Setelah berjuang mempersiapkan segala keperluan untuk membuka usaha angkringan, ingatlah bahwa ketika usaha sudah beroperasi bukan berarti akhir perjuangan. Pemilik usaha angkringan masih memiliki banyak tugas. Bukan hanya untuk mengembangkan usaha namun juga untuk menghindari kerugian. Jangan sampai kerugian justru datang dari manajemen usaha yang buruk. Karena itu, pahamilah hal-hal yang harus dipelajari pemilik angkringan berikut.
Hal Penting yang Harus Dipelajari Pemilik Angkringan
Customer Service
Sederhananya, customer service berarti menjalin hubungan dengan pembeli dan tidak sekedar bertransaksi. Penjual angkringan yang tidak ramah dan terkesan ‘dingin’ akan memberi kesan tidak menyenangkan bagi banyak pelanggan yang ingin bersantai di angkringan. Keramahan dan interaksi sangat penting untuk membuat pelanggan tetap datang kembali.
Customer service juga membuat pelanggan menjadi loyal. Mereka akan dengan senang hati membeli banyak menu saat berkunjung. Selain itu, mereka juga tidak akan segan merekomendasikan angkringanmu ke orang lain.
Pelanggan seperti ini adalah yang dimimpikan oleh semua bisnis, karena mereka akan menjadi agen bagi pertumbuhan usaha. Tidak hanya keuntungan dari segi omset, popularitas juga didapat dari para pelanggan setia karena kemungkinan terjadinya pemasaran dari mulut ke mulut atau word of mouth (WOM).
Jika usaha angkringan sudah dibuat sedemikian rupa dengan fasilitas yang membuat pelanggan nyaman, maka akan menjadi nilai tambah. Namun, jika beberapa kekurangan masih dimiliki oleh angkringanmu, strategi customer service yang menyempurnakannya.
Seperti di Jogja, banyak angkringan ramai karena penjualnya yang interaktif. Tidak jarang juga pelanggan akan tetap datang meski cita rasa atau variasi menu tidak seberagam di tempat lain.
Contoh penerapan customer service di angkringan seperti menyapa setiap kali pelanggan datang. Pelajari nama sapaan yang tepat bagi setiap pelanggan. Jangan hanya melihat dari penampilan yang sering menipu. Sapaan yang tepat akan membuat pelanggan merasa dikenali.
Sering kali beberapa panggilan membuat pelanggan tidak nyaman. Seperti salah membedakan panggilan ‘Bu’ dengan ‘Mba’. Agar dapat membedakannya, tanyakan sedikit informasi tentang pelanggan agar tidak salah memanggil.
Contohnya, “habis pulang kerja ya?”. Lanjutkan dengan pertanyaan yang mengarah pada profil untuk mengetahui sapaan yang tepat bagi pelanggan.
Trik lain saat berinteraksi dengan pelanggan adalah belajar menjadi story teller dan membuat humor. Pilih topik-topik ringan yang bisa dibahas antara penjual dan pembeli. Contohnya tentang hobi atau hiburan seperti bola, film, bahkan topik-topik trending dari media sosial.
Belajar berinteraksi dengan pelanggan berarti belajar mengenali karakter dari pelangganmu. Dengan ini kamu akan tahu motivasi mereka untuk selalu datang, apa yang tidak mereka sukai dan bisa menjadi masukan yang baik untuk usaha, singkatnya memahami seperti apa profil konsumenmu.
Tidak hanya interaksi yang masuk dalam strategi customer service, masih banyak pelayanan lain contohnya seperti memberi diskon. Pemilik usaha perlu jeli melihat hal-hal yang bisa ditingkatkan dari segi pelayanan diluar komunikasi.
Selain diskon, pengunjung juga bisa dibuat senang dengan memberikan kebebasan request lagu yang akan diputar, memberikan sambal gratis, parkir gratis, dan lain sebagainya.
Banyak strategi pelayanan yang harus dipelajari pemilik bisnis angkringan langsung di lapangan. Sebab setiap karakter pembeli berbeda, begitu pula kebutuhan mereka.
Marketing
Menjalani usaha angkringan tanpa belajar cara pemasaran akan membuat usahamu stagnan. Apalagi saat ini digitalisasi proses jual beli membentuk kebiasaan baru di tengah masyarakat. Makanan dan minuman bisa dibeli dari manapun. Ini menjadi peluang besar bagi banyak pengusaha kuliner.
Walaupun bisnis angkringan identik dengan makan di tempat, namun tidak ada salahnya melebarkan sayap penjualan ke ranah digital. Ini salah satu bagian dari strategi pemasaran yang harus dipelajari pemilik angkringan.
Dengan menjual menu makanan secara online tentu akan menambah pembeli. Setidaknya, saat pecinta nasi kucing dan satenya memesan secara online dan merasa makanan angkringanmu enak.
Mereka bisa berkunjung saat waktu yang tepat. Pelanggan setia yang sering datang juga bisa memesan dari aplikasi kapanpun mereka ingin makan nasi kucing atau sate.
Pemasaran digital tentunya sangat luas, pemilik angkringan perlu meluangkan waktu belajar dari kelas-kelas online maupun offline untuk meningkatkan penjualan. Meski banyak sekali strategi pemasaran digital, pengusaha angkringan perlu memilih strategi manakah yang bisa diadaptasikan pada bisnis angkringan.
Strategi pemasaran yang terkesan sepele namun berdampak pada popularitas usaha di masa depan adalah dengan mendaftarkan lokasi pada Google Maps. Calon pembeli yang akan mencari tempat makan di daerah usahamu akan diarahkan oleh Google Maps.
Ditambah lagi, pelanggan setia dapat menuliskan review yang menarik calon pembeli lain untuk mencoba. Cara menerapkan strategi ini ke usaha angkringan, kamu mungkin akan memberikan gratis minuman maupun makanan bagi pembeli yang memberikan review-nya.
Selain pemasaran digital, pemasaran secara offline tidak kalah berkontribusi dalam menarik konsumen. Contohnya alih-alih menggunakan banner kain untuk nama angkringamu, memasang neon box akan lebih memikat pembeli dari kejauhan. Selain nama, jangan lupa pilih kalimat yang menarik di display neon box-nya.
Itulah dua hal yang harus dipelajari pemilik angkringan agar usahanya semakin ramai. Keduanya adalah topik yang dalam jika dipelajari. Jangan lupa modifikasi dan kreasikan strategi-strategi tersebut agar sesuai dengan bisnis angkringanmu.
Untuk para pelaku usaha kecil dan menengah, online sellers, dan freelancers. Kamu bisa lihat artikel lainnya di KoinWorks untuk dapatkan insight positif bagaimana cara berbisnis!
Nikmati kemudahan transaksi bisnis dan keuangan kamu dalam satu aplikasi hanya di KoinWorks NEO!