. Audio Equipment
Suara yang biasanya ada dalam sebuah video adalah:
- Suara lokasi – dengungan percakapan di latar belakang, telepon berdering, lalu lintas, apa pun yang diperlukan untuk efek naratif.
- Suara sekitar atau nada ruangan – suasana suara yang alami di lingkungan tempat pembuatan film berlangsung.
- Dialog – aktor berbicara di depan kamera atau voice over (akan dibahas pada poin berikutnya)
- Music background dan efek untuk kesan lebih dramatis dan tidak monoton.
Sejauh ini, mikrofon yang paling umum digunakan untuk pembuatan film adalah mikrofon lavalier, shotgun, dan omnidirectional.
Mikrofon Lavalier (atau kerah)
Ideal untuk merekam dialog. Gunakan nirkabel jika kamu ingin merekam dari jarak jauh.
Mikrofon shotgun
Mikrofon ini bisa menangkap suara dari arah yang dituju. Mikrofon ini merupakan pilihan yang bagus untuk berbagai situasi. Mereka dapat dipasang di kamera, dipasang di boom atau lainnya.
Mikrofon omnidirectional
Mikrofon yang bisa menangkap suara dari segala arah. Cocok untuk merekam kebisingan sekitar atau latar belakang.
5. Lighting
Pencahayaan yang tepat dapat membuat perbedaan besar antara produksi video yang berkualitas dan produksi video yang buruk.
Adanya pencahayaan yang tepat dapat menggambarkan suasana hati, tone, bahkan menjadi poin penting dari keseluruhan video marketing skincare kamu.
Bahkan, banyak yang menyebutkan bahwa akan percuma kamu memiliki kamera berkualitas bagus jika pencahayaannya buruk.
Berikut ini KoinWorks akan memberitahukan tips pencahayaan yang baik ketika kamu mengambil video di luar atau dalam ruangan.
Di Luar Ruangan
Di luar ruangan, kamu akan mendapat bantuan dari sinar matahari sebagai sumber cahaya yang sangat baik.
Tapi, jika kamu tidak memiliki kendali atas pemosisian yang tepat maka cahaya matahari akan membuat video ada “bocor” alias terlalu terang.
Hal yang menjadi tantangan dari menggunakan cahaya matahari adalah, kamu harus menyiasatinya dengan mengubah sudut pengambilan gambar supaya tidak membelakangi sinar matahari, mencari waktu pemotretan untuk mendapatkan cahaya matahari yang baik, menggunakan filter lensa, dan lainnya.
Tantangan lainnya adalah sumber daya yang tersedia untuk mengambil gambar di luar.
Kamu harus menyiapkan banyak kabel ekstensi yang panjang untuk tambahan lighting.
Atau bila ingin mudah, kamu bisa menggunakan lampu yang berisikan daya baterai.
Hal lain yang kamu perlukan adalah reflektor, terlebih jika kamu ingin mengambil video pada wajah sang aktor/aktris.
Reflektor sangat penting untuk membuat cahaya matahari menyinari wajah sang aktor dengan baik (tidak terlalu terang).
Kapan waktu tepat untuk mengambil video di luar ruangan?
Di tengah hari, saat matahari berada di atas kepala, kamu akan berhadapan dengan sinar terkuat dan cahaya paling putih.
Nah hal ini ini dapat menciptakan bayangan yang keras.
Maka, pertimbangkan lokasi yang teduh untuk pembuatan video daripada bekerja di bawah sinar matahari langsung.
Pagi-pagi sekali, atau sekitar satu jam sebelum matahari terbenam, cahayanya akan hangat dan berwarna keemasan.
Menampilkan efek indah di kamera, bahkan disebut “jam emas” karena merupakan waktu favorit untuk bekerja bagi para pembuat video.
Di Dalam Ruangan
Jika kamu merekam di dalam ruangan, kamu memiliki lebih banyak kendali atas posisi dan intensitas lampu
Kekurangannya sangat tergantung pada lokasinya.
- Apakah ada cukup outlet?
- Apakah ada gorden atau gorden untuk mengurangi silau dari jendela?
- Bisakah kamu memposisikan lampu yang dibutuhkan supaya tampak alami di kamera?
Ada banyak trik yang bisa kamu coba untuk mengoptimalkan pencahayaan kamera.
Tata Letak Pencahayaan yang Tepat
Hampir semua profesional menggunakan pencahayaan tiga titik sebagai prinsip dasar untuk desain pencahayaan mereka.
Kamu dapat menyesuaikannya agar sesuai dengan kebutuhan.
Key Light:
Ini adalah cahaya utama yang akan diarahkan ke subjek. Penempatan umum untuk lampu utama adalah sekitar 45 derajat ke kedua sisi kamera, dan sekitar 45 derajat ke atas dari subjek.
Fill Light:
Cahaya ini mengisi bayangan yang dibuat oleh key light.
Kamu akan mengetahui bahwa lampu isian ditempatkan dengan benar, jika bayangan di belakang subjek menghilang.
Namun jika berlaku sebaliknya yaitu kamu melihat dua set bayangan, kamu perlu meredupkan fill light.
Back Light:
Ini opsional, dan sering digunakan untuk menciptakan efek “halo” di sekitar subjek.
Tempatkan lampu belakang di belakang subjek, sekitar 45 derajat ke atas.
Efek yang sama dapat dibuat dengan membuat film di luar, saat matahari berada sekitar 45 derajat dari kepala dan bahu subjek.
Recording Audio
Sebelum memulai, untuk merekam audio yang bagus kamu memerlukan hal-hal berikut:
- Mikrofon
- Aksesoris
- Komputer/Laptop
- Perangkat lunak
- Headphone/Speaker
Jadi ini langkah-langkah untuk mulai merekam audio.
1. Temukan Ruangan yang Tepat
Jangan merekam di ruangan yang lebar karena suara kamu akan terdengar lebih lebar dan jauh. Sedangkan ruangan yang terlalu kecil juga tidak baik karena memiliki gema yang lebih keras.
Pilih ruangan sedang, yang di dalamnya terdapat banyak soft furnishing karena ruangan dengan banyak permukaan keras dan reflektif seperti dapur akan selalu terdengar jauh lebih buruk daripada ruangan dengan banyak perabotan lunak seperti kamar tidur atau ruang tamu.
Saat kamu merekam, tidak hanya suara kamu yang terekam tapi mikrofon juga akan menangkap ruangan dan cara suara kamu berinteraksi dengan lingkungan di sekitar.
2. Uji kamar yang Dipilih
Setelah memilih ruangan, coba tes dulu ruangan tersebut.
Caranya dengan tepuk tangan di dalam ruangan, apakah ada banyak gema?
Lalu, bicaralah dengan keras di dalam ruangan, apakah suraranya terdengar jelas?
Kalau ruangan tersebut terlalu memiliki banyak gema dan suara yang dihasilkan terasa lembek dan kurang jelas, coba letakan beberapa perabot lunak seperi kasur, selimut atau bantal dalam ruangan.
Kamu bisa merekam di bawah selimut kalau tak menemukan ruangan bagus, tapi tentu saja tidak nyaman karena pasti akan berkeringat.
3. Siapkan peralatan
Jika kamu memiliki mikrofon USB, sambungkan langsung ke komputer.
Jika tidak, kamu harus menggunakan Audio Interface untuk bisa memasukan kabel XLR ke dalamnya untuk kemudian hubungkan audio interface ke komputer Anda.
4. Buka DAW (perangkat lunak perekaman audio)
Buka DAW pilihan kamu dan buat trek baru.
Sebagai rekomendasi, banyak orang menggunakan Audacity karena mudah digunakan untuk pemula dan juga softwarenya tidak berat.
Mulai merekam dengan bicara di depan mikrofon dan atur volume suara kamu.
Jangan sampai suara kamu, dekat ke area merah.
Pastikan tetap berada di area kuning (sekitar -18dBFS)
Ukur jarak mulut kamu 5 inci dari mikrofon setelah itu dengarkan kembali bagaimana hasilnya.
Jika terlalu keras kamu bisa mendekat ke mikrofon, begitupun sebaliknya.
Kamu tidak perlu merekam dengan suara keras, cukup rekam dengan suara di low level karena nantinya kamu bisa edit untuk menaikan volumenya.
Pastikan tidak ada suara di belakang kamu seperti kipas angin, AC, atau jalanan.
5. Persiapan Sebelum rekaman
Pastikan script sudah benar dan tidak ada yang salah.
Selain itu, kamu juga harus membiarkan orang lain tahu kalau kamu sedang merekam.
Jangan sampai tiba-tiba ada yang masuk ke ruangan di tengah kamu merekam suara.
Matikan ponsel atau atur ke mode airplane.
Bila perlu pasang tanda di pintu kalau kamu sedang rekaman dan jangan diganggu.
6. Mulai Merekam
Jangan khawatir kalau kamu merasa rekaman pertama tidak bagus, karena hal tersebut wajar.
Kamu bisa re-take hingga beberapa kali sampai kamu puas dengan hasilnya.
Dalam proses rekaman, kamu bisa merekam dalam sekali jalan atau membaginya ke beberapa bagian.
Saat kamu melakukan kesalahan, tak perlu berhenti dan dihapus, teruskan saja karena bisa jadi kamu akan memakai bagian yang tidak salah.
Nantinya, kamu bisa memotong dan bagian yang salah dan merekamnya di trek lainnya lalu menyambungkannya.
7. Dengarkan kembali dan rekam ulang (jika perlu)
Setelah menyelesaikan semuanya, istirahatlah selama 10-15 menit untuk merilekskan diri dan menyegarkan telinga.
Mulai dengarkan kembali rekaman kamu, dan cobalah untuk meninjau apakah sudah sesuai atau belum sesuai keinginan? Adakah hal yang kurang?
Setelah itu, lakukan rekaman ulang jika dirasa perlu.
4. Tahap Post-Produksi
Dalam tahap ini kamu sudah mendapatkan semua footage video dan rekaman audio yang diperlukan dan siap untuk melakukan proses terakhir, yaitu editing.
Post-produksi, mencakup mulai dari color correction, hingga pengeditan suara yang bertujuan untuk menciptakan keseluruhan nuansa dan pesan video masuk ke dalam merek produk skincare kamu.
Aplikasi untuk Membuat Video Marketing
Saat ini sudah banyak tersedia aplikasi atau software untuk mengedit video dengan fitur edit yang lengkap serta mudah digunakan.
Sekarang, sudah banyak aplikasi atau software video editor yang tersedia serta mudah digunakan.
Tak hanya yang berbayar, namun ada juga yang gratisan.
Berikut beberapa rekomendasi aplikasi yang bisa kamu gunakan.
1. Final Cut Pro
Kamu yang merupakan pengguna MacOS bisa menggunakan aplikasi ini dengan download langsung melalui App Store.
Karena merupakan aplikasi premium, kamu harus membayar untuk menggunakannya, tapi biasanya kamu akan mendapatkan free trial selama 30 hari.
Software ini terbilang mudah digunakan, dan dilengkapi dengan fitur edit video yang profesional seperti editing, audio, motion graphics, advanced color grading, HDR support, ProRes RAW, New Metal engine, 360^0 video editing dan VR headset playback.
Kalau ingin versi gratis, kamu bisa menggunakan software iMovie.
2. Adobe Premier
Software keluaran adobe ini bisa digunakan di Windows atau MacOS.
Banyak profesional terkemuka di bidang industri perfilman yang menggunakan software ini.
Software ini memiliki beberapa fitur yang canggih seperti automatically reformat video, Lumetri Color tools, Accelerate Audio Mixing, dan End-to-end VR 180.
Software ini berbayar, namun kalau ingin mencoba kamu bisa mendapatkan free trial selama 7 hari.
3. Inshot
Kalau kamu membutuhkan aplikasi video editor yang mudah diakses dan digunakan, Inshot jawabannya.
Aplikasi ini bisa digunakan di ponsel Android atau iPhone, bahkan bisa juga diakses melalui PC dan Tab.
Mendapatkannya pun mudah, kamu bisa download melalui Playstore atau AppStore secara gratis.
Namun kalau kamu memakai versi Free, ada beberapa fitur yang terkunci dan hanya bisa digunakan jika kamu beralih ke premium.
Keunggulan aplikasi ini selain untuk edit video, juga dapat melakukan edit foto, kolase foto, filter dan penambahan teks pada video serta foto produk.
4. KineMaster
Jika kamu seorang pemula aplikasi edit video yang satu ini akan sangat membantu dalam membuat video promosi produk skincare kamu.
KineMaster menyediakan banyak Project Assistant dan Empty Project.
Jika menggunakan Project Assistant kamu akan dipandu dalam melakukan edit video secara sistematis, sehingga dapat lebih memudahkan kamu.
Aplikasi ini bisa kamu download secara gratis di PlayStore atau App Store.
5. CapCut
Aplikasi yang satu ini juga baru saja naik daun karena keunggulan yang ditawarkan.
Di aplikasi yang bisa kamu akses melalui ponsel ini, kamu bisa menemukan banyak transisi dan efek yang beragam dan aesthetic. Kamu bisa download secara gratis di AppStore dan juga PlayStore.
6. Splice
Splice merupakan aplikasi video editor yang dikeluarkan oleh GoPro, aplikasi ini sangat cocok bagi Anda pengguna setia iPhone atau iPad, Splice bisa Anda dapatkan secara gratis melalui AppStore.
Splice adalah aplikasi video editor yang dikeluarkan oleh GoPro dan cocok untuk kamu pengguna iPhone atau iPad.
Kamu bisa mendapatkan secara gratis melalui AppStore.
Meskipun gratis, tapi fiturnya lengkap lho mulai dari trim clips, slow motion, filter, multiple track, beragam latar belakang suara dan lain-lain.
Vertical vlof adalah keunggulan dari aplikasi ini, dimana kemampuannya untuk membuat video potrait, serta fitur backsound yang otomatis menyesuaikan video.
7. VivaVideo
Aplikasi ini gratis digunakan, dan menawarkan fitur yang lumayan lengkap seperti kolase video, video editor, efek, musik, text dan lainnya.
Tak hanya itu, VivaVideo juga memiliki komunitas pembuat video, bagi kamu yang memiliki bisnis bisa menggunakan kesempatan ini untuk mempromosikan video marketing yang kamu buat.
Aplikasi ini tersedia hanya di Android, dan bisa diunduh pada PlayStore.
8. FilmoraGo
Dengan menggunakan aplikasi ini, kamu bisa mengedit video yang hasilnya tanpa watermark.
Filmorago memiliki fitur edit video profesional, untuk membuatmu menghasilkan video marketing produk skincare yang menarik perhatian.
Fitur yang disediakan aplikasi ini praktis, mudah digunakan dan beragam seperti animasi untuk subtitle, overlays, filter, trim, dan lain sebagainya
9. Quik
Quik tersedia bagi pengguna Android dan desktop.
Bagi pengguna Android dapat mengunduhnya melalui PlayStore, sedangkan untuk desktop dapat diunduh melalui website resmi GoPro.
Keunggulan aplikasi ini adalah mengedit video secara cepat yang dilakukan otomatis oleh aplikasi.
10. VideoShow
Bagi pengguna Android, aplikasi ini bisa terbilang yang terbaik.
VideoShow memiliki tampilan yang menarik dan fitur yang mudah digunakan.
Terdapat fitur beragam pada aplikasi ini, yaitu editor all-in-one (berbagai gaya font, tema, edit background video dan lain-lain), alat pengeditan video profesional (dubbing video, fantastic material center, dan lain-lain).
Setelah selesai mengedit, kamu pun bisa langsung membagikan video tersebut ke media sosial milik bisnis skincare kamu.
Template Video Marketing Gratis
Kadangkala kamu memerlukan sumber lain selain video yang sebelumnya kamu ambil sebagai tambahan.
Nah, soal ini kamu bisa mengambil template video dari beragam website di bawah ini:
1. Biteable
Di Biteable ada lebih dari 85.000 lebih gambar dan animasi video yang bisa kamu pakai.
Tak hanya itu, ada juga sekitar 800.000 klip footage dengan beragam kategori.
Untuk produk skincare kamu bisa coba mencari menggunakan keyword tersebut.
Selain itu, kamu juga bisa menemukan template video khusus sesuai dengan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter dan lainnya.
2. Envato Elements
Tidak hanya template video, tapi di Envato Elements juga ada banyak template foto, presentasi, fonts dan lainnya.
Selain itu, setiap template juga dikelompokan sesuai jenisnya, misalnya opening title, bumper in/out, logo, dan lainnya.
Selain itu, website ini juga menyediakan template untuk berbagai software video editing seperti format Adobe Premier, After Effect, dan Final Cut Pro.
Tidak hanya itu, kamu juga bisa menemukan beragam efek audio di sini, yang bisa kamu tambahan pada video marketingmu.
3. Canva
Kalau kamu ingin membuat video marketing untuk promosi di media sosial, coba gunakan Canva.
Website ini menyediakan banyak template seperti untuk Instagram Story, Facebook Video dan YouTube video ads.
Template yang ada juga bisa kamu pilih sesuai kategori, kalau bisnis skincare kamu pilih kategori beauty.
Canva juga menyediakan template untuk intro dan outro video YouTube, lho.
4. Storyblocks
Kamu bisa menemukan koleksi lebih dari 835.000 video, 125.000 file audio, dan 427.000 di sini.
Jadi kamu tak akan kehabisan konten untuk membuat video marketing.
Tak hanya itu, di Storyblocks kamu pun bisa leluasa memilih resolusi video sesuai kebutuhan promosi. Mulai dari kualitas HD hingga kualitas 4K.
Bahkan, kamu juga dapat memilih video dengan frame rate sesuai kebutuhan, mulai dari 24 fps sampai 60 fps.
5. Videezy
Videezy bisa menjadi pilihan kalau kamu ingin membuat video marketing untuk webiste atau YouTube, bahkan iklan di TV.
Template video yang ada di Videezy, menyediakan banyak kualitas gambar yang bagus dengan beragam kategori tema.
Bahkan, kamu juga bisa menemukan footage video yang direkam menggunakan drone.
Membuat Video Marketing Sendiri (In-house) VS Outsource
Setelah melihat banyak pembahasan di atas, rasanya kegiatan dalam membuat sebuah video marketing tidak bisa dilakukan oleh satu orang.
Kamu memerlukan sebuah tim, atau bahkan jika mumpuni mempekerjakan tim profesional untuk membuat video marketing produk skincare kamu.
Tapi sebelum memutuskan untuk membuat video marketing secara in-house atau oursource (menyewa professional).
Ketahui dulu, kelemahan dan kelebihan berikut.
Kelebihan Memproduksi Video Marketing Secara In-House
- Lebih memiliki pemahaman mendalam tentang merek
- Bisa mengacu pada video merek masa lalu
- Memiliki kontrol kreatif penuh
- Peralatannya milik sendiri bisa sebagai investasi
- Mudah untuk menjadwalkan pemotretan ulang
- Mengatur timeline lebih mudah
- Output bisa langsung diberikan kepada tim terlibat
Kelemahan Memproduksi Video Marketing Secara In-House
- Sulit untuk tidak memihak
- Investasi awal dalam peralatan bisa mahal (tetapi tidak selalu)
- Menjadwalkan anggota tim sebagai aktor dapat mengganggu waktu kerja lainnya
- Ukuran tim membatasi kemampuan produksi
- Anggota tim harus memiliki pekerjaan double.
Kelebihan Produksi Video Marketing Secara Outsourcing
- Tidak bias karena perspektif dari luar
- Dikerjakan oleh para ahli
- Punya aktor profesional yang terlihat natural di depan kamera
- Video yang dirancang untuk konversi dan dioptimalkan untuk pencarian
- Tidak perlu mencari dan membeli peralatan
- Mereka memiliki pengalaman bekerja dengan berbagai klien
- Tidak perlu menyewa tenaga kerja full-time
- Tidak perlu mengalihkan perhatian karyawan dari pekerjaan mereka
Kelemahan Produksi Video Secara Outsourcing
- Waktu yang dihabiskan untuk mewawancarai freelancer atau agensi
- Pemahaman yang kurang tentang merek
- Kontrol materi iklan terbatas
- Timeline berhubungan dengan pihak luar
- Lebih mahal berdasarkan per-video
- Jika menggunakan freelancer, mengelolanya bisa memakan waktu ekstra
Lebih baik In-House atau Outsource?
Strategi produksi video marketing terbaik adalah melakukan keduanya:
Jadi, cobalah membangun tim internal, tetapi minta agensi eksternal melakukan hal-hal yang tidak dapat dilakukan tim kamu.
Seiring bertambahnya ukuran perusahaan, bertambah juga penggunaan sumber daya eksternal untuk pembuatan konten video.
Sebagian besar perusahaan kecil dan menengah menggunakan sumber daya internal secara eksklusif untuk memproduksi konten video mereka, sementara perusahaan besar terbagi lebih merata antara internal, eksternal, atau keduanya.
Download Riset Ebook Premium Gratis Untuk Naikkan Profit Toko Online Skincare Kamu
Nah kalau kamu membutuhkan modal tambahan untuk kegiatan pemasaran kamu, supaya penjualan produk bisa meningkat, KoinBisnis dari KoinWorks bisa menjadi solusi.
Kamu bisa mendapatkan modal tambahan mulai dari Rp5 juta hingga Rp2 miliar, sebagai dana untuk membuat video marketing produk skincare kamu.
Untuk bisa mengajukan pinjaman di KoinBisnis, usia usaha Anda harus minimal 2 tahun atau 6 bulan jika Anda memiliki toko online. Kami mohon maaf sebelumnya.
Setelah melakukan penilaian, kami mohon maaf untuk saat ini belum bisa menerima pengajuan pinjaman Anda. Hal ini dikarenakan, kami menemukan pengeluaran Anda ditambah dengan cicilan, lebih besar dibandingkan pendapatan.