Pajak menjadi salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pelaku bisnis di Indonesia. Tak terkecuali bagi para pemilik bisnis cuci mobil. Sayangnya, belum banyak pemilik bisnis mobil yang mengetahui hal ini. Jadi, sebenarnya apa saja jenis pajak yang dibebankan untuk bisnis cuci mobil?
Daftar Isi
Jenis Pajak Bisnis Cuci Mobil
Berikut ini jenis pajak yang dibebankan untuk bisnis cuci mobil dan wajib dibayarkan oleh para pelaku bisnis:
Pajak dan Retribusi Daerah
Saat ini di Indonesia, pemerintah daerah sudah menerapkan pajak kepada para pelaku bisnis, termasuk bisnis cuci mobil. Bahkan di Jakarta sendiri, pemerintah sudah melakukan pendataan air tahan terhadap bisnis cuci mobil ini.
Adapun peraturan ini diberlakukan dengan tujuan agar pemilik bisnis cuci mobil tidak lagi menggunakan air tanah, tetapi menggunakan air pam. Maka dari itulah, sebagai pelaku bisnis, kamu perlu mengetahui jenis pajak yang satu ini.
Jadi, sebenarnya retribusi daerah adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sebagai bentuk pembayaran atas jasa atau pemberian izin. Izin tersebut secara khusus disediakan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan suatu badan usaha atau perorangan.
Terkait dengan ketentuan pajak dan retribusi daerah, ketetapan dasar hukumnya sudah sangat jelas. Kamu bisa membaca Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2014.
Adapun untuk besaran pajak dan retribusi daerah yang dibebankan kepada pemilik bisnis cuci mobil tergantung dari daerah masing-masing. Jadi, kamu bisa coba mencari tahu peraturan daerah atau undang-undang daerah setempat.
Kamu bisa juga menghubungi bagian layanan pemerintah daerah untuk bertanya lebih lanjut tentang pajak dan retribusi daerah yang dibebankan kepada pemilik bisnis.
Dengan begitu, nantinya kamu akan lebih tahu apakah bisnis cuci mobil milikmu masuk ke dalam sektor bisnis yang wajib membayar retribusi di daerah tersebut atau tidak.
Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh Pasal 21)
Jenis pajak yang dibebankan kepada bisnis cuci mobil lainnya adalah pemotongan PPh Pasal 21. Namun, perlu dipahami bahwa pajak yang satu ini hanya berlaku jika kamu memiliki karyawan dan memberikan gaji beserta tunjangan kepada karyawan tersebut.
Sebab, pemotongan PPh Pasal 21 ini akan dikenakan pada gaji, bonus, THR, dan berbagai jenis penghasilan lain yang diberikan kepada karyawan. Pemotongan pajak ini akan dibebankan kepada bisnis cuci mobil, apabila dijalankan oleh wajib pajak pribadi.
Jadi, nantinya gaji karyawan akan dipotong sejumlah besaran pajak yang wajib dibayarkan. Adapun besaran pajak pemotongan PPh Pasal 21 akan berbeda-beda, tergantung dari besaran gaji pokok yang diterima karyawan dan golongan statusnya.
Misal, total penghasilan per tahun yang kamu berikan kepada karyawan mencapai Rp54.000.000,00 atau lebih dengan status karyawan tidak kawin. Maka, nanti perhitungannya akan berbeda dengan karyawan dengan penghasilan per tahun minimum Rp58.500.000,00 dengan status kawin.
Akan tetapi, jika gaji yang kamu berikan kepada karyawan penghasilannya tidak mencapai tarif PTKP sesuai ketentuan PPh Pasal 21. Maka, karyawan tidak dibebankan pemotongan pajak ini.
Jika kamu masih bingung dengan penghitungan biaya pemotongan pajak PPh Pasal 21, simak video simulasinya melalui kanal YouTube Zeeconomics.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Jika bisnis cuci mobil milikmu sudah menjadi PKP, tentu saja kamu wajib memungut Pajak Pertambahan Nilai atau PPN atas semua bentuk jasa yang dilakukan oleh bisnismu. Sama seperti sektor bisnis lainnya, beban pajak yang berlaku untuk bisnis cuci mobil adalah sebesar 10%.
Dengan kata lain, bisnis cuci mobil milikmu harus menerbitkan faktur pajak yang nantinya akan menjadi bukti pemungutan pajak. Apabila merujuk pada Undang-Undang PPN Pasal 4A ayat (3), maka bisnis cuci mobil masuk ke dalam kategori jasa kena pajak.
Hal inilah yang membuat kamu wajib membebankan PPN kepada para pelanggan yang menggunakan jasa bisnis cuci mobil kamu. Artinya, harga layanan cuci mobil juga akan menyesuaikan besaran tarif PPN, yakni sebesar 10%.
Agar proses penerbitan faktur pajak menjadi lebih mudah, kini kamu bisa memanfaatkan teknologi e-Faktur. Jadi, nantinya semua pengolahan PPN yang berkaitan dengan faktur akan secara otomatis terbit di e-Faktur tersebut.
Kehadiran e-Faktur ini tentunya sangat memudahkan para pelaku bisnis cuci mobil yang nantinya wajib melaporkan pengadministrasian pajak bisnis mereka. Mungkin, penerbitan faktur secara manual bisa dilakukan sendiri, jika bisnismu masih dalam skala kecil dan belum punya banyak pelanggan.
Namun, jika setiap bulannya kamu bisa menerima ratusan hingga ribuan pelanggan, sudah pasti akan lebih bagimu untuk menggunakan teknologi e-Faktur ini. Adapun salah satu produk layanan e-Faktur terpercaya yang bisa membantumu menerbitkan faktur PPN adalah Tarra e-Faktur Pajakku.
Jangan Lupa Penuhi Kewajiban Bayar Pajak Bisnis Cuci Mobil!
Nah, itulah jenis pajak yang dibebankan kepada bisnis cuci mobil. Namun, perlu dipahami bahwa beban pajak ini juga disesuaikan dengan bentuk dan skala bisnis cuci mobil milikmu. Jangan lupa bayar pajak dan mematuhi peraturan pemerintah agar bisnis cuci mobil milikmu bisa terus berjalan lancar!
Untuk para pelaku usaha kecil dan menengah, online sellers, dan freelancers. Kamu bisa lihat artikel lainnya di KoinWorks untuk dapatkan insight positif bagaimana cara berbisnis!
Nikmati kemudahan transaksi bisnis dan keuangan kamu dalam satu aplikasi hanya di KoinWorks NEO!